Renungan Harian : Senin 21 Februati 2011
Sir 1:1-10, Mzm 93:1ab,1ac,5, Mrk 9:14-29
(Petrus Damianus)
Sir 1:1-10, Mzm 93:1ab,1ac,5, Mrk 9:14-29
(Petrus Damianus)
“Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!"
BASAAN INJIL:
Ketika Yesus, Petrus, Yakobus dan Yohanes kembali pada murid-murid lain, mereka melihat orang banyak mengerumuni murid-murid itu, dan beberapa ahli Taurat sedang mempersoalkan sesuatu dengan mereka. Pada waktu orang banyak itu melihat Yesus, tercenganglah mereka semua dan bergegas menyambut Dia. Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Apa yang kamu persoalkan dengan mereka?" Kata seorang dari orang banyak itu: "Guru, anakku ini kubawa kepada-Mu, karena ia kerasukan roh yang membisukan dia. Dan setiap kali roh itu menyerang dia, roh itu membantingkannya ke tanah; lalu mulutnya berbusa, giginya bekertakan dan tubuhnya menjadi kejang. Aku sudah meminta kepada murid-murid-Mu, supaya mereka mengusir roh itu, tetapi mereka tidak dapat." Maka kata Yesus kepada mereka: "Hai kamu angkatan yang tidak percaya, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke mari!" Lalu mereka membawanya kepada-Nya. Waktu roh itu melihat Yesus, anak itu segera digoncang-goncangnya, dan anak itu terpelanting ke tanah dan terguling-guling, sedang mulutnya berbusa. Lalu Yesus bertanya kepada ayah anak itu: "Sudah berapa lama ia mengalami ini?" Jawabnya: "Sejak masa kecilnya. Dan seringkali roh itu menyeretnya ke dalam api ataupun ke dalam air untuk membinasakannya. Sebab itu jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami." Jawab Yesus: "Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!" Segera ayah anak itu berteriak: "Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!" Ketika Yesus melihat orang banyak makin datang berkerumun, Ia menegor roh jahat itu dengan keras, kata-Nya: "Hai kau roh yang menyebabkan orang menjadi bisu dan tuli, Aku memerintahkan engkau, keluarlah dari pada anak ini dan jangan memasukinya lagi!" Lalu keluarlah roh itu sambil berteriak dan menggoncang-goncang anak itu dengan hebatnya. Anak itu kelihatannya seperti orang mati, sehingga banyak orang yang berkata: "Ia sudah mati." Tetapi Yesus memegang tangan anak itu dan membangunkannya, lalu ia bangkit sendiri. Ketika Yesus sudah di rumah, dan murid-murid-Nya sendirian dengan Dia, bertanyalah mereka: "Mengapa kami tidak dapat mengusir roh itu?" Jawab-Nya kepada mereka: "Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa."
Demikianlan Injil Tuhan bagi kita hari ini.
RENUNGAN:
Manakala kita senang, tidak mengalami persoalan hidup tidak dalam keadaan sakit, pasti kita bisa dengan mudah mengatakan, ‘Tuhan, aku percaya pada-Mu.’ Namun ketika kita mengalamai persoalan hidup atau sedang sakit, apakah kita masih bisa dengan mudah mengatakan hal demikian? Pada umumnya kita akan sulit mengatakan demikian. Ketika kita mengalami persoalan hidup yang seakan tidak ada habis-habisnya, penyakit yang tidak sembuh-sembuh, kita pasti selain mengupayakan jalan lain, juga berusaha berdoa memohon pertolongan Tuhan. Namun manakala persoalan itu tidak kunjung selesai dan penyakit tidak sembuh-sembuh, padahal kita sudah berusaha dan berdoa memohon pertolongan Tuhan, kita bisa jatuh pada sikap putus asa, tidak percaya pada kekuatan doa dan kecewa kepada Tuhan. Sika putus asa dan kecewaa ini bisa membuat kita menjadi tidak beriman dan malah menjadi lari mencari penyelesaian dan kesembuhan dari kekuatan lain di luar Allah.
Kiranya hal demikian yang dialami oleh orang yang anaknya kerasukan sejak kecil. Orang itu tentu sudah mengusahakan pengobatan dan membawa anaknya kepada para murid untuk didoakan, namun tidak sembuh juga. Orang itu pasti merasa kecewa dan putus asa karena anaknya tidak sembuh-sembuh walau sudah dibawa kepada para murid. Ada kekesalan dalam hatinya ketika dia mengatakan kepada Yesus bahwa murid-murid Yesus juga tidak bisa menyembuhkannya. Kekesalan hatinya juga seakan ditumpahkan kepada Yesus dan juga menjadi ada rasa ragu kepada Yesus bahwa Yesus bisa menyembuhkannya dengan mengatakan, “Sebab itu jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami." Penyakit anaknya yang tidak sembuh-sembuh walau sudah dibawa kepada para rasul untuk didoakan, tetapi tidak sembuh juga, membuat orang itu kesal, putus asa dan seakan ragu kepada Yesus. Yesus menyakinkan imannya dengan mengatakan bahwa tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya. Orang itu kembali teguh imannya dan memohon pertolongan dari Yesus, sehingga akhirnya anak itupun sembuh.
