Gereja harus melibatkan diri dalam dunia
Tema pembicaraan ini — Gereja dan Dunia Modern – merupakan judul dari dokumen Vatikan II Gaudium et Spes. Dokumen ini dikeluarkan pada Desember 1965.
Tema sentral dari dokumen tersebut adalah ini: Gereja harus melibatkan diri dalam dunia, yaitu menjadi Gaudium et Spes – kegembiraan dan pengharapan – bagi dunia. Gereja dipanggil untuk memberi kepada dunia kegembiraan dan pengharapan yang dianugerahkan Yesus
Konsili Vatikan II berakhir dengan catatan sangat optimis – Gereja di seluruh dunia mekar – dalam panggilan imamat dan religius, pengaruhnya meningkat, dan jumlah umat bertambah. Sejumlah kemajuan terjadi dalam politik terutama di Eropa dan dalam penyatuan bangsa-bangsa di Afrika dan Amerika Latin.
Kemajuan itu sedemikian kuat dan siap merangkul dunia, dan dengan sangat meyakinkan Gereja memperlihatkan dirinya sebagai Terang, terutama karena Gereja percaya bahwa kebaikan itu sendiri sudah berada di dunia.
Gereja mulai menjangkau pemerintahan Komunis, karena yakin bahwa dia bisa membantu rakyat di bawah pemerintahan Komunis dengan meringankan beban palu-arit Komunis.
Jutaan umat Katolik di seluruh dunia merasakan zaman baru yang penuh optimisme telah tiba. Gereja muncul dari ghetto-nya, dengan pembaruan dari dalam, siap untuk memberitakan kabar baik bagi dunia, dan senantiasa menjadi kegembiraan dan pengharapan terutama bagi jutaan orang berkekurangan, miskin, dan tersingkir.
Semua itu menjadi hari-hari perubahan, pembaruan, inovasi, dan antusiasme.
Apa sesungguhnya yang terjadi? Saat Gereja mulai siap untuk berubah, dunia tiba-tiba berubah secara radikal, tak terduga, dan ini menyebabkan Gereja sedikit ragu karena Gereja masih berusaha untuk mengerti apa yang sedang terjadi.
- Uskup Agung Perth, Australia, Mgr Barry Hickey
SELENGKAPNYA
Go where I cannot go, transform the world and bring it to Christ: Hickey (The Record)
Disadur dari :cathnewsindonesia.com ,Tanggal publikasi: 16 Juni 2011
Tema sentral dari dokumen tersebut adalah ini: Gereja harus melibatkan diri dalam dunia, yaitu menjadi Gaudium et Spes – kegembiraan dan pengharapan – bagi dunia. Gereja dipanggil untuk memberi kepada dunia kegembiraan dan pengharapan yang dianugerahkan Yesus
Konsili Vatikan II berakhir dengan catatan sangat optimis – Gereja di seluruh dunia mekar – dalam panggilan imamat dan religius, pengaruhnya meningkat, dan jumlah umat bertambah. Sejumlah kemajuan terjadi dalam politik terutama di Eropa dan dalam penyatuan bangsa-bangsa di Afrika dan Amerika Latin.
Kemajuan itu sedemikian kuat dan siap merangkul dunia, dan dengan sangat meyakinkan Gereja memperlihatkan dirinya sebagai Terang, terutama karena Gereja percaya bahwa kebaikan itu sendiri sudah berada di dunia.
Gereja mulai menjangkau pemerintahan Komunis, karena yakin bahwa dia bisa membantu rakyat di bawah pemerintahan Komunis dengan meringankan beban palu-arit Komunis.
Jutaan umat Katolik di seluruh dunia merasakan zaman baru yang penuh optimisme telah tiba. Gereja muncul dari ghetto-nya, dengan pembaruan dari dalam, siap untuk memberitakan kabar baik bagi dunia, dan senantiasa menjadi kegembiraan dan pengharapan terutama bagi jutaan orang berkekurangan, miskin, dan tersingkir.
Semua itu menjadi hari-hari perubahan, pembaruan, inovasi, dan antusiasme.
Apa sesungguhnya yang terjadi? Saat Gereja mulai siap untuk berubah, dunia tiba-tiba berubah secara radikal, tak terduga, dan ini menyebabkan Gereja sedikit ragu karena Gereja masih berusaha untuk mengerti apa yang sedang terjadi.
- Uskup Agung Perth, Australia, Mgr Barry Hickey
SELENGKAPNYA
Go where I cannot go, transform the world and bring it to Christ: Hickey (The Record)
Disadur dari :cathnewsindonesia.com ,Tanggal publikasi: 16 Juni 2011
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.