RENUNGAN HARI RAYA TRITUNGGAL MAHAKUDUS,
MINGGU 19 JUNI 2011
Kel 34:4b-6,8-9, MT Dan 3:52,53,54,55,56, 2Kor 13:11-13, Yoh 3:16-18
MINGGU 19 JUNI 2011
Kel 34:4b-6,8-9, MT Dan 3:52,53,54,55,56, 2Kor 13:11-13, Yoh 3:16-18
“Allah mengutus Putera-Nya untuk menyelamatkan dunia.”
BACAAN INJIL:
Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada Nikodemus, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.
RENUNGAN:
Salam damai Yesus Kristus bagi kita semua.
Hari ini kita merayakan hari Raya Tri Tunggal Mahakudus. Hari raya Tritunggal Mahakudus adalah dogma Gereja yang mengajarkan dan mengimanai bahwa Allah itu adalah satu tetapi memiliki 3 pribadi yakni Allah Bapa, Allah Putera dan Allah Roh Kudus. Allah yang satu tetapi tiga pribadi tentu bukanlah dalam artian berpribadi ganda sebagaimana dalam disiplin ilmu psikologi mengatakan bahwa ada orang yang berpribadi ganda. Sebab kata para ahlinya orang yang berpribadi ganda itu pada waktu tertentu dia berperilaku sebagai si A dan waktu tertentu sebagai si B, juga dikatakan bahwa saat seseorang itu menjadi si A, pribadi lainnya yakni Si B tidak hadir. Sehingga jelas tidak ada hubungan satu sama lain. Tentu bukan demikian dengan Allah Tritunggal.
Tiga pribadi dalam Allah Tritunggal sungguh tiga pribadi yang satu dan mempunyai hubungan yang sangat erat dan bahkan tidak terpisahkan satu sama lain, dalam masing-masing pribadi, ketiga pribadi tetap satu dan hadir. Dalam Allah Bapa, Allah Putera dan Roh Kudus juga hadir, demikian juga dalam Allah Putera, Allah Bapa dan Allah Roh Kudus juga hadir, juga dalam Allah Roh Kudus, Allah Bapa dan Allah Putera juga hadir. Ketiga pribadi Allah ini tidak terpisahkan tetapi bisa dibedakan dalam peran atau tugas masing-masing. Dalam ajaran iman Tritunggal, ketiga pribadai mempunyai satu hakekat, yakni Allah. Bagaimana ini bisa dimengerti? Memang sulit untuk dimengerti oleh akal budi manusia. Tetapi bagi kita yang percaya kepada Allah Tritunggal, bisa mengerti, memahami dan mengimaninya dalam iman, yakni dengan mengatakan bahwa inilah misteri Allah yang adalah Tuhan kita.
Dogma Allah Tritunggal adalah misteri cinta kasih Allah kepada manusia. Sebagaimana sabda Yesus yang kita dengarkan hari ini dikatakan kepada kita bahwa sungguh begitu besar kasih Allah kepada kita, sehingga Dia rela mengaruniakan Anak-Nya yakni Yesus Kristus datang ke dunia untuk menyelamatkan kita. Allah juga menghendaki agar kasih-Nya itu tetap tinggal bersama kita dan bahkan bersatu dengan diri kita, oleh karena itulah Allah Bapa dan Allah Putera mengutus Roh Kudus untuk tinggal bersama kita dan bersatu dengan kita. Allah Tritunggal bukan hanya satu dalam hakekat tetapi juga dalam kehendak dan cinta kasih kepada manusia yang merindukan keselamatan bagi manusia. Maka dari itu, sungguh hari ini adalah hari suka cita karena kasih Allah yang sungguh besar bagi kita.
Perayaan hari ini mengajak kita menyadari dan mengimani kasih Allah yang luar biasa besar kepada kita manusia. Kasih Allah itu sudah ada sejak awal mula, semakin nyata dalam diri Yesus Kristus dan kasih-Nya itu tetap kekal bersama kita lewat Roh Kudus yang diutus. Namun pada perayaan ini, kita hendaknya juga mengasihi Allah yang telah terlebih dahulu mengasihi Dia. Oleh karena itu, sejauh mana kita telah mengasihi Allah? Mungkin kita bisa dengan mudah mengatakan bahwa kita percaya akan kasih Allah dan kitapun mengasihi Dia. Namun dalam kehidupan sehari-hari, kita kurang memperlihatkan hidup yang percaya akan kasih Allah dan hidup yang mengasihi Allah.
