DPRD Bogor Nilai Janggal Sikap SMK yang Men-DO Siswa Karena Facebook
(4/3/2011)Tiga siswa/siswi sebuah SMK di Bogor di-DO akibat memposting status "Sekolahku Korupsi loh" di Facebook. Meski masalah ini sudah selesai, anggota DPRD Kota Bogor sempat menilai ada kejanggalan dengan sikap SMK tersebut.
"Saya dan teman-teman sebenarnya merasa ada yang janggal dengan sikap SMK itu," kata anggota Komisi D DPRD Kota Bogor, Ika Kartika, saat dihubungi detikcom, Jumat (4/3/2011). Ika dan beberapa anggota DPRD Bogor lainnya memang pernah menjadi mediator antara SMK dengan tiga siswa tersebut.
Ika menceritakan, dalam proses mediasi tersebut, 3 siswa tersebut mengaku sudah diberi surat peringatan oleh sekolah. Ketiga siswa tersebut pun sudah berjanji untuk tidak mengulangi perbuatannya.
"Namun mereka tiba-tiba diberi surat pernyataan mengundurkan diri," imbuhnya.
Namun ia mengaku tidak membahas kejanggalan itu lebih dalam. Proses proses mediasi tersebut bukan untuk mencari siapa yang salah dalam kasus ini.
"Suasananya lebih kekeluargaan, kita bukan mencari siapa yang salah atau benar," ujarnya.
Ika berharap, masalah seperti ini tidak terulang lagi di kemudian hari. Ia juga berharap, SMK tersebut tidak memberikan intimidasi terhadap ketiga siswanya.
"Sudah dituntaskan, mereka sudah bisa diterima lagi sekarang, semoga kejadian ini tidak terulang lagi," tandasnya.
Masalah ini berawal dari postingan siswa SMK di Bogor, FM yang menulis 'Sekolahku Korupsi Loh!' di akun Facebook miliknya. Tulisan itu diposting di dinding akun FM tanggal 8 Februari lalu. Alhasil, tulisannya itu dikomentari oleh 17 temannya.
Dua di antaranya merupakan teman sekelas FM yang berisinial FP (16) dan DA (16). Dua teman FM itu juga turut di-DO lantaran ikut berkomentar. DA hanya memberi komentar 'iya hehee'. Sedangkan FP memberi tanda jempol (like this).
Mereka bertiga sempat dikeluarkan dari sekolah pada 14 Februari lalu. Namun pihak sekolah akhirnya mau menerima mereka lagi, dan akan kembali bersekolah pada 7 Maret.(detiknews.com)
"Saya dan teman-teman sebenarnya merasa ada yang janggal dengan sikap SMK itu," kata anggota Komisi D DPRD Kota Bogor, Ika Kartika, saat dihubungi detikcom, Jumat (4/3/2011). Ika dan beberapa anggota DPRD Bogor lainnya memang pernah menjadi mediator antara SMK dengan tiga siswa tersebut.
Ika menceritakan, dalam proses mediasi tersebut, 3 siswa tersebut mengaku sudah diberi surat peringatan oleh sekolah. Ketiga siswa tersebut pun sudah berjanji untuk tidak mengulangi perbuatannya.
"Namun mereka tiba-tiba diberi surat pernyataan mengundurkan diri," imbuhnya.
Namun ia mengaku tidak membahas kejanggalan itu lebih dalam. Proses proses mediasi tersebut bukan untuk mencari siapa yang salah dalam kasus ini.
"Suasananya lebih kekeluargaan, kita bukan mencari siapa yang salah atau benar," ujarnya.
Ika berharap, masalah seperti ini tidak terulang lagi di kemudian hari. Ia juga berharap, SMK tersebut tidak memberikan intimidasi terhadap ketiga siswanya.
"Sudah dituntaskan, mereka sudah bisa diterima lagi sekarang, semoga kejadian ini tidak terulang lagi," tandasnya.
Masalah ini berawal dari postingan siswa SMK di Bogor, FM yang menulis 'Sekolahku Korupsi Loh!' di akun Facebook miliknya. Tulisan itu diposting di dinding akun FM tanggal 8 Februari lalu. Alhasil, tulisannya itu dikomentari oleh 17 temannya.
Dua di antaranya merupakan teman sekelas FM yang berisinial FP (16) dan DA (16). Dua teman FM itu juga turut di-DO lantaran ikut berkomentar. DA hanya memberi komentar 'iya hehee'. Sedangkan FP memberi tanda jempol (like this).
Mereka bertiga sempat dikeluarkan dari sekolah pada 14 Februari lalu. Namun pihak sekolah akhirnya mau menerima mereka lagi, dan akan kembali bersekolah pada 7 Maret.(detiknews.com)
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.