Renungan : Rabu 2 Maret 2011
Sir 36:1,4-5a,10-17, Mzm 79:8,9,11,13, Mrk 10:32-45
(Agnes dr Praha)
Sir 36:1,4-5a,10-17, Mzm 79:8,9,11,13, Mrk 10:32-45
(Agnes dr Praha)
“Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya.”
BACAAN INJIL:
Yesus dan murid-murid-Nya sedang dalam perjalanan ke Yerusalem dan Yesus berjalan di depan. Murid-murid merasa cemas dan juga orang-orang yang mengikuti Dia dari belakang merasa takut. Sekali lagi Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan Ia mulai mengatakan kepada mereka apa yang akan terjadi atas diri-Nya, kata-Nya: "Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati. Dan mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, dan Ia akan diolok-olokkan, diludahi, disesah dan dibunuh, dan sesudah tiga hari Ia akan bangkit." Lalu Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, mendekati Yesus dan berkata kepada-Nya: "Guru, kami harap supaya Engkau kiranya mengabulkan suatu permintaan kami!" Jawab-Nya kepada mereka: "Apa yang kamu kehendaki Aku perbuat bagimu?" Lalu kata mereka: "Perkenankanlah kami duduk dalam kemuliaan-Mu kelak, yang seorang lagi di sebelah kanan-Mu dan yang seorang di sebelah kiri-Mu." Tetapi kata Yesus kepada mereka: "Kamu tidak tahu apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum dan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima?" Jawab mereka: "Kami dapat." Yesus berkata kepada mereka: "Memang, kamu akan meminum cawan yang harus Kuminum dan akan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima. Tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa itu telah disediakan." Mendengar itu kesepuluh murid yang lain menjadi marah kepada Yakobus dan Yohanes. Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa mereka yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya. Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."
Demikianlah Injil Tuhan bagi kita hari ini.
RENUNGAN:
Peduli, perhatian dan kepekaan atas penderitaan sesama di sekitar kita, pada masa saat ini bisa dikatakan sangat memprihatinkan.
Injil hari ini menarik untuk kita simak dan renungkan. Dalam Injil dikatakan bahwa Yesus bersama para murid berjalan menuju Yerusalem. Para murid dan orang-orang yang mengikuti Yesus dari belakang merasa cemas dan takut. Mereka cemas dan takut karena mereka tahu bahwa di Yerusalem terdapa orang-orang farisi, Ahli-ahli Taurat, Para imam dan para penguasa yang membenci Yesus. Meraka tahu bahwa dari pengalaman selama ini, di Yerusalem para nabi dihukum dan dibunuh. Kecemasan dan ketakutan mereka tentu semakin besar manakala Yesus memberitahukan nasib yang akan dialami-Nya di Yerusalem, sama seperti yang dialami para nabi selama ini. Dari perkataan Yesus itu jelas bahwa Yesus tahu apa yang dicemaskan dan ditakutkan oleh mereka, seakan Yesus semakin menakut-nakuti mereka. Malah Yesus seakan menantang dan menyongsong penderitaan dan kematian itu dengan pergi ke Jerusalem.
Pasti orang yang mengikuti Yesus saat itu semakin cemas dan takut, demikian juga halnya Yesus sebagai manusia seperti kita pasti mengalami hal yang sama. Cinta kasih dan kehendak untuk menyelematkan manusia, itulah yang menguatkan Yesus berani menghadapi kenyataan semua itu. Namun pada saat kecemasan dan ketakutan itu, 2 murid Yesus yakni Lalu Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus seakan tidak peduli akan semuanya itu, tidak peduli akan nasib yang akan dialami oleh Yesus, malahan mereka berdua sibuk dengan rencana dan keinginan mereka, yakni meminta posisi di sebelah kanan dan kiri Yesus kelak saat Yesus datang dengan kemuliaan-Nya. Keinginan mereka itu memang bagus, tetapi mereka seakan ingin mendapatkanna dengan Cuma-Cuma, tanpa perjuangan dan lebih para lagi mereka menyampaikannya pada saat Yesus mengatakan akan menghadapi penderitaan. Mereka tidak peduli dengan situasi itu, mereka hanya sibuk dengan dirinya, keinginannya dan rencana-rencana mereka. Tampaklah bahwa mereka mengikuti Yesus bukan karena percaya kepada Yesus adalah Mesias tetapi lebih karena ingin mendapatkan kedudukan dan keuntungan pribadi. Karena itu Yesus menegur mereka dengan mengatakan bahwa agar seseorang bisa masuk dalam kerajaan surge, seseorang harus meminum cawan yang harus diminum dan dibaptis dengan baptisan yang harus diterima oleh Yesus. Itu artinya seseorang agar bisa masuk dalam kerajaan surge, harus siap sedia mengikuti Yesus, meneladan hidup-Nya dan bahkan menderita sepertia Yesus. Lebih lanjut dikatakan bahwa para murid Yesus harus menjadi pelayan yang melayani sesama sebagaimana Yesus datang bukan untuk dilayani tetapi untuk melayani.
Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus merupakan gambaran hidup manusia sekarang ini. Pada masa sekarang ini, banyak orang yang sibuk dengan dirinya, kepentingan, rencana-rencana dan mencari keuntungan sendiri, tidak peduli dengan sesama di sekitarnya terutama orang yang sedang menghadapi penderitaan. Sering terjadi pada saat perayaan ekaristi, umat sibuk dengan sms, berbincang-bincang, sibuk dengan keinginan dan rencananya sendiri, tidak peduli dengan sabda Yesus yang diwartakan. Badan kita berada di dalam Gereja, tetapi hati dan pikiran kita ada di luar perayaan. Demikian juga halnya, kerap kita berada bersama sesama kita, tetapi hati dan pikiran kita di luar kebersamaan itu, atau tidak pernah untuk orang lain. Dalam mengikuti Yesuspun kerap terjadi kita bukan mengikuti sabda-Nya, meneladan hidup-Nya, tetapi kita lebih sibuk dengan pikiran, keinginan, permohonan-permohonan kita, dan seakan memaksakan semuanya itu untuk dikabulkan oleh Tuhan. Kita seringkali tidak punya kepekaan, keprihatinan dan kepedulian terhadap sesama yang menderita yang ada di sekitar kita.
Kita semua tentu kelak mengharapkan kehidupan kekal. Kehidupan kekal tidak bisa dibeli dengan uang, tidak bisa mengharapkan KKN, tetapi harus lewat minum cawan yang diminum oleh Yesus, dibaptis dengan baptisan yang diterima oleh Yesus. Untuk beroleh hidup yang kekal, kita harus mengikuti melaksanakan sabda Yesus, meneladan hidup-Nya dan bahkan harus siap menderita bersama dengan Yesus. Untuk itu, kita harus memiliki hati seperti Yesus yang pedulit, prihatian dan perhatian akan orang yang menderita dan menjadi pelayan bagi sesama. Amin.
BACAAN INJIL:
Yesus dan murid-murid-Nya sedang dalam perjalanan ke Yerusalem dan Yesus berjalan di depan. Murid-murid merasa cemas dan juga orang-orang yang mengikuti Dia dari belakang merasa takut. Sekali lagi Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan Ia mulai mengatakan kepada mereka apa yang akan terjadi atas diri-Nya, kata-Nya: "Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati. Dan mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, dan Ia akan diolok-olokkan, diludahi, disesah dan dibunuh, dan sesudah tiga hari Ia akan bangkit." Lalu Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, mendekati Yesus dan berkata kepada-Nya: "Guru, kami harap supaya Engkau kiranya mengabulkan suatu permintaan kami!" Jawab-Nya kepada mereka: "Apa yang kamu kehendaki Aku perbuat bagimu?" Lalu kata mereka: "Perkenankanlah kami duduk dalam kemuliaan-Mu kelak, yang seorang lagi di sebelah kanan-Mu dan yang seorang di sebelah kiri-Mu." Tetapi kata Yesus kepada mereka: "Kamu tidak tahu apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum dan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima?" Jawab mereka: "Kami dapat." Yesus berkata kepada mereka: "Memang, kamu akan meminum cawan yang harus Kuminum dan akan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima. Tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa itu telah disediakan." Mendengar itu kesepuluh murid yang lain menjadi marah kepada Yakobus dan Yohanes. Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa mereka yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya. Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."
Demikianlah Injil Tuhan bagi kita hari ini.
RENUNGAN:
Peduli, perhatian dan kepekaan atas penderitaan sesama di sekitar kita, pada masa saat ini bisa dikatakan sangat memprihatinkan.
