Pembangunan Gereja Paroki Tigalingga

Pembangunan Gereja Paroki sedang berlangsung. Kami sangat mengarapkan uluran kasih para Saudara untuk membantu.

Gotong Royong Pembangunan Gereja

Tidak ada kata yang bisa melukiskan pengalaman indah pada waktu gotong royong pengecoran lantai 2 bangunan Gereja selain, suatu keyakinan bahwa semuanya dapat terlaksana adalah karena MUKJIJZAT ALLAH BEKERJA.

Pengecoran Lantai Panti Imam Gereja

Pengecoran Lantai 2 bangunan Gereja ini dilakukan pada hari Selasa, 30 Agustus 2011 yang lalu. Luas yang dicor adalah 19 m x 24 m. Hujan yang mengguyur tidak menyurutkan semangat umat.

Kerjasama Imam dan Umat

Uskup emeritus KAM, Mgr. A.G.Pius Datubara OFM.Cap, datang berkunjung ke Paroki dan memberi semangat pada umat dalam pembangunan Gereja Paroki. Para pastor juga ikut berkerja bersama umat dalam pembangunan Gereja.

Misa Tridentin: Warisan Liturgi Yang Dipertahankan

HIDUPKATOLIK.com - Paus Benediktus XVI mengeluarkan Surat Apostolik Summorum Pontificum yang menjamin penggunaan Misa Tridentin...

Pembinaan Para Pengurus Gereja

Tidak sedikit umat katolik yang kerap menganggap bahwa Liturgi adalah sekedar perayaan wajib biasa yang dilaksanakan pada hari minggu.

Pertemuan Ibu-Ibu dan Pesta Pelindung Paroki

Pertemuan para ibu se-paroki telah terlaksana pada hari Kamis-Sabtu, 15 s/d 16 Juli 2011. Pertemuan ini mengundang semua ibu katolik yang ada di paroki untuk hadir dalam pertemuan/pembinaan para ibu katolik dan juga segaligus menjalin kebersamaan para ibu. Penutupan pertemuan sikaligus Pesta Pelindung Paroki.

Pembinaan Asmika se-Paroki

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku; inilah yang menjadi tema dari pertemuan dan pembinaan minggu gembira yang telah berlangsung dengan sangat baik.

Mudika Ambil bagian dalam pembangunan Gereja Paroki

Mudika paroki tidak mau berpangku tangan melihat pembangunan Gereja paroki. Para mudika juga ambil bagian dengan mengumpulkan kerikil di sungai.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 1)

Umat dari lingkungan paroki dan juga dari beberapa stasi kembali bekerja sama dengan bergotong royong membangun gereja paroki. Untuk kali ini, umat bergotong royong men-cor lantai balkon bangunan Gereja.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 2)

Allah peduli. Karena kepedulian Allah atas pembangunan rumah-Nya ini, maka kami kamipun peduli dan bisa melanjutkan pembangunanini. Kepedulian Allah kami rasakan juga lewat kepedulian para Saudara.

Pengecoran Lantai Balkon Gereja (Bagian 3)

Mari kita memuliakan Tuhan, tidak hanya dengan kata2 indah, tetapi dengan perbuatan nyata dengan rela berkorban.

Pertemuan akhir Tahun 2011 Pengurus Gereja se-Paroki

Para pengurus Gereja adalah ‘ujung tombak’ Gereja khususnya di stasi-stasi. Peran para pengurus Gereja ini sangat sentral dalam kehidupan Gereja di stasi-stasi.

Gua Maria dan Menyambut Hari Raya Natal

Persiapan menyambut hari Raya Natal 25 Desember 2011.

Rahmat dan Perlindungan Tuhan

Pastor Anton Manik O.Carm selamat dari kecelakaan mobil masuk jurang.

Rekoleksi dan Aksi Panggilan

Biarkanlah anak-anak datang kepada-Ku.

Pesan Prapaskah Kepausan 2012

"Kita Tidak Boleh Diam Saja terhadap Kejahatan" "Marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik" (Ibr. 10:24).

Pembangunan Gereja Santo Petrus Stasi Rante Besi

Dalam kemiskinan, kesederhanaan, umat membangunan Gereja. Meraka tidak memiliki uang, tetapi mereka memiliki harapan dan iman pada Tuhan.

Misa Perdana Pastor Andreas Korsini Lamtarida Simbolong O.Carm

Puji Syukur pada Tuhan, karena berkat-Nya, misa Perdana Pastor Andreas Lamtarida Simbolon O.Carm bersama 4 Pastor Karmel yang baru ditahbiskan, dapat terlaksana dengan baik pada hari Rabu 31 Oktober 2012 di Stasi Gundaling 1, paroki Maria dari gunung Karmel Tigalingga.

