PEMBINAAN DAN RAPAT AKHIR TAHUN PENGURUS GEREJA 2011
Para pengurus Gereja adalah ‘ujung tombak’ Gereja khususnya di stasi-stasi. Peran para pengurus Gereja ini sangat sentral dalam kehidupan Gereja di stasi-stasi, karena merekalah yang menjadi pembina iman umat dan juga memimpin ibadah pada hari minggu dan juga dalam pelayanan Gereja kepada umat, karena imam tidak setiap saat bisa berada di tengah-tengah umat, demikian juga halnya pada hari Minggu.
Meningat pentingnya peran penguruh Gereja, maka perlulah kiranya para pengurus Gereja dibekali dengan pembinaan, pertemuan dan penyegaran rohani. Sebagaimana biasanya setiap akhir tahun paroki mengadakan pertemuan akhir tahun, untuk mengevaluasi program selama setahun yang akan berlalu, sekaligus mengevaluasi kehidupan menggereja baik di paroki maupun di stasi-stasi, maka paroki mengadakan rapat akhir tahun yakni pada hari Senin – Selasa, 19 s/d 20 Desember 2011 yang lalu. Para pengurus semuanya diundang untuk menghadiri pertemuan ini. Namun pertemuan akhir tahun dibuat dengan acara bernuansa yang sedikit berbeda. Dalam pertemuan kali ini, tidak banyak waktu dipakai untuk rapat atau membahas program tetapi lebih merupakan pembinaan dan penyegaran bagi para pengurus dan bisa dikatakan lebih menekankan konsolidasi ke dalam antar pengurus dan ke dalam Gereja.
Pada hari pertama pertemuan, para pengurus Gereja mendapat masukan dari Pastor Vikep Vikariat Santo Andreas Dairi yakni Pastor Bernard Teguh O.Carm. pastor vikep menerangkan apa itu Vikariat, Vikep adan apa yang menjadi tugas Vikep. Juga beliau menerangkan bagaiman keterikatan parok-paroki dan umat terhadap Vikep atau vikariat.
Sesudah itu, para peserta mendapat masukan penyegaran rohani dari Pastor Julius Sudarnoto O.Carm. Beliau ini pastor yang tinggal di rumah pembinaan para Postulan Karmel yang ada di Sidikalang. Pastor ini memberi masukan dengan Judul, Pengurus Gereja adalah menjadi Rasul Kristus yang beriman. Para pengurus disdarkan bahwa tugas menjadi pengurus adalah panggilan yang diterima dari Yesus Kristus lewat Gereja-Nya, sehingga pengurus harus senantiasa mengusahakan persatuan dengan Yesus sendiri dengan hidup beriman. Iman kepada Kristus, itulah yang hendaknya menjadi fondasi utama pengurus Gereja dalam menjalankan tugasnya menjadi pengurus Gereja. Para pengurus Gereja ditantang untuk melihat kembali bagaimana kehidupa iman mereka selama ini. Banyak pengurus Gereja yang malah kurang beriman. Sebab bagaimanapun kalau tugas pelayanan dan gereja itu tidak dilandasi oleh iman, umat maupun gereja tidak akan berkembang.
Setelah bagian ini, sesudah makan malam bersama, para pengurus Gereja masuk dalam kelompok masing-masing untuk mengadakan sharing sehubungan dengan peranpengurus gereja dan sehubungan dengan situasi dan kondisi Gereja di stasi masing-masing. Para pengurus Gereja diajak untuk melihat kembali bagaimana mereka menjalankan tugas dan bagaimana keadaan gereja di stasi.Sebab seringkali para pengurus Gerjea hanya menjalankan tugasnya, dan seringkali mengeluh atas setiasi umat atau stasi tetapi tidak peduli bagaimana keberadaan stasi dan umat. Sangat diharapkan bahwa dengan sharing ini, para pengurus Gereja semakin dikuatkan dan juga semakin peduli akan umat dan gereja di stasinya.
