Renungan Hari Biasa : Selasa 8 Maret 2011
(Yohanes a Deo, Petrus Obazin)
Tb 2:9-14, Mzm 112:1-2,7bc-8,9, Mrk 12:13-17
(Yohanes a Deo, Petrus Obazin)
Tb 2:9-14, Mzm 112:1-2,7bc-8,9, Mrk 12:13-17
"Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah!"
BACAAN INJIL:
Kemudian disuruh beberapa orang Farisi dan Herodian kepada Yesus untuk menjerat Dia dengan suatu pertanyaan. Orang-orang itu datang dan berkata kepada-Nya: "Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur, dan Engkau tidak takut kepada siapapun juga, sebab Engkau tidak mencari muka, melainkan dengan jujur mengajar jalan Allah dengan segala kejujuran. Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak? Haruskah kami bayar atau tidak?" Tetapi Yesus mengetahui kemunafikan mereka, lalu berkata kepada mereka: "Mengapa kamu mencobai Aku? Bawalah ke mari suatu dinar supaya Kulihat!" Lalu mereka bawa. Maka Ia bertanya kepada mereka: "Gambar dan tulisan siapakah ini?" Jawab mereka: "Gambar dan tulisan Kaisar." Lalu kata Yesus kepada mereka: "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah!" Mereka sangat heran mendengar Dia.
Demikianlah Injil Tuhan bagi kita hari ini.
RENUNGAN:
Ketika merebak berita tentang korupsi yang banyak dilakukan kalangan perpajakan terutama berita soal Gayus Tambunan, banyak orang mengatakan enggan untuk membayar pajak karena toh akan dikorupsikan pihak perpajakan. Sekan itu menjadi alasan bagi banyak orang untuk tidak membayar pajak. Menanggapi hal ini, pihak pemerintah dan pihak perpajakan sibuk membuat iklan tentang pentingnya membayar pajak dengan janji akan digunakan untuk kepentingan bangsa dan Negara. Benar atau hanya bohong-bohongan, hanya mereka yang tahu. Kenyataannya kasus korupsi pajak masih belum diselesaikan dengan serius hingga sekarang.
Dalam Injil hari ini orang Farisi dan Herodian disuruh datang kepada Yesus untuk bertanya apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak. Mereka bertanya hanya untuk menjebak Yesus, sebab membayar pajak kepada Kaisar yang menjadi alat penjajah dianggap suatu penghianatan, tetapi bila tidak membayar pajak, akan dituduh sebagai pemberontak dan tentu akan mendapat hukuman. Maka mereka bertanya itu adalah untuk menjebak Yesus, kalau Yesus menjawab bisa membayar pajak, Dia akan dituduh orang yang berkhianat kepada bangsanya karena berpihak kepada penjajah. Tetapi kalau Yesus mengatakan tidak boleh membayat pajak kepada Kaisar, maka mereka akan mengadukan Yesus sebagai pemberontak yang telah menentang pemerintah dan penjajah. Yesus tahu akan kebusukan hati mereka, justru menggunakan kesempatan itu untuk berbicara tentang rasa tanggungjawab dan kewajiban manusia kepada Negara / bangsa tetapi juga punya tanggungjawab dan kewajiban kepada Allah. Bukan hanya pemerintah punya hak, tetapi Tuhan juga punya hak atas manusia. Yesus mengatakan, "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah!"