Bakti Sosial : Pengobatan Gratis

Dalam Rangka Menyongsong Jubileum Gereja Katolik di Dairi dan Pakpak Bharat, diadakan bakti Sosial Pengobatan Gratis di Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, pada 9 Desember 2012 yg lalu. Puji syukur pada Tuhan, kegiatan ini berlangsung dengan sangat memuaskan.

Mari Berbagi Berkat Tuhan

 photo UskupEmeritusKAMMgrPiusDautabra.jpg Photobucket

MENDAMBAKAN BERKAT TUHAN

SYALOM...SELAMAT DATANG.
"Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan."(2Kor 8:14)
"Muliakanlah Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu." (Amsal 3:9)
"Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya." (Amsal 3:27)
"Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?" (1 Yohanes 3:17)
Saya Pastor Paroki Maria dari Gunung Karmel Tigalingga, atas nama Panitia Pembangunan dan semua umat, memohon bantuan uluran kasih/dana untuk pembangunan Gereja Paroki. Kami sangat membutuhkan berkat Tuhan lewat uluran tangan dari para donatur.
Kami berharap dan berdoa Para Saudara berkenan berbagi berkat Tuhan kepada kami untuk pembangunan Gereja ini yang adalah rumah Tuhan sendiri.
BRI 5379 Unit Tigalingga Sidikalang
No. Rekening : 5379-01-000112-50-8
Nama : PANITIA PEMBANGUNAN GEREJA KATOLIK.
ATAU
BCA KCU MEDAN
NO.0222053453.
Atas Nama : ADYTIA PERMANA P.
(Adytia Permana P. adalah Romo Adytia Permana Perangin-angin O.Carm. Beliau dulu bertugas di Paroki Tigalingga, juga mengawali pembangunan ini, namun sekarang beliau bertugas di Keuskupan Agung Medan sebagai ekonom.Beliau kami minta buka rekening di BCA khusus untuk pembangunan ini, karena di daerah kami tidak ada BCA.)
Kami sangat senang bila sudah mentransfer persembahan, bapak/ibu/saudara/saudari memberitahukan ke kami melalui:
E mail ke :.
parokimariagk3lingga@yahoo.com
atau di SMS ke:.
Romo Anton Manik O.Carm : 081370836645
Romo Willy O.Carm : 081333837433
Untuk lebih jelasnya permohnan kami ini, Para Saudara dapat melihatnya di sini.... Sehubungan dengan Gambar pembangunan dapat melihatnya di sini....
Demikian kiranya Permohonan ini kami sampaikan. Atas dukungan, doa dan bantuan Bapak, Ibu dan Para Saudara-Saudari, kami mengucapkan banyak terima kasih.Berkat Tuhan senantiasa menyertai kita semua. Amin.
HORMAT KAMI:
Pastor Antonius Manik O.Carm

VARIA PAROKI

REKOLEKSI DAN AKSI PANGGILAN TELAH TERLAKSANA DENGAN SANGAT BAIK ;"> "APA YANG KAMU CARI?" (Yoh 1:38).
Puji syukur pada Tuhan, karena Rekoleksi dan Aksi panggilan untuk siswa-siswi Katolik Usia SMP dan SMA se-paroki Tigalingga sudah terlaksana dengan sangat baik. Kegiatan ini dihadiri hampir 400 orang anak. Semuanya dapat terlaksana hanya karena berkat Tuhan. Terimakasih juga kami sampaikan kepada semua Saudara yang telah mendukung dan mendoakan kegaitan kami ini. Kegiatan ini dilaksanakan hanya dengan menggunakan dana partisipasi peserta dan swadaya paroki, karena tidak mendapatkan bantuan dari donatur manapun, namun karena berkat Tuhan dan doa para Saudara, semuanya dapat berjalan dengan sangat baik. Semoga dari antara anak-anak ini, kelak ada yang menjadi Imam dan biarawan-biarawati.
Photobucket
Tuhan memberkati kita.
Kegembiraan dan Persaudaraan
Photobucket
Hari Ulang tahun Romo Anton M.Carm yang seharusnya tanggal 15 Januari 2010, baru dirayakan hari Minggu Minggu 16 Januari 2011 lalu, bersama Romo-romo Karmel se-Dairi, bersama beberapa umat Paroki Tigalingga di Aula Paroki Tigalingga. Pada kesempatan itu, Rm. Bernad O.Carm, pastor paroki Sidikalang memberi kado ulang tahun yakni 20 sak semen untuk pembangunan Gereja dan Rm. Anton sendiri menyumbangkan semua hadiah ultah untuk pembangunan Gereja. Saat itu, hadiah uang yang diperoleh sebanyak Rp. 1.100.000,-. Lumayanlah untuk tambahan dana pembangunan Gereja. Trimakasih buat semuanya.
Saldo Pesta Pelantikan Pengurus Gereja dan Penerimaan Sakramen Krisma, 6-7 Nop. 2010.
Pada hari Kamis 18 Nopember 2010 telah diadakan Evaluasi dan pembubaran Panitia. Saldo dari kegiatan tersebut adalah Rp. 22.320.500 Acara ini dapat berjalan dengan baik karena partisipasi semua umat. Dana juga bisa Saldo karena umat menyumbangkan hasil-hasil pertanian mereka dengan harapan ada Saldo untuk pembangunan Gereja Paroki.Jadi selain dana partisipasi dari umat, juga umat menyumbangkan hasil pertanian yang dibutuhkan untuk mengurangi dana konsumsi. Syukur pada Tuhan, akhirnya memang ada saldo untuk dana pembangunan Gereja. Terimakasih kami ucapkan kepada semua umat Paroki, DPP, Para Panitia, Para Donatur dan siapa saja yang mendoakan dan mendukung kegitan ini. Yesus memberkati kita semua selalu. Amin.

