RENUNGAN HARI BIASA: KAMIS 8 NOPEMBER 2012
(Elisabet dr Tritunggal)
Flp 3:3-8a, Mzm 105:2-3,4-5,6-7, Luk 15:1-10
BACAAN INJIL:
Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasanya datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia. Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya: "Ia menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka." Lalu Ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka: "Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya? Dan kalau ia telah menemukannya, ia meletakkannya di atas bahunya dengan gembira, dan setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetanggan serta berkata kepada mereka: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dombaku yang hilang itu telah kutemukan. Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan." "Atau perempuan manakah yang mempunyai sepuluh dirham, dan jika ia kehilangan satu di antaranya, tidak menyalakan pelita dan menyapu rumah serta mencarinya dengan cermat sampai ia menemukannya? Dan kalau ia telah menemukannya, ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dirhamku yang hilang itu telah kutemukan. Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita pada malaikat-malaikat Allah karena satu orang berdosa yang bertobat."
RENUNGAN:
Kharisma dan kasih Yesus memang sungguh luar biasa, sebab dikatakan dalam injil bahwa para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasanya datang kepada Yesus untuk mendengarkan ajaran-Nya. Kelompok mereka ini dicap orang-orang berdosa, yang disingkirkan dari kehidupan masyarakat, tetapi justru mereka yang sering datang kepada Yesus, mereka yang menerima dan mendengarkan pengajaran Yesus. Sedangkan orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat yang merasa dirinya orang benar, tidak mau datang untuk mendengarkan pengajaran Yesus, mereka malah mengkritik Yesus yang mau menderima orang yang dianggap berdosa dan malah makan bersama dengan mereka.
Dalam Injil hari ini, diperlihatkan kepada kita betapa besar kasih Allah kepada manusia. Kasih Allah itu dinyatakan dalam kerinduan-Nya agar manusia bertobat dan akhirnya ikut menikmati Kerajaan Allah. Lewat perumpamaan yang diberikan oleh Yesus, dikatakan dengan jelas bahwa Dia diutus untuk mencari domab yang hilang, mengajaknya bertobat. Pertobatan dari satu orang berdosa sungguh membahagiakan Allah dan bahkan dikatakan akan ada sukacita besar di surga karena satu orang yang bertobat, daripada 99 orang yang merasa diri benar dan tidak bertobat.
Sungguh dalam Injil hari ini kepada kita dikatakan bahwa Allah sungguh mendambakan pertobatan kita. Allah sungguh bahagia bila kita mau bertobat dan kembali kepada-Nya.
Dengan demikian, betapa besarpun dosa-dosa yang sudah kita lakukan, Tuhan pasti menerima pertobatan kita dan Tuhan pasti menerima kita dengan sukacita. Maka tidak ada alasan bagi kita untuk takut datang kepada Tuhan.
Mari kita hidup dalam pertobatan dengan senantiasa datang kepada Yesus untuk mendengarkan ajaran-Nya. Pertobatan itu juga kita nyatakan dengan sikap hidup yang rendah hati, sikap hidup yang tidak merasa diri benar sehingga tidak membutuhkan pertobatan. Sikap tobat itu juga kita nyatakan dalam hidup yang senantiasa mengasihi sesama, mau menerima sesama juga yang dianggap berdosa. Jauhlah kiranya dari hati kita sikap hidup seperti orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat yang merasa diri benar, yang menghakimi orang-orang berdosa dan merasa diri tidak membutuhkan pertobatan. Ingatlah, bahwa pertobatan kita akan mendatangkan sukacita besar di surga. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.