Pastor Lombardi menjelaskan penggunaan iPhone
dalam Pengakuan Dosa
dalam Pengakuan Dosa
Oleh Shirley Hadisandjaja Mandelli
Milano, 10 Februari 2011.
Membaca beberapa berita yang tersebar di beberapa media masa internet, yang mengatakan bahwa Vatikan melarang penggunaan iPhone dalam pengakuan dosa, ada baiknya membaca dengan teliti dan memahami penjelasan Pastor Lombardi, juru bicara Vatikan.
Pastor Lombardi mengatakan kepada portal berita Katolik Zenit tanggal 9 Februari bahwa penggunaan iPhone dalam pengakuan dosa tidak dapat menggantikan kehadiran fisik dari pastor pengakuan.
Kehadiran aplikasi iPhone dan teknologi-teknologi baru lainnya yang serupa di dalam Sakramen Pengakuan Dosa boleh digunakan untuk membantu umat dalam persiapan pemeriksaan batin sebelum pengakuan dosa yang sebenarnya, tetapi selamanya tidak akan dapat menggantikan dialog tatap muka antara umat dan pastor, karena tanpa kehadiran pastor tidak akan ada sakramen.
Juru bicara Vatikan itu menjelaskan hal ini sehubungan dengan ketidakyakinan yang dinyatakan oleh beberapa jurnalis yang mewartakan informasi dari Vatikan tentang pemakaian aplikasi iPhone untuk mengaku dosa (lihat berita Zenit tanggal 4 Februari 2011).
Dihadapkan pada beberapa informasi yang menunjukkan bahwa pengakuan dosa dilakukan "melalui" iPhone, Pastor Lombardi menjelaskan bahwa "sangat penting untuk memahami bahwa Sakramen Tobat memerlukan dialog pribadi antara umat dan pastor dan pengampunan hanya dapat dilakukan oleh pastor pengakuan".
"Hal ini tidak dapat digantikan oleh aplikasi komputer," jadi "membicarakan 'Pengakuan Dosa dengan iPhone' adalah suatu hal yang tak mungkin," katanya.
Dalam dunia di mana banyak orang menggunakan media komputer untuk membaca dan merenungkan (misalnya, juga teks untuk berdoa), namun Pastor Lombardi menambahkan bahwa kita tidak dapat mengecualikan bahwa ada umat yang berdoa dalam persiapan untuk pengakuan dosa dengan bantuan alat-alat digital, seperti yang dilakukan di masa lalu dengan teks dan pertanyaan-pertanyaan yang tertulis di lembar kertas, yang membantu dalam pemeriksaan batin mereka.
Dalam hal ini, Pastor Lombardi menekankan, hal itu akan menjadi sebuah alat bantu pastoral digital yang mungkin bermanfaat bagi umat, yang memahami dengan baik bahwa penggunaan teknologi itu tidak dapat menggantikan Sakramen Pengakuan Dosa.
"Penting juga untuk mengetahui adanya kegunaan pastoral yang nyata dalam pemakaian alat teknologi dan bukan saja suatu bisnis yang didorong oleh realitas keagamaan dan spiritual yang penting seperti sebuah Sakramen," katanya.
Jadi dalam hal ini, tidaklah benar dan tidaklah tepat menuduh Vatikan tidak menyetujui kehadiran aplikasi iPhone yang sengaja dibuat oleh Patrick Leinen untuk mempermudah umat dalam persiapan pemeriksaan batin sebelum menerima Sakramen Tobat di hadapan pastor. Yang benar adalah Pastor Lombardi, selaku juru bicara Vatikan merasa bertanggungjawab untuk menjelaskan dengan tepat agar iPhone tersebut tidak disalahgunakan oleh umat, - yang kadang merasa risih mengakui dosa-dosa dihadapan pastor - sebagai alat untuk menerima Sakramen Tobat, karena selamanya sebuah Sakramen hanya dapat diterima oleh umat dengan kehadiran fisik seorang pastor yang memberikannya.
Shirley Hadisandjaja Mandelli
Cesate, Milano
Italia
Disadur dari : http://www.facebook.com/
Pastor Lombardi mengatakan kepada portal berita Katolik Zenit tanggal 9 Februari bahwa penggunaan iPhone dalam pengakuan dosa tidak dapat menggantikan kehadiran fisik dari pastor pengakuan.
Kehadiran aplikasi iPhone dan teknologi-teknologi baru lainnya yang serupa di dalam Sakramen Pengakuan Dosa boleh digunakan untuk membantu umat dalam persiapan pemeriksaan batin sebelum pengakuan dosa yang sebenarnya, tetapi selamanya tidak akan dapat menggantikan dialog tatap muka antara umat dan pastor, karena tanpa kehadiran pastor tidak akan ada sakramen.
Juru bicara Vatikan itu menjelaskan hal ini sehubungan dengan ketidakyakinan yang dinyatakan oleh beberapa jurnalis yang mewartakan informasi dari Vatikan tentang pemakaian aplikasi iPhone untuk mengaku dosa (lihat berita Zenit tanggal 4 Februari 2011).
Dihadapkan pada beberapa informasi yang menunjukkan bahwa pengakuan dosa dilakukan "melalui" iPhone, Pastor Lombardi menjelaskan bahwa "sangat penting untuk memahami bahwa Sakramen Tobat memerlukan dialog pribadi antara umat dan pastor dan pengampunan hanya dapat dilakukan oleh pastor pengakuan".
"Hal ini tidak dapat digantikan oleh aplikasi komputer," jadi "membicarakan 'Pengakuan Dosa dengan iPhone' adalah suatu hal yang tak mungkin," katanya.
Dalam dunia di mana banyak orang menggunakan media komputer untuk membaca dan merenungkan (misalnya, juga teks untuk berdoa), namun Pastor Lombardi menambahkan bahwa kita tidak dapat mengecualikan bahwa ada umat yang berdoa dalam persiapan untuk pengakuan dosa dengan bantuan alat-alat digital, seperti yang dilakukan di masa lalu dengan teks dan pertanyaan-pertanyaan yang tertulis di lembar kertas, yang membantu dalam pemeriksaan batin mereka.
Dalam hal ini, Pastor Lombardi menekankan, hal itu akan menjadi sebuah alat bantu pastoral digital yang mungkin bermanfaat bagi umat, yang memahami dengan baik bahwa penggunaan teknologi itu tidak dapat menggantikan Sakramen Pengakuan Dosa.
"Penting juga untuk mengetahui adanya kegunaan pastoral yang nyata dalam pemakaian alat teknologi dan bukan saja suatu bisnis yang didorong oleh realitas keagamaan dan spiritual yang penting seperti sebuah Sakramen," katanya.
Jadi dalam hal ini, tidaklah benar dan tidaklah tepat menuduh Vatikan tidak menyetujui kehadiran aplikasi iPhone yang sengaja dibuat oleh Patrick Leinen untuk mempermudah umat dalam persiapan pemeriksaan batin sebelum menerima Sakramen Tobat di hadapan pastor. Yang benar adalah Pastor Lombardi, selaku juru bicara Vatikan merasa bertanggungjawab untuk menjelaskan dengan tepat agar iPhone tersebut tidak disalahgunakan oleh umat, - yang kadang merasa risih mengakui dosa-dosa dihadapan pastor - sebagai alat untuk menerima Sakramen Tobat, karena selamanya sebuah Sakramen hanya dapat diterima oleh umat dengan kehadiran fisik seorang pastor yang memberikannya.
Shirley Hadisandjaja Mandelli
Cesate, Milano
Italia
Disadur dari : http://www.facebook.com/
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.