Renungan Harian : Sabtu 25 Februati 2011
Sir 17:1-15, Mzm 103:13-14,15-16,17-18a, Mrk 10:13-16
Sir 17:1-15, Mzm 103:13-14,15-16,17-18a, Mrk 10:13-16
"Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku."
BACAAN INJIL:
Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia menjamah mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu. Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka: "Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya." Lalu Ia memeluk anak-anak itu dan sambil meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia memberkati mereka.
Demikianlah Injil Tuhan bagi kita hari ini.
RENUNGAN:
“Anakkon hi do hamuraon di ahu.” Itulah ungkapan orang Batak yang mengatakan bahwa anak adalah kekayaan bagi orang tua. Hal yang sama tentu juga berlaku bagi semua orang tua. Orang tua bekerja dan berjuang untuk anaknya dengan harapan agar kelak anaknya sukses dan bahagia. Untuk itu orang tua berusaha menyekolahkan anak-anaknya setinggi-tingginya. Anak kelak juga diharapkan menjadi sandaran di masa tua. Umumnya orang tua menghabiskan hidupnya untuk anaknya, meskipun ada juga yang menyia-nyiakan anaknya. Namun seringkali orang tua hanya berusaha memberi pendidikan formal kepada anaknya, kurang memperhatikan dan memperdulikan pendidikan iman kepada anak-anaknya. Orang tua berkorban berapa saja untuk menyekolahkan anaknya ke sekolah yang terbaik, kursus di sana-sini bahkan ada pula hari Minggupun diisi dengan kegiatan pendidikan atau kursus, tetapi untuk hal iman dan pembinaan iman anaknya, orang tua Kurang perhatian. Misalnya untuk sekolah berapapun orang tua siap membayarnya, tetapi untuk rekoleksi, retret atau pembinaan iman anaknya, orang tua keberatan mengeluarkan biaya. Orang tua menganggap bahwa pendidikan iman anak kuranglah penting buat masa depan. Namun baru setelah anak pindah agama, orang tua bingung dan malah mempersalahkan guru agama atau Gereja.
Kiranya sabda Yesus hari ini mengingatkan para orang tua akan kewajibannya sebagai orang tua dalam keluarga kristiani, bahwa orang tua harus membawa anak-anak kepada Yesus. Membawa anak-anak kepada Yesus itu berarti orang tua harus sudah menanamkan iman kepada anak-anak. Ini hendaknya sudah dilakukan sejak anak masih kecil yakni dengan mengajarkan iman, memberi teladan iman dan juga membawa mereka sejak kecil ke Gereja untuk merayakan iman. Keluarga kristiani, hendaknya menjadikan rumah atau keluarga menjadi tempat pendidikan iman, menjadi gereja kecil dan orang tua menjadi guru iman pertama anak-anak.
Adapula orang tua yang sangat sibuk dengan pekerjaan di luar, sibuk dengan arisan-arisan. Waktu mereka sibuk dengan kegiatan diluar rumah, sehingga hampir tidak mempunyai waktu untuk anak-anaknya. Anak-anak diserahkan dalam pengasuhan pembantu. Orang tua berpikr bahwa asal kebutuhan uang, atas semua tercukupi, itu sudah cukup. Orang tua lupa bahwa anak juga sangat membutuhkan pelukan kasih saying orang tua, seperti Yesus yang memeluk anak-anak dan memberkatinya. Pada kenyataannya, banyak anak yang secara ekonomi semuanya dipenui oleh orang tuanya di rumah, tetapi tidak bahagia karena tidak mendapatkan pelukan kasih sayang dari orang tuanya. Anak-anak sangat membutuhkan pelukan kasih sayang dari orang tua. Pelukan kasih sayang dari orang tua bagi anak merupakan suatu kekuatan besar yang mampu memberi hidup bagi anak dalam ambil bagian dalam hidup yang berat.
