RENUNGAN HARI BIASA:
SELASA 6 NOPEMBER 2012
(Angel Maria Prat Hostench)
Flp 2:5-11, Mzm 22:26b-27,28-30a,31-32, Luk 14:15-24
BACAAN INJIL:
Mendengar itu berkatalah seorang dari tamu-tamu itu kepada Yesus: "Berbahagialah orang yang akan dijamu dalam Kerajaan Allah." Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Ada seorang mengadakan perjamuan besar dan ia mengundang banyak orang. Menjelang perjamuan itu dimulai, ia menyuruh hambanya mengatakan kepada para undangan: Marilah, sebab segala sesuatu sudah siap. Tetapi mereka bersama-sama meminta maaf. Yang pertama berkata kepadanya: Aku telah membeli ladang dan aku harus pergi melihatnya; aku minta dimaafkan. Yang lain berkata: Aku telah membeli lima pasang lembu kebiri dan aku harus pergi mencobanya; aku minta dimaafkan. Yang lain lagi berkata: Aku baru kawin dan karena itu aku tidak dapat datang. Maka kembalilah hamba itu dan menyampaikan semuanya itu kepada tuannya. Lalu murkalah tuan rumah itu dan berkata kepada hambanya: Pergilah dengan segera ke segala jalan dan lorong kota dan bawalah ke mari orang-orang miskin dan orang-orang cacat dan orang-orang buta dan orang-orang lumpuh. Kemudian hamba itu melaporkan: Tuan, apa yang tuan perintahkan itu sudah dilaksanakan, tetapi sekalipun demikian masih ada tempat. Lalu kata tuan itu kepada hambanya: Pergilah ke semua jalan dan lintasan dan paksalah orang-orang, yang ada di situ, masuk, karena rumahku harus penuh. Sebab Aku berkata kepadamu: Tidak ada seorangpun dari orang-orang yang telah diundang itu akan menikmati jamuan-Ku."
RENUNGAN:
Bila seorang pejabat atau penguasa mengadakan pesta, pasti banyak orang berharap dan berusaha untuk menghadiri pesta itu. Pemilik pesta itu juga pasti berharap agar undangannya hadir dan menjabu para tamunya.
Yesus mengumpamakan Kerajaan Allah dengan perjamuan pesta. Tuan rumah pesta itu menyediakan makanan yang enak dan mengundang semua orang untuk hadir dalam pesta itu. Namun ternyata orang-orang yang diundang tidak datang karena alasan kesibukan. Kita bisa bayangkan bagaimana kecewanya tuan rumah karena ketidak hadiran para undangan. Akan tetapi tuan rumah itu tidak kecewa, masih berharap orang hadir ke pestanya. Untuk itu dia menyuruh hamba-hambanya segera ke segala jalan dan lorong kota dan membawa orang-orang miskin dan orang-orang cacat dan orang-orang buta dan orang-orang lumpuh. Tua rumah itu menghendaki rumahnya penuh.
Tuan rumah pesta itu adalah Allah sendiri. Allah mengadakan pesta jamuan dan mengundang semua orang untuk masuk dalam perjamuan Kerajaan Surga. Allah menyediakan makan sejati. Namun nyatanya yang diundang ke pesat itu tidak ada dengan alasan sibuk dengan urusan mereka. Tetapi Tuhan tetap berharap agar orang masuk dalam perjamuan Kerajaan Surga.
Memang demikianlah yang sering terjadi dalam diri kita orang beriman. Kita semua tentu percaya dan berharap kelak masuk surga. Tuhan mengundang kita, tetapi kita sering menolak undangan Tuhan dengan berbagai alasan, terutama alasan sedang sibuk bekerja. Sebenarnya bukan karena kita sibuk, tetapi karena kita lebih mementingkan kepentingan pribadi atau kesenangan pribadi.
Kita kerapkali berharap masuk surga tetapi kita tidak mau repot atau tidak mau mengikuti jalan yang harus kita jalani untuk masuk dalam perjamuan surga.
Lewat Injil hari ini, kita diingatkan bahwa sungguh Tuhan mengharapkan kita masuk dalam kebahagiaan abadi di surga, Tuhan selalu berharap agar kita memenuhi undangan-Nya. Oleh sebab itu, mari kita memenuhi undangan Tuhan, jangan sampai kita terlambat sehingga kita tidak ikut menikmati perjamuan surga. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.