Renungan Hari biasa Pekan III Prapaskah, Kamis 31 Maret 2011
Yer 7:23-28, Mzm 95:1-2,6-78-9, Luk 11:14-23
Yer 7:23-28, Mzm 95:1-2,6-78-9, Luk 11:14-23
“Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan."
BACAAN INJIL:
Pada suatu kali Yesus mengusir dari seorang suatu setan yang membisukan. Ketika setan itu keluar, orang bisu itu dapat berkata-kata. Maka heranlah orang banyak. Tetapi ada di antara mereka yang berkata: "Ia mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, penghulu setan." Ada pula yang meminta suatu tanda dari sorga kepada-Nya, untuk mencobai Dia. Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata: "Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa, dan setiap rumah tangga yang terpecah-pecah, pasti runtuh. Jikalau Iblis itu juga terbagi-bagi dan melawan dirinya sendiri, bagaimanakah kerajaannya dapat bertahan? Sebab kamu berkata, bahwa Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul. Jadi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, dengan kuasa apakah pengikut-pengikutmu mengusirnya? Sebab itu merekalah yang akan menjadi hakimmu. Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu. Apabila seorang yang kuat dan yang lengkap bersenjata menjaga rumahnya sendiri, maka amanlah segala miliknya. Tetapi jika seorang yang lebih kuat dari padanya menyerang dan mengalahkannya, maka orang itu akan merampas perlengkapan senjata, yang diandalkannya, dan akan membagi-bagikan rampasannya. Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan."
Demikianlah Injil Tuhan bagi kita hari ini.
RENUNGAN:
“Para pemuka agama itu sebagai burung gagak hitam pemakan bangkai yang tampak seperti merpati berbulu putih.” "Saya katakan, mereka gagak hitam, karena mereka terkontaminasi dengan gerakan politik." Demikian kiranya pernyataan Sekretaris Kabinet Dipo Alam sebagai reaksi menanggapi pernyataan tokoh lintas agama yang menyebut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan kebohongan (19 kebohongan). (beritanya silahkan baca di sini) . Niat baik para pemuka agama dengan kritikan positif sebagai koreksi dan masukan kepada pemerintah, malah ditanggapi dengan nada kecaman dan tuduhan kepada para pemuka agama. Pernyataan ini tentu sangat kasar dan memang menimbulkan banyak reaksi dari berbagai pihak.
Memang demikianlah kiranya yang sering terjadi, niat baik seringkali mendapat hambatan dan bahkan bisa dipersalahkan. Niat baik untuk memberi masukan atau kritikan positif, bisa malah dianggap melawan atau mencemarkan nama baik. Seorang karyawan atau bawahan yang berusaha bekerja dengan rajin, bisa dianggap cari perhatian. Seorang pejabat yang berusaha jujur, malah dikatakan sok suci. Sehingga dapat dikatakan bahwa menjadi orang baik itu serba susah, merepotkan. Oleh karena itulah, banyak orang yang akhirnya mendiamkan saja bila melihat sesuatu yang tidak baik terjadi. Tidak sedikit pula yang mencari aman dalam hidup ini dan bahkan terikut-ikut dengan hal-hal yang tidak baik, karena dianggap sudah menjadi hal yang biasa.
Dalam Injil hari ini, Yesus melakukan perbuatan kasih yakni mengusir dari seorang suatu setan yang membisukan. Ketika setan itu keluar, orang bisu itu dapat berkata-kata. Orang banyak menyaksikannya menjadi takjub. Akan tetapi ada pula yang malah menuduh Yesus bersekongkol dengan penghulu setan yakni Beelzebul sehingga dapat menyembuhkan orang bisu itu. Ada yang meragukan kuasa yang keluar dari Yesus, apakah benar dari Allah atau memang dari Beelzebul sehingga meminta tanda dari surga. Mereka sudah menyaksikan sendiri perbuatan besar yang dilakukan oleh Yesus, tetapi mereka tidak sampai pada suatu keyakinan iman bahwa Yesus adalah Mesias, Kerajaan Allah telah hadir di tengah-tengah mereka. Yesus mengajak mereka agar percaya bahwa Dia menyembuhkan dengan kuasa Allah dan itu berarti Kerajaan Allah telah hadir di tengah-tengah mereka, sehingga baiklah mereka menerima-Nya dan percaya bahwa Dia adalah Mesias. Namun kiranya mereka sungguh tegar hati dan tetap menolak Yesus.
