Renungan Hari biasa Pekan II Prapaskah, Rabu 23 Maret 2011
Yer 18:18-20, Mzm 31:5-6,14,15-16, Mat 20:17-28
(Turibius dr Mogrovejo)
Yer 18:18-20, Mzm 31:5-6,14,15-16, Mat 20:17-28
(Turibius dr Mogrovejo)
“Mengapa kita percaya dan mengikuti Yesus?
BACAAN INJIL:
Ketika Yesus akan pergi ke Yerusalem, Ia memanggil kedua belas murid-Nya tersendiri dan berkata kepada mereka di tengah jalan: "Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati. Dan mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya Ia diolok-olokkan, disesah dan disalibkan, dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan." Maka datanglah ibu anak-anak Zebedeus serta anak-anaknya itu kepada Yesus, lalu sujud di hadapan-Nya untuk meminta sesuatu kepada-Nya. Kata Yesus: "Apa yang kaukehendaki?" Jawabnya: "Berilah perintah, supaya kedua anakku ini boleh duduk kelak di dalam Kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu." Tetapi Yesus menjawab, kata-Nya: "Kamu tidak tahu, apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan, yang harus Kuminum?" Kata mereka kepada-Nya: "Kami dapat." Yesus berkata kepada mereka: "Cawan-Ku memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah menyediakannya." Mendengar itu marahlah kesepuluh murid yang lain kepada kedua saudara itu. Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."
Demikianlah Injil Tuhan bagi kita hari ini.
RENUNGAN:
“Mengapa kita percaya dan mengikuti Yesus? Apa yang kita harapkan dengan percaya kepada Yesus?” Bila pertanyaan ini ditujukan kepada kita, apa jawaban kita? Jawaban kita pada umumnya adalah supaya kelak masuk surga. Tujuan dan kerinduan itu adalah baik. Tetapi pernah seorang nenek menjawab lain. Nenek itu sudah berumur 92 tahun saat saya memberi dia sakramen Perminyakan dan komuni suci, sekitar 2 tahun yang lalu dan beliau sudah meninggal dunia sekitar 1 tahun lalu. Saat bincang-bincang saya bertanya, “Ompung (nek) nanti kalau meninggal, apakah minta kepada Yesus supaya masuk surge?” Nenek itu menjawab, “Saya tidak akan minta apa-apa, terserah Yesus mau Dia ijinkan masuk surge atau neraka. Saya percaya kepada Yesus karena Dia Tuhan, bukan supaya saya masuk surge setelah mati. Saya percaya bahwa Yesus akan beri yang pantas untuk saya, sesuai dengan hidup saya selama di dunia ini.” Jawaban ini sungguh berbeda dengan jawaban kita pada umumnya. Jawaban nenek ini sungguh luar biasa untuk seorang nenek yang buta huruf, yang tidak pernah menyenyam bangku pendidikan dan juta pernah belajar teologi. Selama hidupnya memang setia dalam imannya, ketika masih muda dan sehat, dia bersama suaminya yang juga sudah dipanggil oleh Tuhan, adalah pengurus Gereja. Dalam masa tuanyapun beliau selalu berusaha hadir dalam misa di Gereja pada hari Minggu dan iman yang dia hanyati, dia tanamkan dalam diri anak-anaknya. Nenek tua itu percaya dan mengikuti Yesus bukan terutama supaya nanti setelah mati masuk surge, tetapi karena percaya bahwa Yesus adalah Tuhan. Dia juga percaya bahwa Tuhan akan memberi yang terbaik baginya kelak.
Bagi saya ini adalah iman yang sederhana dan mendalam. Banyak orang beriman atau beragama atau mengikuti Yesus dengan harapan kelak setelah mati tidak masuk neraka tetapi masuk surga. Atau bisa dikatakan mengikuti Yesus karena takut masuk neraka. Hal ini memang baik, tetapi iman yang demikian kuranglah mendalam karena iman demikian bukan karena sungguh percaya kepada Yesus tetapi karena mengharapkan sesuatu. Kiranya pikiran yang demikian pula yang ada dalam diri ibu anak-anak Zebedeus yang meminta supaya kelak bila Yesus datang dalam kerajaan-Nya, memerintahkan agar kedua anaknya duduk di sebelah kanan dan sebelah kiri Yesus. Permintaan ibu itu baik, tidak ada salahnya karena mengharapkan anak-anaknya kelak masuk surga dan tinggal bersama dengan Yesus dalam kerajaan-Nya. Namun permintaan itu menjadi kurang baik karena seakan kebahagiaan surga itu bisa diperoleh dengan sia-sia. Juga seakan bahwa mengikuti Yesus hanya beriorientasi pada supaya masuk surga, bukan karena percaya kepada Yesus. Atas permintaan itu, Yesus mengatakan bahwa setiap orang yang menginginkan masuk surge, harus siap meminum cawan yang diminum Yesus sendiri. Artinya bahwa setiap orang yang mengikuti Yesus dengan sungguh-sungguh, mengikuti sabda-Nya dan jalan hidupnya, yakni penderitaan demi kerajaan Allah, pasti akan masuk surge. Namun belajar dari pengalaman di atas tadi, kita mengikuti Yesus dan jalan hidup-Nya adalah karena kita percaya, dan kita percaya bahwa Yesus pasti akan memberi yang terbaik kepada kita pada hidup sekarang ini dan terutama pada kehidupan kelak.
