RENUNGAN MINGGU PASKAH, Minggu 8 April 2012 (Sore)
Kis 10:34a,37-43, Mzm 118:1-2,16ab-17,22-23, Kol 3:1-4 atau 1Kor 5:6b-8, Sore: Luk 24:13-35
Kis 10:34a,37-43, Mzm 118:1-2,16ab-17,22-23, Kol 3:1-4 atau 1Kor 5:6b-8, Sore: Luk 24:13-35
BACAAN INJIL:
Pada hari itu juga dua orang dari murid-murid Yesus pergi ke sebuah kampung bernama Emaus, yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari Yerusalem, dan mereka bercakap-cakap tentang segala sesuatu yang telah terjadi. Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka. Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia. Yesus berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu percakapkan sementara kamu berjalan?" Maka berhentilah mereka dengan muka muram. Seorang dari mereka, namanya Kleopas, menjawab-Nya: "Adakah Engkau satu-satunya orang asing di Yerusalem, yang tidak tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini?" Kata-Nya kepada mereka: "Apakah itu?" Jawab mereka: "Apa yang terjadi dengan Yesus orang Nazaret. Dia adalah seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami. Tetapi imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati dan mereka telah menyalibkan-Nya. Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak semuanya itu terjadi. Tetapi beberapa perempuan dari kalangan kami telah mengejutkan kami: Pagi-pagi buta mereka telah pergi ke kubur, dan tidak menemukan mayat-Nya. Lalu mereka datang dengan berita, bahwa telah kelihatan kepada mereka malaikat-malaikat, yang mengatakan, bahwa Ia hidup. Dan beberapa teman kami telah pergi ke kubur itu dan mendapati, bahwa memang benar yang dikatakan perempuan-perempuan itu, tetapi Dia tidak mereka lihat." Lalu Ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi! Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?" Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi. Mereka mendekati kampung yang mereka tuju, lalu Ia berbuat seolah-olah hendak meneruskan perjalanan-Nya. Tetapi mereka sangat mendesak-Nya, katanya: "Tinggallah bersama-sama dengan kami, sebab hari telah menjelang malam dan matahari hampir terbenam." Lalu masuklah Ia untuk tinggal bersama-sama dengan mereka. Waktu Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka. Ketika itu terbukalah mata mereka dan merekapun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka. Kata mereka seorang kepada yang lain: "Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?" Lalu bangunlah mereka dan terus kembali ke Yerusalem. Di situ mereka mendapati kesebelas murid itu. Mereka sedang berkumpul bersama-sama dengan teman-teman mereka. Kata mereka itu: "Sesungguhnya Tuhan telah bangkit dan telah menampakkan diri kepada Simon." Lalu kedua orang itupun menceriterakan apa yang terjadi di tengah jalan dan bagaimana mereka mengenal Dia pada waktu Ia memecah-mecahkan roti.
RENUNGAN:
Memang suatu hal yang sulit kita mengerti bahwa orang yang sudah mati bangkit kembali, apalagi yang mati itu sudah dikubur selamat 3 hari. Dalam pengalaman hidup juga tidak ada orang yang mati dan dikuburkan tetapi bangkit kembali. Kebangkitan Yesus yang kita rayakan hari ini secara akal manusiawi juga sulit kita mengerti. Selain itu, kita juga sulit mengerti akan tindakan Yesus yang mau memilih jalan penderitaan dan mati di salib, padahal Dia adalah Tuhan dan jelas-jelas tidak bersalah. Namun Yesus menjalani semuanya dan inilah mesteri cinta kasih Allah bagi manusia.
Para murid juga bingung, sulit menerima dan mengerti bahwa Yesus guru mereka yang bisa menghidupkan orang mati, tetapi akhirnya memilih kematian yang sangat mengerikan yakni mati di salib. Kematian Yesus sangat mengecewakan mereka, karena mereka berharap bahwa Yesus kelak menjadi pemimpin mereka dan dengan demikian sebagai murid tentu mereka juga berharap bahwa mereka akan kebagian kedudukan. Namun harapan mereka kandas karena kematian Yesus, mereka kecewa. Kekecewaan mereka sungguh mendalam sehingga mereka kembali ke kampung halamannya yakni Emaus. Dalam perjalanan mereka sambil saling mengungkapkan kekecewaan mereka atas kematian Yesus, namun pada saat itu Yesus menermui mereka dan turut berjalan bersama mereka, tetapi mereka tidak mengenal Yesus yang hadir itu. Dalam perjalanan itu, Yesus menerangkan kitab suci yang mengatakan bahwa Yesus harus mati tetapi bangkita pada hari ketiga, namun para murid belum mengerti kematian Yesus dan belum mengenal Yesus yang bangkit hadir di hadapan mereka, meskipun dikatakan bahwa hati mereka sedikit terhibur dan berkobar-kobar saat mendengar penjelasan Yesus. Baru setelah mereka mengajak Yesus singguh dan menginap di rumah mereka dan ketika Yesus makan bersama mereka, mata mereka terbuka serta mengenali Yesus yang bangkit telah menemui mereka. Sesudah itu mereka kembali ke Yerusalem.
