RENUNGAN MINGGU: HARI RAYA PENAMPAKAN TUHAN,
8 Januari 2012:
(Hari Anak Misioner Sedunia)
Yes 60:1-6, Mzm 72:1-2,7-8,10-11,12-13, Ef 3:2-3a,5-6, Mat 2:1-12
8 Januari 2012:
(Hari Anak Misioner Sedunia)
Yes 60:1-6, Mzm 72:1-2,7-8,10-11,12-13, Ef 3:2-3a,5-6, Mat 2:1-12
BACAAN INJIL: (Mat2:1-12)
“Kami datang dari Timur mau menyembah Sang Raja baru.”
Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem dan bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia." Ketika raja Herodes mendengar hal itu terkejutlah ia beserta seluruh Yerusalem. Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka, di mana Mesias akan dilahirkan. Mereka berkata kepadanya: "Di Betlehem di tanah Yudea, karena demikianlah ada tertulis dalam kitab nabi: Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel." Lalu dengan diam-diam Herodes memanggil orang-orang majus itu dan dengan teliti bertanya kepada mereka, bilamana bintang itu nampak. Kemudian ia menyuruh mereka ke Betlehem, katanya: "Pergi dan selidikilah dengan seksama hal-hal mengenai Anak itu dan segera sesudah kamu menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku supaya akupun datang menyembah Dia." Setelah mendengar kata-kata raja itu, berangkatlah mereka. Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat, di mana Anak itu berada. Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka. Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur. Dan karena diperingatkan dalam mimpi, supaya jangan kembali kepada Herodes, maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain.
RENUNGAN:
Di manakah Tuhan itu pada zaman ini? Apakah Tuhan masih hadir dalam kehidupan sekarang?
Pertanyaan nakal demikian bisa saja terdengar pada zaman ini. Sebab pasti jadi banyak orang yang tidak lagi mampu menangkap kehadiran Tuhan dalam hidup sekarang ini, juga tidak sedikit orang yang tidak lagi menyadari dan mengakui peran Tuhan dalam hidup zaman modern sekarang ini. Orang mengatakan dirinya beriman, tetapi pada kenyataannya tidak lagi bisa menangkap kehadiran Tuhan dan peran Tuhan dalam hidupnya. Sebab saat ini orang lebih realisti, lebih berpikir logika dan lebih mengandalkan nalar ataupun kemajuan zaman. Kemajuan zaman adalah suatu sukacita tetapi sekaligus melahirkan suatu keprihatinan, karena orang akhirnya melihat bahwa hidup ini semuanya diatur oleh pikiran dan kemajuan zaman. Bahkan orang yang dianggap beriman dan berserah diri atau atau mengandalkan Tuhan seringkali dianggap cengeng dan orang yang gampang putus asa, tidak mau berjuang atau bekerja keras dalam hidupnya.Juga tidak sedikit orang yang terang-terangan menjadi ateis, tidak lagi mengakui adanya Tuhan dan adanya peran Tuhan dalan hidup ini. Kalaupun tidak berani terang-terangan mengatakan diri sebagai orang yang ateis, banyak orang yang diam-diam atau dalam praktek hidup menjadi seorang ateis.
Ada pula orang yang tetap beriman, tetapi mereka tidak mampu menemukan dan merasakan kehadiran Tuhan dalam hidup ini. Hal ini bisa terjadi karena melihat dan mengalami banyaknya penderitaan, persoalan dan beratnya beban hidup yang terjadi. Hal ini juga bisa terjadi karena pada kenyataannya banyak orang yang mengatakan diri percaya kepada Tuhan, namun mereka tidak hidup sebagai orang beriman, mereka tidak bisa menghadirkan Tuhan dalam hidup sehingga orang lain bisa menangkap dan merasakan kehadiran Tuhan.
