PEMBAHARUAN JANJI PERNIKAHAN
Pada Perayaan Ekaristi atau Perayaan Sabda
Hari Minggu Keluarga Keuskupan Agung Medan, 16 Oktober 2011
Hari Minggu Keluarga Keuskupan Agung Medan, 16 Oktober 2011
* Sesudah Homili atau Kotbah dalam Perayaan Ekaristi atau Perayaan Sabda hari Minggu Tanpa Imam, suami-istri diundang membaharui Janji Pernikahan dengan teks yang seharusnya ada pada semua suami dan istri.
* Sementara pasangan suami-istri membacakan Pemabaruan Janji Pernikahan ini, imam yang memimpin perayaan “mengangkat” Kitab Suci (atau) bila tanpa imam, Kitab Suci hendaknya ditakhatakan di hadapan seluruh umat.
P. Saudara-saudari terkasih
Hari ini adalah puncak Minggu Keluarga di kesukupan kita. Para bapak dan ibu, yakni suami-istri, diminta membarui Janji Pernikahannya. Suatu janji yang luhur dan mulia tidak selalu budah untuk mewujudkannya. Kita selalu membutuhkan pertolongan rahmat tuhan agar kita mampu dengan setia menghayatinya dalam hidup.
Kita percaya bahwa Tuhan yang hadir di tengah kita dalam persekutuan kita ini, dan dalam Sabda-Nya yang selalu kita dengarkan melalui Kitab Suci ini, akan senantiasa membantu kita.
Oleh sebab itu, para suami-istri dipersilahkan berdiri dan membacakan Pembaruan Janji Pernikahan, yang didahului oleh para suami.
(Sejauh bisa, bila duduk berdekatan, hendaknya suami-istri saling berjabat tangan sambil mengucapkan pembaruan janjinya.)
ISI PEMBARUAN JANJI PERNIKAHAN
Diucapkan bersama oleh para suami:
Di hadapan Tuhan dan seluruh umat yang hadir di sini, dan dengan hati yang tulus-ikhlas, saya......(sebut nama sendiri) membarui Janji Pernikahan dengan istri saya.......(sebutkan nama istri), yang telah satu hidup dengan saya selama ini. Saya berjanji akan tetap setia kepadanya dalam suka dan duka, dan tetap menjadi pasangan hidup yang baik baginya. Saya mau semakin mencintai dan menghormatinya seumur hidup. Demikian janji ini saya perbarui demi Allahd an Injil Suci.
Diucapkan bersama oleh para istri:
Di hadapan Tuhan dan seluruh umat yang hadir di sini, dan dengan hati yang tulus-ikhlas, saya......(sebut nama sendiri) membarui Janji Pernikahan dengan suami saya.......(sebutkan nama suami), yang telah satu hidup dengan saya selama ini. Saya berjanji akan tetap setia kepadanya dalam suka dan duka, dan tetap menjadi pasangan hidup yang baik baginya. Saya mau semakin mencintai dan menghormatinya seumur hidup. Demikian janji ini saya perbarui demi Allahd an Injil Suci.
Sesudah pembaruan Janji Pernikahan (Bila dalam Perayaan Ekaristi):
I. Atas nama Gereja Kudus, saya meneguhkan Pembaruan Janji Pernikahan bapak dan ibu. Dan semoga keluarga saudara semakin menyerupai Keluarga Kudus Nasareth dan diberkati oleh Allah yang mahakuasa: (+) dalam nama Bapa, Putera, dan Roh Kudus.
U. Amen.
(Bila dalam Perayaan Sabda tanpa imam):
P. Kiranya Bapa di surga menguatkan kita untuk menghayati janji pernikahan yang sudah kita perbarui hari ini. Semoga keluarga kita semakin menyerupai Keluarga Kudus Nasareth, dan senantiasa diberkati oleh Allah yang mahakuas: (Sambil membuat tanda salib pada diri sendiri) Dalam nama Bapa, dan Putra dan Roh Kudus.
Umat : amen.
Sebelum berkat dan Pengutusan, Doa Pembaktian keluarga berikut ini diucapkan bersama-sama (teks sebaiknya ada pada setiap umat).
P. Marilah membaktikan keluarga kita kepada Tuhan dengan berdosa bersama:
Allah Bapa yang maharahim, terdorong oleh cinta ilahi-Mu, Engkau menetapkan setiap keluarh menjadi tanda kehadiran-Mu, dalam membina kebersamaan hidup, perseketuan cinta, tempat berkembangnya setiap pribadi menjadi manusia seutuhnya.