Ibu anak-anak Zebedeus sungguh merindukan yang terbaik bagi anak-anaknya. Ibu itu mengharapkan anak-anaknya kelak masuk surga, sehingga dia tidak malu-malu meminta hal itu kepada Yesus. Kita bisa bermenung lewat kerinduan dan harapan ibu itu atas anak-anaknya. Bermenung dari permintaan ibu itu, kita bisa berenung dan bertanya, “Sejauh mana kerinduan ibu atau orang tua agar anak-anaknya bahagia dan kelak masuk surga?’
Banyak orang tua mengharapkan anak-anaknya bahagia dan kelak masuk surga, tetapi kiranya tidak cukup hanya berharap, tetapi harus bekerja keras atau berjuang agar anak-anaknya mengikuti jalan hidup yang dijalani oleh Yesus. Inilah tugas dan tanggungjawab orang tua dalam keluarga kristiani. Namun tidak sedikit pula orang tua yang tidak peduli akan hidup iman anak-anaknya, tidak peduli anak-anaknya bahagia dalam hidup sekarang ataupun dalam kehidupan kekal. Banyak orang tua yang menganggap bahwa yang terpenting bagi anak-anak adalah mencukupi kebutuhan jasmani anak. Oleh karena itu, lewat sabda hari ini, para orang tua diajak untuk bertobat, yakni memperhatikan kehidupan iman anak-anaknya, berjuang agar anak-anaknya setia mengikuti Yesus dalam hidup sekarang, sehingga kelak, pantaslah orang tua berharap bahwa anak-anaknya menikmati kebahagian di surga dalam kerajaan Allah. Amin.
Ketika Yesus akan pergi ke Yerusalem, Ia memanggil kedua belas murid-Nya tersendiri dan berkata kepada mereka di tengah jalan: "Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati. Dan mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya Ia diolok-olokkan, disesah dan disalibkan, dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan." Maka datanglah ibu anak-anak Zebedeus serta anak-anaknya itu kepada Yesus, lalu sujud di hadapan-Nya untuk meminta sesuatu kepada-Nya. Kata Yesus: "Apa yang kaukehendaki?" Jawabnya: "Berilah perintah, supaya kedua anakku ini boleh duduk kelak di dalam Kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu." Tetapi Yesus menjawab, kata-Nya: "Kamu tidak tahu, apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan, yang harus Kuminum?" Kata mereka kepada-Nya: "Kami dapat." Yesus berkata kepada mereka: "Cawan-Ku memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah menyediakannya." Mendengar itu marahlah kesepuluh murid yang lain kepada kedua saudara itu. Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."
Demikianlah Injil Tuhan bagi kita hari ini.