Sungguh ini adalah pengalam yang luar biasa tentang kebangkitan Yesus. Kitapun mungkin sering mengalami seperti pengalaman para murid, yang mana kita terkadan sulit menerima kehendak Tuhan atas hidup kita, kitapun mungkin sering merasa kecewa karerna harapan dan keinginan kita seakan tidak dipenuhi oleh Yesus. Pada saat demikian, mungkin saja kita lari dari iman kita, seakan menganggap bahwa beriman itu tidak ada gunanya sehingga kita mau kembali ke kehidupan lama kita sebelum mengenal Yesus. Pada saat demikian, saran atau nasihat orang lain sulit kita terima, dan kita abaikan begitu saja.
Namun hari ini, kita sungguh disadarkan bahwa memang kita sulit mengerti kehendak Tuhan dan pada saat kita kecewa dan ingin lari dari iman, Yesus berusaha menemui kita dan Dia tidak mau membiarkan kita kembali ke hidup lama kita sebelum mengenal Yesus. Pada saat demikian, Yesus yang bangkit hadir dan mengajari kita agar kita kembali kepada-Nya. Hal itu dilakukan oleh Yesus lewat orang-orang yang menasihati kita atau lewat pengalaman hidup kita, namun sering kali kita tidak menangkap kehadiran Yesus yang bangkit dan hadir dalam kehidupan kita. Ingatlah bahwa Yesus tidak menghendaki kita kembali ke kehidupan lama kita. Oleh karena itu, hari ini dengan merayakan Paskah Kristus, kita diajak menyadari dan diingatkan agar dalam ketidakmengertian akan kehendak Tuhan, agar dalam kekecewaan hidup janganlah kita kembali kepada kehidupan lama kita.
Maka kalaupun selama ini kita seringkali lari dari iman akan Yesus, hari ini dalam perayaan paskah Kristus, Yesus Kristus hadir menemui kita semua, menerangkan bahwa kasih Allah sungguh luar biasa besar dan menghendaki agar kita kembali kepada-Nya. Sehingga merayakan paskah berarti kembali kepada Allah.
Hal yang menarik juga bahwa dalam Injil tadi Yesus hadir dan menerangkan kitab Suci kepada mereka yang menjelasakan tenang Yesus yang harus menderita, mati, dimakamkan dan bangkit pada hari ketiga. Para murid itu akhirnya menyadari kehadiran Yesus yang bangkit setelah mereka makan bersama. Jelas bahwa Yesus yang bangkit hadir dalam sabda dan juga dalam perjamuan bersama. Mendengarkan sabda dan perjamuan makan bersama itu sungguh menggambarkan perayaan ekaristi. Dalam perayaan ekaristi sabda Tuhan diperdengaran kepada kita, dan dalam perayaan ekaristi itu, Yesus mengadakan perjamuan makan bersama dengan kita. Sehingga sungguh Yesus yang bangkit hadir dalam sabda yang diperdengarkan dalam perayaan ekaristi dan Yesus sungguh hadir dalam ekaristi yang kita rayakan. Sehingga dengan ikut dalam perayaan ekaristi, Yesus yang bangkit sungguh hadir.
Sungguh dalam Perayaan Ekaristi, Yesus hadir menemui kita. Baiklah hal ini kita sadari dan kita hayati sehingga kita sungguh menyadari kehadiran Yesus dalam perayaan ekaristi. Juga dengan demikian, bila kita sungguh-sungguh rindu untuk bertemu dengan Yesus yang bangkit, kita diajak untuk ikut ambil bagian dalam perayaan Ekaristi kudus.
Selain itu, kitapun hendaknya menghadirkan Yesus yang bangkit dengan memperdengarkan sabda Tuhan kepada sesama. Juga terlebih kita menghadirkan Yesus yang bangkit lewat makan bersama dengan sesama kita. Mengadakan perjamuan makan bersama dengan sesama adalah dalam arti kita mau berbagi rejeki, sukacita dan berkat dengan sesama. Hidup yang demikianlah menandakan bahwa kita sungguh merayakan paskah Kristus. Amin.