Bapa yang mahacinta, kami sebagai keluarga kristiani yang telah dipersatukan dan dikuduskan, datang ke hadapan-Mu untuk membaktikan diri kami, hidup kami, pekerjaan kami, cinta-cita kami, anak-anak kami, orang tua kami, rumah kami, suka-duka kami, perjuangan kami dan segala yang ada pada kami, karena Engkaulah satu-satunya maharahim, tempat perlindungan kami.
Demikian juga kami percayakan diri kami kepada keluarha kudus-Mu, keluarga Nasaret, di mana Putra-Mu, yesus Kristus, hidup dan tinggal dalam asuhan Bunda Maria dan Yosef yang saleh. Dalam keluarga ini, Putra-Mu hidup sebagai manusia. Dari keluarga ini, hati-Nya bertumbuh menyapa hati banyak orang. Dari rumah Keluarga Kudus ini, Dia pergi membarui duni dengan cinta membara yang menyelamatkan. Kiranya semangat hidup Keluarga Kudus ini mewarnai rumah tangga kami.
Tuhan, kami telah Engkau persatukan dalam keluarga ini. Kini kami datang memohon berkat-Mu. Bantulah keluarga kami menjadi sungguh Gereja rumahtangga, bait iman dan ibadat, yang senantiasa membarui doa dan sakramen, pusat harapan dan kerinduan yang selalu berpegang teguh pada janji-Mu.
Di atas semuanya, buatlah keluarga kami memancarkan cinta yang bercahaya seperti Keluarga Kudus Nasaret. Buatlah rumah kami tempat teduh, di mana setiap orang rindu dan kerasan tinggal di dalamnya, karena saling mengerti, mencintai, memaafkan, dan menyemangati satu sama lain.
Limpahi kami dengan rahmat-Mu, yang memampukan kami untuk melaksanakan tugas dan panggilan kami ini.
Hanya dengan bantuan rahmat-Mu, yang memampukan kami untuk melaksanakan tugas dan panggilan kami. Hanya dengan bantuan rahmat-Mu, kami sanggup melakukan semua tugas kami dengan hati tulus dan riang gembira.
Doa ini kami haturkan kepada-Mu dengan pengataraan Yesus Kristus, Putera-Mu, Tuhan kami, yang hidup dan bertakhta bersama dengan Dikau, dalam persekutuan dengan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
* Sementara pasangan suami-istri membacakan Pemabaruan Janji Pernikahan ini, imam yang memimpin perayaan “mengangkat” Kitab Suci (atau) bila tanpa imam, Kitab Suci hendaknya ditakhatakan di hadapan seluruh umat.
P. Saudara-saudari terkasih
Hari ini adalah puncak Minggu Keluarga di kesukupan kita. Para bapak dan ibu, yakni suami-istri, diminta membarui Janji Pernikahannya. Suatu janji yang luhur dan mulia tidak selalu budah untuk mewujudkannya. Kita selalu membutuhkan pertolongan rahmat tuhan agar kita mampu dengan setia menghayatinya dalam hidup.
Kita percaya bahwa Tuhan yang hadir di tengah kita dalam persekutuan kita ini, dan dalam Sabda-Nya yang selalu kita dengarkan melalui Kitab Suci ini, akan senantiasa membantu kita.
Oleh sebab itu, para suami-istri dipersilahkan berdiri dan membacakan Pembaruan Janji Pernikahan, yang didahului oleh para suami.
(Sejauh bisa, bila duduk berdekatan, hendaknya suami-istri saling berjabat tangan sambil mengucapkan pembaruan janjinya.)
ISI PEMBARUAN JANJI PERNIKAHAN
Diucapkan bersama oleh para suami:
Di hadapan Tuhan dan seluruh umat yang hadir di sini, dan dengan hati yang tulus-ikhlas, saya......(sebut nama sendiri) membarui Janji Pernikahan dengan istri saya.......(sebutkan nama istri), yang telah satu hidup dengan saya selama ini. Saya berjanji akan tetap setia kepadanya dalam suka dan duka, dan tetap menjadi pasangan hidup yang baik baginya. Saya mau semakin mencintai dan menghormatinya seumur hidup. Demikian janji ini saya perbarui demi Allahd an Injil Suci.
