Warga Kupang dihimbau tidak tersulut isu SARA
Pesan pendek atau short message service (SMS) yang bernuansa suku, agama, ras dan golongan (SARA) meresahkan warga kota Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Karena itu pihak kepolisian meminta warga agar tidak mudah terprovokasi. Selain melalui SMS, pesan provokatif juga disampaikan melalui tulisan di tembok. “Pesan SARA juga terpampang di beberapa bangunan tembok yang tertulis seruan yang provokatif,” kata Kepala Kesbangpolinmas NTT Sisilia Sona seperti diberitakan Tempointerkatif, 22 Februari.
Selain itu, telah beredar isu bahwa pada tanggal 25-27 Februari 2011 akan dilaksanakan “Perkabungan Kupang”. Hal itu dilakukan terkait aksi pembakaran gereja di Temanggung, Jawa Tengah. Sebagai antisipasi, Kepolisian Daerah NTT akan mengerahkan kekuatan penuh (all out) agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. “Saya sudah perintahkan seluruh jajaran Polda NTT untuk selalu siaga,” Kepala Polda NTT Brigadir Jenderal Yory Yance Worang.
Bahkan, menurut dia, pihaknya telah menempatkan sejumlah anggota polisi di tempat-tempat ibadah di Kupang guna mengantisipasi masuknya penyusup, yang punya agenda memecah belah persatuan antaragama di wilayah itu. “Kita khawatirkan ada penyusup, sehingga saya minta agar aksi unjuk rasa mahasiswa dipagari dengan tali sehingga tidak ada penyusup,” katanya.
Yory meminta agar warga kota Kupang tidak terprovokasi, dan tetap menjaga kedamaian dan kerukunan antar umat beragama.
“Hindarilah isu-isu yang menyesatkan dan menjaga agar tidak terprovokasi dengan isu tersebut,” katanya.
Disadur dari : http://www.cathnewsindonesia.com/Tanggal publikasi: 22 Februari 2011
Karena itu pihak kepolisian meminta warga agar tidak mudah terprovokasi. Selain melalui SMS, pesan provokatif juga disampaikan melalui tulisan di tembok. “Pesan SARA juga terpampang di beberapa bangunan tembok yang tertulis seruan yang provokatif,” kata Kepala Kesbangpolinmas NTT Sisilia Sona seperti diberitakan Tempointerkatif, 22 Februari.
Selain itu, telah beredar isu bahwa pada tanggal 25-27 Februari 2011 akan dilaksanakan “Perkabungan Kupang”. Hal itu dilakukan terkait aksi pembakaran gereja di Temanggung, Jawa Tengah. Sebagai antisipasi, Kepolisian Daerah NTT akan mengerahkan kekuatan penuh (all out) agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. “Saya sudah perintahkan seluruh jajaran Polda NTT untuk selalu siaga,” Kepala Polda NTT Brigadir Jenderal Yory Yance Worang.
Bahkan, menurut dia, pihaknya telah menempatkan sejumlah anggota polisi di tempat-tempat ibadah di Kupang guna mengantisipasi masuknya penyusup, yang punya agenda memecah belah persatuan antaragama di wilayah itu. “Kita khawatirkan ada penyusup, sehingga saya minta agar aksi unjuk rasa mahasiswa dipagari dengan tali sehingga tidak ada penyusup,” katanya.
Yory meminta agar warga kota Kupang tidak terprovokasi, dan tetap menjaga kedamaian dan kerukunan antar umat beragama.
“Hindarilah isu-isu yang menyesatkan dan menjaga agar tidak terprovokasi dengan isu tersebut,” katanya.
Disadur dari : http://www.cathnewsindonesia.com/Tanggal publikasi: 22 Februari 2011
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.