Berbagi Berita: Vatikan sampaikan ucapan Selamat Idul Fitri

Vatikan sampaikan ucapan Selamat Idul Fitri

Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama (DKDAB) Vatikan mengeluarkan surat ucapan Selamat Idul Fitri kepada umat Islam di seluruh dunia. Ucapan itu adalah sesuatu yang sudah merupakan tradisi dari Gereja Katolik sejak 1967. Surat itu ditandatangani oleh Presiden DKDAB Jean Louis Kardinal Tauran dan Sekretaris DKDAB Uskup Agung Pier Luigi Celata pada 2012 itu, mengangkat tema “Mendidik Kaum Muda Kristiani dan Muslim untuk Keadilan dan Perdamaian”. 

Dalam suratnya, DKDAB menyatakan sukacitanya atas kesempatan umat Islam untuk memperdalam ketaatan kepada Allah melalui puasa dan berbagai amal bakti lainnya, yang juga merupakan nilai yang dijunjung tinggi umat Katolik. Dengan landasan itu, disebutkan bahwa pada 2012 DKDAB merasa tepat untuk memfokuskan refleksi bersama pada pendidikan kaum muda kristiani dan Muslim untuk keadilan dan perdamaian, yang sejatinya tidak bisa dipisahkan dari kebenaran dan kebebasan. 

Sementara itu Romo Antonius Benny Susetyo, sekretaris eksekutif Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Konferensi waligereja Indonesia (Komisi HAK KWI) menjelaskan, DKDAB melihat bahwa di dalam dunia yang tengah menderita ini, tugas mendidik kaum muda demi perdamaian dan keadilan menjadi semakin mendesak. Namun untuk melibatkan diri secara layak, butuh pemahaman akan hakikat perdamaian yang benar. 

Dijelaskan pula bahwa perdamaian adalah buah dari keadilan dan pengaruh dari kasih, sehingga merupakan hal yang penting bahwa umat beriman selalu aktif di dalam komunitas-komunitas melalui praktik bela rasa, solidaritas, kerja sama dan persaudaraan, yang mampu memberikan sumbangan terhadap identifikasi tantangan-tantangan besar masa kini. Tantangan-tantangan itu antara lain adalah pertumbuhan yang harmonis, perkembangan yang integral, pencegahan dan pemecahan konflik-konflik. 

Dijelaskan lagi oleh Romo Benny, sebagai tindak lanjut surat dari DKDAM itu, setiap tahun Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan (HAK) KWI pun mengedarkan surat ucapan Idul Fitri Vatikan itu, sambil melakukan kunjungan ke pondok pesantren di Pulau Jawa. “Kegiatan ini sebagai bentuk persaudaraan anak bangsa yang mewujudkan persaudaraan sejati. Umat Katolik didorong bersikap terbuka dan integral untuk menghadirkan Kerajaan Allah yang akan hadir bila ada perdamaian, keadilan dan kesejahteran,” katanya seperti dilansir beritasatu.com.
Disadur dari: indonesia.ucanews.com

RENUNGAN HARI BIASA: JUMAT 17 Agustus 2012 (HARI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA)

RENUNGAN HARI BIASA: JUMAT 17 Agustus 2012 
(HARI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA)
Sir 10-1; Mzm 101:1a.2ac.3a.6-7;R:Gal 5:13; 1Ptr 2:13-17; Mat 22:15-21
BACAAN INJIL: 

