‘Gerakan Seribu Kasih’ diluncurkan
Sekelompok awam di Jakarta akhir pekan lalu meluncurkan Gerakan Seribu Kasih (GSK) untuk membantu membiayai program pendidikan dan pelatihan anak-anak muda di Keuskpuan Agung Jakarta.
“Gerakan ini bertujuan untuk mengumpul dana yang akan dipergunakan untuk mendanai program-program dalam bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, social dan media,” kata ketua GSK Jeffry Dompas setelah peluncuran pada 2 April di Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta.
Ia mengatakan mereka mencari sumber dana lain karena jumlah yang disumbangkan KAJ tidak cukup untuk membiayai semua program bagi anak muda.
“Keuangan sudah menjadi kendala bagi aktivitas yang diselenggarakan untuk meningkatkan ketrampilan anak muda,” kata Jeffry.
“Gerakan Seribu Kasih” bertujuan mengumpulkan 1.000 rupiah dari siapa saja dan sejak diperkenalkan awal bulan lalu panitia sudah mengumpulkan 30 juta rupiah.
“Kami memilih 1.000 rupiah karena jumlah tersebut bisa disumbangkan oleh siapa saja,” katanya.
Pastor Bernardus Mardiatmadja, SJ, dalam homilynya, mendorong semua orang untuk terus berkontribusi, meskipun dalam jumlah yang kecil.
Hal yang sama juga disampaikan Pastor Dominikus Kusumawanta, Pr, yang juga terlibat dalam GSK. Ia mengajak semua orang untuk mendukung gerakan tersebut karena akan membantu kaum muda.
Salah seorang OMK, Kristoforus Aprianto, menyambut baik gerakan itu. “Selama ini kami mengumpulkan uang dengan ngamen di depan gereja dan menyelenggarakan bazaar untuk membiayai program diskusi, outbound, rekoleksi dan retret di paroki dan universitas,” katanya.
Ia juga berterima kasih kepada kelompok awam yang peduli dengan pelatihan kaum muda dengan meluncurkan program tersebut.
Sumber: Lay people start youth fund-raiser
Disadur dari :www.cathnewsindonesia.com
“Gerakan ini bertujuan untuk mengumpul dana yang akan dipergunakan untuk mendanai program-program dalam bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, social dan media,” kata ketua GSK Jeffry Dompas setelah peluncuran pada 2 April di Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta.
Ia mengatakan mereka mencari sumber dana lain karena jumlah yang disumbangkan KAJ tidak cukup untuk membiayai semua program bagi anak muda.
“Keuangan sudah menjadi kendala bagi aktivitas yang diselenggarakan untuk meningkatkan ketrampilan anak muda,” kata Jeffry.
“Gerakan Seribu Kasih” bertujuan mengumpulkan 1.000 rupiah dari siapa saja dan sejak diperkenalkan awal bulan lalu panitia sudah mengumpulkan 30 juta rupiah.
“Kami memilih 1.000 rupiah karena jumlah tersebut bisa disumbangkan oleh siapa saja,” katanya.
Pastor Bernardus Mardiatmadja, SJ, dalam homilynya, mendorong semua orang untuk terus berkontribusi, meskipun dalam jumlah yang kecil.
Hal yang sama juga disampaikan Pastor Dominikus Kusumawanta, Pr, yang juga terlibat dalam GSK. Ia mengajak semua orang untuk mendukung gerakan tersebut karena akan membantu kaum muda.
Salah seorang OMK, Kristoforus Aprianto, menyambut baik gerakan itu. “Selama ini kami mengumpulkan uang dengan ngamen di depan gereja dan menyelenggarakan bazaar untuk membiayai program diskusi, outbound, rekoleksi dan retret di paroki dan universitas,” katanya.
Ia juga berterima kasih kepada kelompok awam yang peduli dengan pelatihan kaum muda dengan meluncurkan program tersebut.
Sumber: Lay people start youth fund-raiser
Disadur dari :www.cathnewsindonesia.com
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.