RENUNGAN HAR BIASA:
SELASA 14 Agustus 2012
(Maksimilianus Maria Kolbe, Stefanus dr Hungaria)
Yeh 2:8-3:4, Mzm 119:14,24,72,103,111,131, Mat 18:1-5,10,12-14
BACAAN INJIL:
Pada waktu itu datanglah murid-murid itu kepada Yesus dan bertanya: "Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga?" Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka lalu berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga. Dan barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku." :Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di sorga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di sorga. "Bagaimana pendapatmu? Jika seorang mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di pegunungan dan pergi mencari yang sesat itu? Dan Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jika ia berhasil menemukannya, lebih besar kegembiraannya atas yang seekor itu dari pada atas yang kesembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat. Demikian juga Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya seorangpun dari anak-anak ini hilang."
RENUNGAN:
Berita terbaru sehubungan dengan pemilihan calon Gubernur DKI Jakarhata tahun 2012 ini, dikatakan bahwa pasangan calon Fauji Bowo berkoalisi dengan partai-partai besar dan sangat yakin bahwa mereka akan memenangkan pemilihan dalam putaran kedua. Mereka sangat yakin karena didudung oleh partai-partai besar. Pasangan lain yakni pasangan Jokowi dan Ahok hanya didukung oleh dua partai dan ketika mendengar bahwa mereka tidak didukung oleh partai-partai besar, mereka berkoalisi dengan rakyat terutama rakyat miskin jakarta. Pasangan ini yakin bahwa untuk meraih apa yang mereka rencakan tidak harus mendapat dukungan dengan partai-partai besar.
Hal di atas bisa dikatakan menjadi gambaran pemikiran manusia. Manusia pada umumnya pasti ingin menjadi orang besar, orang terpadang, punya kedudukan dan ingin dihormati. Manusia juga berpikir bahwa untuk menjadi yang terbesar, harus melakukan hal-hal besar. Pemikiran yang demikian juga ternyata terdapat dalam diri para murid. Mereka masih belum mengerti untuk apa mereka mengikuti Yesus.
Pernyataan Yesus dalam injil hari ini sungguh bertolak belakang dengan pemikiran manusia pada umumnya. Yesus mengatakan bahwa untuk menjadi terbesar di hadapan Allah dan jalan untuk masuk ke dalam kerajaan surga kita harus seperti anak kecil. Menjadi seperti anak kecil berarti bukan menjadi kekanak-kanakan. Yang dimaksudkan oleh Yesus adalah kita memiliki sikap yang ada pada anak kecil, yakni anak pada umumnya jujur, polos, tulus ikhlas, begitu percaya dan mengandalkan orang tuanya. Demikianlah kita dalam hidup beriman, kita hendaknya memiliki sikap jujur, polos, percaya dan mengandalkan Tuhan dalam hidup secara memiliki hati yang tulus ikhlas. Selain itu Yesus menamhkan agar kita senantiasa memiki sikap rendah hati di hadapan Allah dan sesama.
Dengan demikian, kalaupun selama ini kita belum memiliki sikap iman seperti yang dikatakan oleh Yesus, maka baiklah kita bertobat. Bertobat berarti mengubah pola pikir dan pola hidup kita seperti yang dikehendak oleh Tuhan atau yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Tuhan sungguh mendambakan agar kita kelak hidup bahagia dan masuk surga. Maka seruan pertobatan ini menjadi sangat penting bagi kita. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.