Kemudian pergilah orang-orang Farisi; mereka berunding bagaimana mereka dapat menjerat Yesus dengan suatu pertanyaan. Mereka menyuruh murid-murid mereka bersama-sama orang-orang Herodian bertanya kepada-Nya: "Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur dan dengan jujur mengajar jalan Allah dan Engkau tidak takut kepada siapapun juga, sebab Engkau tidak mencari muka. Katakanlah kepada kami pendapat-Mu: Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak?" Tetapi Yesus mengetahui kejahatan hati mereka itu lalu berkata: "Mengapa kamu mencobai Aku, hai orang-orang munafik? Tunjukkanlah kepada-Ku mata uang untuk pajak itu." Mereka membawa suatu dinar kepada-Nya. Maka Ia bertanya kepada mereka: "Gambar dan tulisan siapakah ini?" Jawab mereka: "Gambar dan tulisan Kaisar." Lalu kata Yesus kepada mereka: "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah." 

RENUNGAN: 

MERDEKA!!!! 

Hari ini Indonesia merayakan hari raya kemerdekaan yang ke 67. Banyak kegiatan dilakukan meskipun tetap banyak mempertanyakan arti kemerdekaan ini. Pasti banyak orang berpikir bahwa memang bangsa indonesia sudah merdeka dari penjajahan bangsa asing, namun merasa saat ini banyak warga indonesia yang masih terjajah di negara Indonesia yang merdeka. Penjajahan tetap masih ada hanya mungkin bentuknya yang berbeda. 

Keprihatinan atau pertanyaan akan makna kemerdekaan pada perayaan hari raya kemerdekaan ini ada sisi positifnya, yakni adanya suatu harapan bersama untuk hidup lebih baik. Harapan itu sangat kuat dan nampaknya masih harus diperjuangkan. Namun kiranya tidaklah cukup hanya berharap tetapi harus ikut ambil bagian untuk hidup yang lebih baik. 

Dalam injil hari ini orang-orang Farisi dan kaum Herodian melemparkan pertanyaan tentang boleh tidaknya membayar pajak kepada kaisar atau tidak. Tujuan mereka bertanya bukan karena mereka tidak tahu, tetapi hanya untuk menjebak Yesus. Yesus tahu niat mereka, sehingga Yesus meminta mereka menunjukkan sebuah mata uang yang didalamnya terdapat gambar dan nama kaisar. Kenyataannya mereka menggunakan mata uang tersebut yang berarti mereka tahu akan kewajiban itu. Namun Yesus menggunakan kesempatan itu untuk mengingatkan mereka bahwa selain mempunyai kewajiban kepada pemerintah dengan membayar pajak, mereka juga punya kewajiban kepada Allah karena mereka adalah orang yang percaya kepada Allah. Sehingga jelas bahwa pada dasarnya orang yang percaya kepada Allah memiliki kewajiban baik itu terhadap negara yang menjadi hak negara dan kepada Allah yang menjadi hak Allah. 

Dalam hal ini, kita harus menjadi warga negara yang baik dan juga warga Allah yang baik. Istilah yang terkenal tentang hal ini adalah, 100% warga negara dan 100% Katolik. Maka dari itu, pada perayaan kemerdekaan ini Yesus mengingatkan kita bahwa kita yang percaya kepadaNya harus ikut ambil bagian dalam mengisi kemerdekaan negara ini dengan bersama-sama mengupayakan hidup yang lebih baik, sehingga kemerdekaan itu sungguh dapat dirasakan oleh semua orang. Bahkan sebenarnya hidup yang ikut ambil bagian dalam hidup berbangsa dan bernegara ini merupakan perwujudan dari iman kepada Allah. Sebab Allah mengajarkan dan menghendaki kita hidup baik dan hidup dalam kasih satu sama lain. 

Dari kewajiban sebagai warga negara dan kewajiban kepada Allah, mana yang lebih utama atau yang terlebih dahulu dilakukan? Jelas adalah taat dan melaksanakan kewajiban kepada Allah. Sebab hidup adalah milik Allah berasal dari Allah. Allah sudah memberi kita hidan berkat-Nya secara Cuma-Cuma sehingga Allah punya hak menuntut buah dari apa yang diberikan-Nya kepada kita. Selain dari itu, bila kita sungguh menjalankan kewajiban kita kepada Allah, pasti kewajiban kita kepada negara pun pasti akan terwujud. Sebab kewajiban kepada Allah akan berbuah hidup baik dan tanggungjawab dalam hidup. Warga negara yang baik belum tentu warga Allah yang baik. Tetapi warga Allah yang baik, pasti menjadi warga negara yang baik. Amin.