Hari ini adalah Hari Raya Penampakan Tuhan. Penampakan dalam perayaan ini tentu tidak sama dengan penampakan-penampakan yang marak terjadi, misalnya penampakan setan, atau penampakan suster ngesot atau penampakan-penampakan lain. Hari Raya Penampakan ini menyatakan kepada kita bahwa Tuhan menyatakan diri kepada kita dan nyata dalam diri Yesus Tuhan yang lahir di kandang domba di Betlehem. Yesus Tuhan menyatakan kehadiran-Nya bukan untuk orang-orang atau suku bangsa tertentu tetapi kepada segala bangsa. Hal ini digambarkan dengan tiga orang majus atau juga disebut 3 orang sarjana dari Timur. Hal menarik bagi kita adalah yang menuntun mereka mencari dan datang kepada Yesus adalah bintang kecil dan mereka juga mampu menangkap kehadiran bintang itu menjada tanda kehadiran Sang Mesias dan penuntun mereka datang kepada Yesus tuk menyembah-Nya.
Dalam hidup setiap hari, Tuhan selalu hadir dan berkarya bagi kita. Tuhan selalu membuat tanda kehadiran dan karya-Nya kepada kita, dan sebenarnya banyak tanda dalam hidup kita, hanya kita kurang mampu menangkap tanda itu dan tidak memahaminya sehingga kita tidak sampai datang kepada Tuhan. Bintang tanda kehadiran Tuhan itu bisa lewat pengalaman hidup kita dan juga lewa sesama kita yang berusaha hidup baik dan berbuat baik kepada kita. Kita pasti punya pengalaman baik dalam hidup kita, namun kita tidak sanggup melihatnya sebagai tanda bintang kehadiran Tuhan dan yang menuntun kita percaya kepada Tuhan sehingga kita datang kepada-Nya untuk menyembah dan bersykur kepada-Nya. Kadang semuanya pengalaman baik yang kita alami kita anggap sebagai kebetulan saja terjadi, atau menganggap karena memang kita mempunyai nasib baik atau karena kerja keras dan usaha kita. Bintang yang menuntun kita kepada Tuhan bisa kita alami dalam diri sesama atau orang lain yang berusaha hidup baik dan berbuat baik kepada kita. Sehingga hari ini hendaknya kita semakin berusaha untuk mampu menangkap bintang yang menjadi tanda kehadiran Tuhan dalam hidup kita dan bintang itu menuntun kita datang kepada Tuhan.
Sebagaimana tadi kami katakan bahwa sekarang ini banyak orang yang tidak lagi percaya akan kehadiran Tuhan dan bahkan tidak sedikit yang menjadi ateis. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi kita. Sekarang ini juga banyak orang yang merindukan tanda kehadiran Tuhan dalam hidup mereka. Banyak orang yang juga kecewa karena orang-orang pengikut Kristus justru tidak hidup sebagai tanda kehadiran Tuhan dalam hidup mereka. Maka kita yang percaya kepada kita, justrus harus menjadi bintang yang menjadi tanda kehadiran Tuhan bagi sesama dan menjadi bintang yang menuntun sesama untuk datang dan percaya kepada Yesus. Menjadi bintang seperti bintang yang dilihat oleh ketiga raja dari Majus adalah dengan berusaha hidup seperti yang dikehendaki oleh Tuhan, yakni hidup melalui jalan yang ditunjukkan Tuhan kepada kita, bukan lagi melalui jalan hidup Herodes. Ketia raja itu, setelah bertemu dengan Yesus, mereka pulang ke kampung halaman mereka bukan lagi melalui jalan tempat mereka bertemu dengan Herodes, tetapi melalui jalan yang dikatakan oleh Tuhan kepada mereka. Sesudah bertemu dengan Yesus, mereka mengikuti jalan yang dikehendaki oleh Tuhan. Ini menjadi suatu permenungan bagi kita, bahwa kita yang percaya kepada Yesus, haruslah hidup dalam jalan yang dikatakan oleh Tuhan, hidup dengan mendengarkan dan melakukan kehendak Tuhan. Dengan hidup demikian, kita menjadi bintang bagi sesama kita. Dengan demikian hidup dan diri kita menjadi bintang yang menyatakan kehadiaran Tuhan bagi sesama dan menuntun sesama datang kepada Tuhan. Amin.
