RENUNGAN HARI BIASA:
JUMAT 9 NOPEMBER 2012
(Pesta Pemberkatan Gereja Basilik Lateran)
Yeh 47:1-2,8-9,12 atau 1Kor 3:9b-11,16-17, Mzm 46:2-3,5-6,8-9, Yoh 2:13-22
BACAAN INJIL:
Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem. Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ. Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya. Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata: "Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan." Maka teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: "Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku." Orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya: "Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?" Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali." Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: "Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?" Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri. Kemudian, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, barulah teringat oleh murid-murid-Nya bahwa hal itu telah dikatakan-Nya, dan merekapun percayalah akan Kitab Suci dan akan perkataan yang telah diucapkan Yesus.
RENUNGAN:
Gedung gereja bagi kita tentu bukan sekedar gendung biasa, bukan hanya tempat berkumpul memuji Tuhan, tetapi kita menyakini bahwa Gereja adalah tumah Tuhan. Gedung Gereja kita kuduskan untuk Tuhan yang berbeda dengan gedung lainnya. Betapaun jeleknya atau sederhananya gedung Gereja, gedung itu lebih kita hormati dibanding dengan hotel yang mewah dan megah.
Namun kiranya keyakinan ini seringkali sudah kurang dihayati oleh umat.
Gedung Gereja seringkali dianggap tidak ubahnya dengan gedung lain, bahkan mungkin tidak sedikit orang yang menganggap gedung gereja lebih rendah daripada rumahnya sendiri, karena gedung rumahnya lebih bagus dan lebih megah. Ada pula orang yang enggan datang ke Gereja dengan alasan di Gereja tidak nyaman, tidak sebagus rumahnya atau mall mall. Maka tidak jarang juga ditemui di Gereja-gereja stasi orang dengan seenaknya merokok sebelum dan sesudah ibada / Misa. Orang tua dengan seenaknya meninggalkan bungkus makanan anaknya di gereja.
Oleh sebab itulah kita mengerti kemarahan Yesus ketika melihat di sekitar Bait Allah banyak orang yang berjualan dan menukarkan uang. Pekarangan Bait Allah tentu menjadi rame dan kotor. Suasana demikian pasti akan mengangggu keheningan dan kesakralan Baik Allah. Terlebih pasti banyak orang datang ke Bait Allah bukan lagi untuk berdoa, tetapi lebih pada berbisnis. Kemarahan Yesus mengingatkan akan kesucian Bait Allah dan tujuan orang datang ke Bait Allah. Bait Allah adalah tempat allah berdiam, tempat manusia bertemua dengan Allah atau sebaliknya.
Dengan demikian injil hari ini mengingatkan kita kembali akan penghargaan kita atas gereja. Baiklah kita mengimani bahwa gedung gereja sungguh tempat yang dikuduskan untuk Tuhan. Sehingga ketika kita pergi dan masuk dalam gereja, kita harus sadari bahwa kita berada di tempat yang disucikan hanya untuk Allah. Dengan menyadari hal ini, kita harus menjaga sikap dan perilaku kita yang sesuai dengan tempat suci itu. Janganlah kiranya kita jadikan gereja sebagai tempat yang tidak ada bedanya dengan gedung lain. Jangan dijadikan menjadi tempat berbisnis atau tempat untuk pamer kekayaan atau seakan kita mau ke tempat konser atau pesta sehingga mengenakan pakaian yang tidak pantas.
Maka semoga kita disadarkan kembali akan pengharagaan kita pada gereja adalah tempat yang disucikan atau dikuduskan bagi Tuhan. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.