RENUNGAN HAR BIASA: KAMIS 16 Agustus 2012

RENUNGAN HAR BIASA: KAMIS 16 Agustus 2012 
Yeh. 9:1-7; 10:18-22; Mzm. 113:1-2,3-4,5-6; Mat. 18:15-20 

BACAAN INJIL: 

Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya. Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan. Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya. Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu! Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan. Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskannya hutangnya. Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka. Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku. Bukankah engkau pun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau? Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya. Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu." Setelah Yesus selesai dengan pengajaran-Nya itu, berangkatlah Ia dari Galilea dan tiba di daerah Yudea yang di seberang sungai Yordan. 

RENUNGAN: 

Semua orang pasti ingin diampuni oleh orang lain. Namun mengampuni orang lain yang bersalah kepada kita bukanlah hal yang mudah, apalagi bila begitu menyakitkan kita. Umumnya yang terjadi adalah kita membalas dendam, atau berusaha melawannya dengan berbagai tindakan baik itu membalas seperti yang mereka lakukan kepada kita, atau paling tidak kita mendiamkan atau membenci orang tersebut. Pengampunan itu baik tetapi sulit dilakukan. 

Namun hari ini Yesus mengajarkan bahwa pengampunan atau mengampuni sesama adalah panggilan bagi orang yang percaya kepada Dia. Pengampunan itu harus dilakukan secara terus menerus, tiada batasnya. Ajaran ini sungguh bertolak belakang dengan pola pikir kita. Namun inilah ajaran Yesus. Sebab semua orang pasti pernah salah dan mungkin kitapun sering melakukan hal yang sama kepada sesama kita. Dari sebab itu, kitapun pasti berharap agar diampuni sesama kita. 

Sehingga kita tidak hanya berharap diampuni oleh orang lain sedangkan kita tidak mau mengampuni orang lain. Syarat mengampuni ini terlebih kita butuhkan dalam hubungan kita dengan Tuhan atau dalam mendambakan pengampunan dari Tuhan. Sebab kita harus sadar bahwa tidak ada yang terbebas dari kesalahan dan dosa terhadap Tuhan. Bahkan mungkin apa yang kita perbuat sangat banyak yang menurut pikiran manusia, kesalahan dan dosa kita tidak bisa terampuni. 

Namun Tuhan itu maharahim, Mahapengampun. Seberapa besarpun dosa kita, Tuhan pasti mengampuninya asal kita sungguh mau bertobat. Niat baik kita untuk memohonkan mohon ampun dari Tuhan, pertama-tama kita tunjukkan dengan kerelaan kita untuk juga mengampuni sesama kita. Maka semoga kita saling mengampuni satu sama lain sebagai saudara. Pengampunan itu membebaskan kita dan sesama kita. Amin.

RENUNGAN HAR BIASA: RABU 15 Agustus 2012

RENUNGAN HAR BIASA: RABU 15 Agustus 2012 
Yeh. 9:1-7; 10:18-22; Mzm. 113:1-2,3-4,5-6; Mat. 18:15-20 

BACAAN INJIL: 
"Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali. Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan. Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai seorang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga. Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga. Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka." 

RENUNGAN: 

Pada umumnya kita pasti tidak senang kepada orang yang jahat atau orang yang tidak berbuat baik. Ini hal yang wajar dan manusiawi. Biasanya orang juga tidak suka bergaul dengan orang yang hidupnya tidak baik. Namun hari ini Yesus mengajarkan kepada kita bahwa orang yang berbuat salah itu juga adalah sesama kita, dan kita ikut bertanggungjawab untuk memperbaiki mereka. Bahkan harus berusaha untuk memperbaiki mereka. 

Dalam hal ini Yesus mengajar kita agar berani menegur sesama yang bersalah. Pertama-tama menegur dengan secara pribadi dengan tujuan karena memandang dia itu adalah sesama dan saudara, dan kita menginginkan dia hidup baik. Jadi bukan menegur di depan orang lain atau bukan malah mencela mereka, baru setelah itu dengan cara yang lebih baik juga. Yesus memberi beberapa pelajaran dalam memperbaikia sesama. 

Dengan jalan ini, Yesus mengajarkan kepada kita bahwa sesama adalah juga tanggungjwab kita. Ini tentu bukanlah hal yang mudah, namun ini perintah Yesus. Maka semoga kita ikut bertanggungjawab atas sesama kita dan berusaha agar orang lain juga hidupnya baik. Amin.

