RENUNGAN HARI BIASA: PEKAN BIASA X
RABU 13 Juni 2012
(Antonius dr Padua)
1Raj 18:20-39, Mzm 16:1-2a,4,5,8,11, Mat 5:17-19
BACAAN INJIL:
"Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.
RENUNGAN:
“Membawa perubahan.” Inilah slogan dari salah satu partai pendatang baru di negeri Indonesia ini. Partai ini sepertinya membaca keinginan masyarakat banyak yang membutuhkan suatu perubahan dalam negeri ini dan juga dalam pemerintahan. Pada saat ini memang masyarakat membutuhkan suatu perubahan sebab pada saat ini banyak peraturan yang tidak lagi berpihak pada masyarakat banyak tetapi hanya berpihak pada orang-orang tertentu atau kelompok tertentu, juga dilihat bahwa saat ini banyak para pejabat yang tidak lagi mementingkan kepentingan rakyat banyak, hanya mementingkan kepentingan pribadi atau kepentingan kelompok partainya. Kiranya masih banyak hal yang terjadi dalam negeri ini yang dirasa membutuhkan suatu perubahan. Sehingga orang atau partai yang membutuhkan perubahan pasti akan menarik simpati masyarakat banyak. Namun perubahan yang bagaimana dulu?
Pada zaman Yesus juga terjadi hal yang demikian. Masyarakat pada zaman ini merasakan tekanan dan penderitaan dari pihak tertentu, banyak peraturan yang dibuat pemerintah yang memberatkan masyarakat kecil, juga menderita karena penjajah. Sehingga dengan kehadiran Yesus, mereka berharap bahwa Yesus membawa suatu perubahan hidup yang membebaskan mereka dari penjajahan, membebaskan mereka dari peraturan yang memberatkan mereka. Apalagi Yesus seringkali tampil berani, tidak takut menyerukan kebenaran dan bahkan seakan berani melanggar aturan yang berlaku pada saat itu.
Jawaban Yesus sebagaimana kita dengarkan dalam Injil hari ini seakan menghapus harapan masyarakat pada saat itu. Yesus mengatakan bahwa Dia datang bukan untuk meniadakan hukum tetapi menggenapinya dan bahkan dengan tegas mengatakan bahwa selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat dan orang yang mengurangi hukup Taurat, mengajarkannya demikian kepada orang lain, akan menduduki tempat terendah dalam Kerajaan Surga. Jawaban Yesus ini pasti mengejutkan pendengar saat itu, dan seakan Yesus tidak berpihak pada masyarakat kecil.
Namun kiranya bukan demikianlah yang dimaksud oleh Yesus. Yesus sungguh berpihak pada kebenaran dan kepada orang-orang kecil. Yesus mengatakan demikian justru karena banyak para ahli Taurat, para imam dan tua-tua jemaat sudah menyelewengkan Hukum Taurat. Mereka itu membuat peraturan yang bertentangan dengan kehendak Allah yakni cinta kasih. Saat itu banyak peraturan yang dibuat seakan baik, tetapi melupakan hukum cinta kasih sehingga orang tidak lagi dapat merasakan kehadiran cinta kasih Allah bagi manusia. Bahkan seringkali peraturanlah yang lebih diutamakan, bukan cinta kasih. Padahal dengan jelas, Inti Hukum Taurat adalah cinta kasih Allah kepada manusia dan mengajak orang untuk mencintai Allah.
Inilah yang dimaksudkan oleh Yesus, bahwa Dia datang bukan untuk meniadakan Hukum Taurat tetapi malah mengembalikan hakekat cinta kasih yang sudah dikaburkan oleh aturan-aturan yang dibuat pada masa itu. Menggenapi yang dimaksudkan oleh Yesus juga dalam arti bahwa Yesus justru memenuhi janji Allah pada manusia yakni kasih Allah sebagaimana yang dinyatakan dalam Hukum Taurat, sehingga diri-Nya adalah penggenapan kasih Allah kepada manusia. Sehingga dengan jelas, bahwa Yesus justru membawa kebenaran Allah dan cinta kasih Allah kepada manusia.
Dengan demikian, sungguh sukacita yang besar bagi kita bahwa Yesus adalah Tuhan yang menyatakan cinta kasih Allah hadir dalam hidup kita, Dia berpihak pada kebenaran dan kepada kita semua. Dia adalah Allah beserta kita. Yesus adalah harapan baru bagi kita untuk beroleh hidup bahagia dan kekal. Sehingga kita patur bersyukur dan syukur kita hendaknya kita ungkapkan dalam kesetiaan percaya pada-Nya, mengikuti-Nya dan menjalankan perintah-perintah-Nya.
Semoga kita juga mengikuti teladan Yesus dalam memperbaharui kehidupan ini sehingga sesuai dengan kehendak Allah dan menyatakan kehadiran cinta kasih Allah dalam hidup ini.
Dalam kehidupan ini, banyak hal yang dibuat oleh manusia yang sudah melenceng dari kehendak Allah dan bahkan banyak aturan yang ada yang bertentangan dengan hukum cinta kasih Allah, sehingga tidak sedikit orang yang tidak lagi percaya pada Allah dan tidak lagi bisa merasakan kasih Allah kepada manusia. Maka semoga kita hidup menggenapi cinta kasih Allah dalam hidup kita. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.