Hidup yang percaya akan kasih Allah, tentu nyata dalam hidup yang mengasihi Dia. Mengasihi Allah berarti hidup bersatu dan selalu berusaha menjalin relasi atau persatuan erat dengan Allah seperti Allah Tritunggal yang senantiasa satu dan tidak terpisahkan. Membina persatuan dengan Allah dengan hidup menuruti kehendak Tuhan.
Dalam perayaan ini juga mari kita belajar dari persatuan Allah Tritunggal. Kitapun yang telah bersatu dengan Allah Tritunggal, hendaknya membina persatuan yang erat dengan sesama kita. Bahkan kita hendaknya menjadi pelopor persatuan dalam kasih dalam hidup dunia yang sudah terpecah-pecah dan sudah terjadi pengelompokan-pengelompokan. Bukan rahasia lagi bahwa dalam hidup sekarang persatuan atau persaudaraan sejati yang mengandung saling menerima, saling mengerti dan saling berkorban, saat ini adalah barang yang langka. Dalam situasi demikian, dalam perayaan ini kita diingatkan agar kita belajar dan meneladani persatuan Allah Tritunggal. Kita yang merayakan dan mengimani Allah Tritunggal dipanggil dan sekaligus diutus ke tengah dunia untuk membagikan kasih Allah kepada sesama kita dengan hidup bersama dengan sesama, hidup menjalin persaudaraan sejati dengan sesama kita. Seperti Allah Tritunggal yang satu bukan hanya dalam hakekat saja tetapi juga dalam kehendak untuk mengasihi manusia, maka demikian juga kita hendaknya membina persatuan/persaudaraan dengan sesama untuk membagikan cinta kasih kepada sesama. Maka semoga dengan perayaan ini, kita menyadari kasih Allah kepada kita dan kitapun mengasihi Allah dengan membina persatuan yang mesra dengan Allah. Persatuan atau persaudaraan sejati yang nyata dalam Allah Tritunggal, itu pula yang kita wujudkan dalam hidup sehari-hari kepada sesama kita. Amin.
BACAAN INJIL:
Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada Nikodemus, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.
RENUNGAN:
Salam damai Yesus Kristus bagi kita semua.
Hari ini kita merayakan hari Raya Tri Tunggal Mahakudus. Hari raya Tritunggal Mahakudus adalah dogma Gereja yang mengajarkan dan mengimanai bahwa Allah itu adalah satu tetapi memiliki 3 pribadi yakni Allah Bapa, Allah Putera dan Allah Roh Kudus. Allah yang satu tetapi tiga pribadi tentu bukanlah dalam artian berpribadi ganda sebagaimana dalam disiplin ilmu psikologi mengatakan bahwa ada orang yang berpribadi ganda. Sebab kata para ahlinya orang yang berpribadi ganda itu pada waktu tertentu dia berperilaku sebagai si A dan waktu tertentu sebagai si B, juga dikatakan bahwa saat seseorang itu menjadi si A, pribadi lainnya yakni Si B tidak hadir. Sehingga jelas tidak ada hubungan satu sama lain. Tentu bukan demikian dengan Allah Tritunggal.
Tiga pribadi dalam Allah Tritunggal sungguh tiga pribadi yang satu dan mempunyai hubungan yang sangat erat dan bahkan tidak terpisahkan satu sama lain, dalam masing-masing pribadi, ketiga pribadi tetap satu dan hadir. Dalam Allah Bapa, Allah Putera dan Roh Kudus juga hadir, demikian juga dalam Allah Putera, Allah Bapa dan Allah Roh Kudus juga hadir, juga dalam Allah Roh Kudus, Allah Bapa dan Allah Putera juga hadir. Ketiga pribadi Allah ini tidak terpisahkan tetapi bisa dibedakan dalam peran atau tugas masing-masing. Dalam ajaran iman Tritunggal, ketiga pribadai mempunyai satu hakekat, yakni Allah. Bagaimana ini bisa dimengerti? Memang sulit untuk dimengerti oleh akal budi manusia. Tetapi bagi kita yang percaya kepada Allah Tritunggal, bisa mengerti, memahami dan mengimaninya dalam iman, yakni dengan mengatakan bahwa inilah misteri Allah yang adalah Tuhan kita.
