Renungan Hari biasa Pekan I Prapaskah, Selasa 15 Maret 2011
Yes 55:10-11, Mzm 34:4-5,6-7,16-17,18-19, Mat 6:7-15
(Louisa de Marillac)
Yes 55:10-11, Mzm 34:4-5,6-7,16-17,18-19, Mat 6:7-15
(Louisa de Marillac)
"Bila seseorang mengatakan dirinya adalah seorang pendoa tetapi tidak mengasihi dan tidak berbuat baik kepada sesamanya, itu adalah omong kosong belaka dan seseorang itu berbohong."
BACAAN INJIL:
Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan. Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya. Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.) Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu."
Demikianlah Injil Tuhan bagi kita hari ini.
RENUNGAN:
Dalam Injil hari ini Yesus mengatakan bahwa kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah adalah berdoa dengan bertele-tele. Trus kalau gak pernah berdoa disebut apa? Tentu bisa kita sebuat bahwa orang yang tidak pernah berdoa bukan hanya tidak mengenal Allah, tetapi tidap percaya kepada Allah. Nah kepada orang yang berdoa terlalu singkat-singkat bisa juga kita sebut seperti orang yang bertele-tele, yakni kurang mengenal Allah dan juga kurang percaya kepada Allah.
Banyak orang yang sulit berdoa. Banyak pula orang merasa kecewa dengan doa karena menganggap Tuhan tidak mengabulkan doanya sehingga menganggap doa itu kurang penting dalam kehidupannya dan doa itu tidak memiliki kekuatan dalam menyelesaikan persoalan yang dihadapi dalam hidup ini. Orang juga sering menganggap doa itu hanya sekedar permohonan kepada Allah sehingga berdoa kalau ada keperluan dan persoalan hidup. Pemahaman yang kurang tepat akan doa dan kurangnya seseorang untuk berdoa bisa dikarenakan seseorang itu kurang percaya kepada Allah.
Doa adalah bagian dari kehidupan orang beriman, doa merupakan ungkapan iman kepada Allah. Kita berdoa karena kita percaya kepada Tuhan bahwa Tuhanlah sumber hidup kita, Dia mahakuasa dan mahakasih. Karena kita percaya Dia adalah mahakuasa dan mahakasih, maka kita memuji dan memuliakan Dia, membutuhkannya dalam hidup kita dan menyerahkan diri kita kepada-Nya. Seringkali kita keliru mengartikan doa. Doa seringkali kita anggap sebagai masa di mana kita berbicara kepada Tuhan, menyampaikan keluh kesah dan permohonan kita kepada-Nya. Dalam doapun seringkali kita seakan memaksakan kehendak kita kepada Tuhan, dan seakan memaksa Tuhan agar Dia mengabulkan permohonan kita. Kita menganggap bahwa apa yang kita mohonkan adalah baik dan penting bagi kita, padahal belum tentu bagi Tuhan, sehingga dalam doa yang demikian kita memaksa Tuhan agar membenarkan permohonan kita. Padalah dalam doa yang benar juga kita harus berusaha untuk mencari apa kehendak Tuhan atas diri kita.
Hari ini Yesus mengajar kita berdoa yang baik dan benar dan doa yang mendalam dan penuh iman, yakni DOA BAPA KAMI. Doa ini sungguh doa yang mendalam dan penting bagi kita, karena doa ini langsung diajarkan Yesus sendiri dan juga sangat mendalam serta penuh iman. Dalam doa ini secara singkat kita katakan berisi ungkapan iman yang mendalam kepada Tuhan, kerinduan yang mendalam akan kerajaan-Nya, kerinduan untuk melaksanakan kehendak Tuhan atas hidup, permohonan yang penuh ketulusan dan penyerahan diri kepada kuasa dan kasih Allah kepada kita. Namun seringkali DOA ini kurang kita hanyati karena sudah terlalu sering kita doakan. Karena begitu sering kita doakan, kita mendoakan seakan sambil lalu saja.
Lebih lanjut Yesus mengatakan bahwa kalau kita sungguh-sungguh kita berdoa dalam dan karena iman, doa itu tidak hanya dalam indahknya kata-kata yang kita keluarkan, tetapi doa itu harus meluap keluar atau berbuah dalam perbuatan baik yakni hidup yang baik dan perbuatan baik kepada sesama. Bahkan hidup dan perbuatan atau karya kita hendaknya bersumber dan buah dari doa-doa kita. Bila seseorang mengatakan dirinya adalah seorang pendoa tetapi tidak mengasihi dan tidak berbuat baik kepada sesamanya, itu adalah omong kosong belaka. Amin.
Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan. Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya. Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.) Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu."
Demikianlah Injil Tuhan bagi kita hari ini.
RENUNGAN:
Dalam Injil hari ini Yesus mengatakan bahwa kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah adalah berdoa dengan bertele-tele. Trus kalau gak pernah berdoa disebut apa? Tentu bisa kita sebuat bahwa orang yang tidak pernah berdoa bukan hanya tidak mengenal Allah, tetapi tidap percaya kepada Allah. Nah kepada orang yang berdoa terlalu singkat-singkat bisa juga kita sebut seperti orang yang bertele-tele, yakni kurang mengenal Allah dan juga kurang percaya kepada Allah.
Banyak orang yang sulit berdoa. Banyak pula orang merasa kecewa dengan doa karena menganggap Tuhan tidak mengabulkan doanya sehingga menganggap doa itu kurang penting dalam kehidupannya dan doa itu tidak memiliki kekuatan dalam menyelesaikan persoalan yang dihadapi dalam hidup ini. Orang juga sering menganggap doa itu hanya sekedar permohonan kepada Allah sehingga berdoa kalau ada keperluan dan persoalan hidup. Pemahaman yang kurang tepat akan doa dan kurangnya seseorang untuk berdoa bisa dikarenakan seseorang itu kurang percaya kepada Allah.
Doa adalah bagian dari kehidupan orang beriman, doa merupakan ungkapan iman kepada Allah. Kita berdoa karena kita percaya kepada Tuhan bahwa Tuhanlah sumber hidup kita, Dia mahakuasa dan mahakasih. Karena kita percaya Dia adalah mahakuasa dan mahakasih, maka kita memuji dan memuliakan Dia, membutuhkannya dalam hidup kita dan menyerahkan diri kita kepada-Nya. Seringkali kita keliru mengartikan doa. Doa seringkali kita anggap sebagai masa di mana kita berbicara kepada Tuhan, menyampaikan keluh kesah dan permohonan kita kepada-Nya. Dalam doapun seringkali kita seakan memaksakan kehendak kita kepada Tuhan, dan seakan memaksa Tuhan agar Dia mengabulkan permohonan kita. Kita menganggap bahwa apa yang kita mohonkan adalah baik dan penting bagi kita, padahal belum tentu bagi Tuhan, sehingga dalam doa yang demikian kita memaksa Tuhan agar membenarkan permohonan kita. Padalah dalam doa yang benar juga kita harus berusaha untuk mencari apa kehendak Tuhan atas diri kita.
Hari ini Yesus mengajar kita berdoa yang baik dan benar dan doa yang mendalam dan penuh iman, yakni DOA BAPA KAMI. Doa ini sungguh doa yang mendalam dan penting bagi kita, karena doa ini langsung diajarkan Yesus sendiri dan juga sangat mendalam serta penuh iman. Dalam doa ini secara singkat kita katakan berisi ungkapan iman yang mendalam kepada Tuhan, kerinduan yang mendalam akan kerajaan-Nya, kerinduan untuk melaksanakan kehendak Tuhan atas hidup, permohonan yang penuh ketulusan dan penyerahan diri kepada kuasa dan kasih Allah kepada kita. Namun seringkali DOA ini kurang kita hanyati karena sudah terlalu sering kita doakan. Karena begitu sering kita doakan, kita mendoakan seakan sambil lalu saja.
Lebih lanjut Yesus mengatakan bahwa kalau kita sungguh-sungguh kita berdoa dalam dan karena iman, doa itu tidak hanya dalam indahknya kata-kata yang kita keluarkan, tetapi doa itu harus meluap keluar atau berbuah dalam perbuatan baik yakni hidup yang baik dan perbuatan baik kepada sesama. Bahkan hidup dan perbuatan atau karya kita hendaknya bersumber dan buah dari doa-doa kita. Bila seseorang mengatakan dirinya adalah seorang pendoa tetapi tidak mengasihi dan tidak berbuat baik kepada sesamanya, itu adalah omong kosong belaka. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.