RENUNGAN SABTU SUCI, 23 April 2011
Kej 1:1-2:2, Kel 14:15-15:1, Yes 54:5-14, Rm 6:3-11,
Mzm 118:1-2,16ab-17,22-23, Mat 28:1-10
RENUNGAN:Kej 1:1-2:2, Kel 14:15-15:1, Yes 54:5-14, Rm 6:3-11,
Mzm 118:1-2,16ab-17,22-23, Mat 28:1-10
“Benarkah Yesus sungguh bangkit dari kematian yang sudah tiga hari berada dalam makam?”
Pertanyaan ini bukan kami maksudkan karena tidak percaya, tetapi karena peristiwa kebangkitan atau hidup kembali setelah mati dan 3 hari dimakamkan adalah suatu peristiwa yang luar biasa. Bisa kita bayangkan bila seseorang mati lalu bangkit lagi atau hidup kembali, pasti orang yang menyaksikannya akan ketakutan dan akan mengira bahwa itu adalah hantunya. Apalagi bila seseorang yang sudah dimakamkan 3 hari lalu bangkit lagi dari makam, pasti orang akan lebih takut lagi dan pasti mengira bahwa itu adalah hantunya yang gentayangan. Logikanya tubuh seseorang bila sudah 3 hari dalam kubur pasti sudah membusuk dan berbau, sehingga bila itu terjadi orang pasti tidak akan percaya dan pasti malah orang akan ketakutan. Memang tidak ada seorang manusia yang bangkit dari mati, atau hidup kembali sesudah mati, apalagi sudah dikuburkan selama 3 hari. Kalaupun kita mendengar banyak kesaksian-kesaksian yang mengatakan bahwa ada orang yang sudah mati dan hidup kembali, mereka bukanlah mati sungguh tetapi hanya mati suri. Tidak ada orang yang sudah mati apalagi sudah dimakamkan 3 hari lalu hidup kembali. Hanya Yesuslah satu-satunya yang telah mati, sudah dimakamkan selama 3 hari di dalam makam, lalu bangkit dan hidup kembali.
Yesus bangkit dari mati dan hidup kembali, bukan dalam rupa roh tetapi dengan raga-Nya, dalam tubuh yang sudah mulia. Kebangkitan Yesus menwartakan ke Ilahian Yesus, bahwa Yesus adalah Allah yang tidak ddapat mati dan tidak bisa diikuasai oleh kematian. Namun Dia mau mati dan memasuki kubur yang gelap adalah untuk menebus dosa manusia, Dia mati menjadi tebusan atas dosa manusia. Dengan mati dan dikuburkan, Yesus membawa terang harapan ke dalam kematian yang dianggap sebagai akhir hidup manusia yang penuh kegelapan, dunia yang menakutkan. Sehingga dengan masuknya Yesus ke dalam kematian dan bangkit kembali, menjadikan bahwa kematian bukanlah pengalaman hidup yang menakutkan karena memberi suatu harapan baru bagi kita bahwa kematian bukanlah akhir hidup manusia.Setelah kematian, kita mempunyai harapan untuk bangkit kembali bersama dan dalam Kristus untuk masuk dalam kehidupan mulia bersama Allah.
Kebangkitan Kristus menjadi suatu penegasan bahwa hidup Yesus adalah hidup berlaku benar dan melaksanakan kehendak Allah, berkenan di hadapan Allah. Oleh karena itulah Allah Bapa membangkitkan Yesus dari kematian. Dengan demikian, dalam perayaan Paska pada malam hari ini, kita bersukacita karena berkat kematian dan kebangkitan Yesus, orang yang hidup berkenan di hadapan Allah juga akan bangkit bersama dan dalam Yesus untuk masuk dalam kehidupan mulia di surga.
