Hari Raya SP Maria Bunda Allah, Hari Perdamaian Sedunia
Bil 6:22-27, Mzm 67:2-3,5,6,8, Gal 4:4-7, Luk 2:16-21
“Setelah depalan hari Puteranya itu diberi nama Yesus.”
Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan. Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka. Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya. Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka. Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya.
RENUNGAN:
Selamat Tahun baru bagi semuanya. Ucapan selamat Tahun baru bergema di mana-mana dan dirayakan dengan kemeriahan dan kegembiraan. Dalam menyambut tahun baru pasti selalu ada kegembiraan dan ada harapan baru. Tetapi apakah tahun yang baru ini berbeda dengan tahun sebelumnya dan akan penuh dengan sukacita sehingga disambut dengan sukacita dan kemeriahan? Ini tentu menjadi harapan, belum menjadi suatu jaminan. Namun dalam menyambut tahun yang baru, ada suatu kebahagiaan tersendiri yang sudah pasti, yakni bahwa kita bergembira dan bersykur karena kita telah bisa melewati tahun sebelumnya dan diperkenankan memasuki tahun yang baru. Tentu pada tahun sebelumnya kita pasti mengalami banyak hal baik itu suka dan duka, namun walaupun demikian kita bersyukur dan bergembira semuanya itu bisa kita lewati dan kita masuk pada tahun yang baru.
Pada umumnya saat memasuki tahun yang baru, pasti banyak orang mencoba meramal apa yang akan terjadi pada tahun yang baru. Demikian juga halnya pada tahun ini, kita mungkin sudah banyak mendengar ramalan orang akan tahun yang baru ini. Kadang kala ramalan-ramalan itu membuat kita gentar, khawati dan gelisah, karena bagaimanapun, bila yang diramalkan itu terjadi, tentu akan berpengaruhi pada kehidupan pribadi kita. Selain itu, kita juga pasti mempunyai kekhawatiran tersendiri dalam hidup juga dalam tahun yang baru ini.
Namun kita sebagai orang beriman, tidak perlu terlalu cemas dan gelisah akan semua ramalan itu, juga akan kekhawatiran hidup kita pada tahun yang baru ini. Hari ini Gereja yang sungguh hidup dalam dunia dan mengerti situasi hidup manusia, mengajak kita menghadapi tahun yang baru dalam Iman. Hari ini dalam memasuki tahun yang baru, kita sekaligus merayakan hari Raya Maria Bunda Allah. Tentu hari raya ini bukan suatu kebetulan, tetapi Gereja bermaksud mau mengajak kita meneladan Maria dalam memasuki setiap tahun baru.
Kita sendiri tahu bahwa Maria adalah manusia biasa, tetapi dia dipilih oleh Allah menjadi saluran berkat Tuhan lewat kerelaannya mengandung Yesus sang Mesias. Maria rela menerima tugas mulia namun berat itu, meskipun dia sebanarnya belum tahu pasti bagaimana hidup yang akan dialaminya setelah menerima tawaran Allah, dia juga sebenarnya tidak tahu akan kehendak Allah pada diri-Nya. Namun walau demikian dia terbuka pada rencana Allah, pada kehendak Allah dan berserah diri pada Allah. Maria menghadapi semuanya dalam iman. Karena imannya kepada Allah, Yesus berdiam dalam dirinya dan itu pulalah yang menjadi kekuatan bagi dia menghadapi hidupnya yang penuh dengan persoalan dan penderitaan sebagaimana yang kita alami.
Bunda Maria menjadi teladan bagi kita dalam menghadapi tahun yang baru, yakni iman kepada Allah. Iman kepada Tuhan itulah kiranya harus menjadi jaminan dan pegangan kita setiap kita memasuki tahun yang baru. Kita percaya bahwa Tuhan senantiasa beserta kita dan akan senantiasa melimpahkan berkat-Nya kepada kita sehingga walau apapun yang kita alami tahun 2012, kita akan sanggup menghadapinya, dan akhirnya kita juga pasti mampu melewatinya sehingga kita akan bisa kembali melewati tahun 2012 ini. Sehubungan dengan kesetiaan Allah yang senantiasa mengasihi kita, itulah yang dinyatakan kepada kita dalam bacaan pertama hari ini. Kebenaran iman ini, juga kiranya sudah kita rasakan dalam tahun sebelumnya. Kalau bukan karena kasih karunia, penyertaan dan berkat Tuhan, pasti kita tidak akan mampu melewati tahun 2011 yang barusan kita lewati. Sehingga sama seperti tahun sebelumnya, demikian juga pada tahun 2012 ini, kita harus yakin bahwa Tuhan senantiasa ada beserta kita dan pasti Dia siap membantu kita. Maka masuki dan jalanilah tahun 2012 ini dengan semangat iman dan kasih-Nya kepada kita.
Oleh karena itu, mari kita seperti bunda Maria terbuka kepada iman akan Allah, membuka diri terhadap rahmat, berkat dan kehendak Allah dalam hidup kita. Keterbukaan kita kepada Allah, itu berarti kita mempersilahkan Yesus memasuki hidup kita, memasuki diri kita dan Tuhan berdiam dalam hidup kita. Dengan demikian, Tuhan yang berdiam dalam diri kita, Dialah yang menjadi kekuatan bagi kita menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi dalam tahun 2012 ini.
Kita juga tentu berharap bahwa hidup tahun ini lebih baik, dan kita pasti berusaha hidup lebih baik lagi. Namun kita hendaknya tidak hanya sekedar berharap, namun kita sendiri yang harus mewujudkannya. Kita jangan hanya mengharapkan dari orang lain agar hidup tahun ini lebih baik, agar hidup kita lebih baik lagi, namun kita sendirilah yang harus mewujudkannya. Kita harus menjadi pelaku pembaharuan hidup yang lebih baik, entah sekecil apapun yang bisa kita lakukan, itu pasti bisa membuat hidup kita lebih baik lagi. Sama halnya seperti bunda Maria, kehadiran Tuhan dalam dirinya, membuat hidupnya bahagia, hidupnya bersukacita, dan sukacita itu juga dinikmati oleh semua manusia karena Yesus yang lahir dari kandungannya. Sehingga adalam hal ini, kita mencoba mengupayakan hidup yang lebih baik atas diri kita dan atas kehidupan ini dengan berusaha hidup dalam dan bersama Tuhan. Maka kita hendaknya terbuka atas Tuhan, dan mengusahakan agar Tuhan berdiam dalam diri kita, dan biarkanlah Tuhan memasuki hidupnya sehingga hidupmu bersukacita dan juga berkat hidup kita yang sesuai dengan kehendak Allah, orang lainpun ikut merasakan sukacita hidup di tahun ini, maka tahun ini akan menjadi tahun berkat Tuhan dan penuh sukacita Tuhan. Dari sebab itu, hendaknya kita menjadi pelaku pembaharuan hidup yang lebih baik. Hidup yang lebih baik, harus kita mulai dari diri kita sendiri. Amin.