“Kami datang dari Timur mau menyembah Sang Raja baru.”
Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem dan bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia." Ketika raja Herodes mendengar hal itu terkejutlah ia beserta seluruh Yerusalem. Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka, di mana Mesias akan dilahirkan. Mereka berkata kepadanya: "Di Betlehem di tanah Yudea, karena demikianlah ada tertulis dalam kitab nabi: Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel." Lalu dengan diam-diam Herodes memanggil orang-orang majus itu dan dengan teliti bertanya kepada mereka, bilamana bintang itu nampak. Kemudian ia menyuruh mereka ke Betlehem, katanya: "Pergi dan selidikilah dengan seksama hal-hal mengenai Anak itu dan segera sesudah kamu menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku supaya akupun datang menyembah Dia." Setelah mendengar kata-kata raja itu, berangkatlah mereka. Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat, di mana Anak itu berada. Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka. Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur. Dan karena diperingatkan dalam mimpi, supaya jangan kembali kepada Herodes, maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain.
RENUNGAN:
Di manakah Tuhan itu pada zaman ini? Apakah Tuhan masih hadir dalam kehidupan sekarang?
Pertanyaan nakal demikian bisa saja terdengar pada zaman ini. Sebab pasti jadi banyak orang yang tidak lagi mampu menangkap kehadiran Tuhan dalam hidup sekarang ini, juga tidak sedikit orang yang tidak lagi menyadari dan mengakui peran Tuhan dalam hidup zaman modern sekarang ini. Orang mengatakan dirinya beriman, tetapi pada kenyataannya tidak lagi bisa menangkap kehadiran Tuhan dan peran Tuhan dalam hidupnya. Sebab saat ini orang lebih realisti, lebih berpikir logika dan lebih mengandalkan nalar ataupun kemajuan zaman. Kemajuan zaman adalah suatu sukacita tetapi sekaligus melahirkan suatu keprihatinan, karena orang akhirnya melihat bahwa hidup ini semuanya diatur oleh pikiran dan kemajuan zaman. Bahkan orang yang dianggap beriman dan berserah diri atau atau mengandalkan Tuhan seringkali dianggap cengeng dan orang yang gampang putus asa, tidak mau berjuang atau bekerja keras dalam hidupnya.Juga tidak sedikit orang yang terang-terangan menjadi ateis, tidak lagi mengakui adanya Tuhan dan adanya peran Tuhan dalan hidup ini. Kalaupun tidak berani terang-terangan mengatakan diri sebagai orang yang ateis, banyak orang yang diam-diam atau dalam praktek hidup menjadi seorang ateis.
Ada pula orang yang tetap beriman, tetapi mereka tidak mampu menemukan dan merasakan kehadiran Tuhan dalam hidup ini. Hal ini bisa terjadi karena melihat dan mengalami banyaknya penderitaan, persoalan dan beratnya beban hidup yang terjadi. Hal ini juga bisa terjadi karena pada kenyataannya banyak orang yang mengatakan diri percaya kepada Tuhan, namun mereka tidak hidup sebagai orang beriman, mereka tidak bisa menghadirkan Tuhan dalam hidup sehingga orang lain bisa menangkap dan merasakan kehadiran Tuhan.