Dalam masa Prapaskah ini, kita diajak untuk menyadari bahwa Kerajaan Allah senantiasa hadir dalam hidup kita, kita juga diajak untuk mejadari bahwa Allah telah melakukan karya besar dalam hidup ini dan dalam diri kita. Namun seringkali kita kurang menyadari dan mengimaninya. Kalaupun kita sadar bahwa dalam hidup kita sering kita alami bahwa banyak peristiwa besar yang kita alami, tetapi kita tidak sampai pada suatu keyakinan iman bahwa Kerajaan Allah hadir dalam hidup ini dan Allah senantiasa memberkati dan melindungi kita. Seringkali kita menganggap bahwa semunya itu adalah karena kita sendiri atau factor nasib yang sedang berpihak kepada kita. Oleh karena itulah, dalam masa Prapaskah ini, baiklah kita menyadari dan memperbaharui iman kita akan hadirnya Kerajaan Allah dalam hidup kita sehingga kita senantiasa percaya dan menyembah Allah. Yesus dalam sabda-Nya hari ini sungguh tegas dengan mengatakan, “Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan." Kita diajak untuk dengan tegas memilih, apakah kita percaya kepada-Nya atau tidak. Bahkan dengan tegas Yesus mengatakan bahwa bila tidak bersama dengan Dia berarti melawan Dia sendiri.
Kata-kata Yesus di atas juga dapat kita mengerti dengan cara tidak bersikap seperti yang dalam Injil tadi bahwa ketika melihat Yesus menyembuhkan orang yang dirasuki oleh setan, malah menuduh Yesus bersekongkol dengan penghulu setan. Dengan demikian, kita malah harus seperti Yesus, senantiasa hidup baik, mewartakan kebaikan dan melakukan kebaikan, walaupun karena itu pasti ada saja orang yang tidak menyukai kita dan malah mungkin menuduh kita yang bukan-bukan. Bersama dengan Yesus, itu berarti kita hidup baik, pelaku kebaikan dan selalu berpihak pada kebaikan dan para pelaku kebaikan. Di sekitar kita, dalam hidup sekarang, pasti masih banyak orang yang berusaha hidup baik dan mencoba membela kebaikan atau kebenaran, maka baiklah kiranya kita mendukung mereka entah itu dengan mendoakan mereka dan juga memberibantuan yang berarti buat mereka. Janganlah kiranya kita hanya mencari selamat sendiri dan malah mencela dan berpikir yang tidak-tidak atas mereka. Ingatlah kata-kata Yesus tadi. Kita tentunya ingin bersama dengan Yesus, tidak ingin melawan dan menjadi lawan Yesus. Maka mari kita percaya kepada-Nya, mendengarkan dan melaksanakan Sabda dan teladan-Nya.
BACAAN INJIL:
Pada suatu kali Yesus mengusir dari seorang suatu setan yang membisukan. Ketika setan itu keluar, orang bisu itu dapat berkata-kata. Maka heranlah orang banyak. Tetapi ada di antara mereka yang berkata: "Ia mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, penghulu setan." Ada pula yang meminta suatu tanda dari sorga kepada-Nya, untuk mencobai Dia. Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata: "Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa, dan setiap rumah tangga yang terpecah-pecah, pasti runtuh. Jikalau Iblis itu juga terbagi-bagi dan melawan dirinya sendiri, bagaimanakah kerajaannya dapat bertahan? Sebab kamu berkata, bahwa Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul. Jadi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, dengan kuasa apakah pengikut-pengikutmu mengusirnya? Sebab itu merekalah yang akan menjadi hakimmu. Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu. Apabila seorang yang kuat dan yang lengkap bersenjata menjaga rumahnya sendiri, maka amanlah segala miliknya. Tetapi jika seorang yang lebih kuat dari padanya menyerang dan mengalahkannya, maka orang itu akan merampas perlengkapan senjata, yang diandalkannya, dan akan membagi-bagikan rampasannya. Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan."
Demikianlah Injil Tuhan bagi kita hari ini.
RENUNGAN:
“Para pemuka agama itu sebagai burung gagak hitam pemakan bangkai yang tampak seperti merpati berbulu putih.” "Saya katakan, mereka gagak hitam, karena mereka terkontaminasi dengan gerakan politik." Demikian kiranya pernyataan Sekretaris Kabinet Dipo Alam sebagai reaksi menanggapi pernyataan tokoh lintas agama yang menyebut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan kebohongan (19 kebohongan). (beritanya silahkan baca di sini) . Niat baik para pemuka agama dengan kritikan positif sebagai koreksi dan masukan kepada pemerintah, malah ditanggapi dengan nada kecaman dan tuduhan kepada para pemuka agama. Pernyataan ini tentu sangat kasar dan memang menimbulkan banyak reaksi dari berbagai pihak.