Yesus yang bangkit dari kubur, memang tidak ada yang melihatnya. Berbeda halnya ketika Yesus disalibkan, banyak yang menjadi saksi mata. Namun sebagaimana yang kita dengarkan dalam Injil hari ini, Setelah hari Sabat lewat, menjelang menyingsingnya fajar pada hari pertama minggu itu, Maria Magdalena dan Maria yang lain, pergi menengok kubur Yesus. Saat itu terjadilah gempa bumi yang hebat sebab seorang malaikat Tuhan turun dari langit dan datang ke batu itu dan menggulingkannya lalu duduk di atasnya. Wajahnya bagaikan kilat dan pakaiannya putih bagaikan salju. Para penjaga-penjaga kubur juga menjadi ketakutan. Sama seperti ketika Yesus wafat di salib, terjadi gempa bumi yang dasyat, demikian juga yang disaksikan oleh kedua wanita itu. Ini tentu bukan suatu kebetulan fenomena alam, tetapi suatu penegasan akan kebangkitan Yesus. Malaikat yang mereka temui dalam kubur Yesus juga menyatakan bahwa Yesus telah bangkit, tidak ada lagi dalam kubur, Dia sudah bangkit. Malaikat itu menyuruh mereka untuk memberitahukan kepada para murid yang lain, bahwa Yesus tidak lagi ada dalam kubur, dan mereka akan menemui Dia di Galilea. Dalam perjalanan kedua wanita itu untuk memberitahukan kepada para murid yang lain, Yesus yang telah bangkit juga menampakkan diri kepada mereka, juga mengatakan agar mereka memberitahukan kepada para murid yang lain bahwa Yesus akan bangkit dan mereka akan menemui Yesus di Galilea. Baik malaikat maupun Yesus mengatakan bahwa para murid akan menemukan Yesus di Galilea. Galilea jelas adalah tempat Yesus hidup dan melakukan mukjizat semasa hidupnya. Bagi kita Galilea adalah hidup keseharian kita. Ini mengatakan kepada kita bahwa Yesus hidup dalam hidup keseharian para murid dan tetap bekerja untuk menyelamatkan manusia. Dengan demikian, yang dimaksudkan adalah bahwa Yesus yang bangkit hidup dalam kehidupan seharian kita dan Dia tetap bekerja untuk kita hingga saat ini. Inilah sukacita paskah yang kita rayakan, tiada yang bisa menghalangi kasih Allah kepada kita, kematian dan kuburpun pun tidak bisa menghalangi kasih Allah untuk tetap tinggal dan hadir dalam hidup kita.
Kematian Yesus membuat Maria Magdalena, Maria yang lain dan semua pengikut Kristus menjadi takut. Mereka takut jangan-jangan nanti mereka juga akan mengalami nasib yang sama oleh para penguasa, oleh ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Oleh karena itulah ketika malaikat itu menyatakan diri kepada kedua wanita itu, dia berkata “Jangan takut.” Mengapa tidak usah takut? Karena Yesus telah bangkit, hidup dalam kehidupan setiap hari, dan Dia tetap bekerja bagi keselamatan manusia. Hal ini ditegaskan oleh Yesus ketika bertemu mereka dengan mengatakan, “Salam bagimu.” Jadi benarlah kata-kata malaikat bahwa mereka tidak usah takut karena Yesus telah bangkit dan akan selalu menyertai dan bekerja untuk manusia.
Dalam hidup kita, banyak peristiwa hidup yang membuat kita khawatir dan ketakutan. Kita takut kepada orang-orang berkuasa yang mereka melebihi diri kita. Kita khawatir akan hidup kita, kita takut menghadapi hidup yang makin hari makin berat dan penuh tantangan. Seringkali kekhawatiran dan ketakutan ini kita jadikan sebagai alasan untuk tidak lagi percaya kepada Tuhan dan tidak lagi merayakan iman kita. Maka pada malam paskah ini, kita tidak usah khawatir dan takut, karena Yesus telah bangkit dan hidup ditengah-tengah kita. Yesus yang bangkit hadir dan bekerja hingga sekarang dalam hidup keseharian kita. Kalau kita berani jujur, dalam pengalam hidup kita banyak pengalaman yang membuat kita takut dan kita merasa lemah, tetapi pada kenyataannya, kita bisa melewatinya dan hingga saat ini kita masih hidup dan merayakan Paskah Kristus. Itu semua tanda nyata bahwa Yesus yang bangkit hidup dalam keseharian kita dan tetap bekerja demi keselamatan kita. Oleh karena itulah, mari kita bersyukur dan bersuka cita karena Kristus telah bangkit dari kematian dan kita tidak usah khawatir dan takut menghadapi hidup dengan segala persoalan yang pasti akan muncul. Kita pun akan bertemu dengan Yesus yang bangkit dalam hidup seharian kita, dalam keluarga, dalam dunia kerja dan dalam masyarakat kita, asal kita seperti kedua wanita itu dan para murid, setia mengasihi Yesus dan selalu mengarahkan hidup kita kepada Yesus.
