RENUNGAN HARIAN: PEKAN BIASA X
(HARI RAYA HATI YESUS YANG MAHAKUDUS)
Jumat 15 Juni 2012
Hos 11:1,3-4,8c-9, MT Yes 11:2-3,4-bcd,5-6, Ef 3:8-12,14-19, Yoh 19:31-37
BACAAN INJIL:
Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib, sebab Sabat itu adalah hari yang besar, maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan.
Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus; tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya, tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air. Dan orang yang melihat hal itu sendiri yang memberikan kesaksian ini dan kesaksiannya benar, dan ia tahu, bahwa ia mengatakan kebenaran, supaya kamu juga percaya. Sebab hal itu terjadi, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci: "Tidak ada tulang-Nya yang akan dipatahkan." Dan ada pula nas yang mengatakan: "Mereka akan memandang kepada Dia yang telah mereka tikam."
RENUNGAN:
“Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.” (Mat 5:8)
Hati mempunyai peranan penting dalam hidup seseorang, sebab dari hatilah sumber perilaku seseoarang. Bila hatinya bersih, dia akan mengeluarkan perbendaharaan yang baik, sedangkan hati yang tidak bersih, akan mengeluarkan perbendaharaan yang tidak baik. Oleh sebab itulah Yesus mengatakan bahwa orang yang suci hatinya akan melihat Allah.
Hari ini adalah hari Raya Hati Yesus yang Mahakudus.
Hati Yesus yang Mahakudus jelas terpancar pada hidupnya yang senantiasa melakukan kehendak Allah dan mengasihi manusia sampai sehabis-habisnya. Sungguh hanya kehendak Allah lah yang ada dalam diri Yesus dan hanya menyeasihi manusialah yang ada dalam hati Yesus. Kekudusan hati Yesus juga nyata pada saat hatinya ditombak oleh serdadu ketika Dia disalib. Ketika serdaru itu menusuk jantung Yesus dengan tombak, keluarlah darah dan air dari jantung Yesus.
Darah dan air adalah lambang sakramen bagi Gereja. Darah itu jelas melambangkan kasih Yesus yang sungguh luar biasa kepada manusia dan karena kasih-Nya itu Dia mencurahkan dara-Nya untuk menebus dosa-dosa manusia. Darah itu adalah penebusan Yesus atas manusia karena kasih-Nya. Air yang keluar melambangkan baptisan yang membersihkan kembali manusia menjadi anak-anak Allah. Sehingga sungguh nyata bagi kita akan kekudusan hati Yesus. Saat menderita sekalipun, Yesus tetap melakukan yang baik bagi manusia yang dikasihi-Nya. Walau menderita, penderitaan itu tidak membuat Dia tidak lagi mengasihi manuisa, itu karena hati Yesus sungguh mahakudus.
Dengan perayaan ini, kita patut bersyukur bahwa kasih Allah tidak pernah berakhir, tidak ada yang bisa menghalangi kasih Allah kepada kita. Allah selalu membela dan melakukan hal yang baik kepada kita. Bahkan saat tergantung disalib sekalipun Yesus tetap menyatakan kasi-Nya kepada kita
Namun dengan hari raya ini juga mengingatkan kita agar kita juga mengupayakan kekudusan hati kita. Memelihara kekudusan hati yakni dengan selalu berusaha melakukan kehendak Allah dalam hidup kita. Sebab dengan demikian kita akan terhindar dari perbuatan-perbuatan yang tidak baik.
Orang yang hatinya selalu dipenuhi kehendak Allah, dia akan mengeluarkan perbendaharaan yang baik, yakni melakukan kehendak Allah dalam hidupnya. Bila hati kita senantiasa dipenuhi keinginan untuk melakukan kehendak Allah, kitapun akan sanggup mengalahkan penderitaan hidup atau penderitaan hidup tidak akan mengalahkan kita. Hati yang demikian akan selalu menguatkan kita untuk setia kepada Allah.
Hati yang kudus atau bersih juga akan terungkap pada hidup yang rela berkorban bagi sesama dan membawa kesegaran bagi manusia.
Darah dan air sama-sama sangat penting bagi tubuh manusia. Tubuh manusia pasti terdiri dari darah dan air. Sehingga dengan demikian, seperti hati Yesus yang mengeluarkan darah dan air, demikianpun kita harus mencurahkan darah dan air bagi sesama. Tentu kita tidak harus ditombak, tetapi hidup kita haruslah memberi kehidupan dan kesegaran bagi sesama. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.