RENUNGAN HARI BIASA PEKAN XXIX, Kamis 20 Oktober 2011
Magdalena dr Nagasaki, Kaprisius
Rm 6:19-23, Mzm 1:1-2,3,4,6, Luk 12:49-53
Magdalena dr Nagasaki, Kaprisius
Rm 6:19-23, Mzm 1:1-2,3,4,6, Luk 12:49-53
BACAAN INJIL
"Aku datang untuk melemparkan api ke bumi dan betapakah Aku harapkan, api itu telah menyala! Aku harus menerima baptisan, dan betapakah susahnya hati-Ku, sebelum hal itu berlangsung! Kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi? Bukan, kata-Ku kepadamu, bukan damai, melainkan pertentangan. Karena mulai dari sekarang akan ada pertentangan antara lima orang di dalam satu rumah, tiga melawan dua dan dua melawan tiga. Mereka akan saling bertentangan, ayah melawan anaknya laki-laki dan anak laki-laki melawan ayahnya, ibu melawan anaknya perempuan, dan anak perempuan melawan ibunya, ibu mertua melawan menantunya perempuan dan menantu perempuan melawan ibu mertuanya."
RENUNGAN:
Kata-kata Yesus hari ini tentu mengagetkan para pembaca, sebab seakan apa yang dikatakan oleh Yesus bertolak belakang dengan apa yang dikatakannya. Kita tahu bahwa Yesus adalah pembawa keselamatan dan damai, tetapi Dia hari ini mengatakan bahwa Dia melemparkan api ke bumi ini. Banyak orang yang mungkin trauma dengan api, sebab api itu bisa membakar dan membumi hanguskan. Dengan perkataan Yesus demikian, seakan Yesus mau membumi hanguskan bumi ini. Juga dikatakan bahwa Dia akan membawa perselisihan dan bertengkaran bahkan diantara keluarga, padahal Yesus mengatakan bahwa Dia membawa damai.
Api yang dilemparkan oleh Yesus ke bumi tentu bukan untuk membumi hanguskan manusia atau bumi ini. Tetapi api yang dimaksudkan bisa merupakan api Roh Kudus. Sebab sebagaimana kita ketahui saat Roh Kudus turun atas para rasul digambarkan Roh itu berupa lidah-lidah api. Sehingga api yang dimaksudkan adalah Roh Kudus yang membakar semangat hidup beriman para murid yang percaya kepada-Nya. Yesus sungguh berharap bahwa api yang membakar semangat para murid itu menyala-nyala, yakni mereka sungguh hidup dalam iman kepada Yesus. Api yang membakar para murid itu menyala, sehingga para murid tetap setia pada iman, walaupun untuk itu mereka harus menghadapi tantangan dan persoalan dari orang lain. Tantangan dan persoalan itu bisa muncul bukan hanya dari orang jauh, tetapi bisa jadi muncul dari orang-orang dekat, yakni keluarga sendiri. Sehingga manakala persoalan dan tantangan itu muncul juga dari keluarga, para murid tetap setia pada Yesus. Inilah yang dikatakan bahwa Dia datang bukan untuk membawa damai, dan akan terjadi pertentangan dengan anggota keluarga.
Yang sering terjadi, Api Roh Kudus itu belum sungguh menyala dalam diri kita, sehingga tidak membakar semangat kita untuk percaya dan setia kepada Yesus. Bahkan seringkali kesetiaan kita terhadap keluarga, adat, budaya masih lebih besar dibanding dengan kesetiaan kita kepada Tuhan Yesus. Masih banyak orang karena kepentingan keluarga, kepentingan orang lain atau kekasih, mereka meninggalkan iman kepada Yesus. Padahal seharusnya api Roh Kudus itu menyala, membakar semangat kesetiaannya pada Yesus dan juga membakar orang lain sehingga merekapun percaya kepada Yesus.
Maka, semoga api Roh Kudus menyala dalam diri kita semua. Amin.
"Aku datang untuk melemparkan api ke bumi dan betapakah Aku harapkan, api itu telah menyala! Aku harus menerima baptisan, dan betapakah susahnya hati-Ku, sebelum hal itu berlangsung! Kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi? Bukan, kata-Ku kepadamu, bukan damai, melainkan pertentangan. Karena mulai dari sekarang akan ada pertentangan antara lima orang di dalam satu rumah, tiga melawan dua dan dua melawan tiga. Mereka akan saling bertentangan, ayah melawan anaknya laki-laki dan anak laki-laki melawan ayahnya, ibu melawan anaknya perempuan, dan anak perempuan melawan ibunya, ibu mertua melawan menantunya perempuan dan menantu perempuan melawan ibu mertuanya."
RENUNGAN:
Kata-kata Yesus hari ini tentu mengagetkan para pembaca, sebab seakan apa yang dikatakan oleh Yesus bertolak belakang dengan apa yang dikatakannya. Kita tahu bahwa Yesus adalah pembawa keselamatan dan damai, tetapi Dia hari ini mengatakan bahwa Dia melemparkan api ke bumi ini. Banyak orang yang mungkin trauma dengan api, sebab api itu bisa membakar dan membumi hanguskan. Dengan perkataan Yesus demikian, seakan Yesus mau membumi hanguskan bumi ini. Juga dikatakan bahwa Dia akan membawa perselisihan dan bertengkaran bahkan diantara keluarga, padahal Yesus mengatakan bahwa Dia membawa damai.
Api yang dilemparkan oleh Yesus ke bumi tentu bukan untuk membumi hanguskan manusia atau bumi ini. Tetapi api yang dimaksudkan bisa merupakan api Roh Kudus. Sebab sebagaimana kita ketahui saat Roh Kudus turun atas para rasul digambarkan Roh itu berupa lidah-lidah api. Sehingga api yang dimaksudkan adalah Roh Kudus yang membakar semangat hidup beriman para murid yang percaya kepada-Nya. Yesus sungguh berharap bahwa api yang membakar semangat para murid itu menyala-nyala, yakni mereka sungguh hidup dalam iman kepada Yesus. Api yang membakar para murid itu menyala, sehingga para murid tetap setia pada iman, walaupun untuk itu mereka harus menghadapi tantangan dan persoalan dari orang lain. Tantangan dan persoalan itu bisa muncul bukan hanya dari orang jauh, tetapi bisa jadi muncul dari orang-orang dekat, yakni keluarga sendiri. Sehingga manakala persoalan dan tantangan itu muncul juga dari keluarga, para murid tetap setia pada Yesus. Inilah yang dikatakan bahwa Dia datang bukan untuk membawa damai, dan akan terjadi pertentangan dengan anggota keluarga.
Yang sering terjadi, Api Roh Kudus itu belum sungguh menyala dalam diri kita, sehingga tidak membakar semangat kita untuk percaya dan setia kepada Yesus. Bahkan seringkali kesetiaan kita terhadap keluarga, adat, budaya masih lebih besar dibanding dengan kesetiaan kita kepada Tuhan Yesus. Masih banyak orang karena kepentingan keluarga, kepentingan orang lain atau kekasih, mereka meninggalkan iman kepada Yesus. Padahal seharusnya api Roh Kudus itu menyala, membakar semangat kesetiaannya pada Yesus dan juga membakar orang lain sehingga merekapun percaya kepada Yesus.
Maka, semoga api Roh Kudus menyala dalam diri kita semua. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.