Injil hari ini menarik untuk kita simak dan renungkan. Dalam Injil dikatakan bahwa Yesus bersama para murid berjalan menuju Yerusalem. Para murid dan orang-orang yang mengikuti Yesus dari belakang merasa cemas dan takut. Mereka cemas dan takut karena mereka tahu bahwa di Yerusalem terdapa orang-orang farisi, Ahli-ahli Taurat, Para imam dan para penguasa yang membenci Yesus. Meraka tahu bahwa dari pengalaman selama ini, di Yerusalem para nabi dihukum dan dibunuh. Kecemasan dan ketakutan mereka tentu semakin besar manakala Yesus memberitahukan nasib yang akan dialami-Nya di Yerusalem, sama seperti yang dialami para nabi selama ini. Dari perkataan Yesus itu jelas bahwa Yesus tahu apa yang dicemaskan dan ditakutkan oleh mereka, seakan Yesus semakin menakut-nakuti mereka. Malah Yesus seakan menantang dan menyongsong penderitaan dan kematian itu dengan pergi ke Jerusalem.
Pasti orang yang mengikuti Yesus saat itu semakin cemas dan takut, demikian juga halnya Yesus sebagai manusia seperti kita pasti mengalami hal yang sama. Cinta kasih dan kehendak untuk menyelematkan manusia, itulah yang menguatkan Yesus berani menghadapi kenyataan semua itu. Namun pada saat kecemasan dan ketakutan itu, 2 murid Yesus yakni Lalu Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus seakan tidak peduli akan semuanya itu, tidak peduli akan nasib yang akan dialami oleh Yesus, malahan mereka berdua sibuk dengan rencana dan keinginan mereka, yakni meminta posisi di sebelah kanan dan kiri Yesus kelak saat Yesus datang dengan kemuliaan-Nya. Keinginan mereka itu memang bagus, tetapi mereka seakan ingin mendapatkanna dengan Cuma-Cuma, tanpa perjuangan dan lebih para lagi mereka menyampaikannya pada saat Yesus mengatakan akan menghadapi penderitaan. Mereka tidak peduli dengan situasi itu, mereka hanya sibuk dengan dirinya, keinginannya dan rencana-rencana mereka. Tampaklah bahwa mereka mengikuti Yesus bukan karena percaya kepada Yesus adalah Mesias tetapi lebih karena ingin mendapatkan kedudukan dan keuntungan pribadi. Karena itu Yesus menegur mereka dengan mengatakan bahwa agar seseorang bisa masuk dalam kerajaan surge, seseorang harus meminum cawan yang harus diminum dan dibaptis dengan baptisan yang harus diterima oleh Yesus. Itu artinya seseorang agar bisa masuk dalam kerajaan surge, harus siap sedia mengikuti Yesus, meneladan hidup-Nya dan bahkan menderita sepertia Yesus. Lebih lanjut dikatakan bahwa para murid Yesus harus menjadi pelayan yang melayani sesama sebagaimana Yesus datang bukan untuk dilayani tetapi untuk melayani.
Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus merupakan gambaran hidup manusia sekarang ini. Pada masa sekarang ini, banyak orang yang sibuk dengan dirinya, kepentingan, rencana-rencana dan mencari keuntungan sendiri, tidak peduli dengan sesama di sekitarnya terutama orang yang sedang menghadapi penderitaan. Sering terjadi pada saat perayaan ekaristi, umat sibuk dengan sms, berbincang-bincang, sibuk dengan keinginan dan rencananya sendiri, tidak peduli dengan sabda Yesus yang diwartakan. Badan kita berada di dalam Gereja, tetapi hati dan pikiran kita ada di luar perayaan. Demikian juga halnya, kerap kita berada bersama sesama kita, tetapi hati dan pikiran kita di luar kebersamaan itu, atau tidak pernah untuk orang lain. Dalam mengikuti Yesuspun kerap terjadi kita bukan mengikuti sabda-Nya, meneladan hidup-Nya, tetapi kita lebih sibuk dengan pikiran, keinginan, permohonan-permohonan kita, dan seakan memaksakan semuanya itu untuk dikabulkan oleh Tuhan. Kita seringkali tidak punya kepekaan, keprihatinan dan kepedulian terhadap sesama yang menderita yang ada di sekitar kita.
Kita semua tentu kelak mengharapkan kehidupan kekal. Kehidupan kekal tidak bisa dibeli dengan uang, tidak bisa mengharapkan KKN, tetapi harus lewat minum cawan yang diminum oleh Yesus, dibaptis dengan baptisan yang diterima oleh Yesus. Untuk beroleh hidup yang kekal, kita harus mengikuti melaksanakan sabda Yesus, meneladan hidup-Nya dan bahkan harus siap menderita bersama dengan Yesus. Untuk itu, kita harus memiliki hati seperti Yesus yang pedulit, prihatian dan perhatian akan orang yang menderita dan menjadi pelayan bagi sesama. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.