Katolik dukung A.R Baswedan jadi pahlawan nasional
Pastor Augustinus Setyo Wibowo, SJ (kiri) dan Harry Tjan Silalahi
Intelektual Katolik mengusulkan agar Abdul Rachman Baswedan, seorang tokoh Muslim keturunan Arab, dijadikan pahlawan nasional atas sumbangsihnya dalam memperjuangkan kesetaraan di Indonesia.
Abdul Rachman Baswedan (1908-1986) -kakek dari Rektor Universitas Paramadina, Anies Baswedan- adalah seorang nasionalis, politis, jurnalis, penulis, diplomat dan pejuang kebebasan.
“Meskipun keturunan Arab, ia mempunyai banyak teman dari berbagai latarbelakang agama dan budaya, termasuk tokoh Katolik,”kata Harry Tjan Silalahi, salah seorang pendiri CSIS, dalam seminar kemarin di Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta.
Dalam perjalanan hidupnya sebagai tokoh politik, Abdul Rachman, menjadi bagian dalam komite persiapan kemerdekaan Indonesia, dan kemudian ditempatkan sebagai wakil menteri penerangan.
Menurut Silalahi, A.R. Baswedan meninggalkan tradisi konservatif Arab dan berani bergabung dengan gerakan revolusioner karena ia ingin menyatu dengan berbagai suku seperti Cina, Jawa dan Minangkabau.
Alois A. Nugroho, dosen Unika Atma Jaya mengatakan perbedaan tidak menjadi hambatan bagi A.R Baswedan.
Ia memajukan nasionalisme demokratis, yang menghormati agama dan budaya lain, lanjut Alois.
Dalam sambutannya Rektor Atamajaya F.G. Winarno mengatakan A.R Baswedan pantas mendapat gelar pahlawan nasional atas jasanya membangun toleransi dan perjuangannya menghilangkan perbedaan antara agama-agama dan kebudayaan.
Sementara itu Pastor Agustinus Setyo Wibowo, SJ mengatakan konservatisme dan radikalisme yang mengancam kebebasan beragama tidak sesuai dengan prinsip hidup A.R. Baswedan.
“Ini bertentangan dengan perjuangan untuk kesetaraan yang dilakukan Baswedan dan rekan-rekannya,” kata dosen STF Driyarkara Jakarta ini.
Disadur dari : www.cathnewsindonesia.com ; Tanggal publikasi: 15 April 2011
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.