Hari ini adalah Hari Raya Penampakan Tuhan. Penampakan dalam perayaan ini tentu tidak sama dengan penampakan-penampakan yang marak terjadi, misalnya penampakan setan, atau penampakan suster ngesot atau penampakan-penampakan lain. Hari Raya Penampakan ini menyatakan kepada kita bahwa Tuhan menyatakan diri kepada kita dan nyata dalam diri Yesus Tuhan yang lahir di kandang domba di Betlehem. Yesus Tuhan menyatakan kehadiran-Nya bukan untuk orang-orang atau suku bangsa tertentu tetapi kepada segala bangsa. Hal ini digambarkan dengan tiga orang majus atau juga disebut 3 orang sarjana dari Timur. Hal menarik bagi kita adalah yang menuntun mereka mencari dan datang kepada Yesus adalah bintang kecil dan mereka juga mampu menangkap kehadiran bintang itu menjada tanda kehadiran Sang Mesias dan penuntun mereka datang kepada Yesus tuk menyembah-Nya.
Dalam hidup setiap hari, Tuhan selalu hadir dan berkarya bagi kita. Tuhan selalu membuat tanda kehadiran dan karya-Nya kepada kita, dan sebenarnya banyak tanda dalam hidup kita, hanya kita kurang mampu menangkap tanda itu dan tidak memahaminya sehingga kita tidak sampai datang kepada Tuhan. Bintang tanda kehadiran Tuhan itu bisa lewat pengalaman hidup kita dan juga lewa sesama kita yang berusaha hidup baik dan berbuat baik kepada kita. Kita pasti punya pengalaman baik dalam hidup kita, namun kita tidak sanggup melihatnya sebagai tanda bintang kehadiran Tuhan dan yang menuntun kita percaya kepada Tuhan sehingga kita datang kepada-Nya untuk menyembah dan bersykur kepada-Nya. Kadang semuanya pengalaman baik yang kita alami kita anggap sebagai kebetulan saja terjadi, atau menganggap karena memang kita mempunyai nasib baik atau karena kerja keras dan usaha kita. Bintang yang menuntun kita kepada Tuhan bisa kita alami dalam diri sesama atau orang lain yang berusaha hidup baik dan berbuat baik kepada kita. Sehingga hari ini hendaknya kita semakin berusaha untuk mampu menangkap bintang yang menjadi tanda kehadiran Tuhan dalam hidup kita dan bintang itu menuntun kita datang kepada Tuhan.
Sebagaimana tadi kami katakan bahwa sekarang ini banyak orang yang tidak lagi percaya akan kehadiran Tuhan dan bahkan tidak sedikit yang menjadi ateis. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi kita. Sekarang ini juga banyak orang yang merindukan tanda kehadiran Tuhan dalam hidup mereka. Banyak orang yang juga kecewa karena orang-orang pengikut Kristus justru tidak hidup sebagai tanda kehadiran Tuhan dalam hidup mereka. Maka kita yang percaya kepada kita, justrus harus menjadi bintang yang menjadi tanda kehadiran Tuhan bagi sesama dan menjadi bintang yang menuntun sesama untuk datang dan percaya kepada Yesus. Menjadi bintang seperti bintang yang dilihat oleh ketiga raja dari Majus adalah dengan berusaha hidup seperti yang dikehendaki oleh Tuhan, yakni hidup melalui jalan yang ditunjukkan Tuhan kepada kita, bukan lagi melalui jalan hidup Herodes. Ketia raja itu, setelah bertemu dengan Yesus, mereka pulang ke kampung halaman mereka bukan lagi melalui jalan tempat mereka bertemu dengan Herodes, tetapi melalui jalan yang dikatakan oleh Tuhan kepada mereka. Sesudah bertemu dengan Yesus, mereka mengikuti jalan yang dikehendaki oleh Tuhan. Ini menjadi suatu permenungan bagi kita, bahwa kita yang percaya kepada Yesus, haruslah hidup dalam jalan yang dikatakan oleh Tuhan, hidup dengan mendengarkan dan melakukan kehendak Tuhan. Dengan hidup demikian, kita menjadi bintang bagi sesama kita. Dengan demikian hidup dan diri kita menjadi bintang yang menyatakan kehadiaran Tuhan bagi sesama dan menuntun sesama datang kepada Tuhan. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.