Renungan Harian : Selasa 1 Maret 2011
Sir 35:1-12, Mzm 50:5-6,7-8,14,23, Mrk 10:28-31
(Magdalena dr Kanossa)
Sir 35:1-12, Mzm 50:5-6,7-8,14,23, Mrk 10:28-31
(Magdalena dr Kanossa)
"Pantaskah kita menuntut balasan dari Tuhan karena kita telah mengikuti Dia?"
BACAAN INJIL:
Berkatalah Petrus kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!" Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya, orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal. Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu."
Demikianlah Injil Tuhan bagi kita hari ini.
RENUNGAN:
“Apa untungnya bila aktif ke Gereja? Apa untungnya menjadi pengurus Gereja? Ke gereja maupun aktif ke Gereja tidak akan mendapat keuntungan apa-apa, malah merugikan karena merupakan pengorbanan dan pelayanan belaka.” Pernyataan demikian seringkali dilontarkan oleh umat pada masa ini. Hal ini dipengaruhi oleh tuntutan kebutuhan hidup sehingga semua diukur dengan untung dan rugi. Untung rugi yang dimaksudkan adalah dalam hal materi atau uang. Orang tidak lagi melihat berkat yang akan diperoleh dari kehidupan beriman. OLeh karena itulah sudah sering terjadi para pengurus Gereja mengambil keuntungan dari tugasnya dengan menggunakan uang gereja, uang kolekte atau persembahan umat. Adapula pengurus Gereja yang seakan mengharapkan perlakuan khusus dari Gereja karena mereka sudah menjadi pengurus Gereja, misalnya keluarganya atau anak-anaknya yang mau menikah dibebaskan dari peraturan untuk mengikuti kursus perkawinan atau berkenaan dengan peraturan lain.
Melanjutkan sabda Yesus kemarin, yang berbicara tentang orang kaya yang tidak mau membagikan dan meninggalkan hartanya lalu mengikitu Yesus, Petrus mengatakan kepada Yesus bahwa mereka telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikuti Yesus. Pernyataan ini seakan mau bertanya apa upah yang akan diterima oleh Petrus dan para murid yang lain. Yesus menjawab pertanyataan Petrus dengan mengatakan bahwa mereka dalam hidup sekarang akan menerima gantinya seratus kali lipat dan pada akhirnya akan beroleh hidup yang kekal.
Apa yang dikatakan oleh Yesus memanglah sangat tepat. Hidup mengikuti Yesus itu juga berarti bersatu dengan umat yang telah dipersatukan dalam Gereja-Nya yang kudus. Secara sederhana hal itu dapat dimengerti dengan suatu pengandaian yakni ketika kita berani keluar dari diri sendiri, tidak hanya tinggal, terikat dengan kelompok keluarga kandung kita sendiri, pada saat itu kita mendapatkan banyak saudara, orang tua dan keluarga yakni semua umat beriman yang telah dipersatukan dalam Gereja-Nya yang kudus. Sedangkan kalau kita hanya tinggal dalam rumah kita, dalam keluarga dan tidak mengikuti Yesus dalam Gereja-nya, kita hanya memiliki keluarga itu saja. Dengan demikian kata ‘meninggalkan’ yang dimaksudkan oleh Yesus adalah suatu ajakan agar keluarga, sanak saudara maupun harta hendaknya tidak menjadi penghalang bagi kita untuk mengikuti Yesus. Kata ‘meninggalkan’ dapat kita mengerti dalam arti melepas, tidak terikat, tidak menghalangi kita dalam mengikuti Yesus. Justru keluarga, sanak saudara dan harta hendaknya kita gunakan sebagai sarana untuk mengikuti Yesus dan mewartakan kerajaan Allah. Lebih dari itu, sabda Yesus ini bukan hanya dalam artian demikian. Tetapi kita hendaknya percaya bahwa Yesus akan melimpahkan rahmat yang berlimpah kepada kita, kalau kita sungguh mau mengikuti-Nya. Memang mungkin balasan yang kita terima tidak langsung dari atau lewat apa yang telah kita lakukan, tetapi kita harus tetap yakin bahwa Tuhan pasti memelihara dan melimpahkan berkat-Nya kepada kita.