RENUNGAN:
“Mengapa kita percaya dan mengikuti Yesus? Apa yang kita harapkan dengan percaya kepada Yesus?” Bila pertanyaan ini ditujukan kepada kita, apa jawaban kita? Jawaban kita pada umumnya adalah supaya kelak masuk surga. Tujuan dan kerinduan itu adalah baik. Tetapi pernah seorang nenek menjawab lain. Nenek itu sudah berumur 92 tahun saat saya memberi dia sakramen Perminyakan dan komuni suci, sekitar 2 tahun yang lalu dan beliau sudah meninggal dunia sekitar 1 tahun lalu. Saat bincang-bincang saya bertanya, “Ompung (nek) nanti kalau meninggal, apakah minta kepada Yesus supaya masuk surge?” Nenek itu menjawab, “Saya tidak akan minta apa-apa, terserah Yesus mau Dia ijinkan masuk surge atau neraka. Saya percaya kepada Yesus karena Dia Tuhan, bukan supaya saya masuk surge setelah mati. Saya percaya bahwa Yesus akan beri yang pantas untuk saya, sesuai dengan hidup saya selama di dunia ini.” Jawaban ini sungguh berbeda dengan jawaban kita pada umumnya. Jawaban nenek ini sungguh luar biasa untuk seorang nenek yang buta huruf, yang tidak pernah menyenyam bangku pendidikan dan juta pernah belajar teologi. Selama hidupnya memang setia dalam imannya, ketika masih muda dan sehat, dia bersama suaminya yang juga sudah dipanggil oleh Tuhan, adalah pengurus Gereja. Dalam masa tuanyapun beliau selalu berusaha hadir dalam misa di Gereja pada hari Minggu dan iman yang dia hanyati, dia tanamkan dalam diri anak-anaknya. Nenek tua itu percaya dan mengikuti Yesus bukan terutama supaya nanti setelah mati masuk surge, tetapi karena percaya bahwa Yesus adalah Tuhan. Dia juga percaya bahwa Tuhan akan memberi yang terbaik baginya kelak.
Bagi saya ini adalah iman yang sederhana dan mendalam. Banyak orang beriman atau beragama atau mengikuti Yesus dengan harapan kelak setelah mati tidak masuk neraka tetapi masuk surga. Atau bisa dikatakan mengikuti Yesus karena takut masuk neraka. Hal ini memang baik, tetapi iman yang demikian kuranglah mendalam karena iman demikian bukan karena sungguh percaya kepada Yesus tetapi karena mengharapkan sesuatu. Kiranya pikiran yang demikian pula yang ada dalam diri ibu anak-anak Zebedeus yang meminta supaya kelak bila Yesus datang dalam kerajaan-Nya, memerintahkan agar kedua anaknya duduk di sebelah kanan dan sebelah kiri Yesus. Permintaan ibu itu baik, tidak ada salahnya karena mengharapkan anak-anaknya kelak masuk surga dan tinggal bersama dengan Yesus dalam kerajaan-Nya. Namun permintaan itu menjadi kurang baik karena seakan kebahagiaan surga itu bisa diperoleh dengan sia-sia. Juga seakan bahwa mengikuti Yesus hanya beriorientasi pada supaya masuk surga, bukan karena percaya kepada Yesus. Atas permintaan itu, Yesus mengatakan bahwa setiap orang yang menginginkan masuk surge, harus siap meminum cawan yang diminum Yesus sendiri. Artinya bahwa setiap orang yang mengikuti Yesus dengan sungguh-sungguh, mengikuti sabda-Nya dan jalan hidupnya, yakni penderitaan demi kerajaan Allah, pasti akan masuk surge. Namun belajar dari pengalaman di atas tadi, kita mengikuti Yesus dan jalan hidup-Nya adalah karena kita percaya, dan kita percaya bahwa Yesus pasti akan memberi yang terbaik kepada kita pada hidup sekarang ini dan terutama pada kehidupan kelak.
Ibu anak-anak Zebedeus sungguh merindukan yang terbaik bagi anak-anaknya. Ibu itu mengharapkan anak-anaknya kelak masuk surga, sehingga dia tidak malu-malu meminta hal itu kepada Yesus. Kita bisa bermenung lewat kerinduan dan harapan ibu itu atas anak-anaknya. Bermenung dari permintaan ibu itu, kita bisa berenung dan bertanya, “Sejauh mana kerinduan ibu atau orang tua agar anak-anaknya bahagia dan kelak masuk surga?’
Banyak orang tua mengharapkan anak-anaknya bahagia dan kelak masuk surga, tetapi kiranya tidak cukup hanya berharap, tetapi harus bekerja keras atau berjuang agar anak-anaknya mengikuti jalan hidup yang dijalani oleh Yesus. Inilah tugas dan tanggungjawab orang tua dalam keluarga kristiani. Namun tidak sedikit pula orang tua yang tidak peduli akan hidup iman anak-anaknya, tidak peduli anak-anaknya bahagia dalam hidup sekarang ataupun dalam kehidupan kekal. Banyak orang tua yang menganggap bahwa yang terpenting bagi anak-anak adalah mencukupi kebutuhan jasmani anak. Oleh karena itu, lewat sabda hari ini, para orang tua diajak untuk bertobat, yakni memperhatikan kehidupan iman anak-anaknya, berjuang agar anak-anaknya setia mengikuti Yesus dalam hidup sekarang, sehingga kelak, pantaslah orang tua berharap bahwa anak-anaknya menikmati kebahagian di surga dalam kerajaan Allah. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.