RENUNGAN HARIAN MASA NATAL
Senin 26 Desember 2011
Pesta St. Stefanus, Martir Pertama
Kis 6:8-10, 7:54-59, Mzm 31:3cd-4,6,8ab,16bc,17, Mat 10:17-22
Senin 26 Desember 2011
Pesta St. Stefanus, Martir Pertama
Kis 6:8-10, 7:54-59, Mzm 31:3cd-4,6,8ab,16bc,17, Mat 10:17-22
BACAAN INJIL:
Tetapi waspadalah terhadap semua orang; karena ada yang akan menyerahkan kamu kepada majelis agama dan mereka akan menyesah kamu di rumah ibadatnya. Dan karena Aku, kamu akan digiring ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi mereka dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah. Apabila mereka menyerahkan kamu, janganlah kamu kuatir akan bagaimana dan akan apa yang harus kamu katakan, karena semuanya itu akan dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga. Karena bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu; Dia yang akan berkata-kata di dalam kamu. Orang akan menyerahkan saudaranya untuk dibunuh, demikian juga seorang ayah akan anaknya. Dan anak-anak akan memberontak terhadap orang tuanya dan akan membunuh mereka. Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.
RENUNGAN:
Mungkin kita merasa ada sesuatu yang aneh membaca injil hari ini, sebab sehari setelah kita merayakan Natal yang mewartakan kabar gembira karena kasih Allah yang nyata hadir lewat kelahiran Yesus Kristus, hari ini kita diingatkan untuk waspada. Yesus mengajak kita waspada akan sekitar kita yang pasti akan ada yang menentang kita dan iman kita. Bahkan tantangan itu datangnya tidak tanggung-tanggung, bisa datang dari para penguasa atau raja-raja dan bahkan dari orang-orang yang dekat dengan kita yakni dari keluarga sendiri.
Sabda Yesus hari ini tentu bukan bermaksud menakut-nakuti kita dan bukan berarti mau menghapus kegembiraan natal yang barusan kita rayakan. Namun sabda Yesus ini mau mengingatkan kita bahwa pada kenyataan hidup kita tidak hanya terlena dalam kegembiraan sehingga sampai lupa untuk waspada dan mempersiapkan diri menghadapi tantangan yang pasti ada dalam hidup kita. Secara sederhana, malah bisa saja kegembiraan Natal membuat kita lupa untuk waspada dalam iman, yakni kita merayakan kegembiraan natal hanya dengan kemeriahan dan kemewahan, kita lupa menghayati makna natal yang kita rayakan. Suatu kenyataan tidak sedikit orang yang merayakan Natal dalam kemewahan, ntah itu di hotel-hotel dan juga berpesta pora, mereka lupa bahwa yang terutama dalam makna Natal adalah nilai cinta kasih Allah yang harus kita hanyati dan bagikan kepada sesama kita. Masih banyak bentuk tantangan lain yang harus kita waspadai.
Oleh karena itu, hari ini Yesus mengingatkan kita agar kita waspada. Sikap waspada yang diharapkan oleh Yesus adalah kita berusaha sungguh menghayati makna natal. Kita berusaha agar Yesus yang lahir bagi kita sungguh-sungguh berdiam dan tinggal di dalam hati kita, dalam hidup kita. Sehingga baiklah sikap waspada dalam hidup, kita usahakan dengans selalu merenungkan makna Natal Yesus Kristus dan berusaha mewartakannya kepada dunai. Semoga kita juga dalam perayaan Natal ini, berjuang berusaha untuk mempersembahkan hidup kita sebagai kado istimewa bagi Yesus yang baru lahir. Dalam hal ini mari kita meneladan Santo Stefanus yang mempersembahkan hidupnya bagi Yesus. Amin.
Tetapi waspadalah terhadap semua orang; karena ada yang akan menyerahkan kamu kepada majelis agama dan mereka akan menyesah kamu di rumah ibadatnya. Dan karena Aku, kamu akan digiring ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi mereka dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah. Apabila mereka menyerahkan kamu, janganlah kamu kuatir akan bagaimana dan akan apa yang harus kamu katakan, karena semuanya itu akan dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga. Karena bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu; Dia yang akan berkata-kata di dalam kamu. Orang akan menyerahkan saudaranya untuk dibunuh, demikian juga seorang ayah akan anaknya. Dan anak-anak akan memberontak terhadap orang tuanya dan akan membunuh mereka. Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.
RENUNGAN:
Mungkin kita merasa ada sesuatu yang aneh membaca injil hari ini, sebab sehari setelah kita merayakan Natal yang mewartakan kabar gembira karena kasih Allah yang nyata hadir lewat kelahiran Yesus Kristus, hari ini kita diingatkan untuk waspada. Yesus mengajak kita waspada akan sekitar kita yang pasti akan ada yang menentang kita dan iman kita. Bahkan tantangan itu datangnya tidak tanggung-tanggung, bisa datang dari para penguasa atau raja-raja dan bahkan dari orang-orang yang dekat dengan kita yakni dari keluarga sendiri.
Sabda Yesus hari ini tentu bukan bermaksud menakut-nakuti kita dan bukan berarti mau menghapus kegembiraan natal yang barusan kita rayakan. Namun sabda Yesus ini mau mengingatkan kita bahwa pada kenyataan hidup kita tidak hanya terlena dalam kegembiraan sehingga sampai lupa untuk waspada dan mempersiapkan diri menghadapi tantangan yang pasti ada dalam hidup kita. Secara sederhana, malah bisa saja kegembiraan Natal membuat kita lupa untuk waspada dalam iman, yakni kita merayakan kegembiraan natal hanya dengan kemeriahan dan kemewahan, kita lupa menghayati makna natal yang kita rayakan. Suatu kenyataan tidak sedikit orang yang merayakan Natal dalam kemewahan, ntah itu di hotel-hotel dan juga berpesta pora, mereka lupa bahwa yang terutama dalam makna Natal adalah nilai cinta kasih Allah yang harus kita hanyati dan bagikan kepada sesama kita. Masih banyak bentuk tantangan lain yang harus kita waspadai.
Oleh karena itu, hari ini Yesus mengingatkan kita agar kita waspada. Sikap waspada yang diharapkan oleh Yesus adalah kita berusaha sungguh menghayati makna natal. Kita berusaha agar Yesus yang lahir bagi kita sungguh-sungguh berdiam dan tinggal di dalam hati kita, dalam hidup kita. Sehingga baiklah sikap waspada dalam hidup, kita usahakan dengans selalu merenungkan makna Natal Yesus Kristus dan berusaha mewartakannya kepada dunai. Semoga kita juga dalam perayaan Natal ini, berjuang berusaha untuk mempersembahkan hidup kita sebagai kado istimewa bagi Yesus yang baru lahir. Dalam hal ini mari kita meneladan Santo Stefanus yang mempersembahkan hidupnya bagi Yesus. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.