Pada malam harinya, diadakan rekreasi bersama. Para pengurus Gereja duduk mengitari meja-meja yang disedikan oleh panitia dan di meja-meja itu sudah tersedia makanan dan minuman ringan. Sambil makan minum ringan yang telah disediakan, para pengurus Gereja menikmati hiburan yang dipersiapkan panitia. Semua ini dilakukan paroki sebagia bentuk perhatian kepada pengurus Gereja yang mungkin karena kesibukan dalam tugas yang pasti mengalami tantangan dan juga dalam keluarga, pasti tidak mempunyai waktu untuk berkumpul dalam suasana santai atau rekreasi. Maka dalam pertemuan kali ini, para pengurus diajak untuk santai dan rekreasi sejenak bersama.
Kegitan pada hari kedua barulah di situ mengevaluasi dan merencanakan program paroki untuk tahun 2012. Diharapkan bahwa setelah menerima masukan dan sudah disegarkan pada hari sebelumnya, para pengurus dengan sukacita iman bisa membuat rencana program tahun 2012 sesuai dengan kebutuhan umat dan kebutuhan Gereja. Semua berjalan dengan baik dan DPP menampung semua usulan program untuk digodok kembali dan dimatangkan menjadi program tahun 2012.
Pada akhir pertemuan, setiap pengurus Gereja mendapatkan kenang-kenangan sebuah jaket yang telah dipersiapkan oleh panitia. Semua ini dilakukan oleh Paroki sebagai bentuk penghargaan dan ucapan terimakasih kepada pengurus gereja yang sudah membantu Gereja dalam perlayanan di stasi-stasi. Para pengurus Gereja menerimanya dengan senang hati, meskipun sedikit bertanya-tanya darimana semua dana untuk semuanya itu, yakni untuk rekreasi bersama pada malam hari dan juga biaya untuk pembelian jaket yang dibagikan. Sebab dengan jelas kepada mereka, bendahara paroki memaparkan bahwa keuangan paroki bukannya berlebihan, malah sebenarnya dana operasional paroki masih minus, jadi tidak memungkinkan sanggup untuk mendanai pembelian jaket yang dibagi-bagikan. Namun pastor paroki menjawab bahwa walaupun paroki minus, Gereja tetap berusaha menunjukkan penghargaan dan ucapan terimakasih kepada para pengurus semampu paroki, soal dari mana dana untuk semuanya itu, pastor paroki menjawabnya dengan tersenyum.
Singkat peristiwa, semuanya berjalan dengan baik. Gereja berharap semuanya itu dilakukan demi pujian dan syukur pada Tuhan dan semoga Gereja semakin tumbuh dan berkembang dalam mewartakan kerajaan Allah bagi semua umat dan bagi sekitarnya.
Meningat pentingnya peran penguruh Gereja, maka perlulah kiranya para pengurus Gereja dibekali dengan pembinaan, pertemuan dan penyegaran rohani. Sebagaimana biasanya setiap akhir tahun paroki mengadakan pertemuan akhir tahun, untuk mengevaluasi program selama setahun yang akan berlalu, sekaligus mengevaluasi kehidupan menggereja baik di paroki maupun di stasi-stasi, maka paroki mengadakan rapat akhir tahun yakni pada hari Senin – Selasa, 19 s/d 20 Desember 2011 yang lalu. Para pengurus semuanya diundang untuk menghadiri pertemuan ini. Namun pertemuan akhir tahun dibuat dengan acara bernuansa yang sedikit berbeda. Dalam pertemuan kali ini, tidak banyak waktu dipakai untuk rapat atau membahas program tetapi lebih merupakan pembinaan dan penyegaran bagi para pengurus dan bisa dikatakan lebih menekankan konsolidasi ke dalam antar pengurus dan ke dalam Gereja.
Pada hari pertama pertemuan, para pengurus Gereja mendapat masukan dari Pastor Vikep Vikariat Santo Andreas Dairi yakni Pastor Bernard Teguh O.Carm. pastor vikep menerangkan apa itu Vikariat, Vikep adan apa yang menjadi tugas Vikep. Juga beliau menerangkan bagaiman keterikatan parok-paroki dan umat terhadap Vikep atau vikariat.