RENUNGAN HAR BIASA: SELASA 14 Agustus 2012

RENUNGAN HAR BIASA: 
SELASA 14 Agustus 2012 
(Maksimilianus Maria Kolbe, Stefanus dr Hungaria) 
Yeh 2:8-3:4, Mzm 119:14,24,72,103,111,131, Mat 18:1-5,10,12-14 

BACAAN INJIL: 

Pada waktu itu datanglah murid-murid itu kepada Yesus dan bertanya: "Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga?" Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka lalu berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga. Dan barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku." :Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di sorga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di sorga. "Bagaimana pendapatmu? Jika seorang mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di pegunungan dan pergi mencari yang sesat itu? Dan Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jika ia berhasil menemukannya, lebih besar kegembiraannya atas yang seekor itu dari pada atas yang kesembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat. Demikian juga Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya seorangpun dari anak-anak ini hilang." 

RENUNGAN: 

Berita terbaru sehubungan dengan pemilihan calon Gubernur DKI Jakarhata tahun 2012 ini, dikatakan bahwa pasangan calon Fauji Bowo berkoalisi dengan partai-partai besar dan sangat yakin bahwa mereka akan memenangkan pemilihan dalam putaran kedua. Mereka sangat yakin karena didudung oleh partai-partai besar. Pasangan lain yakni pasangan Jokowi dan Ahok hanya didukung oleh dua partai dan ketika mendengar bahwa mereka tidak didukung oleh partai-partai besar, mereka berkoalisi dengan rakyat terutama rakyat miskin jakarta. Pasangan ini yakin bahwa untuk meraih apa yang mereka rencakan tidak harus mendapat dukungan dengan partai-partai besar. 

Hal di atas bisa dikatakan menjadi gambaran pemikiran manusia. Manusia pada umumnya pasti ingin menjadi orang besar, orang terpadang, punya kedudukan dan ingin dihormati. Manusia juga berpikir bahwa untuk menjadi yang terbesar, harus melakukan hal-hal besar. Pemikiran yang demikian juga ternyata terdapat dalam diri para murid. Mereka masih belum mengerti untuk apa mereka mengikuti Yesus. 

Pernyataan Yesus dalam injil hari ini sungguh bertolak belakang dengan pemikiran manusia pada umumnya. Yesus mengatakan bahwa untuk menjadi terbesar di hadapan Allah dan jalan untuk masuk ke dalam kerajaan surga kita harus seperti anak kecil. Menjadi seperti anak kecil berarti bukan menjadi kekanak-kanakan. Yang dimaksudkan oleh Yesus adalah kita memiliki sikap yang ada pada anak kecil, yakni anak pada umumnya jujur, polos, tulus ikhlas, begitu percaya dan mengandalkan orang tuanya. Demikianlah kita dalam hidup beriman, kita hendaknya memiliki sikap jujur, polos, percaya dan mengandalkan Tuhan dalam hidup secara memiliki hati yang tulus ikhlas. Selain itu Yesus menamhkan agar kita senantiasa memiki sikap rendah hati di hadapan Allah dan sesama. 

Dengan demikian, kalaupun selama ini kita belum memiliki sikap iman seperti yang dikatakan oleh Yesus, maka baiklah kita bertobat. Bertobat berarti mengubah pola pikir dan pola hidup kita seperti yang dikehendak oleh Tuhan atau yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Tuhan sungguh mendambakan agar kita kelak hidup bahagia dan masuk surga. Maka seruan pertobatan ini menjadi sangat penting bagi kita. Amin.

RENUNGAN HAR BIASA: SENIN 13 Agustus 2012

RENUNGAN HAR BIASA: 
SENIN 13 Agustus 2012 
(Pontianus, Hippolitus, Markus dr Aviano) 
Yeh 1:2-5,24-2:1a, Mzm 148:1-2,11-12ab,12c-14a,14bcd, Mat 17:22-27 

BACAAN INJIL:
Pada waktu Yesus dan murid-murid-Nya bersama-sama di Galilea, Ia berkata kepada mereka: "Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia dan mereka akan membunuh Dia dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan." Maka hati murid-murid-Nya itupun sedih sekali. Ketika Yesus dan murid-murid-Nya tiba di Kapernaum datanglah pemungut bea Bait Allah kepada Petrus dan berkata: "Apakah gurumu tidak membayar bea dua dirham itu?" Jawabnya: "Memang membayar." Dan ketika Petrus masuk rumah, Yesus mendahuluinya dengan pertanyaan: "Apakah pendapatmu, Simon? Dari siapakah raja-raja dunia ini memungut bea dan pajak? Dari rakyatnya atau dari orang asing?" Jawab Petrus: "Dari orang asing!" Maka kata Yesus kepadanya: "Jadi bebaslah rakyatnya. Tetapi supaya jangan kita menjadi batu sandungan bagi mereka, pergilah memancing ke danau. Dan ikan pertama yang kaupancing, tangkaplah dan bukalah mulutnya, maka engkau akan menemukan mata uang empat dirham di dalamnya. Ambillah itu dan bayarkanlah kepada mereka, bagi-Ku dan bagimu juga."