Dengan demikian, semoga sabda Tuhan hari ini mengingatkan para orang tua akan peran dan tugasnya dalam mendidik anak-anak, agar anak-anak mereka tumbuh dan berkembang menjadi anak-anak yang beriman dan bijaksana. Amin.
Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia menjamah mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu. Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka: "Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya." Lalu Ia memeluk anak-anak itu dan sambil meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia memberkati mereka.
Demikianlah Injil Tuhan bagi kita hari ini.
RENUNGAN:
“Anakkon hi do hamuraon di ahu.” Itulah ungkapan orang Batak yang mengatakan bahwa anak adalah kekayaan bagi orang tua. Hal yang sama tentu juga berlaku bagi semua orang tua. Orang tua bekerja dan berjuang untuk anaknya dengan harapan agar kelak anaknya sukses dan bahagia. Untuk itu orang tua berusaha menyekolahkan anak-anaknya setinggi-tingginya. Anak kelak juga diharapkan menjadi sandaran di masa tua. Umumnya orang tua menghabiskan hidupnya untuk anaknya, meskipun ada juga yang menyia-nyiakan anaknya. Namun seringkali orang tua hanya berusaha memberi pendidikan formal kepada anaknya, kurang memperhatikan dan memperdulikan pendidikan iman kepada anak-anaknya. Orang tua berkorban berapa saja untuk menyekolahkan anaknya ke sekolah yang terbaik, kursus di sana-sini bahkan ada pula hari Minggupun diisi dengan kegiatan pendidikan atau kursus, tetapi untuk hal iman dan pembinaan iman anaknya, orang tua Kurang perhatian. Misalnya untuk sekolah berapapun orang tua siap membayarnya, tetapi untuk rekoleksi, retret atau pembinaan iman anaknya, orang tua keberatan mengeluarkan biaya. Orang tua menganggap bahwa pendidikan iman anak kuranglah penting buat masa depan. Namun baru setelah anak pindah agama, orang tua bingung dan malah mempersalahkan guru agama atau Gereja.
Kiranya sabda Yesus hari ini mengingatkan para orang tua akan kewajibannya sebagai orang tua dalam keluarga kristiani, bahwa orang tua harus membawa anak-anak kepada Yesus. Membawa anak-anak kepada Yesus itu berarti orang tua harus sudah menanamkan iman kepada anak-anak. Ini hendaknya sudah dilakukan sejak anak masih kecil yakni dengan mengajarkan iman, memberi teladan iman dan juga membawa mereka sejak kecil ke Gereja untuk merayakan iman. Keluarga kristiani, hendaknya menjadikan rumah atau keluarga menjadi tempat pendidikan iman, menjadi gereja kecil dan orang tua menjadi guru iman pertama anak-anak.
Adapula orang tua yang sangat sibuk dengan pekerjaan di luar, sibuk dengan arisan-arisan. Waktu mereka sibuk dengan kegiatan diluar rumah, sehingga hampir tidak mempunyai waktu untuk anak-anaknya. Anak-anak diserahkan dalam pengasuhan pembantu. Orang tua berpikr bahwa asal kebutuhan uang, atas semua tercukupi, itu sudah cukup. Orang tua lupa bahwa anak juga sangat membutuhkan pelukan kasih saying orang tua, seperti Yesus yang memeluk anak-anak dan memberkatinya. Pada kenyataannya, banyak anak yang secara ekonomi semuanya dipenui oleh orang tuanya di rumah, tetapi tidak bahagia karena tidak mendapatkan pelukan kasih sayang dari orang tuanya. Anak-anak sangat membutuhkan pelukan kasih sayang dari orang tua. Pelukan kasih sayang dari orang tua bagi anak merupakan suatu kekuatan besar yang mampu memberi hidup bagi anak dalam ambil bagian dalam hidup yang berat.
Dengan demikian, semoga sabda Tuhan hari ini mengingatkan para orang tua akan peran dan tugasnya dalam mendidik anak-anak, agar anak-anak mereka tumbuh dan berkembang menjadi anak-anak yang beriman dan bijaksana. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.