RENUNGAN HARIAN
HARI SENIN DALAM OKTAF PASKAH, 9 April 2012
Kis 2:14,22-32,Mzm 16:1-2a,5,7-8,9-10,11, Mat 28:8-15
HARI SENIN DALAM OKTAF PASKAH, 9 April 2012
Kis 2:14,22-32,Mzm 16:1-2a,5,7-8,9-10,11, Mat 28:8-15
BACAAN INJIL:
Mereka segera pergi dari kubur itu, dengan takut dan dengan sukacita yang besar dan berlari cepat-cepat untuk memberitahukannya kepada murid-murid Yesus. Tiba-tiba Yesus berjumpa dengan mereka dan berkata: "Salam bagimu." Mereka mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya. Maka kata Yesus kepada mereka: "Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku." Ketika mereka di tengah jalan, datanglah beberapa orang dari penjaga itu ke kota dan memberitahukan segala yang terjadi itu kepada imam-imam kepala. Dan sesudah berunding dengan tua-tua, mereka mengambil keputusan lalu memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu dan berkata: "Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid-Nya datang malam-malam dan mencuri-Nya ketika kamu sedang tidur. Dan apabila hal ini kedengaran oleh wali negeri, kami akan berbicara dengan dia, sehingga kamu tidak beroleh kesulitan apa-apa." Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini.
RENUNGAN:
Menjadi saksi untuk suatu perkara, tentu bukan hal yang mudah, sebab pasti akan mengalami banyak kendala. Mungkin saja seseorang sungguh melihat suatu kejadian tetapi tidak mau menjadi saksi atas kejadian itu, karena bisa jadi orang tidak akan percaya akan apa yang dikatakan itu dan malah bisa jadi dituduh bersaksi palsu.
Demikian kiranya yang dialami oleh Maria Magdalena dan Maria yang lain yang menengok kubur Yesus dan di makam itu mereka hanya bertemu dengan malaikat Tuhan dan menerangkan bahwa jenasah Yesus tidak ada di dalam makam. Malaikat itu menyuruh mereka pergi kepada para rasul untuk mengatakan bahwa Yesus telah bangkit, sedangkan mereka sendiri tidak melihat Yesus yang bangkit, hanya berdasarkan perkataan malaikat itu dan makam yang kosong. Oleh sebab itu mereka pergi kepada para rasul dalam ketakutan, sebab mereka ragu apakah nanti para rasul mau percaya akan apa yang mereka lihat dan katakan atau tidak. Dalam ketakutan dan keraguan itu, Yesus yang bangkit menemui mereka dengan sapaan "Salam bagimu." Yesus yang bangkit menemui mereka dan menyapa mereka dengan sapaan yang menyejukkan dan juga mengatakan seperti yang dikatakan malaikat itu kepada mereka. Kiranya Yesus yang bangkit mengetahui dan mengerti keraguan dan ketakutan wanita-wanita itu, sehingga Yesus menemui mereka untuk meneguhkan mereka agar berani memberitakan kebangkitan Yesus kepada para rasul.
Kitapun diutus menjadi saksi kebangkitan Yesus dan kita ingin melaksanakan ini. Namun kita pasti mengalami suatu kendala, apakah orang lain akan mau percaya atau tidak, atau takut jangan-jangan malah nanti orang lain membenci kita, mengatakan bahwa kita mengatakan yang tidak benar. Kita ragu menjadi saksi kebangkitan Yesus karena merasa kita seperti wanita-wanita itu, hanya umat biasa, tidak punya jabatan dalam Gereja dan tidak mendapat pendidikan tentang iman. Namun hari ini, kita semua sebenarnya diutus menjadi saksi kebangkitan Yesus. Semua yang merayakan kebangkitan Yesus diwajibkan menjadi saksi Yesus yang bangkit. Memang kendala tidak dipercayai, atau dibenci atau dianggap mengatakan yang tidak benar, pasti akan kita alami. Namun hal itu jangan membuat kita surut untuk bersaksi sebab Yesus sendiri pasti akan datang untuk menolong kita dalam bersaksi. Janganlah kita seperti para serdadu itu, hanya karena takut dan juga karena godaan uang, mereka tidak bersaksi akan kebangkitan Yesus tetapi malah sebaliknya mereka mengatakan bahwa jenasah Yesus dicuri oleh para murid Yesus.
Ketika wanita-wanita itu dalam perjalanan untuk mengabarkan apa yang mereka lihat, Yesus yang bangkit menemui mereka dan memberi salam kepada mereka. Ini juga menjadi suatu ajaran bagi kita bahwa dalam bersaksi yang terutama bukanlah suatu penjelasan, bukan teologi tentang kebangkitan Yesus, tetapi yang terutama bersaksi dengan mewartakan salam damai Yesus kepada sesama. Sehingga kita yang mungkin merasa umat biasa, merasa tidak punya pendidikan teologi, sanggup menjadi saksi Yesus yang bangkit dengan membawa dan membagikan salam damai Yesus kepada sesama. Itu berarti, kesaksian kita adalah terutama dengan hidup membawa dan membagikan damai Yesus kepada sesama. Maka semoga kita semua bersedia menjadi saksi-saksi kebangkitan Yesus dengan membawa damai bagi sesama. Amin.
