Internet suburkan Satanisme
Satanisme yang meningkat akibat pengaruh Internet mengakibatkan meningkatnya permintaan akan semakin banyak pengusir setan (exorcists), demikian peringatan dari para narasumber dalam sebuah konferensi eksorsisme di Roma.
Lebih dari sebelumnya, Internet sangat memudahkan akses terhadap informasi tentang Devil-worshipping (penyembahan setan) dan occult (perdukunan), kata para pakar dalam konferensi yang diselenggarakan pekan ini di Regina Apostolorum Pontifical University di Roma, yang berada di bawah kuasa Vatikan, demikian UK Telegraph.
“Lebih dari sebelumnya, Internet mempermudah orang untuk memperoleh informasi tentang Satanisme,” kata Carlo Climati, seorang anggota universitas tersebut yang secara khusus mempelajari bahaya-bahaya yang ditawarkan Satanisme bagi orang muda.
“Hanya dalam hitungan menit, Anda bisa berkontak dengan berbagai kelompok Satanist (penyembah Setan) dan memperoleh banyak informasi tentang occultism (keyakinan-keyakinan terkait perdukunan). Konferensi ini bukan tentang cara menjadi seorang exorcist (pengusir setan). Konferensi ini hanya untuk berbagi informasi tentang eksorsisme, Satanisme, dan berbagai sekte perdukunan. Konferensi ini dimaksud untuk membantu keluarga dan para imam. Orang muda sangat beresiko, terutama mereka yang berada dalam kesulitan atau mereka yang secara emosional rapuh,” kata Climati.
Tujuan berbagai seminar dalam konferensi ini adalah untuk membahas fenomena Setanisme “secara serius dan saintifik,” dengan menghindari “pendekatan superfisial atau sensasional,” katanya.
Konferensi di Roma itu dihadiri oleh 60 lebih imam Katolik serta dokter, psikolog, psikiater, dan pekerja kaum muda. Mereka membahas cara melawan bahaya Devil-worship (penyembahan Setan).
Penyelenggara mengatakan, meningkatnya Satanisme dalam tahun-tahun belakangan ini dianggap enteng padahal sangat berbahaya.
“Belakangan ini juga muncul suatu kebangunan rohani,” kata Gabriele Nanni, salah satu narasumber dan sekaligus mantan pengusir setan.
BERITA SELENGKAPNYA:
Surge in Satanism sparks rise in demand for exorcists, says Catholic Church (telegraph.co.uk)
FOTO:
freeparking on Flickr
Disadur dari : www.cathnewsindonesia.com
Lebih dari sebelumnya, Internet sangat memudahkan akses terhadap informasi tentang Devil-worshipping (penyembahan setan) dan occult (perdukunan), kata para pakar dalam konferensi yang diselenggarakan pekan ini di Regina Apostolorum Pontifical University di Roma, yang berada di bawah kuasa Vatikan, demikian UK Telegraph.
“Lebih dari sebelumnya, Internet mempermudah orang untuk memperoleh informasi tentang Satanisme,” kata Carlo Climati, seorang anggota universitas tersebut yang secara khusus mempelajari bahaya-bahaya yang ditawarkan Satanisme bagi orang muda.
“Hanya dalam hitungan menit, Anda bisa berkontak dengan berbagai kelompok Satanist (penyembah Setan) dan memperoleh banyak informasi tentang occultism (keyakinan-keyakinan terkait perdukunan). Konferensi ini bukan tentang cara menjadi seorang exorcist (pengusir setan). Konferensi ini hanya untuk berbagi informasi tentang eksorsisme, Satanisme, dan berbagai sekte perdukunan. Konferensi ini dimaksud untuk membantu keluarga dan para imam. Orang muda sangat beresiko, terutama mereka yang berada dalam kesulitan atau mereka yang secara emosional rapuh,” kata Climati.
Tujuan berbagai seminar dalam konferensi ini adalah untuk membahas fenomena Setanisme “secara serius dan saintifik,” dengan menghindari “pendekatan superfisial atau sensasional,” katanya.
Konferensi di Roma itu dihadiri oleh 60 lebih imam Katolik serta dokter, psikolog, psikiater, dan pekerja kaum muda. Mereka membahas cara melawan bahaya Devil-worship (penyembahan Setan).
Penyelenggara mengatakan, meningkatnya Satanisme dalam tahun-tahun belakangan ini dianggap enteng padahal sangat berbahaya.
“Belakangan ini juga muncul suatu kebangunan rohani,” kata Gabriele Nanni, salah satu narasumber dan sekaligus mantan pengusir setan.
BERITA SELENGKAPNYA:
Surge in Satanism sparks rise in demand for exorcists, says Catholic Church (telegraph.co.uk)
FOTO:
freeparking on Flickr
Disadur dari : www.cathnewsindonesia.com
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.