Dalam kehidupan kita, banyak orang yang khawatir akan hidupnya, ketakutan karena penderitaan dan persoalan hidup. Adapula yang takut kepada para penguasa, orang yang dianggap kuat, sehingga tidak berani berkata dan melakukan kebaikan. Ketakutan dan kekhawatiran itu membuat orang tidak mampu menemui atau menangkap kehadiran Yesus yang bangkit dalam hidupnya. Maka kita yang merayakan Paska Kristus diutus oleh Yesus untuk mewartkan Kristus yang bangkit ke tengah-tengah keluarga, ke tempat kita kerja, tempat kita hidup setiap hari. Kita tidak usah takut mewartakan Kristus yang bangkit.
Thema Paskah kita tahun ini adalah KESEJATIAN DALAM MEWUJUDKAN DIRI. Paskah tahun ini mengajak kita untuk berani hidup sebagai orang yang telah mati atas dosa dan hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus. Hidup bagi Allah dalam Yesus Kristus, berarti kita berani menyadari Yesus yang senantiasa hadir dalam hidup kita dan melimpahkan rahmat-Nya kepada kita. Dengan menyadarinya, kita diajak untuk bersyukur dan mengikuti Sabda dan teladan hidup-Nya. Hidup kesejatian dalam mewujudkan diri itu berarti kita ikut ambil bagian dalam menciptakan hidup bersama yang lebih baik. Maka semoga paskah Kristus membuat kita hidup lebih baik dan berusaha ikut ambil bagian dalam mewujudkan hidup yang lebih baik. Amin. Selamat Paska.
Pertanyaan ini bukan kami maksudkan karena tidak percaya, tetapi karena peristiwa kebangkitan atau hidup kembali setelah mati dan 3 hari dimakamkan adalah suatu peristiwa yang luar biasa. Bisa kita bayangkan bila seseorang mati lalu bangkit lagi atau hidup kembali, pasti orang yang menyaksikannya akan ketakutan dan akan mengira bahwa itu adalah hantunya. Apalagi bila seseorang yang sudah dimakamkan 3 hari lalu bangkit lagi dari makam, pasti orang akan lebih takut lagi dan pasti mengira bahwa itu adalah hantunya yang gentayangan. Logikanya tubuh seseorang bila sudah 3 hari dalam kubur pasti sudah membusuk dan berbau, sehingga bila itu terjadi orang pasti tidak akan percaya dan pasti malah orang akan ketakutan. Memang tidak ada seorang manusia yang bangkit dari mati, atau hidup kembali sesudah mati, apalagi sudah dikuburkan selama 3 hari. Kalaupun kita mendengar banyak kesaksian-kesaksian yang mengatakan bahwa ada orang yang sudah mati dan hidup kembali, mereka bukanlah mati sungguh tetapi hanya mati suri. Tidak ada orang yang sudah mati apalagi sudah dimakamkan 3 hari lalu hidup kembali. Hanya Yesuslah satu-satunya yang telah mati, sudah dimakamkan selama 3 hari di dalam makam, lalu bangkit dan hidup kembali.