Mereka segera pergi dari kubur itu, dengan takut dan dengan sukacita yang besar dan berlari cepat-cepat untuk memberitahukannya kepada murid-murid Yesus. Tiba-tiba Yesus berjumpa dengan mereka dan berkata: "Salam bagimu." Mereka mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya. Maka kata Yesus kepada mereka: "Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku." Ketika mereka di tengah jalan, datanglah beberapa orang dari penjaga itu ke kota dan memberitahukan segala yang terjadi itu kepada imam-imam kepala. Dan sesudah berunding dengan tua-tua, mereka mengambil keputusan lalu memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu dan berkata: "Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid-Nya datang malam-malam dan mencuri-Nya ketika kamu sedang tidur. Dan apabila hal ini kedengaran oleh wali negeri, kami akan berbicara dengan dia, sehingga kamu tidak beroleh kesulitan apa-apa." Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini.
RENUNGAN:
Menjadi saksi untuk suatu perkara, tentu bukan hal yang mudah, sebab pasti akan mengalami banyak kendala. Mungkin saja seseorang sungguh melihat suatu kejadian tetapi tidak mau menjadi saksi atas kejadian itu, karena bisa jadi orang tidak akan percaya akan apa yang dikatakan itu dan malah bisa jadi dituduh bersaksi palsu.
Demikian kiranya yang dialami oleh Maria Magdalena dan Maria yang lain yang menengok kubur Yesus dan di makam itu mereka hanya bertemu dengan malaikat Tuhan dan menerangkan bahwa jenasah Yesus tidak ada di dalam makam. Malaikat itu menyuruh mereka pergi kepada para rasul untuk mengatakan bahwa Yesus telah bangkit, sedangkan mereka sendiri tidak melihat Yesus yang bangkit, hanya berdasarkan perkataan malaikat itu dan makam yang kosong. Oleh sebab itu mereka pergi kepada para rasul dalam ketakutan, sebab mereka ragu apakah nanti para rasul mau percaya akan apa yang mereka lihat dan katakan atau tidak. Dalam ketakutan dan keraguan itu, Yesus yang bangkit menemui mereka dengan sapaan "Salam bagimu." Yesus yang bangkit menemui mereka dan menyapa mereka dengan sapaan yang menyejukkan dan juga mengatakan seperti yang dikatakan malaikat itu kepada mereka. Kiranya Yesus yang bangkit mengetahui dan mengerti keraguan dan ketakutan wanita-wanita itu, sehingga Yesus menemui mereka untuk meneguhkan mereka agar berani memberitakan kebangkitan Yesus kepada para rasul.
Kitapun diutus menjadi saksi kebangkitan Yesus dan kita ingin melaksanakan ini. Namun kita pasti mengalami suatu kendala, apakah orang lain akan mau percaya atau tidak, atau takut jangan-jangan malah nanti orang lain membenci kita, mengatakan bahwa kita mengatakan yang tidak benar. Kita ragu menjadi saksi kebangkitan Yesus karena merasa kita seperti wanita-wanita itu, hanya umat biasa, tidak punya jabatan dalam Gereja dan tidak mendapat pendidikan tentang iman. Namun hari ini, kita semua sebenarnya diutus menjadi saksi kebangkitan Yesus. Semua yang merayakan kebangkitan Yesus diwajibkan menjadi saksi Yesus yang bangkit. Memang kendala tidak dipercayai, atau dibenci atau dianggap mengatakan yang tidak benar, pasti akan kita alami. Namun hal itu jangan membuat kita surut untuk bersaksi sebab Yesus sendiri pasti akan datang untuk menolong kita dalam bersaksi. Janganlah kita seperti para serdadu itu, hanya karena takut dan juga karena godaan uang, mereka tidak bersaksi akan kebangkitan Yesus tetapi malah sebaliknya mereka mengatakan bahwa jenasah Yesus dicuri oleh para murid Yesus.
Ketika wanita-wanita itu dalam perjalanan untuk mengabarkan apa yang mereka lihat, Yesus yang bangkit menemui mereka dan memberi salam kepada mereka. Ini juga menjadi suatu ajaran bagi kita bahwa dalam bersaksi yang terutama bukanlah suatu penjelasan, bukan teologi tentang kebangkitan Yesus, tetapi yang terutama bersaksi dengan mewartakan salam damai Yesus kepada sesama. Sehingga kita yang mungkin merasa umat biasa, merasa tidak punya pendidikan teologi, sanggup menjadi saksi Yesus yang bangkit dengan membawa dan membagikan salam damai Yesus kepada sesama. Itu berarti, kesaksian kita adalah terutama dengan hidup membawa dan membagikan damai Yesus kepada sesama. Maka semoga kita semua bersedia menjadi saksi-saksi kebangkitan Yesus dengan membawa damai bagi sesama. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.