RENUNGAN:

Persoalan hidup, penderitaan dan kematian seringkali membuat kita merasa sedih dan bahkan merasa putus asa. Bahkan saat mengalami kematian seseorang yang dicintai, tidak jarang orang merasa seakan tidak ada lagi harapan untuk hidup. Itulah yang dialami oleh para murid ketika Yesus mengatakan perjalanan hidup-Nya bahwa dia akan diserahkan ke dalam tangan manusia dan akan dibunuh dan pada hari ketika akan dibangkitkan. Mendengar perkataan Yesus ini, para murid begitu sedih. Mereka hanya larut akan penderitaan dan kematian yang akan dialami oleh Yesus, tidak memperhatikan kebangkitan dalam kalimat terakhir yang diucapkan oleh Yesus.

Saat para murid masih dalam kesedihan, Yesus berbicara tentang kewajiban membayar pajak kepada pemerintah. Yesus tahu bahwa hidup-Nya tidak akan lama lagi, sehingga sebenarnya tidak menjadi persoalan baginya bila tidak membayar pajak. Demikian juga halnya, Yesus tidak wajib membayar pajak sebab pajak dikutip dari orang asing. Namun Yesus tidak mau menjadi batu sandungan bagi orang lain, Yesus tetap memberi contoh kepada para murid akan tanggungjawab membayar pajak. Yesus memberi contoh bahwa walaupun Dia akan mengalami penderitaan dan kematian, tetapi tetap ikut bertanggungjawab atas pajak.

Penderitaan dan kematian yang akan dialami-Nya tidak menjadi alasan untuk terlepas dari kewajiban dan tanggungjawab. Yesus tidak ingin diistewakan atau tidak ingin dilayani tetapi pada masa-akhir hidup-Nya pun Dia ingin melayani orang lain.

Sabda Yesus hari ini sungguh patut kita renungkan. Kita memang seringkali begitu sedih dalam menghadapi persoalan, penderitaan dan kematian. Kesedihan kita seringkali begitu besar sehingga kita seakan menganggap tidak ada lagi harapan untuk hidup. Bahkan terkadang kita begitu memusatkan perhatian pada penderitaan itu, kita tidak mampu melihat di balik semuanya itu masih ada kebangkitan atau harapan. Kita seringkali lebih mengarahkan pikiran pada penderitaan, persoalan dan kematian, menganggap bahwa semuanya itu adalah akhir segala-galanya. Oleh sebab itu, lewat sabda hari ini, Yesus mengajarkan kepada kita bahwa penderitaan dan kematian bukan akhir segala-galanya, masih ada kebangkitan asal kita tetap setia percaya kepada Yesus.

Yesus juga mengingatkan agar kita hidup tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain, tetapi menjadi orang yang ikut bertanggungjawab dan melaksanakan kewajiban kita. Janganlah kiranya karena persoalan atau penderitaan yang kita alami, kita jadikan menjadi alasan untuk ikut bertanggungjawab dalam hidup dan tidak menjalankan kewajiban kita. Juga hendaknya kita meneladan Yesus, yang datang bukan untuk dilayani tetapi untuk melayani. Bahkan seperti Yesus, kita hendaknya juta tidak segan-segan memberikan atau membagikan yang ada pada kita walaupun mungkin hal itu tidak menjadi kewajiban bagi kita. Dengan demikian, kita bukan menjadi batu sandungan bagi sesama, tetapi justru menjadi teladan hidup yang baik. Amin.

RENUNGAN HARI RAYA SP MARIA DIANGKAT KE SURGA: MINGGU 12 Agustus 2012

RENUNGAN HARI RAYA SP MARIA DIANGKAT KE SURGA: MINGGU 12 Agustus 2012 
 (Why 11:19a, 12:1,3-6a,10ab, Mzm 45:10bc,11,12ab, 1Kor 15:20-26, Luk 1:39-56) 

BACAAN INJIL: Luk 1:39-56 
‘Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku; dan meninggikan orang-orang yang rendah.” 

Beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda. Di situ ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabetpun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring: "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana." Lalu kata Maria: "Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus. Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia. Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya; Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah; Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya." Dan Maria tinggal kira-kira tiga bulan lamanya bersama dengan Elisabet, lalu pulang kembali ke rumahnya. 

