Renungan Hari biasa Pekan V Prapaskah, Selasa 12 April 2011
Bil 21:4-9, Mzm 102:2-3,16-18,19-21, Yoh 8:21-30
Bil 21:4-9, Mzm 102:2-3,16-18,19-21, Yoh 8:21-30
"Pandanglah salib Kristus dengan penuh hormat dan penuh iman, maka kamu akan hidup dan diselamatkan!"
BACAAN INJIL:
Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak: "Aku akan pergi dan kamu akan mencari Aku tetapi kamu akan mati dalam dosamu. Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang." Maka kata orang-orang Yahudi itu: "Apakah Ia mau bunuh diri dan karena itu dikatakan-Nya: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang?" Lalu Ia berkata kepada mereka: "Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini. Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu." Maka kata mereka kepada-Nya: "Siapakah Engkau?" Jawab Yesus kepada mereka: "Apakah gunanya lagi Aku berbicara dengan kamu? Banyak yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu; akan tetapi Dia, yang mengutus Aku, adalah benar, dan apa yang Kudengar dari pada-Nya, itu yang Kukatakan kepada dunia." Mereka tidak mengerti, bahwa Ia berbicara kepada mereka tentang Bapa. Maka kata Yesus: "Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku. Dan Ia, yang telah mengutus Aku, Ia menyertai Aku. Ia tidak membiarkan Aku sendiri, sebab Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya." Setelah Yesus mengatakan semuanya itu, banyak orang percaya kepada-Nya.
Demikianlah Injil Tuhan bagi kita hari ini.
RENUNGAN:
Pernah dalam sebuah film barat ditampilkan seorang pemain mengunakan kalung salib dan terkadang diperlihatkan bahwa dia mencium salib yang dia kenakan. Bila sepintas kita melihat adegan itu, pasti kita berpikir bahwa pemeran itu adalah seorang Kristen yang baik, atau dia memerankan sebagai orang baik dalam film tersebut. Ternyata setelah mengikuti cerita film secara keseluruhan, dia malah salah satu pemeran penjahat dalam film tersebut. Tanda salib bagi orang Kristen memiliki arti yang sangat istimewa berkat salib Kristus, Kristus yang rela wafat di salibkan demi menyelamatkan manusia. Kiranya makna salib itu sudah kurang dimengerti dan dihayati secara sungguh-sungguh oleh banyak orang Kristen sendiri.
Bila kita melihat seseorang mengenakan salib baik itu sebagai kalung, anting-anting atau hiasan di rumah, kita pasti menebak bahwa mereka adalah orang Kristen. Saat ini memang banyak orang yang mengenakan salib di leher, di telinga sebagai anting-anting, di rumah, di kuburan-kuburan dan ada pula yang membuat tato di badannya dengan bentuk salib. Kiranya tanda salib tidak lagi memiliki atau mengandung arti kultis, tetapi lebih merupakan mode, gaya hidup dan hiasan belaka. Kalaupun oran gmenempatkan salib di rumah, itu banyak sudah merupakan sebagai hiasan bagi rumah-rumah orang Kristen, hanya sekedar sebagai tanda bagi orang bahwa mereka adalah orang Kristen. Memang penggunaan tanda salib itu hanya digunakan oleh orang Kristen sendiri, tidak pernah ada seorang yang non Kristen atau muslim yang mengenakan salib.
Pada zamannya dan hingga sekarang, masih banyak orang yang tidak mengerti mengapa Yesus yang adalah Tuhan rela mati di salib. Ada orang yang meragukan bahwa Yesus tidak sungguh-sungguh mati di salib. Sebab bagi banyak orang berpikir adalah suatu hal yang tidak masuk akal bahwa Yesus Tuhan mati dengan cara yang mengerikan dan hina karena hukuman mati di salib pada umumnya hanya diperuntukkan bagi para penjahat. Sehingga bagi orang yang mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan mengatakan bahwa bukan Yesus yang mati di salib, tetapi orang lain yang menggantikan Yesus. Sebagian orang yang mengakui bahwa Yesuslah yang mati disalibkan, ini menjadi alasan bagi mereka untuk mengatakan bahwa memang Yesus bukanlah Tuhan, karena tidak mungkin Tuhan bisa mati apalagi mati dengan disalibkan.
Sebagaimana pernah dikatakan oleh Paulus, bagi orang yahudi dan bagi yang tidak percaya bahwa Yesus adalah Tuhan, salib memang kebodohan. Tetapi bagi kita, salib adalah tanda kemenangan kita atas dosa, lambang kemenangan berkat Yesus Kristus yang rela disalibkan untuk menebus dosa kita. Salib adalah tanda misteri cintakasih Allah yang sungguh besar kepada kita. Di salib itu, Yesus menyatakan cintakasih-Nya yang sehabis-habisnya untuk kita manusia. Bagi kita yang percaya kepada Yesus, salib bukan hanya sekedar kayu yang tegak lurus dan melintang tetapi mempunyai arti mendalam dan mengandung arti kultis.