Sesudah itu, para peserta mendapat masukan penyegaran rohani dari Pastor Julius Sudarnoto O.Carm. Beliau ini pastor yang tinggal di rumah pembinaan para Postulan Karmel yang ada di Sidikalang. Pastor ini memberi masukan dengan Judul, Pengurus Gereja adalah menjadi Rasul Kristus yang beriman. Para pengurus disdarkan bahwa tugas menjadi pengurus adalah panggilan yang diterima dari Yesus Kristus lewat Gereja-Nya, sehingga pengurus harus senantiasa mengusahakan persatuan dengan Yesus sendiri dengan hidup beriman. Iman kepada Kristus, itulah yang hendaknya menjadi fondasi utama pengurus Gereja dalam menjalankan tugasnya menjadi pengurus Gereja. Para pengurus Gereja ditantang untuk melihat kembali bagaimana kehidupa iman mereka selama ini. Banyak pengurus Gereja yang malah kurang beriman. Sebab bagaimanapun kalau tugas pelayanan dan gereja itu tidak dilandasi oleh iman, umat maupun gereja tidak akan berkembang.
Setelah bagian ini, sesudah makan malam bersama, para pengurus Gereja masuk dalam kelompok masing-masing untuk mengadakan sharing sehubungan dengan peranpengurus gereja dan sehubungan dengan situasi dan kondisi Gereja di stasi masing-masing. Para pengurus Gereja diajak untuk melihat kembali bagaimana mereka menjalankan tugas dan bagaimana keadaan gereja di stasi.Sebab seringkali para pengurus Gerjea hanya menjalankan tugasnya, dan seringkali mengeluh atas setiasi umat atau stasi tetapi tidak peduli bagaimana keberadaan stasi dan umat. Sangat diharapkan bahwa dengan sharing ini, para pengurus Gereja semakin dikuatkan dan juga semakin peduli akan umat dan gereja di stasinya.
Pada malam harinya, diadakan rekreasi bersama. Para pengurus Gereja duduk mengitari meja-meja yang disedikan oleh panitia dan di meja-meja itu sudah tersedia makanan dan minuman ringan. Sambil makan minum ringan yang telah disediakan, para pengurus Gereja menikmati hiburan yang dipersiapkan panitia. Semua ini dilakukan paroki sebagia bentuk perhatian kepada pengurus Gereja yang mungkin karena kesibukan dalam tugas yang pasti mengalami tantangan dan juga dalam keluarga, pasti tidak mempunyai waktu untuk berkumpul dalam suasana santai atau rekreasi. Maka dalam pertemuan kali ini, para pengurus diajak untuk santai dan rekreasi sejenak bersama.
Kegitan pada hari kedua barulah di situ mengevaluasi dan merencanakan program paroki untuk tahun 2012. Diharapkan bahwa setelah menerima masukan dan sudah disegarkan pada hari sebelumnya, para pengurus dengan sukacita iman bisa membuat rencana program tahun 2012 sesuai dengan kebutuhan umat dan kebutuhan Gereja. Semua berjalan dengan baik dan DPP menampung semua usulan program untuk digodok kembali dan dimatangkan menjadi program tahun 2012.
Pada akhir pertemuan, setiap pengurus Gereja mendapatkan kenang-kenangan sebuah jaket yang telah dipersiapkan oleh panitia. Semua ini dilakukan oleh Paroki sebagai bentuk penghargaan dan ucapan terimakasih kepada pengurus gereja yang sudah membantu Gereja dalam perlayanan di stasi-stasi. Para pengurus Gereja menerimanya dengan senang hati, meskipun sedikit bertanya-tanya darimana semua dana untuk semuanya itu, yakni untuk rekreasi bersama pada malam hari dan juga biaya untuk pembelian jaket yang dibagikan. Sebab dengan jelas kepada mereka, bendahara paroki memaparkan bahwa keuangan paroki bukannya berlebihan, malah sebenarnya dana operasional paroki masih minus, jadi tidak memungkinkan sanggup untuk mendanai pembelian jaket yang dibagi-bagikan. Namun pastor paroki menjawab bahwa walaupun paroki minus, Gereja tetap berusaha menunjukkan penghargaan dan ucapan terimakasih kepada para pengurus semampu paroki, soal dari mana dana untuk semuanya itu, pastor paroki menjawabnya dengan tersenyum.
Singkat peristiwa, semuanya berjalan dengan baik. Gereja berharap semuanya itu dilakukan demi pujian dan syukur pada Tuhan dan semoga Gereja semakin tumbuh dan berkembang dalam mewartakan kerajaan Allah bagi semua umat dan bagi sekitarnya.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.