RENUNGAN: 
Hari ini kita merayakan Maria diangkat ke surga dengan badan dan rohnya. Maria masuk dalam kemuliaan surga sebagaimana yang dijanjikan Yesus bagi siapapun yang percaya kepada-Nya. Marialah manusia pertama yang menerima pemenuhan janji Yesus. Ajaran ini memang hanya ajaran Gereja Katolik, tetapi tentu bukan tanpa dasar Gereja mengajarkan iman ini. Kita juga percaya bahwa Gereja mengajarkan imannya dalam terang Roh Kudus. 

Mungkin dengan perayaan ini dan dengan banyaknya gelar penghormatan gereja kepada bunda Maria, kita berpikir bahwa sungguh Maria adalah manusia yang beruntung, manusia yang sangat bahagia. Kita tentu ingin kelak seperti bunda Maria. Benar bahwa bunda Maria sangat terberkati. Namun Maria beroleh semuanya itu bukan dengan sendirinya karena dia adalah bunda Yesus. Maria beroleh semuanya karena imannya yang teguh. Maria sungguh menjadi teladan dalam hidup beriman. 

Perayaan hari ini merupakan harapan dan pendorong bagi kita bahwa kitapun kelak bisa berharap untuk menikmati kemuliaan Tuhan di surga seperti yang dialami oleh Maria. Namun untuk sampai ke situ, tidak ada jalan pintas selain tetap teguh dalam iman kepada Tuhan seperti yang diteladankan oleh bunda Maria. Maria menjadi teladan dalam hidup beriman. Bunda Maria sungguh beriman dan imannya hidup dalam perbuatan nyata. Dia menjadi tabut Allah seperti yang digambarkan dalam perjanjian Lama. Dalam diri Maria sungguh Allah hadir, bukan hanya karena dia telah mengandung Yesus Anak Allah, tetapi kehadiran dirinya sungguh menjadi kehadiran Allah bagi manusia. Sesudah Maria menerima kabar dari malaikat Gabriel bahwa saudarinya Elisabet telah mengandung dalam masa tuanya, Maria pergi ke rumah Zakaria untuk menemui Elisabet. Maria menemui Elisabet tentu bukan hanya mau bercerita akan pengalaman bahwa dia telah dikunjungi malaikat Gabriel, namun untuk membantu Elisabet yang sedang mengandung masa tuanya. Elisabet sungguh bahagia menerima kunjungan Maria demikianpun bayi dalam kandungan Elisabet sangat bahagia mendapat kunjungan Maria. 

Memang secara rohani kebahagiaan mereka itu karena dalam diri Maria pada saat itu telah hadir Yesus Tuhan yang telah ada dalam kandungan Maria. Namun selain itu, karena kehadiran Maria membawa pertolongan bagi Elisabet. Elisabet dan bayinya merasa bahagia atas kebaikan hati Maria yang datang untuk menolong mereka. Sungguh Maria menghadirkan Allah yang penuh perhatian dan kasih, bukan hanya karena telah mengandung Yesus Tuhan, tetapi juga karena kasih, perhatian Maria yang relah memberi pertolongan. Dalam kunjungan itu, Elisabet memuji Maria bahagia kerena apa kehendak Tuhan terjadi atas dirinya. 

Dalam pujian Elisabet dijelaskan bahwa Maria menjadi wanita yang bahagia dan terpuji karena Maria terbuka atas kehendak Tuhan atas dirinya. Melaksanakan kehendak Tuhan, itulah yang menjadikan Maria menjadi wanita yang bahagia dan terberkati oleh Tuhan. Namun sangat menarik bahwa walaupun Elisabet memuji Maria dan Maria mendapat kepercayaan dari Tuhan menjadi perantara kelahiran Yesus Putera Allah, Maria tetapi bersikap rendah hati. Rahmat yang diterimanya tidak dilihat sebagai sesuatu yang harus dibanggakan atau disombongkan. Maria tetap sadar akan kerendahannya dan bersyukur bahwa semuanya itu dia peroleh hanya karena kasih Allah atas dirinya. Maria menyatakan kerendahan hatinya dengan kerelaan mengunjungi Elisabet untuk membantunya. Terlebih lagi kerendahan hati Maria tampa dalam rasa syukur atas kasih Tuhan dan keyakinannya bahwa Tuhan pasti selalu memberkati orang yang rendah hati. Iman Maria tampak dalam kerendahan hati, dalam pujian dan syukur pada Tuan dan juga dalam keyakinan bahwa Tuhan selalu memberkati, setia pada janji untuk senantiasa memberkati umatnya. Inilah sebagian gambaran iman yang diteladankan oleh Maria kepada kita. Sehingga kitapun akan seperti Maria, dimuliakan Allah dalam kemuliaan di surga bila kita hidup dan meneladan Maria. Amin.

 
Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan! (2Kor 8:14)