Renungan Harian : Selasa 22 Februati 2011
1Ptr 5:1-4, Mzm 23:1-3a,3b-4,5,6, Mat16:13-19
(Pesta Takhta St. Petrus Rasul)
1Ptr 5:1-4, Mzm 23:1-3a,3b-4,5,6, Mat16:13-19
(Pesta Takhta St. Petrus Rasul)
Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga.
BACAAN INJIL:
Setelah Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: "Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?" Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi." Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!" Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga. Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga."
Demikianlah Injil Tuhan bagi kita hari ini.
RENUNGAN:
Salah satu kekurangan dalam diri umat Katolik adalah kurang mempertanyakan imannya. Sedikit yang bertanya sedalam apa pemahaman dan pengetahuaannya akan imannya. Mempertanyakan ajaran iman yang kami maksudkan tentu bukan dengan maksud mempersoalkannya tetapi usaha mencari tahu imannya dengan tujuan untuk memperdalam imannya. Beriman seakan dianggap sudah cukup hanya dengan berdoa, beribadah ke Gereja atau aktif dalam kegiatan-kegiatan Gereja, tidak perlu banyak tahu tentang ajaran iman. Sehingga manakala ada orang yang bertanya tentang iman katolik karena memang ingin mendalami iman Katolik, jawaban yang diberikan asal-asalan saja atau tidak bisa memberi jawaban yang tepat sehingga orang yang semula ingin mengetahui, menjadi tidak tertarik untuk mendalami iman katolik. Kelemahan dalam pengetahuan dan semangat untuk memperdalam iman itulah yang seringkali dijadikan oleh pihak lain untuk menggoyahkan iman umat katolik dan pada akhirnya tidak sedikit yang pindah Gereja.
Sering juga kita mendengar alasan umat katolik yang pindah ke Gereja lain mengatakan bahwa ketika dia di dalam pangkuan Gereja Katolik, dia kurang mertumbuh dalam iman dan pengetahuan iman akan Yesus karena Gereja, pastor tidak mengajarkannya. Gereja dianggap tidak mengajarkan ajaran iman sewaktu kotbah dalam ibadah, gereja seakan tidak terbuka dan menutup-nutupi ajaran iman. Mereka yang pindah sering mengatakan bahwa mereka tertarik pindah ke Gereja lain karena di gereja itu pendetanya menerangkan ajaran iman, juga saat kotbah. Tuduhan tersebut tentu sangat tidaklah benar, Gereja Katolik terbuka dalam ajaran iman Gereja. Yang seringkali menjadi persoalan atau kelemahan umat kita adalah kemauan untuk bertanya dan mendalami ajaran iman Gereja sungguh kurang, seakan merasa dengan mendengarkan kotbah itu sudah cukup, sehingga imannya kurang mendalam dan ketika ada orang yang bertanya sehubungan dengan kebenaran imannya, kita tidak bisa menjawab. Selain karena kurang mau menggali ajaran iman, juga karena hidup imannya selama ini kurang mendalam, relasi dengan Yesus kurang mendalam, sehingga ketika ada orang yang seakan mampu menerangkan ajaran iman akan Yesus, kita langsung terkagum-kagum dan dengan mudah meninggalkan iman katolik. Sehubungan dengan hal demikian, orang selalu mempersalahkan Gereja, padahal sebenarnya masing-masing kita hendaknya memperdalam pengetahuan iman kita dan juga memperdalam iman kita kepada Yesus Kristus, sehingga kita dimampukan untuk memberi jawaban akan kebenaran iman kita karena keluar dari pemahaman dan penghayatan yang mendalam.
Dalam Injil hari ini Yesus juga mengharapkan jawaban yang keluar dari pengenalan dan kedalaman hati para murid sehubungan tentang dirinya. Petrus yang mewakili para murid memberi jawaban bukan menurut kata orang, tetapi dari pengenalan yang mendalam atas Yesus dengan mengatakan bahwa Yesus adalah Mesias, Allah yang hidup. Ini adalah jawaban yang merupakan pengakuan iman. Yesus sangat puas atas jawaban yang diberikan Petrus dan karena pengakuan iman yang benar itu, Yesus menyerahkan kuasa rohani atas Gerejanya kepada Petrus. Kuasa rohani ini tentu bukan berarti menjadi penguasa atas Gereja seperti penguasa dunia, tetapi kepercayaan dari Yesus untuk memelihari, melanjutkan dan mengembangkan Gereja yang didirikanoleh Yesus.