Merenungkan kata-kata Yesus, kepada kita dikatakan bahwa dalam kehidupan keseharian kita, kita banyak menghabiskan waktu dan harta kita hanya untuk urusan dunia, kita lupa bahwa kita juga punya kewajiban kepada Allah atau Allah juga punya hak atas diri kita. Mari kita jujur merenungkan bahwa kita lebih takut kepada manusia, kepada pemerintah sehingga semua kewajiban kepada pemerintah pasti kita turuti. Namun kepada Tuhan, sekan kita tidak takut, dengan dampang mengabaikan dan tidak pernah mau memenuhi kewajiban kita kepada Tuhan. Hidup kita lebih banyak terkuras untuk urusan dunia, kita begitu banyak menghabiskan uang untuk urusan dunia, urusan kepentingan kita. Kita bisa dengan mudah menghabiskan waktu untuk urusan dunia, bisa dengan mudah mengeluarkan banyak uang untuk keperluan dunia, keperluan diri kita atau untuk mengejar kenikmatan dunia, tetapi untuk urusan yang berkenaan dengan Tuhan, kita begitu pelit. Coba kita renungkan, berapa waktu yang kita sediakan untuk Tuhan? Pasti sangat-sangat sedikit bila dibandingkan dengan waktu yang kita habiskan untuk hidup dunia ini. Berapa uang atau harta kita yang sudah kita persembahkan kepada Tuhan lewat kolekte di Gereja, lewat sumbangan-sumbangan untuk kehidupan Gereja, juga yang kita sumbangkan atau amalkan untuk orang miskin? Pasti jumlahnya sangat sedikit dibanding dengan uang yang kita habiskan untuk urusan dunia dan jasmani kita, bahkan mungkin lebih banyak yang kita habiskan untuk mencari kesenangan dan mungkin juga dibanding dengan biaya yang kita habiskan untuk makanan anjing atau ternak kita. Untuk biaya pulsa sehari mungkin kita gampang mengeluarkan sampai ratusan ribu, tapi untuk kolekte atau sumbangan kepada sesama yang menderita, kita begitu pelit dan bahkan mungkin memberi uang recehan saja.
Kita harus ingat sabda Yesus hari ini, bahwa Tuhan juga punya hak atas kita, bahkan Tuhan lebih mempunya hak atas hidup kita dibanding dengan pemerintah atau dunia. Hidup yang kita trima bukan dari pemerintah, tetapi dari Tuhan sendiri dan Tuhan pulalah yang melimpahkan berkat-Nya kepada kita sehingga kita dapat hidup dan berkembang. Berdasar pada hidup dan berkat yang kita terima dari Tuhan, jelaslah bahwa Tuhan lebih berhak menuntut hak atas diri kita, kita lebih mempunyai kewajiban kepada Tuhan. Namun hal ini seringkali tidak kita sadari. Oleh karena itu, semoga lewat sabda Yesus hari ini, kita disadarkan agar selain memberi apa yang menjadi hak dunia atau pemerintah, kita juga memperi apa yang menjadi hak Allah. Allah telah memberi kita hidup, Allah berhak menuntut apa yang menjadi hak-Nya. Tuhan tidak menuntut uang, tetapi yang dituntut Allah dari kita adalah hidup yang berbuah, hidup yang sesuai dengan kehendak-Nya, hidup yang baik. Amin.
BACAAN INJIL:
Kemudian disuruh beberapa orang Farisi dan Herodian kepada Yesus untuk menjerat Dia dengan suatu pertanyaan. Orang-orang itu datang dan berkata kepada-Nya: "Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur, dan Engkau tidak takut kepada siapapun juga, sebab Engkau tidak mencari muka, melainkan dengan jujur mengajar jalan Allah dengan segala kejujuran. Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak? Haruskah kami bayar atau tidak?" Tetapi Yesus mengetahui kemunafikan mereka, lalu berkata kepada mereka: "Mengapa kamu mencobai Aku? Bawalah ke mari suatu dinar supaya Kulihat!" Lalu mereka bawa. Maka Ia bertanya kepada mereka: "Gambar dan tulisan siapakah ini?" Jawab mereka: "Gambar dan tulisan Kaisar." Lalu kata Yesus kepada mereka: "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah!" Mereka sangat heran mendengar Dia.
Demikianlah Injil Tuhan bagi kita hari ini.
RENUNGAN:
Ketika merebak berita tentang korupsi yang banyak dilakukan kalangan perpajakan terutama berita soal Gayus Tambunan, banyak orang mengatakan enggan untuk membayar pajak karena toh akan dikorupsikan pihak perpajakan. Sekan itu menjadi alasan bagi banyak orang untuk tidak membayar pajak. Menanggapi hal ini, pihak pemerintah dan pihak perpajakan sibuk membuat iklan tentang pentingnya membayar pajak dengan janji akan digunakan untuk kepentingan bangsa dan Negara. Benar atau hanya bohong-bohongan, hanya mereka yang tahu. Kenyataannya kasus korupsi pajak masih belum diselesaikan dengan serius hingga sekarang.
