Resiko nuklir, jubir Vatikan beri peringatan
Bencana nuklir di Jepang “menimbulkan banyak pertanyaan yang tidak bisa diabaikan,” kata juru bicara (jubir) Vatikan, Pastor Federico Lombardi.
Pastor Lombardi mengatakan energi nuklir merupakan sumber daya yang besar bagi manusia, tetapi mencatat bahwa gambar-gambar “yang tersebar belakangan ini terus mengganggu kita dan terpaksa banyak pertanyaan harus kita ajukan,” demikian laporan Zenit.
“Awalnya gambar-gambar tersebut mengingatkan kita akan tsunami di Samudra Hindia enam tahun lalu yang menimbulkan banyak sekali korban, tetapi bahkan yang lebih penting: lautan penderitaan dan kesedihan yang menyerukan kepada kita untuk berbelas kasih, solider, berdoa.”
“Tapi beberapa hari terakhir, perhatian dunia beralih tsunami ke bencana nuklir.”
Ledakan dan kebocoran radiasi di pembangkit listrik bertenaga nuklir terjadi karena kerusakan lantaran gempa dan tsunami. Sekitar 200.000 orang telah dievakuasi dari rumah mereka yang dekat dengan tempat-tempat tersebut.
“Jepang telah menunjukkan kecanggihan dalam mengantisipasi bahaya gempa secara mengagumkan, membangun gedung-gedung yang mampu menahan getaran gempa yang kuat … namun pada kesempatan ini kemajuan teknologi Jepang telah menunjukkan titik lemah, yang, dalam arti tertentu, tak terduga.”
“Energi nuklir merupakan sumber daya alam yang sangat besar yang dicoba manusia untuk digunakan, tetapi jika tak terkontrol lagi maka manusia jadi korban.”
“Ini benar dan perlu direnungkan kembali tentang penggunaan kekuatan teknologi, tentang resikonya, dan harga kemanusiaan yang harus jadi taruhan. Paus berulang kali merekomendasikan hal ini.”
Pastor Lombardi mengakui, “Belakangan ini, pembangkit listrik bertenaga nuklir yang rusak menarik sejumlah orang yang mau bekerja sebagai pahlawan demi keselamatan orang banyak … Ini menunjukkan arah yang sama untuk diperhatikan: Ini sama dengan jalan Yesus menuju Paskah.”
BERITA SELENGKAPNYA
Aide reflects on resource, risk of nuclear power (Zenit)
Disadur dari : cathnews indonesia
Pastor Lombardi mengatakan energi nuklir merupakan sumber daya yang besar bagi manusia, tetapi mencatat bahwa gambar-gambar “yang tersebar belakangan ini terus mengganggu kita dan terpaksa banyak pertanyaan harus kita ajukan,” demikian laporan Zenit.
“Awalnya gambar-gambar tersebut mengingatkan kita akan tsunami di Samudra Hindia enam tahun lalu yang menimbulkan banyak sekali korban, tetapi bahkan yang lebih penting: lautan penderitaan dan kesedihan yang menyerukan kepada kita untuk berbelas kasih, solider, berdoa.”
“Tapi beberapa hari terakhir, perhatian dunia beralih tsunami ke bencana nuklir.”
Ledakan dan kebocoran radiasi di pembangkit listrik bertenaga nuklir terjadi karena kerusakan lantaran gempa dan tsunami. Sekitar 200.000 orang telah dievakuasi dari rumah mereka yang dekat dengan tempat-tempat tersebut.
“Jepang telah menunjukkan kecanggihan dalam mengantisipasi bahaya gempa secara mengagumkan, membangun gedung-gedung yang mampu menahan getaran gempa yang kuat … namun pada kesempatan ini kemajuan teknologi Jepang telah menunjukkan titik lemah, yang, dalam arti tertentu, tak terduga.”
“Energi nuklir merupakan sumber daya alam yang sangat besar yang dicoba manusia untuk digunakan, tetapi jika tak terkontrol lagi maka manusia jadi korban.”
“Ini benar dan perlu direnungkan kembali tentang penggunaan kekuatan teknologi, tentang resikonya, dan harga kemanusiaan yang harus jadi taruhan. Paus berulang kali merekomendasikan hal ini.”
Pastor Lombardi mengakui, “Belakangan ini, pembangkit listrik bertenaga nuklir yang rusak menarik sejumlah orang yang mau bekerja sebagai pahlawan demi keselamatan orang banyak … Ini menunjukkan arah yang sama untuk diperhatikan: Ini sama dengan jalan Yesus menuju Paskah.”
BERITA SELENGKAPNYA
Aide reflects on resource, risk of nuclear power (Zenit)
Disadur dari : cathnews indonesia
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.