Mungkin kitapun pasti pernah mengalami seperti itu. Kita berdoa memohon pertolongan Tuhan, tapi seakan Tuhan tidak mengabulkannnya sehingga kita langsung putus asa dan meragukan kemampuan Tuhan untuk menolong kita. Bisa jadi dalam rasa putus asa karena tiada lagi harapan kita datang kepada Tuhan untuk memohon pertolongan, tetapi kita datang karena putus asa, bukan karena sungguh percaya dan berharap pada kuasa dan kasih Tuhan. Kita berdoa kepada Tuhan tetapi sebenarnya kita ragu bahwa Tuhan mampu dan mau menolong kita. Sehingga manakala kita merasa doa kita tidak dikabulkan, kita langsung putus asa dan gak percaya lagi pada Yesus dan tidak mau lagi berdoa. Doa yang keluar karena percaya kepada Yesus tentu harus terpancar pada sikap setia dan tekun memohon kepada Tuhan dan juga dalam sikap pasrah kepada-Nya.
Demikian juga halnya yang mungkin kita alami manakala orang datang kitapea kita dan kita diminta untuk berdoa dan memohon bantuan Tuhan bagi orang tersebut. Orang tersebut datang kepada kita belum tentu karena percaya pada Yesus tetapi karena rasa putus asa, bisa karena orang itu hanya mau mencoba atau mencoba kita. Ketidak percayaan orang tersebut bisa membuat kita juga menjadi tidak percaya. Artinya walaupun kita tetap berdoa untuk orang tersebut, bukan karena kita percaya tetapi hanya karena kita dimintai mendoakannya dan kita berdoa untuk mereka. Tentu doa permohonan yang tidak dilandasi oleh iman yang teguh pada Yesus, pasti juga tidak akan membuahkan berkat.
Oleh karena itu, Yesus hari ini mengingatkan kita agar kita bertekun dalam iman. Kita hendaknya senantiasa yakin apa yang dikatakan oleh Yesus , tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya. Keyakinan iman kita kita nyatakan dalam doa yang terus menerus, tekun dan tidak gampang putus asa. Persoalan hidup atau penyakit hendknya membuat kita semakin tekun berdoa. Doa yang tekun dalam iman, itulah kekuatan kita dalam menghadapi kesulitan hidup. Amin.
Ketika Yesus, Petrus, Yakobus dan Yohanes kembali pada murid-murid lain, mereka melihat orang banyak mengerumuni murid-murid itu, dan beberapa ahli Taurat sedang mempersoalkan sesuatu dengan mereka. Pada waktu orang banyak itu melihat Yesus, tercenganglah mereka semua dan bergegas menyambut Dia. Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Apa yang kamu persoalkan dengan mereka?" Kata seorang dari orang banyak itu: "Guru, anakku ini kubawa kepada-Mu, karena ia kerasukan roh yang membisukan dia. Dan setiap kali roh itu menyerang dia, roh itu membantingkannya ke tanah; lalu mulutnya berbusa, giginya bekertakan dan tubuhnya menjadi kejang. Aku sudah meminta kepada murid-murid-Mu, supaya mereka mengusir roh itu, tetapi mereka tidak dapat." Maka kata Yesus kepada mereka: "Hai kamu angkatan yang tidak percaya, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke mari!" Lalu mereka membawanya kepada-Nya. Waktu roh itu melihat Yesus, anak itu segera digoncang-goncangnya, dan anak itu terpelanting ke tanah dan terguling-guling, sedang mulutnya berbusa. Lalu Yesus bertanya kepada ayah anak itu: "Sudah berapa lama ia mengalami ini?" Jawabnya: "Sejak masa kecilnya. Dan seringkali roh itu menyeretnya ke dalam api ataupun ke dalam air untuk membinasakannya. Sebab itu jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami." Jawab Yesus: "Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!" Segera ayah anak itu berteriak: "Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!" Ketika Yesus melihat orang banyak makin datang berkerumun, Ia menegor roh jahat itu dengan keras, kata-Nya: "Hai kau roh yang menyebabkan orang menjadi bisu dan tuli, Aku memerintahkan engkau, keluarlah dari pada anak ini dan jangan memasukinya lagi!" Lalu keluarlah roh itu sambil berteriak dan menggoncang-goncang anak itu dengan hebatnya. Anak itu kelihatannya seperti orang mati, sehingga banyak orang yang berkata: "Ia sudah mati." Tetapi Yesus memegang tangan anak itu dan membangunkannya, lalu ia bangkit sendiri. Ketika Yesus sudah di rumah, dan murid-murid-Nya sendirian dengan Dia, bertanyalah mereka: "Mengapa kami tidak dapat mengusir roh itu?" Jawab-Nya kepada mereka: "Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa."
