RENUNGAN HARI BIASA:
SABTU 10 NOPEMBER 2012
(Leo Agung)
Flp 4:10-19, Mzm 112:1-2,5-6,8a,9, Luk 16:9-15
BACAAN INJIL:
Dan Aku berkata kepadamu: Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi." "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar. Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya? Dan jikalau kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu? Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon." Semuanya itu didengar oleh orang-orang Farisi, hamba-hamba uang itu, dan mereka mencemoohkan Dia. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Kamu membenarkan diri di hadapan orang, tetapi Allah mengetahui hatimu. Sebab apa yang dikagumi manusia, dibenci oleh Allah.
RENUNGAN:
Sabda Yesus hari ini yang mengatakan agar kita mengikat persahabatan dengan mamon yang tidak jujur, tentunya bukan bermaksud mengajak kita untuk bersahabat atau terikat dengan harta duniawi. Mamon yang tidak jujur dimaksudkan adalah harta duniawi atau hal-hal duniawi yang seringkali begitu menggiurkan dan seakan bisa menjamin hidup bahagia manusia. Dikatakan mamon yang tidak jujur karena memang seringkali manusia tertipu oleh penampilan luar, yang sekan dapat menjamin hidup bahagia manusia.
Yesus mengatakan agar kita mengikat persahabatan dengan mamon yang tidak jujur maksudnya adalah kita diajak menggunakannya dengan sebaik-baiknya.
Tuhan tidak melarang kita memiliki harta duniawi, tetapi Tuhan mengingatkan kita agar kita menggunakannya dengan sebaik-baiknya. Justru kita harus menggunakan harta itu dengan sebaik-baiknya, menguasai dan mengaturnya sehingga kelak beroleh hidup kekal, diterima dalam kemah abadi.
Sabda ini sungguh patut kita renungkan.
Saat ini sungguh mamon banyak menguasai hidup manusia, bahkan bentuk mamon saat inipun sangat beragam. Mamon pada zaman modern ini dapat kita katakan adalah segala sesuatu yang menjauhkan kita dari Tuhan. Perkembangan zaman tekhnologi sungguh bisa menjadi mamon bagi kita. Kemajuan itu memang sangat baik, menggiurkan kita sehingga merasa bahwa kemajuan itu menjadi jaminan bagi kebahagiaan dan keselamatan kekal. Kita jangan sampai tertipu. Hari ini dengan jelas Yesus mengatakan bahwa akan tiba saatnya harta duniawi dan kemajuan zaman tidak akan bisa menolong kita, tidak akan berguna apa-apa bagi kita. Misalnya, walaupun seseorang mempunyai harta yang sangat banyak, bila tiba waktunya meninggal, harta yang banyak itu tidak bisa menyelamatkannya.
Demikian juga halnya, bila seseorang mempunya harta yang sangat banyak, akan tiba waktunya bahwa semuanya itu tidak bisa menjadi jaminan kebahagiaan dan keselamatan kekal baginya dan bagi orang lain
Maka demikian, sabda Yesus hari ini sungguh harus menjadi permenungan dan peringatan bagi kita. Seringkali kita menggunakan harta duniawi, dikuasai harta duniawi yang menjauhkan kita dari Tuhan. Sekali lagi, Yesus tidak melarang kita memiliki mamon atau harta duniawi, tetapi mamon itu harus kita gunakan sebagai jalan untuk memperoleh hidup kekal. Harta duniawi bukan menjadi tujuan utama kita, tetapi menjadi jalan yang bisa kita pakai untuk kelak masuk dalam kemah Surgawi.
Kita juga harus ingat, bahwa harta duniawi atau apa yang kita miliki adalah dipercayakan Tuhan kepada kita untuk kita gunakan untuk kehidupan kita, dan terutama untuk kita gunakan dengan sebaik-baiknya. Apa yang dipercayakan Tuhan kepada kita, harus kita gunakan dengan sebaik-baiknya demi kebahagiaan kekal. Semakin besar yang dipercayakan Tuhan kepada kita, semakin besar pula tanggungjawab yang dituntut dari kita. Bila kita mempertanggungjawabkan pemberian Tuhan, Tuhanpun semakin mempercayakan banyak kepada kita.
Maka semoga hidup dan berapapun banyaknya yang dipercayakan Tuhan bagi kita, kita gunakan dengan sebaik-baiknya demi keselamatan kekal, bukan malah menghalani kita atau menjauhkan kita dari Tuhan. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.