Dalam Perjanjian Lama, dikatakan bahwa ketika Musa membawa bangsa Israel keluar dari Mesir, mereka bersungut-sungut dan mempersalahkan Musa utusan Allah. Karena mereka bersungut-sungut atau memberontak kepada Tuhan, Tuhan menyuruh ular tedung untuk memagut mereka sehingga banyak orang Israel yang mati. Mereka akhirnya menyadari kedosaan mereka sehingga meminta Musa agar berdoa kepada Tuhan, agar Tuhan menjauhkan ular-ular itu dari mareka. Maka Tuhan menyuruh Musa membuat patung ular tedung dari tembaga dan menempatkannya di atas tiang. Setiap orang yang terpagut ular tedung dan memandangnya, tetap hidup. Ular tedung di atas kayu merupakan pralambang anak manusia yang ditinggikan di atas salib demi menyelamatkan manusia. Sehingga dengan memandang salib Yesus, kita akan tetap hidup. Namun kiranya memandang yang dimaksudkan bukanlah hanya sekedar melihat atau memelototi salib Kristus. Tetapi yang dimaksudkan dengan mamandang salib Yesus adalah percaya kepada Yesus yang adalah Tuhan penyelamat dan kasih penyelamatan-Nya berpuncak pada salib-Nya.
Oleh karena itu, baiklah kiranya kita tidak usah malu atau takut menggunakan salib entah itu di rumah, sebagai kalung, anting-anting, cincin dan membuat tanda salib di manapun kira berada. Namun kiranya kita ingat bahwa semuanya kita lakukan bukan hanya sekedar hanya untuk memperlihatkan bahwa kita orang Kristen, dan hendaknya juga tidak hanya sekedar gaya hidup, mode atau hiasan belaka. Hendaknya kita menggunakannya karena kita bersyukur kepada Tuhan karena kasih-Nya yang sungguh besar kepada kita, yang sangat nyata dalam diri Yesus yang rela mati disalibkan. Baiklah kita mempunyai sikap hormat pada salib, tetapi hormat bukan kepada kayu salib itu namun pada Yesus yang mati disalibkan. Pandanglah salib Kristus dengan penuh hormat dan penuh iman, maka kamu akan hidup dan diselamatkan. Amin.
BACAAN INJIL:
Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak: "Aku akan pergi dan kamu akan mencari Aku tetapi kamu akan mati dalam dosamu. Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang." Maka kata orang-orang Yahudi itu: "Apakah Ia mau bunuh diri dan karena itu dikatakan-Nya: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang?" Lalu Ia berkata kepada mereka: "Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini. Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu." Maka kata mereka kepada-Nya: "Siapakah Engkau?" Jawab Yesus kepada mereka: "Apakah gunanya lagi Aku berbicara dengan kamu? Banyak yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu; akan tetapi Dia, yang mengutus Aku, adalah benar, dan apa yang Kudengar dari pada-Nya, itu yang Kukatakan kepada dunia." Mereka tidak mengerti, bahwa Ia berbicara kepada mereka tentang Bapa. Maka kata Yesus: "Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku. Dan Ia, yang telah mengutus Aku, Ia menyertai Aku. Ia tidak membiarkan Aku sendiri, sebab Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya." Setelah Yesus mengatakan semuanya itu, banyak orang percaya kepada-Nya.
Demikianlah Injil Tuhan bagi kita hari ini.
RENUNGAN:
Pernah dalam sebuah film barat ditampilkan seorang pemain mengunakan kalung salib dan terkadang diperlihatkan bahwa dia mencium salib yang dia kenakan. Bila sepintas kita melihat adegan itu, pasti kita berpikir bahwa pemeran itu adalah seorang Kristen yang baik, atau dia memerankan sebagai orang baik dalam film tersebut. Ternyata setelah mengikuti cerita film secara keseluruhan, dia malah salah satu pemeran penjahat dalam film tersebut. Tanda salib bagi orang Kristen memiliki arti yang sangat istimewa berkat salib Kristus, Kristus yang rela wafat di salibkan demi menyelamatkan manusia. Kiranya makna salib itu sudah kurang dimengerti dan dihayati secara sungguh-sungguh oleh banyak orang Kristen sendiri.
