RENUNGAN HARI BIASA PEKAN XXIX, Rabu 19 Oktober 2011
Yohanes de Berbeuf & Isaac Jogues, Paulus dr Salib
Rm 6:12-18, Mzm 124:1-3,4-6,7-8, Luk 12:39-48
“Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut."
BACAAN INJIL
Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pukul berapa pencuri akan datang, ia tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. Hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu sangkakan." Kata Petrus: "Tuhan, kamikah yang Engkau maksudkan dengan perumpamaan itu atau juga semua orang?" Jawab Tuhan: "Jadi, siapakah pengurus rumah yang setia dan bijaksana yang akan diangkat oleh tuannya menjadi kepala atas semua hambanya untuk memberikan makanan kepada mereka pada waktunya? Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya. Akan tetapi, jikalau hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya: Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba laki-laki dan hamba-hamba perempuan, dan makan minum dan mabuk, maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkakannya, dan pada saat yang tidak diketahuinya, dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang yang tidak setia. Adapun hamba yang tahu akan kehendak tuannya, tetapi yang tidak mengadakan persiapan atau tidak melakukan apa yang dikehendaki tuannya, ia akan menerima banyak pukulan. Tetapi barangsiapa tidak tahu akan kehendak tuannya dan melakukan apa yang harus mendatangkan pukulan, ia akan menerima sedikit pukulan. Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut."
RENUNGAN:
Tuang yang baik, tentu akan disenangi oleh hamba-hambanya dan hamba-hamba itu juga pasti akan baik terhadap tuannya dan melakukan tugasnya dengan sebaik-baiknya. Kalau tuan itu baik tetapi hamba-hamba itu tidak baik terhadap tuannya dan tidak menjalankan tugasnya dengan baik, itu artinya hamba itu tidak tahu diri dan tidak tahu bersyukur.
Yesus menyampaikan perumpamaan tentang tuan dan hamba. Digambarkan bahwa tuan itu mempercayakan pekerjaan kepada hambanya. Kedatangan tuan itu tidak bisa disangka-sangka, dan bila tuan itu datang, Bila tuan itu menemukan hambanya menjalankan tugasnya dengan baik, maka tuan itu akan semakin mempercayakan pekerjaan kepadanya. Namun hamba yang tidak didapatinya tidak menjalankan tugasnya dengan baik, hamba itu akan mendapat hukuman.
Dengan gambaran ini, Yesus menyadarkan kita bahwa Tuhan adalah tuan kita yang sangat baik, Dia mempercayakan hidup dan berkat-Nya kepada kita untuk kita kelola. Tuhan yang adalah tuan atas hidup kita, berharap bahwa hidup dan berkat yang dipercayakan kepada kita hendaknya kita gunakan dengan sebaik-baiknya, kita hendaknya menjadi hamba yang baik. Bila kita sungguh menjadi hamba yang baik, Tuhan pasti akan semakin mempercayakan banyak berkat kepada kita. Semakin banyak berkat yang dipercayakan kepada kita, semakin besar pula yang dituntut dari kita.
Namun seringkali kita tidak sadar bahwa Tuhanlah adalah tuan atas hidup kita, bahwa Tuhan mempercayakan berkat-Nya kepada kita. Banyak orang yang merasa dirinya adalah tuan atas semua hidupnya sehingga hidup hanya menurut kemauannya sendiri. Lebih parah lagi, banyak orang merasa bahwa apa yang ada padanya adalah milikinya, bukan karena Tuhan yang memberi dan mempercayakan kepadanya untuk dikelola sesauai dengan kehendak Tuhan. Banyak orang yang mendapat kepercayaan dari Tuhan atas harta melebihi orang lain, tetapi tidak melihatnya sebagai pemberian kepercayaan dari Tuhan, sehingga menggunakannya untuk diri sendiri, dan tidak seperti yang dikehendaki oleh Tuhan. Dalam injil tadi dengan jelas dikatakan, bahwa hamba yang tidak baik, menyangka tuannya tidak belum datang sehingga dia memukul hamba-hamba yang lain. Itu berarti sebaliknya, hamba yang baik menjalankan tugasnya dengan baik walaupun tuannya belum datang dan dia memelihara hamba-hamba lain. Gambaran ini juga menjelaskan bahwa orang yang menerima berkat kepercayaan lebih, bila dia berlaku sebagai hamba yang baik, tentu harus memelihara hamba-hamba lain atau sesama sebagaimana dikehendaki oleh tuannya.
Maka hari ini kita diajak menyadari bahwa kita adalah hamba-hamba Allah yang dipercayakan oleh Tuhan atas berkat-Nya. Bila kita mendapat kepercayaan lebih besar dari Tuhan, baiklah kita menggunakannya dengan sebaik-baiknya sebagaimana dikehendaki oleh Tuhan, juga baiklan kita mempergunakan berkat itu untuk memelihara sesama atau berbuat baik kepada sesama. Dan ingatlah, bahwa kedatangan Tuhan, yakni dalam hal ini kematian yang menjemput kita, kita tidak tahu dengan pasti. Namun bila Tuhan yang adalah tuan kita datang lewat kematian yang menghampiri kita, semoga kita didapati-Nya sebagai hamba yang baik. Bila hal itu terjadi, maka Tuhan akan memercayakan kita untuk masuk dalam kebahagiaan surga. Semoga kita hidup sebagai hamba-hamba yang baik. Amin.