Dogma Allah Tritunggal adalah misteri cinta kasih Allah kepada manusia. Sebagaimana sabda Yesus yang kita dengarkan hari ini dikatakan kepada kita bahwa sungguh begitu besar kasih Allah kepada kita, sehingga Dia rela mengaruniakan Anak-Nya yakni Yesus Kristus datang ke dunia untuk menyelamatkan kita. Allah juga menghendaki agar kasih-Nya itu tetap tinggal bersama kita dan bahkan bersatu dengan diri kita, oleh karena itulah Allah Bapa dan Allah Putera mengutus Roh Kudus untuk tinggal bersama kita dan bersatu dengan kita. Allah Tritunggal bukan hanya satu dalam hakekat tetapi juga dalam kehendak dan cinta kasih kepada manusia yang merindukan keselamatan bagi manusia. Maka dari itu, sungguh hari ini adalah hari suka cita karena kasih Allah yang sungguh besar bagi kita.
Perayaan hari ini mengajak kita menyadari dan mengimani kasih Allah yang luar biasa besar kepada kita manusia. Kasih Allah itu sudah ada sejak awal mula, semakin nyata dalam diri Yesus Kristus dan kasih-Nya itu tetap kekal bersama kita lewat Roh Kudus yang diutus. Namun pada perayaan ini, kita hendaknya juga mengasihi Allah yang telah terlebih dahulu mengasihi Dia. Oleh karena itu, sejauh mana kita telah mengasihi Allah? Mungkin kita bisa dengan mudah mengatakan bahwa kita percaya akan kasih Allah dan kitapun mengasihi Dia. Namun dalam kehidupan sehari-hari, kita kurang memperlihatkan hidup yang percaya akan kasih Allah dan hidup yang mengasihi Allah.
Hidup yang percaya akan kasih Allah, tentu nyata dalam hidup yang mengasihi Dia. Mengasihi Allah berarti hidup bersatu dan selalu berusaha menjalin relasi atau persatuan erat dengan Allah seperti Allah Tritunggal yang senantiasa satu dan tidak terpisahkan. Membina persatuan dengan Allah dengan hidup menuruti kehendak Tuhan.
Dalam perayaan ini juga mari kita belajar dari persatuan Allah Tritunggal. Kitapun yang telah bersatu dengan Allah Tritunggal, hendaknya membina persatuan yang erat dengan sesama kita. Bahkan kita hendaknya menjadi pelopor persatuan dalam kasih dalam hidup dunia yang sudah terpecah-pecah dan sudah terjadi pengelompokan-pengelompokan. Bukan rahasia lagi bahwa dalam hidup sekarang persatuan atau persaudaraan sejati yang mengandung saling menerima, saling mengerti dan saling berkorban, saat ini adalah barang yang langka. Dalam situasi demikian, dalam perayaan ini kita diingatkan agar kita belajar dan meneladani persatuan Allah Tritunggal. Kita yang merayakan dan mengimani Allah Tritunggal dipanggil dan sekaligus diutus ke tengah dunia untuk membagikan kasih Allah kepada sesama kita dengan hidup bersama dengan sesama, hidup menjalin persaudaraan sejati dengan sesama kita. Seperti Allah Tritunggal yang satu bukan hanya dalam hakekat saja tetapi juga dalam kehendak untuk mengasihi manusia, maka demikian juga kita hendaknya membina persatuan/persaudaraan dengan sesama untuk membagikan cinta kasih kepada sesama. Maka semoga dengan perayaan ini, kita menyadari kasih Allah kepada kita dan kitapun mengasihi Allah dengan membina persatuan yang mesra dengan Allah. Persatuan atau persaudaraan sejati yang nyata dalam Allah Tritunggal, itu pula yang kita wujudkan dalam hidup sehari-hari kepada sesama kita. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.