Bila kita melihat seseorang mengenakan salib baik itu sebagai kalung, anting-anting atau hiasan di rumah, kita pasti menebak bahwa mereka adalah orang Kristen. Saat ini memang banyak orang yang mengenakan salib di leher, di telinga sebagai anting-anting, di rumah, di kuburan-kuburan dan ada pula yang membuat tato di badannya dengan bentuk salib. Kiranya tanda salib tidak lagi memiliki atau mengandung arti kultis, tetapi lebih merupakan mode, gaya hidup dan hiasan belaka. Kalaupun oran gmenempatkan salib di rumah, itu banyak sudah merupakan sebagai hiasan bagi rumah-rumah orang Kristen, hanya sekedar sebagai tanda bagi orang bahwa mereka adalah orang Kristen. Memang penggunaan tanda salib itu hanya digunakan oleh orang Kristen sendiri, tidak pernah ada seorang yang non Kristen atau muslim yang mengenakan salib.
Pada zamannya dan hingga sekarang, masih banyak orang yang tidak mengerti mengapa Yesus yang adalah Tuhan rela mati di salib. Ada orang yang meragukan bahwa Yesus tidak sungguh-sungguh mati di salib. Sebab bagi banyak orang berpikir adalah suatu hal yang tidak masuk akal bahwa Yesus Tuhan mati dengan cara yang mengerikan dan hina karena hukuman mati di salib pada umumnya hanya diperuntukkan bagi para penjahat. Sehingga bagi orang yang mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan mengatakan bahwa bukan Yesus yang mati di salib, tetapi orang lain yang menggantikan Yesus. Sebagian orang yang mengakui bahwa Yesuslah yang mati disalibkan, ini menjadi alasan bagi mereka untuk mengatakan bahwa memang Yesus bukanlah Tuhan, karena tidak mungkin Tuhan bisa mati apalagi mati dengan disalibkan.
Sebagaimana pernah dikatakan oleh Paulus, bagi orang yahudi dan bagi yang tidak percaya bahwa Yesus adalah Tuhan, salib memang kebodohan. Tetapi bagi kita, salib adalah tanda kemenangan kita atas dosa, lambang kemenangan berkat Yesus Kristus yang rela disalibkan untuk menebus dosa kita. Salib adalah tanda misteri cintakasih Allah yang sungguh besar kepada kita. Di salib itu, Yesus menyatakan cintakasih-Nya yang sehabis-habisnya untuk kita manusia. Bagi kita yang percaya kepada Yesus, salib bukan hanya sekedar kayu yang tegak lurus dan melintang tetapi mempunyai arti mendalam dan mengandung arti kultis.
Dalam Perjanjian Lama, dikatakan bahwa ketika Musa membawa bangsa Israel keluar dari Mesir, mereka bersungut-sungut dan mempersalahkan Musa utusan Allah. Karena mereka bersungut-sungut atau memberontak kepada Tuhan, Tuhan menyuruh ular tedung untuk memagut mereka sehingga banyak orang Israel yang mati. Mereka akhirnya menyadari kedosaan mereka sehingga meminta Musa agar berdoa kepada Tuhan, agar Tuhan menjauhkan ular-ular itu dari mareka. Maka Tuhan menyuruh Musa membuat patung ular tedung dari tembaga dan menempatkannya di atas tiang. Setiap orang yang terpagut ular tedung dan memandangnya, tetap hidup. Ular tedung di atas kayu merupakan pralambang anak manusia yang ditinggikan di atas salib demi menyelamatkan manusia. Sehingga dengan memandang salib Yesus, kita akan tetap hidup. Namun kiranya memandang yang dimaksudkan bukanlah hanya sekedar melihat atau memelototi salib Kristus. Tetapi yang dimaksudkan dengan mamandang salib Yesus adalah percaya kepada Yesus yang adalah Tuhan penyelamat dan kasih penyelamatan-Nya berpuncak pada salib-Nya.
Oleh karena itu, baiklah kiranya kita tidak usah malu atau takut menggunakan salib entah itu di rumah, sebagai kalung, anting-anting, cincin dan membuat tanda salib di manapun kira berada. Namun kiranya kita ingat bahwa semuanya kita lakukan bukan hanya sekedar hanya untuk memperlihatkan bahwa kita orang Kristen, dan hendaknya juga tidak hanya sekedar gaya hidup, mode atau hiasan belaka. Hendaknya kita menggunakannya karena kita bersyukur kepada Tuhan karena kasih-Nya yang sungguh besar kepada kita, yang sangat nyata dalam diri Yesus yang rela mati disalibkan. Baiklah kita mempunyai sikap hormat pada salib, tetapi hormat bukan kepada kayu salib itu namun pada Yesus yang mati disalibkan. Pandanglah salib Kristus dengan penuh hormat dan penuh iman, maka kamu akan hidup dan diselamatkan. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.