RENUNGAN HARIAN PEKAN ADVEN IV,
Jumat 23 Desember 2011
Yohanes dr Kety
Mal 3:1-4, 4:5-6, Mzm 25:4bc-5ab,8-9,10,14, Luk 1:57-66
Jumat 23 Desember 2011
Yohanes dr Kety
Mal 3:1-4, 4:5-6, Mzm 25:4bc-5ab,8-9,10,14, Luk 1:57-66
BACAAN INJIL:
Kemudian genaplah bulannya bagi Elisabet untuk bersalin dan iapun melahirkan seorang anak laki-laki. Ketika tetangga-tetangganya serta sanak saudaranya mendengar, bahwa Tuhan telah menunjukkan rahmat-Nya yang begitu besar kepadanya, bersukacitalah mereka bersama-sama dengan dia. Maka datanglah mereka pada hari yang kedelapan untuk menyunatkan anak itu dan mereka hendak menamai dia Zakharia menurut nama bapanya, tetapi ibunya berkata: "Jangan, ia harus dinamai Yohanes." Kata mereka kepadanya: "Tidak ada di antara sanak saudaramu yang bernama demikian." lalu mereka memberi isyarat kepada bapanya untuk bertanya nama apa yang hendak diberikannya kepada anaknya itu. Ia meminta batu tulis, lalu menuliskan kata-kata ini: "Namanya adalah Yohanes." Dan merekapun heran semuanya. Dan seketika itu juga terbukalah mulutnya dan terlepaslah lidahnya, lalu ia berkata-kata dan memuji Allah. Maka ketakutanlah semua orang yang tinggal di sekitarnya, dan segala peristiwa itu menjadi buah tutur di seluruh pegunungan Yudea. Dan semua orang, yang mendengarnya, merenungkannya dan berkata: "Menjadi apakah anak ini nanti?" Sebab tangan Tuhan menyertai dia.
RENUNGAN:
"Menjadi apakah anak ini nanti?" Pasti semua orang tua sudah berangan-angan akan masa depan anak-anak mereka sejak anak itu kecil. Pasti orang tua sudah merindukan atau merencanakan masa depan yang baik bagi anak-anaknya. Namun kiranya orang tua jangan hanya merencanakan masa depan anak, tetapi juga mengharapkan masa depan anak sebagaimana yang dikehendaki oleh Tuhan. Sebagai orang tua yang baik hendak mengharapkan dan mengupayakan agar anak-anak mereka menjadi anak yang setia kepada Tuhan. Sebagaimana terhadap Yohanes Pembaptis, Tuhan punya rencana indah atasnya, demikian juga Tuhan punya rencana indah terhadap anak-anak atau kita yakni menjadi orang yang setia kepada Allah.
Kesetiaan kepada Allah itulah kiranya yang harus kita bangun dan harapkan dalam diri anak-anak dan juga dalam diri kita semua. Allah yang setia pada janji-Nya pada Zakharia, demikian juga Zakharia dan Elisabeth. Allah tidak akan pernah ingkar janji dalam mengasihi dan memberkati kita. Janji setia Allah itulah yang akan kira rayakan dalam hari raya Natal nanti. Kesetian Allah akan kasih-Nya kepada kita dinyatakan dengan kelahiran sang Putera dan tinggal bersama-sama dengan kita.
Zakharia dan Elisabet menanggapi kesetiaan Tuhan dengan kesetiaan pada Tuhan yang dinyatakan dalam memberi nama Yohanes kepada anak mereka seperti yang dikehendaki oleh Tuhan. Kitapun hendaknya berusaha setia pada kehendak Tuhan, melakukan apa yang dikehendaki oleh Tuhan pada kita. Amin.
Kemudian genaplah bulannya bagi Elisabet untuk bersalin dan iapun melahirkan seorang anak laki-laki. Ketika tetangga-tetangganya serta sanak saudaranya mendengar, bahwa Tuhan telah menunjukkan rahmat-Nya yang begitu besar kepadanya, bersukacitalah mereka bersama-sama dengan dia. Maka datanglah mereka pada hari yang kedelapan untuk menyunatkan anak itu dan mereka hendak menamai dia Zakharia menurut nama bapanya, tetapi ibunya berkata: "Jangan, ia harus dinamai Yohanes." Kata mereka kepadanya: "Tidak ada di antara sanak saudaramu yang bernama demikian." lalu mereka memberi isyarat kepada bapanya untuk bertanya nama apa yang hendak diberikannya kepada anaknya itu. Ia meminta batu tulis, lalu menuliskan kata-kata ini: "Namanya adalah Yohanes." Dan merekapun heran semuanya. Dan seketika itu juga terbukalah mulutnya dan terlepaslah lidahnya, lalu ia berkata-kata dan memuji Allah. Maka ketakutanlah semua orang yang tinggal di sekitarnya, dan segala peristiwa itu menjadi buah tutur di seluruh pegunungan Yudea. Dan semua orang, yang mendengarnya, merenungkannya dan berkata: "Menjadi apakah anak ini nanti?" Sebab tangan Tuhan menyertai dia.
RENUNGAN:
"Menjadi apakah anak ini nanti?" Pasti semua orang tua sudah berangan-angan akan masa depan anak-anak mereka sejak anak itu kecil. Pasti orang tua sudah merindukan atau merencanakan masa depan yang baik bagi anak-anaknya. Namun kiranya orang tua jangan hanya merencanakan masa depan anak, tetapi juga mengharapkan masa depan anak sebagaimana yang dikehendaki oleh Tuhan. Sebagai orang tua yang baik hendak mengharapkan dan mengupayakan agar anak-anak mereka menjadi anak yang setia kepada Tuhan. Sebagaimana terhadap Yohanes Pembaptis, Tuhan punya rencana indah atasnya, demikian juga Tuhan punya rencana indah terhadap anak-anak atau kita yakni menjadi orang yang setia kepada Allah.
Kesetiaan kepada Allah itulah kiranya yang harus kita bangun dan harapkan dalam diri anak-anak dan juga dalam diri kita semua. Allah yang setia pada janji-Nya pada Zakharia, demikian juga Zakharia dan Elisabeth. Allah tidak akan pernah ingkar janji dalam mengasihi dan memberkati kita. Janji setia Allah itulah yang akan kira rayakan dalam hari raya Natal nanti. Kesetian Allah akan kasih-Nya kepada kita dinyatakan dengan kelahiran sang Putera dan tinggal bersama-sama dengan kita.
Zakharia dan Elisabet menanggapi kesetiaan Tuhan dengan kesetiaan pada Tuhan yang dinyatakan dalam memberi nama Yohanes kepada anak mereka seperti yang dikehendaki oleh Tuhan. Kitapun hendaknya berusaha setia pada kehendak Tuhan, melakukan apa yang dikehendaki oleh Tuhan pada kita. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.