Demikianlan Injil Tuhan bagi kita hari ini.
RENUNGAN:
Manakala kita senang, tidak mengalami persoalan hidup tidak dalam keadaan sakit, pasti kita bisa dengan mudah mengatakan, ‘Tuhan, aku percaya pada-Mu.’ Namun ketika kita mengalamai persoalan hidup atau sedang sakit, apakah kita masih bisa dengan mudah mengatakan hal demikian? Pada umumnya kita akan sulit mengatakan demikian. Ketika kita mengalami persoalan hidup yang seakan tidak ada habis-habisnya, penyakit yang tidak sembuh-sembuh, kita pasti selain mengupayakan jalan lain, juga berusaha berdoa memohon pertolongan Tuhan. Namun manakala persoalan itu tidak kunjung selesai dan penyakit tidak sembuh-sembuh, padahal kita sudah berusaha dan berdoa memohon pertolongan Tuhan, kita bisa jatuh pada sikap putus asa, tidak percaya pada kekuatan doa dan kecewa kepada Tuhan. Sika putus asa dan kecewaa ini bisa membuat kita menjadi tidak beriman dan malah menjadi lari mencari penyelesaian dan kesembuhan dari kekuatan lain di luar Allah.
Kiranya hal demikian yang dialami oleh orang yang anaknya kerasukan sejak kecil. Orang itu tentu sudah mengusahakan pengobatan dan membawa anaknya kepada para murid untuk didoakan, namun tidak sembuh juga. Orang itu pasti merasa kecewa dan putus asa karena anaknya tidak sembuh-sembuh walau sudah dibawa kepada para murid. Ada kekesalan dalam hatinya ketika dia mengatakan kepada Yesus bahwa murid-murid Yesus juga tidak bisa menyembuhkannya. Kekesalan hatinya juga seakan ditumpahkan kepada Yesus dan juga menjadi ada rasa ragu kepada Yesus bahwa Yesus bisa menyembuhkannya dengan mengatakan, “Sebab itu jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami." Penyakit anaknya yang tidak sembuh-sembuh walau sudah dibawa kepada para rasul untuk didoakan, tetapi tidak sembuh juga, membuat orang itu kesal, putus asa dan seakan ragu kepada Yesus. Yesus menyakinkan imannya dengan mengatakan bahwa tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya. Orang itu kembali teguh imannya dan memohon pertolongan dari Yesus, sehingga akhirnya anak itupun sembuh.
Mungkin kitapun pasti pernah mengalami seperti itu. Kita berdoa memohon pertolongan Tuhan, tapi seakan Tuhan tidak mengabulkannnya sehingga kita langsung putus asa dan meragukan kemampuan Tuhan untuk menolong kita. Bisa jadi dalam rasa putus asa karena tiada lagi harapan kita datang kepada Tuhan untuk memohon pertolongan, tetapi kita datang karena putus asa, bukan karena sungguh percaya dan berharap pada kuasa dan kasih Tuhan. Kita berdoa kepada Tuhan tetapi sebenarnya kita ragu bahwa Tuhan mampu dan mau menolong kita. Sehingga manakala kita merasa doa kita tidak dikabulkan, kita langsung putus asa dan gak percaya lagi pada Yesus dan tidak mau lagi berdoa. Doa yang keluar karena percaya kepada Yesus tentu harus terpancar pada sikap setia dan tekun memohon kepada Tuhan dan juga dalam sikap pasrah kepada-Nya.
Demikian juga halnya yang mungkin kita alami manakala orang datang kitapea kita dan kita diminta untuk berdoa dan memohon bantuan Tuhan bagi orang tersebut. Orang tersebut datang kepada kita belum tentu karena percaya pada Yesus tetapi karena rasa putus asa, bisa karena orang itu hanya mau mencoba atau mencoba kita. Ketidak percayaan orang tersebut bisa membuat kita juga menjadi tidak percaya. Artinya walaupun kita tetap berdoa untuk orang tersebut, bukan karena kita percaya tetapi hanya karena kita dimintai mendoakannya dan kita berdoa untuk mereka. Tentu doa permohonan yang tidak dilandasi oleh iman yang teguh pada Yesus, pasti juga tidak akan membuahkan berkat.
Oleh karena itu, Yesus hari ini mengingatkan kita agar kita bertekun dalam iman. Kita hendaknya senantiasa yakin apa yang dikatakan oleh Yesus , tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya. Keyakinan iman kita kita nyatakan dalam doa yang terus menerus, tekun dan tidak gampang putus asa. Persoalan hidup atau penyakit hendknya membuat kita semakin tekun berdoa. Doa yang tekun dalam iman, itulah kekuatan kita dalam menghadapi kesulitan hidup. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.