Diucapkan bersama oleh para istri:
Di hadapan Tuhan dan seluruh umat yang hadir di sini, dan dengan hati yang tulus-ikhlas, saya......(sebut nama sendiri) membarui Janji Pernikahan dengan suami saya.......(sebutkan nama suami), yang telah satu hidup dengan saya selama ini. Saya berjanji akan tetap setia kepadanya dalam suka dan duka, dan tetap menjadi pasangan hidup yang baik baginya. Saya mau semakin mencintai dan menghormatinya seumur hidup. Demikian janji ini saya perbarui demi Allahd an Injil Suci.
Sesudah pembaruan Janji Pernikahan (Bila dalam Perayaan Ekaristi):
I. Atas nama Gereja Kudus, saya meneguhkan Pembaruan Janji Pernikahan bapak dan ibu. Dan semoga keluarga saudara semakin menyerupai Keluarga Kudus Nasareth dan diberkati oleh Allah yang mahakuasa: (+) dalam nama Bapa, Putera, dan Roh Kudus.
U. Amen.
(Bila dalam Perayaan Sabda tanpa imam):
P. Kiranya Bapa di surga menguatkan kita untuk menghayati janji pernikahan yang sudah kita perbarui hari ini. Semoga keluarga kita semakin menyerupai Keluarga Kudus Nasareth, dan senantiasa diberkati oleh Allah yang mahakuas: (Sambil membuat tanda salib pada diri sendiri) Dalam nama Bapa, dan Putra dan Roh Kudus.
Umat : amen.
Sebelum berkat dan Pengutusan, Doa Pembaktian keluarga berikut ini diucapkan bersama-sama (teks sebaiknya ada pada setiap umat).
P. Marilah membaktikan keluarga kita kepada Tuhan dengan berdosa bersama:
Allah Bapa yang maharahim, terdorong oleh cinta ilahi-Mu, Engkau menetapkan setiap keluarh menjadi tanda kehadiran-Mu, dalam membina kebersamaan hidup, perseketuan cinta, tempat berkembangnya setiap pribadi menjadi manusia seutuhnya.
Bapa yang mahacinta, kami sebagai keluarga kristiani yang telah dipersatukan dan dikuduskan, datang ke hadapan-Mu untuk membaktikan diri kami, hidup kami, pekerjaan kami, cinta-cita kami, anak-anak kami, orang tua kami, rumah kami, suka-duka kami, perjuangan kami dan segala yang ada pada kami, karena Engkaulah satu-satunya maharahim, tempat perlindungan kami.
Demikian juga kami percayakan diri kami kepada keluarha kudus-Mu, keluarga Nasaret, di mana Putra-Mu, yesus Kristus, hidup dan tinggal dalam asuhan Bunda Maria dan Yosef yang saleh. Dalam keluarga ini, Putra-Mu hidup sebagai manusia. Dari keluarga ini, hati-Nya bertumbuh menyapa hati banyak orang. Dari rumah Keluarga Kudus ini, Dia pergi membarui duni dengan cinta membara yang menyelamatkan. Kiranya semangat hidup Keluarga Kudus ini mewarnai rumah tangga kami.
Tuhan, kami telah Engkau persatukan dalam keluarga ini. Kini kami datang memohon berkat-Mu. Bantulah keluarga kami menjadi sungguh Gereja rumahtangga, bait iman dan ibadat, yang senantiasa membarui doa dan sakramen, pusat harapan dan kerinduan yang selalu berpegang teguh pada janji-Mu.
Di atas semuanya, buatlah keluarga kami memancarkan cinta yang bercahaya seperti Keluarga Kudus Nasaret. Buatlah rumah kami tempat teduh, di mana setiap orang rindu dan kerasan tinggal di dalamnya, karena saling mengerti, mencintai, memaafkan, dan menyemangati satu sama lain.
Limpahi kami dengan rahmat-Mu, yang memampukan kami untuk melaksanakan tugas dan panggilan kami ini.
Hanya dengan bantuan rahmat-Mu, yang memampukan kami untuk melaksanakan tugas dan panggilan kami. Hanya dengan bantuan rahmat-Mu, kami sanggup melakukan semua tugas kami dengan hati tulus dan riang gembira.
Doa ini kami haturkan kepada-Mu dengan pengataraan Yesus Kristus, Putera-Mu, Tuhan kami, yang hidup dan bertakhta bersama dengan Dikau, dalam persekutuan dengan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.