Dalam Injil hari ini orang Farisi dan Herodian disuruh datang kepada Yesus untuk bertanya apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak. Mereka bertanya hanya untuk menjebak Yesus, sebab membayar pajak kepada Kaisar yang menjadi alat penjajah dianggap suatu penghianatan, tetapi bila tidak membayar pajak, akan dituduh sebagai pemberontak dan tentu akan mendapat hukuman. Maka mereka bertanya itu adalah untuk menjebak Yesus, kalau Yesus menjawab bisa membayar pajak, Dia akan dituduh orang yang berkhianat kepada bangsanya karena berpihak kepada penjajah. Tetapi kalau Yesus mengatakan tidak boleh membayat pajak kepada Kaisar, maka mereka akan mengadukan Yesus sebagai pemberontak yang telah menentang pemerintah dan penjajah. Yesus tahu akan kebusukan hati mereka, justru menggunakan kesempatan itu untuk berbicara tentang rasa tanggungjawab dan kewajiban manusia kepada Negara / bangsa tetapi juga punya tanggungjawab dan kewajiban kepada Allah. Bukan hanya pemerintah punya hak, tetapi Tuhan juga punya hak atas manusia. Yesus mengatakan, "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah!"
Merenungkan kata-kata Yesus, kepada kita dikatakan bahwa dalam kehidupan keseharian kita, kita banyak menghabiskan waktu dan harta kita hanya untuk urusan dunia, kita lupa bahwa kita juga punya kewajiban kepada Allah atau Allah juga punya hak atas diri kita. Mari kita jujur merenungkan bahwa kita lebih takut kepada manusia, kepada pemerintah sehingga semua kewajiban kepada pemerintah pasti kita turuti. Namun kepada Tuhan, sekan kita tidak takut, dengan dampang mengabaikan dan tidak pernah mau memenuhi kewajiban kita kepada Tuhan. Hidup kita lebih banyak terkuras untuk urusan dunia, kita begitu banyak menghabiskan uang untuk urusan dunia, urusan kepentingan kita. Kita bisa dengan mudah menghabiskan waktu untuk urusan dunia, bisa dengan mudah mengeluarkan banyak uang untuk keperluan dunia, keperluan diri kita atau untuk mengejar kenikmatan dunia, tetapi untuk urusan yang berkenaan dengan Tuhan, kita begitu pelit. Coba kita renungkan, berapa waktu yang kita sediakan untuk Tuhan? Pasti sangat-sangat sedikit bila dibandingkan dengan waktu yang kita habiskan untuk hidup dunia ini. Berapa uang atau harta kita yang sudah kita persembahkan kepada Tuhan lewat kolekte di Gereja, lewat sumbangan-sumbangan untuk kehidupan Gereja, juga yang kita sumbangkan atau amalkan untuk orang miskin? Pasti jumlahnya sangat sedikit dibanding dengan uang yang kita habiskan untuk urusan dunia dan jasmani kita, bahkan mungkin lebih banyak yang kita habiskan untuk mencari kesenangan dan mungkin juga dibanding dengan biaya yang kita habiskan untuk makanan anjing atau ternak kita. Untuk biaya pulsa sehari mungkin kita gampang mengeluarkan sampai ratusan ribu, tapi untuk kolekte atau sumbangan kepada sesama yang menderita, kita begitu pelit dan bahkan mungkin memberi uang recehan saja.
Kita harus ingat sabda Yesus hari ini, bahwa Tuhan juga punya hak atas kita, bahkan Tuhan lebih mempunya hak atas hidup kita dibanding dengan pemerintah atau dunia. Hidup yang kita trima bukan dari pemerintah, tetapi dari Tuhan sendiri dan Tuhan pulalah yang melimpahkan berkat-Nya kepada kita sehingga kita dapat hidup dan berkembang. Berdasar pada hidup dan berkat yang kita terima dari Tuhan, jelaslah bahwa Tuhan lebih berhak menuntut hak atas diri kita, kita lebih mempunyai kewajiban kepada Tuhan. Namun hal ini seringkali tidak kita sadari. Oleh karena itu, semoga lewat sabda Yesus hari ini, kita disadarkan agar selain memberi apa yang menjadi hak dunia atau pemerintah, kita juga memperi apa yang menjadi hak Allah. Allah telah memberi kita hidup, Allah berhak menuntut apa yang menjadi hak-Nya. Tuhan tidak menuntut uang, tetapi yang dituntut Allah dari kita adalah hidup yang berbuah, hidup yang sesuai dengan kehendak-Nya, hidup yang baik. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.