Pada hari itu juga dua orang dari murid-murid Yesus pergi ke sebuah kampung bernama Emaus, yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari Yerusalem, dan mereka bercakap-cakap tentang segala sesuatu yang telah terjadi. Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka. Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia. Yesus berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu percakapkan sementara kamu berjalan?" Maka berhentilah mereka dengan muka muram. Seorang dari mereka, namanya Kleopas, menjawab-Nya: "Adakah Engkau satu-satunya orang asing di Yerusalem, yang tidak tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini?" Kata-Nya kepada mereka: "Apakah itu?" Jawab mereka: "Apa yang terjadi dengan Yesus orang Nazaret. Dia adalah seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami. Tetapi imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati dan mereka telah menyalibkan-Nya. Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak semuanya itu terjadi. Tetapi beberapa perempuan dari kalangan kami telah mengejutkan kami: Pagi-pagi buta mereka telah pergi ke kubur, dan tidak menemukan mayat-Nya. Lalu mereka datang dengan berita, bahwa telah kelihatan kepada mereka malaikat-malaikat, yang mengatakan, bahwa Ia hidup. Dan beberapa teman kami telah pergi ke kubur itu dan mendapati, bahwa memang benar yang dikatakan perempuan-perempuan itu, tetapi Dia tidak mereka lihat." Lalu Ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi! Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?" Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi. Mereka mendekati kampung yang mereka tuju, lalu Ia berbuat seolah-olah hendak meneruskan perjalanan-Nya. Tetapi mereka sangat mendesak-Nya, katanya: "Tinggallah bersama-sama dengan kami, sebab hari telah menjelang malam dan matahari hampir terbenam." Lalu masuklah Ia untuk tinggal bersama-sama dengan mereka. Waktu Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka. Ketika itu terbukalah mata mereka dan merekapun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka. Kata mereka seorang kepada yang lain: "Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?" Lalu bangunlah mereka dan terus kembali ke Yerusalem. Di situ mereka mendapati kesebelas murid itu. Mereka sedang berkumpul bersama-sama dengan teman-teman mereka. Kata mereka itu: "Sesungguhnya Tuhan telah bangkit dan telah menampakkan diri kepada Simon." Lalu kedua orang itupun menceriterakan apa yang terjadi di tengah jalan dan bagaimana mereka mengenal Dia pada waktu Ia memecah-mecahkan roti.
RENUNGAN:
Memang suatu hal yang sulit kita mengerti bahwa orang yang sudah mati bangkit kembali, apalagi yang mati itu sudah dikubur selamat 3 hari. Dalam pengalaman hidup juga tidak ada orang yang mati dan dikuburkan tetapi bangkit kembali. Kebangkitan Yesus yang kita rayakan hari ini secara akal manusiawi juga sulit kita mengerti. Selain itu, kita juga sulit mengerti akan tindakan Yesus yang mau memilih jalan penderitaan dan mati di salib, padahal Dia adalah Tuhan dan jelas-jelas tidak bersalah. Namun Yesus menjalani semuanya dan inilah mesteri cinta kasih Allah bagi manusia.
Para murid juga bingung, sulit menerima dan mengerti bahwa Yesus guru mereka yang bisa menghidupkan orang mati, tetapi akhirnya memilih kematian yang sangat mengerikan yakni mati di salib. Kematian Yesus sangat mengecewakan mereka, karena mereka berharap bahwa Yesus kelak menjadi pemimpin mereka dan dengan demikian sebagai murid tentu mereka juga berharap bahwa mereka akan kebagian kedudukan. Namun harapan mereka kandas karena kematian Yesus, mereka kecewa. Kekecewaan mereka sungguh mendalam sehingga mereka kembali ke kampung halamannya yakni Emaus. Dalam perjalanan mereka sambil saling mengungkapkan kekecewaan mereka atas kematian Yesus, namun pada saat itu Yesus menermui mereka dan turut berjalan bersama mereka, tetapi mereka tidak mengenal Yesus yang hadir itu. Dalam perjalanan itu, Yesus menerangkan kitab suci yang mengatakan bahwa Yesus harus mati tetapi bangkita pada hari ketiga, namun para murid belum mengerti kematian Yesus dan belum mengenal Yesus yang bangkit hadir di hadapan mereka, meskipun dikatakan bahwa hati mereka sedikit terhibur dan berkobar-kobar saat mendengar penjelasan Yesus. Baru setelah mereka mengajak Yesus singguh dan menginap di rumah mereka dan ketika Yesus makan bersama mereka, mata mereka terbuka serta mengenali Yesus yang bangkit telah menemui mereka. Sesudah itu mereka kembali ke Yerusalem.