Yesus mengatakan bahwa jabawan yang diberikan oleh Petrus adalah karena Allah Bapa-lah yang menyatakannya. Namun selain itu karya Roh Allah, tentu juga karena kedalaman relasi para murid yang hidup bersama dengan Yesus dan juga karena mereka mendengar pengajaran yang diberikan oleh Yesus kepada mereka. Kitapun tidak akan bisa memberi jawaban yang benar, yang keluar dari kedalaman hati atas pertanyaan Yesus siapakah diri-Nya menurut kita kalau kita tidak membina relasi yang dalam dengan Yesus, bila kita tidak hidup bersama dengan Dia.
Usaha untuk mengenal Yesus dengan baik dapat diupayakan dengan menggali dan memperdalam ajaran Gereja sehubungan dengan Yesus Kristus, sehubungan dengan karya keselamatan-Nya dan tentang Gereja yang didirikannya atas para rasul. Kita juga harus berusaha membina relasi yang mendalam dan hidup dalam Yesus dengan berupaya menghayati, melaksanakan perintah-perintah-Nya dan meneladan hidup Yesus. Pengetahuan akan Yesus dan ajaran Yesus, tentu akan membantu kita semakin mengenal Yesus dan juga dalam penghayatan iman kita, sehingga penghayatan iman kita bukan sesuatu yang buta, tetapi bisa kita pertanggungjawabkan kepada sesama kita lewat pemahaman dan penghayatan iman kita. Sama seperti kepada Petrus, Yesus mempercayakan Gereja-Nya, juga Gereja-Nya dipercayakan Yesus kepada kita untuk kita pertahankan, kembangan dan wariskan kepada manusia lain. Dalam artian ini, kita semua ikut bertanggungjawab atas Gereja yang didirikan oleh Yesus Kristus sendiri. Amin.
Setelah Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: "Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?" Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi." Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!" Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga. Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga."
Demikianlah Injil Tuhan bagi kita hari ini.
RENUNGAN:
Salah satu kekurangan dalam diri umat Katolik adalah kurang mempertanyakan imannya. Sedikit yang bertanya sedalam apa pemahaman dan pengetahuaannya akan imannya. Mempertanyakan ajaran iman yang kami maksudkan tentu bukan dengan maksud mempersoalkannya tetapi usaha mencari tahu imannya dengan tujuan untuk memperdalam imannya. Beriman seakan dianggap sudah cukup hanya dengan berdoa, beribadah ke Gereja atau aktif dalam kegiatan-kegiatan Gereja, tidak perlu banyak tahu tentang ajaran iman. Sehingga manakala ada orang yang bertanya tentang iman katolik karena memang ingin mendalami iman Katolik, jawaban yang diberikan asal-asalan saja atau tidak bisa memberi jawaban yang tepat sehingga orang yang semula ingin mengetahui, menjadi tidak tertarik untuk mendalami iman katolik. Kelemahan dalam pengetahuan dan semangat untuk memperdalam iman itulah yang seringkali dijadikan oleh pihak lain untuk menggoyahkan iman umat katolik dan pada akhirnya tidak sedikit yang pindah Gereja.
