RENUNGAN HARI
Raya
Tubuh & Darah Kristus
Minggu 9 Juni 2012
Kel 24:3-8, Mzm 116:12-13,15,16bc,17-18, Ibr 9:11-15, Mrk 14:12-16,22-26
BACAAN INJIL : Mrk 14:12-16,22-26
Inilah tubuh-Ku, inilah darah-Ku.”
Pada hari pertama dari hari raya Roti Tidak Beragi, pada waktu orang menyembelih domba Paskah, murid-murid Yesus berkata kepada-Nya: "Ke tempat mana Engkau kehendaki kami pergi untuk mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu?" Lalu Ia menyuruh dua orang murid-Nya dengan pesan: "Pergilah ke kota; di sana kamu akan bertemu dengan seorang yang membawa kendi berisi air. Ikutilah dia dan katakanlah kepada pemilik rumah yang dimasukinya: Pesan Guru: di manakah ruangan yang disediakan bagi-Ku untuk makan Paskah bersama-sama dengan murid-murid-Ku? Lalu orang itu akan menunjukkan kamu sebuah ruangan atas yang besar, yang sudah lengkap dan tersedia. Di situlah kamu harus mempersiapkan perjamuan Paskah untuk kita!" Maka berangkatlah kedua murid itu dan setibanya di kota, didapati mereka semua seperti yang dikatakan Yesus kepada mereka. Lalu mereka mempersiapkan Paskah. Dan ketika Yesus dan murid-murid-Nya sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: "Ambillah, inilah tubuh-Ku." Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka, dan mereka semuanya minum dari cawan itu. Dan Ia berkata kepada mereka: "Inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur sampai pada hari Aku meminumnya, yaitu yang baru, dalam Kerajaan Allah." Sesudah mereka menyanyikan nyanyian pujian, pergilah mereka ke Bukit Zaitun.
RENUNGAN:
"Ambillah, inilah tubuh-Ku." "Inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang. (Mrk 14:22.24)
Mungkin kita masi ingat berita mengejutkan namun meneguhkan iman muncul di beberapa milis katolik mengenai terjadinya “mukjizat” berupa hosti berdarah. Kejadiannya di Gereja Katolik Santo Fransiskus Xaverius di Jl. Panembahan Senopati 22, Yogyakarta yang dikenal oleh umat katolik setempat dengan nama Gereja Kidul Loji.
Terlepas dari pengakuan Gereja akan peristiwa itu, peristiwa itu mengandung suatu makna peneguhan iman kita akan kekudusan komuni kudus yang telah dikonsekrir pada perayaan ekaristi. Komuni kudus yang kita terima adalah Tubuh Yesus sendiri yang telah dikurbankan bagi kita dan menjadi makanan rohani bagi kita semua, makanan yang menyelamatkan jiwa kita.
Hari ini kita merayakan hari Raya Tubuh dan Darah Yesus Kristus Tuhan kita. Pada hari raya ini kita mengenangkan kembali perjamuan malam terakhit yang dilakukan oleh Yesus bersama murid-murid-Nya.
Perjamuan malam terakhir itu adalah lambang pemberian diri-Nya yang seutuhnya lewat kematian-Nya sebagai korban tebusan atas dosa-dosa kita, keselamatan bagi kita umat manusia. Perjamuan itu kembali terjadi dalam perayaan ekaristi yang kita rayakan. Dalam perayaan ekaristi, Kristus yang mengasihi manusia sampai memberikan diri-Nya bagi kita hadir kembali. Sehingga jelas bahwa perayaan ekaristi atau perjamuan makan bersama Yesus, yang mana Yesus sendirilah yang mengundang kita pada perjamuan itu, Dia sendiri yang menyediakan makanan rohani bagi kita yakni diri-Nya sendiri untuk kita santap menjadi makanan dan minuman rohani bagi kita. Dengan demikian perayaan Ekaristi yang kita rayakan adalah perjamuan cinta kasih Yesus bagi kita.
Sungguh perayaan ekaristi adalah perjamuan Yesus sendiri bersama kita. Perayaan ekaristi sungguh perjamuan agung bersama Yesus. Kita semua diundang untuk menghadirinya dan diberi makanan rohani yakni diri-Nya sendiri. Hosti yang kita terima itu adalah Yesus sendiri. Sehingga denga menerima komuni suci, kita menyantap Yesus atau kita sungguh bersatu dengan Yesus yang mahacinta.
Persatuan kita sungguh nyata dalam menyambut komuni suci. Maka baiklah kita mencintai perayaan ekatisti dan sebelum merayakan ekaristi baiklah juga kita seperti para murid mempersiapkan diri sepenuhnya. Persiapan yang diminta oleh Yesus adalah persiapan batin dan iman. Sehingga dengan demikian persatuan kita dengan Yesus sungguh-sungguh kita hayati.
Semoga dengan perayaan hari ini, kita semakin mencintai perayaan ekaristi, selalu rindu bersatu dengan Yesus dengan menerima komuni suci. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.