Lagi pula, sebenarnya kita tidaklah pantas mengharapkan balasan dari apa yang telah kita lakukan. Kita tidaklah pantas menuntut balasan dari Tuhan karena kita telah mengikuti-Nya, karena kita telah aktif dalam menggereja. Kita tidak pantas mengharapkannya karena kita harus sadar bahwa Tuhan telah terlebih dahulu mengasihi kita dengan memberi kita hidup dan berkat-Nya. Sehingga dengan demikian, sebenarnya mengikuti Dia, mengabdi Dia dan ikut dalam mewartakan kerajaan Allah adalah suatu keharusan, kewajiban dan sabagai tanda syukur kita atas kasih dan berkat-Nya yang sudah kita terima. Selain itu, apa yang kita perbuat adalah bukan untuk menambah kemuliaan-Nya, tetapi demi kebahagiaan hidup kita dan kehidupan kekal yang menjadi dambaan kita sendiri. Tuhan tidak pernah berhitung dengan kita akan hidup dan berkat yang telah diberikan-Nya kepada kita. Coba kalau Tuhan berhitung atas semuaya itu, tentu kita tidak akan pernah mampu membayar atau membalasnya.
Dari sebab itu, mari kita mengikuti Yesus dengan tulus, tanpa berhitung atau menuntut balasa daripada-Nya atas semua yang telah kita lakukan. Selain karena kita melakukan semuanya itu sebagai tanda syukur dan pujian, juga karena kita percaya bahwa Tuhan akan melimpahkan berkat-Nya kepada kita. Masuk dan beroleh kehidupan kekal, bukan soal lamanya kita mengenal dan mengikuti Dia, tetapi sejauh mana kita sungguh-sungguh mengikuti Yesus serta berani menjadikan Dia di atas semunya, berani melepaskan semuanya demi mengikuti Yesus Kristus. Amin.
Berkatalah Petrus kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!" Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya, orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal. Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu."
Demikianlah Injil Tuhan bagi kita hari ini.
RENUNGAN:
“Apa untungnya bila aktif ke Gereja? Apa untungnya menjadi pengurus Gereja? Ke gereja maupun aktif ke Gereja tidak akan mendapat keuntungan apa-apa, malah merugikan karena merupakan pengorbanan dan pelayanan belaka.” Pernyataan demikian seringkali dilontarkan oleh umat pada masa ini. Hal ini dipengaruhi oleh tuntutan kebutuhan hidup sehingga semua diukur dengan untung dan rugi. Untung rugi yang dimaksudkan adalah dalam hal materi atau uang. Orang tidak lagi melihat berkat yang akan diperoleh dari kehidupan beriman. OLeh karena itulah sudah sering terjadi para pengurus Gereja mengambil keuntungan dari tugasnya dengan menggunakan uang gereja, uang kolekte atau persembahan umat. Adapula pengurus Gereja yang seakan mengharapkan perlakuan khusus dari Gereja karena mereka sudah menjadi pengurus Gereja, misalnya keluarganya atau anak-anaknya yang mau menikah dibebaskan dari peraturan untuk mengikuti kursus perkawinan atau berkenaan dengan peraturan lain.
Melanjutkan sabda Yesus kemarin, yang berbicara tentang orang kaya yang tidak mau membagikan dan meninggalkan hartanya lalu mengikitu Yesus, Petrus mengatakan kepada Yesus bahwa mereka telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikuti Yesus. Pernyataan ini seakan mau bertanya apa upah yang akan diterima oleh Petrus dan para murid yang lain. Yesus menjawab pertanyataan Petrus dengan mengatakan bahwa mereka dalam hidup sekarang akan menerima gantinya seratus kali lipat dan pada akhirnya akan beroleh hidup yang kekal.