Yesus bangkit dari mati dan hidup kembali, bukan dalam rupa roh tetapi dengan raga-Nya, dalam tubuh yang sudah mulia. Kebangkitan Yesus menwartakan ke Ilahian Yesus, bahwa Yesus adalah Allah yang tidak ddapat mati dan tidak bisa diikuasai oleh kematian. Namun Dia mau mati dan memasuki kubur yang gelap adalah untuk menebus dosa manusia, Dia mati menjadi tebusan atas dosa manusia. Dengan mati dan dikuburkan, Yesus membawa terang harapan ke dalam kematian yang dianggap sebagai akhir hidup manusia yang penuh kegelapan, dunia yang menakutkan. Sehingga dengan masuknya Yesus ke dalam kematian dan bangkit kembali, menjadikan bahwa kematian bukanlah pengalaman hidup yang menakutkan karena memberi suatu harapan baru bagi kita bahwa kematian bukanlah akhir hidup manusia.Setelah kematian, kita mempunyai harapan untuk bangkit kembali bersama dan dalam Kristus untuk masuk dalam kehidupan mulia bersama Allah.
Kebangkitan Kristus menjadi suatu penegasan bahwa hidup Yesus adalah hidup berlaku benar dan melaksanakan kehendak Allah, berkenan di hadapan Allah. Oleh karena itulah Allah Bapa membangkitkan Yesus dari kematian. Dengan demikian, dalam perayaan Paska pada malam hari ini, kita bersukacita karena berkat kematian dan kebangkitan Yesus, orang yang hidup berkenan di hadapan Allah juga akan bangkit bersama dan dalam Yesus untuk masuk dalam kehidupan mulia di surga.
Yesus yang bangkit dari kubur, memang tidak ada yang melihatnya. Berbeda halnya ketika Yesus disalibkan, banyak yang menjadi saksi mata. Namun sebagaimana yang kita dengarkan dalam Injil hari ini, Setelah hari Sabat lewat, menjelang menyingsingnya fajar pada hari pertama minggu itu, Maria Magdalena dan Maria yang lain, pergi menengok kubur Yesus. Saat itu terjadilah gempa bumi yang hebat sebab seorang malaikat Tuhan turun dari langit dan datang ke batu itu dan menggulingkannya lalu duduk di atasnya. Wajahnya bagaikan kilat dan pakaiannya putih bagaikan salju. Para penjaga-penjaga kubur juga menjadi ketakutan. Sama seperti ketika Yesus wafat di salib, terjadi gempa bumi yang dasyat, demikian juga yang disaksikan oleh kedua wanita itu. Ini tentu bukan suatu kebetulan fenomena alam, tetapi suatu penegasan akan kebangkitan Yesus. Malaikat yang mereka temui dalam kubur Yesus juga menyatakan bahwa Yesus telah bangkit, tidak ada lagi dalam kubur, Dia sudah bangkit. Malaikat itu menyuruh mereka untuk memberitahukan kepada para murid yang lain, bahwa Yesus tidak lagi ada dalam kubur, dan mereka akan menemui Dia di Galilea. Dalam perjalanan kedua wanita itu untuk memberitahukan kepada para murid yang lain, Yesus yang telah bangkit juga menampakkan diri kepada mereka, juga mengatakan agar mereka memberitahukan kepada para murid yang lain bahwa Yesus akan bangkit dan mereka akan menemui Yesus di Galilea. Baik malaikat maupun Yesus mengatakan bahwa para murid akan menemukan Yesus di Galilea. Galilea jelas adalah tempat Yesus hidup dan melakukan mukjizat semasa hidupnya. Bagi kita Galilea adalah hidup keseharian kita. Ini mengatakan kepada kita bahwa Yesus hidup dalam hidup keseharian para murid dan tetap bekerja untuk menyelamatkan manusia. Dengan demikian, yang dimaksudkan adalah bahwa Yesus yang bangkit hidup dalam kehidupan seharian kita dan Dia tetap bekerja untuk kita hingga saat ini. Inilah sukacita paskah yang kita rayakan, tiada yang bisa menghalangi kasih Allah kepada kita, kematian dan kuburpun pun tidak bisa menghalangi kasih Allah untuk tetap tinggal dan hadir dalam hidup kita.