Sungguh ini adalah pengalam yang luar biasa tentang kebangkitan Yesus. Kitapun mungkin sering mengalami seperti pengalaman para murid, yang mana kita terkadan sulit menerima kehendak Tuhan atas hidup kita, kitapun mungkin sering merasa kecewa karerna harapan dan keinginan kita seakan tidak dipenuhi oleh Yesus. Pada saat demikian, mungkin saja kita lari dari iman kita, seakan menganggap bahwa beriman itu tidak ada gunanya sehingga kita mau kembali ke kehidupan lama kita sebelum mengenal Yesus. Pada saat demikian, saran atau nasihat orang lain sulit kita terima, dan kita abaikan begitu saja.
Namun hari ini, kita sungguh disadarkan bahwa memang kita sulit mengerti kehendak Tuhan dan pada saat kita kecewa dan ingin lari dari iman, Yesus berusaha menemui kita dan Dia tidak mau membiarkan kita kembali ke hidup lama kita sebelum mengenal Yesus. Pada saat demikian, Yesus yang bangkit hadir dan mengajari kita agar kita kembali kepada-Nya. Hal itu dilakukan oleh Yesus lewat orang-orang yang menasihati kita atau lewat pengalaman hidup kita, namun sering kali kita tidak menangkap kehadiran Yesus yang bangkit dan hadir dalam kehidupan kita. Ingatlah bahwa Yesus tidak menghendaki kita kembali ke kehidupan lama kita. Oleh karena itu, hari ini dengan merayakan Paskah Kristus, kita diajak menyadari dan diingatkan agar dalam ketidakmengertian akan kehendak Tuhan, agar dalam kekecewaan hidup janganlah kita kembali kepada kehidupan lama kita.
Maka kalaupun selama ini kita seringkali lari dari iman akan Yesus, hari ini dalam perayaan paskah Kristus, Yesus Kristus hadir menemui kita semua, menerangkan bahwa kasih Allah sungguh luar biasa besar dan menghendaki agar kita kembali kepada-Nya. Sehingga merayakan paskah berarti kembali kepada Allah.
Hal yang menarik juga bahwa dalam Injil tadi Yesus hadir dan menerangkan kitab Suci kepada mereka yang menjelasakan tenang Yesus yang harus menderita, mati, dimakamkan dan bangkit pada hari ketiga. Para murid itu akhirnya menyadari kehadiran Yesus yang bangkit setelah mereka makan bersama. Jelas bahwa Yesus yang bangkit hadir dalam sabda dan juga dalam perjamuan bersama. Mendengarkan sabda dan perjamuan makan bersama itu sungguh menggambarkan perayaan ekaristi. Dalam perayaan ekaristi sabda Tuhan diperdengaran kepada kita, dan dalam perayaan ekaristi itu, Yesus mengadakan perjamuan makan bersama dengan kita. Sehingga sungguh Yesus yang bangkit hadir dalam sabda yang diperdengarkan dalam perayaan ekaristi dan Yesus sungguh hadir dalam ekaristi yang kita rayakan. Sehingga dengan ikut dalam perayaan ekaristi, Yesus yang bangkit sungguh hadir.
Sungguh dalam Perayaan Ekaristi, Yesus hadir menemui kita. Baiklah hal ini kita sadari dan kita hayati sehingga kita sungguh menyadari kehadiran Yesus dalam perayaan ekaristi. Juga dengan demikian, bila kita sungguh-sungguh rindu untuk bertemu dengan Yesus yang bangkit, kita diajak untuk ikut ambil bagian dalam perayaan Ekaristi kudus.
Selain itu, kitapun hendaknya menghadirkan Yesus yang bangkit dengan memperdengarkan sabda Tuhan kepada sesama. Juga terlebih kita menghadirkan Yesus yang bangkit lewat makan bersama dengan sesama kita. Mengadakan perjamuan makan bersama dengan sesama adalah dalam arti kita mau berbagi rejeki, sukacita dan berkat dengan sesama. Hidup yang demikianlah menandakan bahwa kita sungguh merayakan paskah Kristus. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.