Apa yang dikatakan oleh Yesus memanglah sangat tepat. Hidup mengikuti Yesus itu juga berarti bersatu dengan umat yang telah dipersatukan dalam Gereja-Nya yang kudus. Secara sederhana hal itu dapat dimengerti dengan suatu pengandaian yakni ketika kita berani keluar dari diri sendiri, tidak hanya tinggal, terikat dengan kelompok keluarga kandung kita sendiri, pada saat itu kita mendapatkan banyak saudara, orang tua dan keluarga yakni semua umat beriman yang telah dipersatukan dalam Gereja-Nya yang kudus. Sedangkan kalau kita hanya tinggal dalam rumah kita, dalam keluarga dan tidak mengikuti Yesus dalam Gereja-nya, kita hanya memiliki keluarga itu saja. Dengan demikian kata ‘meninggalkan’ yang dimaksudkan oleh Yesus adalah suatu ajakan agar keluarga, sanak saudara maupun harta hendaknya tidak menjadi penghalang bagi kita untuk mengikuti Yesus. Kata ‘meninggalkan’ dapat kita mengerti dalam arti melepas, tidak terikat, tidak menghalangi kita dalam mengikuti Yesus. Justru keluarga, sanak saudara dan harta hendaknya kita gunakan sebagai sarana untuk mengikuti Yesus dan mewartakan kerajaan Allah. Lebih dari itu, sabda Yesus ini bukan hanya dalam artian demikian. Tetapi kita hendaknya percaya bahwa Yesus akan melimpahkan rahmat yang berlimpah kepada kita, kalau kita sungguh mau mengikuti-Nya. Memang mungkin balasan yang kita terima tidak langsung dari atau lewat apa yang telah kita lakukan, tetapi kita harus tetap yakin bahwa Tuhan pasti memelihara dan melimpahkan berkat-Nya kepada kita.
Lagi pula, sebenarnya kita tidaklah pantas mengharapkan balasan dari apa yang telah kita lakukan. Kita tidaklah pantas menuntut balasan dari Tuhan karena kita telah mengikuti-Nya, karena kita telah aktif dalam menggereja. Kita tidak pantas mengharapkannya karena kita harus sadar bahwa Tuhan telah terlebih dahulu mengasihi kita dengan memberi kita hidup dan berkat-Nya. Sehingga dengan demikian, sebenarnya mengikuti Dia, mengabdi Dia dan ikut dalam mewartakan kerajaan Allah adalah suatu keharusan, kewajiban dan sabagai tanda syukur kita atas kasih dan berkat-Nya yang sudah kita terima. Selain itu, apa yang kita perbuat adalah bukan untuk menambah kemuliaan-Nya, tetapi demi kebahagiaan hidup kita dan kehidupan kekal yang menjadi dambaan kita sendiri. Tuhan tidak pernah berhitung dengan kita akan hidup dan berkat yang telah diberikan-Nya kepada kita. Coba kalau Tuhan berhitung atas semuaya itu, tentu kita tidak akan pernah mampu membayar atau membalasnya.
Dari sebab itu, mari kita mengikuti Yesus dengan tulus, tanpa berhitung atau menuntut balasa daripada-Nya atas semua yang telah kita lakukan. Selain karena kita melakukan semuanya itu sebagai tanda syukur dan pujian, juga karena kita percaya bahwa Tuhan akan melimpahkan berkat-Nya kepada kita. Masuk dan beroleh kehidupan kekal, bukan soal lamanya kita mengenal dan mengikuti Dia, tetapi sejauh mana kita sungguh-sungguh mengikuti Yesus serta berani menjadikan Dia di atas semunya, berani melepaskan semuanya demi mengikuti Yesus Kristus. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.