Sering juga kita mendengar alasan umat katolik yang pindah ke Gereja lain mengatakan bahwa ketika dia di dalam pangkuan Gereja Katolik, dia kurang mertumbuh dalam iman dan pengetahuan iman akan Yesus karena Gereja, pastor tidak mengajarkannya. Gereja dianggap tidak mengajarkan ajaran iman sewaktu kotbah dalam ibadah, gereja seakan tidak terbuka dan menutup-nutupi ajaran iman. Mereka yang pindah sering mengatakan bahwa mereka tertarik pindah ke Gereja lain karena di gereja itu pendetanya menerangkan ajaran iman, juga saat kotbah. Tuduhan tersebut tentu sangat tidaklah benar, Gereja Katolik terbuka dalam ajaran iman Gereja. Yang seringkali menjadi persoalan atau kelemahan umat kita adalah kemauan untuk bertanya dan mendalami ajaran iman Gereja sungguh kurang, seakan merasa dengan mendengarkan kotbah itu sudah cukup, sehingga imannya kurang mendalam dan ketika ada orang yang bertanya sehubungan dengan kebenaran imannya, kita tidak bisa menjawab. Selain karena kurang mau menggali ajaran iman, juga karena hidup imannya selama ini kurang mendalam, relasi dengan Yesus kurang mendalam, sehingga ketika ada orang yang seakan mampu menerangkan ajaran iman akan Yesus, kita langsung terkagum-kagum dan dengan mudah meninggalkan iman katolik. Sehubungan dengan hal demikian, orang selalu mempersalahkan Gereja, padahal sebenarnya masing-masing kita hendaknya memperdalam pengetahuan iman kita dan juga memperdalam iman kita kepada Yesus Kristus, sehingga kita dimampukan untuk memberi jawaban akan kebenaran iman kita karena keluar dari pemahaman dan penghayatan yang mendalam.
Dalam Injil hari ini Yesus juga mengharapkan jawaban yang keluar dari pengenalan dan kedalaman hati para murid sehubungan tentang dirinya. Petrus yang mewakili para murid memberi jawaban bukan menurut kata orang, tetapi dari pengenalan yang mendalam atas Yesus dengan mengatakan bahwa Yesus adalah Mesias, Allah yang hidup. Ini adalah jawaban yang merupakan pengakuan iman. Yesus sangat puas atas jawaban yang diberikan Petrus dan karena pengakuan iman yang benar itu, Yesus menyerahkan kuasa rohani atas Gerejanya kepada Petrus. Kuasa rohani ini tentu bukan berarti menjadi penguasa atas Gereja seperti penguasa dunia, tetapi kepercayaan dari Yesus untuk memelihari, melanjutkan dan mengembangkan Gereja yang didirikanoleh Yesus.
Yesus mengatakan bahwa jabawan yang diberikan oleh Petrus adalah karena Allah Bapa-lah yang menyatakannya. Namun selain itu karya Roh Allah, tentu juga karena kedalaman relasi para murid yang hidup bersama dengan Yesus dan juga karena mereka mendengar pengajaran yang diberikan oleh Yesus kepada mereka. Kitapun tidak akan bisa memberi jawaban yang benar, yang keluar dari kedalaman hati atas pertanyaan Yesus siapakah diri-Nya menurut kita kalau kita tidak membina relasi yang dalam dengan Yesus, bila kita tidak hidup bersama dengan Dia.
Usaha untuk mengenal Yesus dengan baik dapat diupayakan dengan menggali dan memperdalam ajaran Gereja sehubungan dengan Yesus Kristus, sehubungan dengan karya keselamatan-Nya dan tentang Gereja yang didirikannya atas para rasul. Kita juga harus berusaha membina relasi yang mendalam dan hidup dalam Yesus dengan berupaya menghayati, melaksanakan perintah-perintah-Nya dan meneladan hidup Yesus. Pengetahuan akan Yesus dan ajaran Yesus, tentu akan membantu kita semakin mengenal Yesus dan juga dalam penghayatan iman kita, sehingga penghayatan iman kita bukan sesuatu yang buta, tetapi bisa kita pertanggungjawabkan kepada sesama kita lewat pemahaman dan penghayatan iman kita. Sama seperti kepada Petrus, Yesus mempercayakan Gereja-Nya, juga Gereja-Nya dipercayakan Yesus kepada kita untuk kita pertahankan, kembangan dan wariskan kepada manusia lain. Dalam artian ini, kita semua ikut bertanggungjawab atas Gereja yang didirikan oleh Yesus Kristus sendiri. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.