Memang demikianlah kiranya yang sering terjadi, niat baik seringkali mendapat hambatan dan bahkan bisa dipersalahkan. Niat baik untuk memberi masukan atau kritikan positif, bisa malah dianggap melawan atau mencemarkan nama baik. Seorang karyawan atau bawahan yang berusaha bekerja dengan rajin, bisa dianggap cari perhatian. Seorang pejabat yang berusaha jujur, malah dikatakan sok suci. Sehingga dapat dikatakan bahwa menjadi orang baik itu serba susah, merepotkan. Oleh karena itulah, banyak orang yang akhirnya mendiamkan saja bila melihat sesuatu yang tidak baik terjadi. Tidak sedikit pula yang mencari aman dalam hidup ini dan bahkan terikut-ikut dengan hal-hal yang tidak baik, karena dianggap sudah menjadi hal yang biasa.
Dalam Injil hari ini, Yesus melakukan perbuatan kasih yakni mengusir dari seorang suatu setan yang membisukan. Ketika setan itu keluar, orang bisu itu dapat berkata-kata. Orang banyak menyaksikannya menjadi takjub. Akan tetapi ada pula yang malah menuduh Yesus bersekongkol dengan penghulu setan yakni Beelzebul sehingga dapat menyembuhkan orang bisu itu. Ada yang meragukan kuasa yang keluar dari Yesus, apakah benar dari Allah atau memang dari Beelzebul sehingga meminta tanda dari surga. Mereka sudah menyaksikan sendiri perbuatan besar yang dilakukan oleh Yesus, tetapi mereka tidak sampai pada suatu keyakinan iman bahwa Yesus adalah Mesias, Kerajaan Allah telah hadir di tengah-tengah mereka. Yesus mengajak mereka agar percaya bahwa Dia menyembuhkan dengan kuasa Allah dan itu berarti Kerajaan Allah telah hadir di tengah-tengah mereka, sehingga baiklah mereka menerima-Nya dan percaya bahwa Dia adalah Mesias. Namun kiranya mereka sungguh tegar hati dan tetap menolak Yesus.
Dalam masa Prapaskah ini, kita diajak untuk menyadari bahwa Kerajaan Allah senantiasa hadir dalam hidup kita, kita juga diajak untuk mejadari bahwa Allah telah melakukan karya besar dalam hidup ini dan dalam diri kita. Namun seringkali kita kurang menyadari dan mengimaninya. Kalaupun kita sadar bahwa dalam hidup kita sering kita alami bahwa banyak peristiwa besar yang kita alami, tetapi kita tidak sampai pada suatu keyakinan iman bahwa Kerajaan Allah hadir dalam hidup ini dan Allah senantiasa memberkati dan melindungi kita. Seringkali kita menganggap bahwa semunya itu adalah karena kita sendiri atau factor nasib yang sedang berpihak kepada kita. Oleh karena itulah, dalam masa Prapaskah ini, baiklah kita menyadari dan memperbaharui iman kita akan hadirnya Kerajaan Allah dalam hidup kita sehingga kita senantiasa percaya dan menyembah Allah. Yesus dalam sabda-Nya hari ini sungguh tegas dengan mengatakan, “Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan." Kita diajak untuk dengan tegas memilih, apakah kita percaya kepada-Nya atau tidak. Bahkan dengan tegas Yesus mengatakan bahwa bila tidak bersama dengan Dia berarti melawan Dia sendiri.
Kata-kata Yesus di atas juga dapat kita mengerti dengan cara tidak bersikap seperti yang dalam Injil tadi bahwa ketika melihat Yesus menyembuhkan orang yang dirasuki oleh setan, malah menuduh Yesus bersekongkol dengan penghulu setan. Dengan demikian, kita malah harus seperti Yesus, senantiasa hidup baik, mewartakan kebaikan dan melakukan kebaikan, walaupun karena itu pasti ada saja orang yang tidak menyukai kita dan malah mungkin menuduh kita yang bukan-bukan. Bersama dengan Yesus, itu berarti kita hidup baik, pelaku kebaikan dan selalu berpihak pada kebaikan dan para pelaku kebaikan. Di sekitar kita, dalam hidup sekarang, pasti masih banyak orang yang berusaha hidup baik dan mencoba membela kebaikan atau kebenaran, maka baiklah kiranya kita mendukung mereka entah itu dengan mendoakan mereka dan juga memberibantuan yang berarti buat mereka. Janganlah kiranya kita hanya mencari selamat sendiri dan malah mencela dan berpikir yang tidak-tidak atas mereka. Ingatlah kata-kata Yesus tadi. Kita tentunya ingin bersama dengan Yesus, tidak ingin melawan dan menjadi lawan Yesus. Maka mari kita percaya kepada-Nya, mendengarkan dan melaksanakan Sabda dan teladan-Nya.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.