RENUNGAN HARI BIASA:
RABU 6 NOVEMBER 2013
(Angel Maria Prat Hostench )
Rm. 13:8-10; Mzm. 112:1-2,4-5,9; Luk. 14:25-33
BACAAN INJIL:
Suatu hari banyak orang berduyun-duyun mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya. Sambil berpaling Ia berkata kepada mereka: 'jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.
Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu? Supaya jikalau ia sudah meletakkan dasarnya dan tidak dapat menyelesaikannya, jangan-jangan semua orang yang melihatnya, mengejek dia, sambil berkata: Orang itu mulai mendirikan, tetapi ia tidak sanggup menyelesaikannya. Atau, raja manakah yang kalau mau pergi berperang melawan raja lain tidak duduk dahulu untuk mempertimbangkan, apakah dengan sepuluh ribu orang ia sanggup menghadapi lawan yang mendatanginya dengan dua puluh ribu orang? Jikalau tidak, ia akan mengirim utusan selama musuh itu masih jauh untuk menanyakan syarat-syarat perdamaian. Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku'.
RENUNGAN :
Para saudara.
Jangan kaget bila menjadi murid Yesus memang tidak gampang, menjadi murid bukan menjadi gampangan. Yesus sendiri sudah sejak awal mengatakan bahwa untuk menjadi murid-Nya bukan gampang, Dia memaparkan syarat yang harus dipenuhi seorang murid. Yesus memberi syarat bahwa menjadi murid-Nya harus membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri.
Lebih lanjut Yesus mengatakan bahwa seorang murid harus siap memikul salib kehidupan karena iman.
Yesus mengatakan demikian, bukan untuk menakut-nakuti kita, dan bukan pula untuk menghalangi semua orang menjadi murid-Nya. Yesus mendambakan semua orang menjadi murid-Nya agar semua orang diselamatkan. Namun kitanya menjadi pengikut Yesus bukan gampangan, tetap harus memenuhi syarat yang diberikan-Nya. Syarat itu dibuat bukan untuk menghalangi atau menggagalkan kita, tetapi supaya kita bersungguh-sungguh menjadi murid-Nya.
Dengan syarat membenci sebagaimana diajarkan oleh Yesus, bukan berarti Yesus merasuki kita dengan kebencian. Namun yang mau dimaksudkan adalah, agar kita sadar bahwa cinta kepada Dia, harus lebih utama daripada cinta kepada manusia. Yesus menuntut cinta yang total keapda Dia. Cinta yang dituntut Yesus seakan Yesus egois. Memang Yesus egois, tetapi itu bukan untuk diri-Nya, itu semua untuk kita sendiri, demi keselamtan kita. Sebab bisa jadi dan sering terjadi, cinta kita kepada orang lain dan kepada harta dunia malah menghambat cinta kita kepada Yesus.
Bahkan seringkali cinta kita kepada selain Yesus, justru membuat kita meninggalkan Yesus yang akhirnya kita tidak dapat beroleh keselamatan.
Cinta yang total kepada Yesus memang menuntut pengorbanan dari kita. Cinta yang total kepada Yesus pasti akan membuat kita menderita karena kita menyangkal keinginan manusiawi kita, belum lagi akan mengalami penolakan dari orang-orang yang tidak percaya kepada Dia. Pengorbanan dan penderitaan demikianlah yang dinamakan salib kehidupan. Sehingga menjadi murid Yesus, juga harus siap memikul salib.
Yesus tahu dan mengingatkan kita bahwa menjadi murid-Nya itu sulit dan berat. Kitapun mungkin sudah tahu akan hal itu.
Namun beratnya menjadi murid Yesus, bukan menjadi alasan bagi kita untuk mengikuti Dia dan tidak menghayati iman kita. Bila hal itu kita lakukan, kita sendiri yang akan rugi, kita tidak akan hidup bahagia dan tidak akan beroleh hidup kekal.
Kita sudah tahu dan Yesus sudah memberitahukan kepada kita akan hal itu, maka hendaknya kita semakin mendekatkan diri kepada Tuhan, mohon kekuatan dan pertolongan-Nya agar kita kuat memikul salib dalam mengikuti Dia.
Hanya sayang, justru yang sering terjadi, kita malah menjauhkan diri dari Dia.
Maka para saudara, agar dalam menjadi murid Yesus dan siap memikul salib karena iman kepada-Nya, kita hendaknya senantiasa mendekatkan diri kepada Dia. Dengan menyadaria diri bahwa kita manusia lemah, maka kitapun semakin mendekatkan diri kepada Tuhan, Dia sendiri akan memberi kekuatan dan bahkan ikut memikul salib kehidupan kita. Orang yang merasa dirinya kuat dan sanggup menjadi murid, tidak akan pernah menjadi murid Yesus. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.