Jemaat GKI adakan aksi Minggu Palem depan istana
Konradus Epa, Jakarta
Pendeta Ujang Tanu Saputra (pegang daun) memimpin aksi Minggu Palem depan istana negara kemarin
Sekitar 500 jemaat Protestan dari GKI Taman Yasmin di Bogor, Jawa Barat, mengadakan kebaktian Hari Minggu Palem di luar Istana Presiden kemarin sebagai bentuk protes atas gereja mereka yang tetap disegel oleh pemerintah lokal.
Gereja Taman Yasmin disegel pada Februari 2008, menyusul tekanan dari kelompok garis keras yang menuduh jemaat Protestan itu melakukan kristenisasi. Mahkamah Agung memenangkan gereja itu awal tahun ini, namun mereka masih dilarang untuk mengadakan ibadat di gereja itu.
Kebaktian yang berlangsung tiga jam itu dipimpin oleh Pendeta Ujang Tanu Saputra, bertujuan untuk melakukan protes terhadap pemerintah.
“Yesus membawa pesan damai. Kita diminta untuk membawa pesan damai ini kepada orang lain,” kata Pendeta Saputra dalam kotbahnya.
Ia meminta umat kristiani untuk menyebarluaskan pesan itu seperti yang dilakukan Yesus ketika masuk Kota Yerusalem dengan menunggang keledai sebagai simbol perdamaian dan anti-kekerasan.
Para pendeta dari Gereja denominasi lain, Buddha, Katolik dan Muslim ikut bergabung dalam acara itu.
“Kita berdoa agar Tuhan memberikan pencerahan bagi bangsa kita agar kita saling menghormati satu sama lain. Indonesia adalah rumah bersama. Maka, tidak ada diskriminasi di negeri ini,” kata Pendeta Andreas A. Yewangoe, ketua umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI).
“Kita juga berdoa kepada Tuhan untuk pemerintah pusat dan lokal untuk menegakkan konstitusi dan hak-hak semua warga negara.”
Bondan Gunawan, seorang tokoh Muslim, mengatakan dalam orasinya setelah kebaktian itu bahwa bukan Muslim yang melanggar konstitusi tapi pemerintah.
“Sebagai orang Muslim saya ingin Muslim sebagai agama yang damai rahmatan lil’alamin, melindungi dan menghormati semua orang tanpa melihat latar belakang mereka,” katanya.
Di akhir acara itu, seorang aktivis membacakan pernyataan dari forum itu yang mendesak presiden Susilo Bambang Yudhoyo untuk mengambil alih kasus diskriminasi dan intimidasi itu.
“Kami mendesak presiden untuk langsung mengambil alih kasus diskriminasi dan intimidasi terhadap GKI Yasmin.”
SUMBER: Palm Sunday protest over closed church
Disadur dari ; www.cathnewsindonesia.com ,Tanggal publikasi: 18 April 2011
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.