Kematian Yesus membuat Maria Magdalena, Maria yang lain dan semua pengikut Kristus menjadi takut. Mereka takut jangan-jangan nanti mereka juga akan mengalami nasib yang sama oleh para penguasa, oleh ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Oleh karena itulah ketika malaikat itu menyatakan diri kepada kedua wanita itu, dia berkata “Jangan takut.” Mengapa tidak usah takut? Karena Yesus telah bangkit, hidup dalam kehidupan setiap hari, dan Dia tetap bekerja bagi keselamatan manusia. Hal ini ditegaskan oleh Yesus ketika bertemu mereka dengan mengatakan, “Salam bagimu.” Jadi benarlah kata-kata malaikat bahwa mereka tidak usah takut karena Yesus telah bangkit dan akan selalu menyertai dan bekerja untuk manusia.
Dalam hidup kita, banyak peristiwa hidup yang membuat kita khawatir dan ketakutan. Kita takut kepada orang-orang berkuasa yang mereka melebihi diri kita. Kita khawatir akan hidup kita, kita takut menghadapi hidup yang makin hari makin berat dan penuh tantangan. Seringkali kekhawatiran dan ketakutan ini kita jadikan sebagai alasan untuk tidak lagi percaya kepada Tuhan dan tidak lagi merayakan iman kita. Maka pada malam paskah ini, kita tidak usah khawatir dan takut, karena Yesus telah bangkit dan hidup ditengah-tengah kita. Yesus yang bangkit hadir dan bekerja hingga sekarang dalam hidup keseharian kita. Kalau kita berani jujur, dalam pengalam hidup kita banyak pengalaman yang membuat kita takut dan kita merasa lemah, tetapi pada kenyataannya, kita bisa melewatinya dan hingga saat ini kita masih hidup dan merayakan Paskah Kristus. Itu semua tanda nyata bahwa Yesus yang bangkit hidup dalam keseharian kita dan tetap bekerja demi keselamatan kita. Oleh karena itulah, mari kita bersyukur dan bersuka cita karena Kristus telah bangkit dari kematian dan kita tidak usah khawatir dan takut menghadapi hidup dengan segala persoalan yang pasti akan muncul. Kita pun akan bertemu dengan Yesus yang bangkit dalam hidup seharian kita, dalam keluarga, dalam dunia kerja dan dalam masyarakat kita, asal kita seperti kedua wanita itu dan para murid, setia mengasihi Yesus dan selalu mengarahkan hidup kita kepada Yesus.
Dalam kehidupan kita, banyak orang yang khawatir akan hidupnya, ketakutan karena penderitaan dan persoalan hidup. Adapula yang takut kepada para penguasa, orang yang dianggap kuat, sehingga tidak berani berkata dan melakukan kebaikan. Ketakutan dan kekhawatiran itu membuat orang tidak mampu menemui atau menangkap kehadiran Yesus yang bangkit dalam hidupnya. Maka kita yang merayakan Paska Kristus diutus oleh Yesus untuk mewartkan Kristus yang bangkit ke tengah-tengah keluarga, ke tempat kita kerja, tempat kita hidup setiap hari. Kita tidak usah takut mewartakan Kristus yang bangkit.
Thema Paskah kita tahun ini adalah KESEJATIAN DALAM MEWUJUDKAN DIRI. Paskah tahun ini mengajak kita untuk berani hidup sebagai orang yang telah mati atas dosa dan hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus. Hidup bagi Allah dalam Yesus Kristus, berarti kita berani menyadari Yesus yang senantiasa hadir dalam hidup kita dan melimpahkan rahmat-Nya kepada kita. Dengan menyadarinya, kita diajak untuk bersyukur dan mengikuti Sabda dan teladan hidup-Nya. Hidup kesejatian dalam mewujudkan diri itu berarti kita ikut ambil bagian dalam menciptakan hidup bersama yang lebih baik. Maka semoga paskah Kristus membuat kita hidup lebih baik dan berusaha ikut ambil bagian dalam mewujudkan hidup yang lebih baik. Amin. Selamat Paska.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.