RENUNGAN HARIAN: Rabu 11 Januari 2012
MASA BIASA TAHUN B: Pekan I:
1Sam 3:1-10,19-20, Mzm 40:2,5,7-8a,8b-9,10, Mrk 1:29-39
MASA BIASA TAHUN B: Pekan I:
1Sam 3:1-10,19-20, Mzm 40:2,5,7-8a,8b-9,10, Mrk 1:29-39
BACAAN INJIL:
Sekeluarnya dari rumah ibadat itu Yesus dengan Yakobus dan Yohanes pergi ke rumah Simon dan Andreas. Ibu mertua Simon terbaring karena sakit demam. Mereka segera memberitahukan keadaannya kepada Yesus. Ia pergi ke tempat perempuan itu, dan sambil memegang tangannya Ia membangunkan dia, lalu lenyaplah demamnya. Kemudian perempuan itu melayani mereka. Menjelang malam, sesudah matahari terbenam, dibawalah kepada Yesus semua orang yang menderita sakit dan yang kerasukan setan. Maka berkerumunlah seluruh penduduk kota itu di depan pintu. Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit dan mengusir banyak setan; Ia tidak memperbolehkan setan-setan itu berbicara, sebab mereka mengenal Dia. Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana. Tetapi Simon dan kawan-kawannya menyusul Dia; waktu menemukan Dia mereka berkata: "Semua orang mencari Engkau." Jawab-Nya: "Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang." Lalu pergilah Ia ke seluruh Galilea dan memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat mereka dan mengusir setan-setan.
RENUNGAN:
Hidup dalam cinta kasih adalah keutamaan kristiani dan panggilan hidup kristiani. Setiap orang yang percaya kepada Yesus dipanggil untuk mengasihi sesama. Namun cinta kasih bukanlah hanya dalam bentuk kata-kata atau rasa keprihatinan kepada sesama. Cinta kasih itu harus nyata dalam suatu perbuatan yang bisa dilihat mata. Cinta kasih yang sungguh hidup adalah cinta yang meluap dalam kepekaan terhadap sesama terutama yang menderita dan pada akhirnya terungkap dalam suatu perbuatan bagi sesama.
Hari ini Yesus memberi teladan bagi kita bagaimana hidup sebagai pengikut-Nya. Dalam kesibukan-Nya mengajarkan kerajaan Allah, Dia tetap peduli, peka dan berbuat cinta kasih kasih kepada mertua Simon Petrus yang sedang sakit dan juga menyembuhkan orang-orang sakit yang dibawa kepada-Nya. Memang perbuatan cinta kasih ini, juga merupakan suatu kenyataan bahwa Yesus tidak hanya mengajarkan kasih, tetapi apa yang diajarkan-Nya dibuktikan dalam kepekaan dan perbuatan kasih kepada sesama terutama yang sedang menderita. Namun selain itu, jelas bahwa Yesus tidak hanya mengajar tetapi juga tidak lupa berbuat cinta kasih.
Dalam hidup, betapa banyak orang yang menjadi pengikuti Yesus, tetapi tidak punya kepekaan kepada sesama yang menderita apalai melakukan perbuatan cinta kasih. Juga banyak para pengikuti Yesus yang hanya sibuk dengan mewartakan sabda Tuhan, tetapi tidak punya waktu untuk peka terhadap sesama yang menderita dan tidak berbuat apa-apa buat mereka. Sering kita hanya pintar dalam kata-kata cinta, pintar dalam menyampaikan sabda Allah, tetapi tidak berbuah dalam perbuatan cinta kasih kepada sesama. Kita seringkali hanya jatuh pada sikap rasa kasihan, rasa prihatin kepada sesama, tetapi hanya sekedar basa-basi saja.
Dari sebab itu, hari ini Yesus memberi contoh agar di tengah kesibukan kita, juga di tengah kesibukan kegiatan iman yang kita lakukan, kita hendaknya tetapi punya kepekaan dan sikap peduli kepada sesama terutama yang lagi menderita.. Dan pada akhirnya kita hendaknya berani berbuat sesuatu bagi sesama kita. Amin.
Sekeluarnya dari rumah ibadat itu Yesus dengan Yakobus dan Yohanes pergi ke rumah Simon dan Andreas. Ibu mertua Simon terbaring karena sakit demam. Mereka segera memberitahukan keadaannya kepada Yesus. Ia pergi ke tempat perempuan itu, dan sambil memegang tangannya Ia membangunkan dia, lalu lenyaplah demamnya. Kemudian perempuan itu melayani mereka. Menjelang malam, sesudah matahari terbenam, dibawalah kepada Yesus semua orang yang menderita sakit dan yang kerasukan setan. Maka berkerumunlah seluruh penduduk kota itu di depan pintu. Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit dan mengusir banyak setan; Ia tidak memperbolehkan setan-setan itu berbicara, sebab mereka mengenal Dia. Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana. Tetapi Simon dan kawan-kawannya menyusul Dia; waktu menemukan Dia mereka berkata: "Semua orang mencari Engkau." Jawab-Nya: "Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang." Lalu pergilah Ia ke seluruh Galilea dan memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat mereka dan mengusir setan-setan.
RENUNGAN:
Hidup dalam cinta kasih adalah keutamaan kristiani dan panggilan hidup kristiani. Setiap orang yang percaya kepada Yesus dipanggil untuk mengasihi sesama. Namun cinta kasih bukanlah hanya dalam bentuk kata-kata atau rasa keprihatinan kepada sesama. Cinta kasih itu harus nyata dalam suatu perbuatan yang bisa dilihat mata. Cinta kasih yang sungguh hidup adalah cinta yang meluap dalam kepekaan terhadap sesama terutama yang menderita dan pada akhirnya terungkap dalam suatu perbuatan bagi sesama.
Hari ini Yesus memberi teladan bagi kita bagaimana hidup sebagai pengikut-Nya. Dalam kesibukan-Nya mengajarkan kerajaan Allah, Dia tetap peduli, peka dan berbuat cinta kasih kasih kepada mertua Simon Petrus yang sedang sakit dan juga menyembuhkan orang-orang sakit yang dibawa kepada-Nya. Memang perbuatan cinta kasih ini, juga merupakan suatu kenyataan bahwa Yesus tidak hanya mengajarkan kasih, tetapi apa yang diajarkan-Nya dibuktikan dalam kepekaan dan perbuatan kasih kepada sesama terutama yang sedang menderita. Namun selain itu, jelas bahwa Yesus tidak hanya mengajar tetapi juga tidak lupa berbuat cinta kasih.
Dalam hidup, betapa banyak orang yang menjadi pengikuti Yesus, tetapi tidak punya kepekaan kepada sesama yang menderita apalai melakukan perbuatan cinta kasih. Juga banyak para pengikuti Yesus yang hanya sibuk dengan mewartakan sabda Tuhan, tetapi tidak punya waktu untuk peka terhadap sesama yang menderita dan tidak berbuat apa-apa buat mereka. Sering kita hanya pintar dalam kata-kata cinta, pintar dalam menyampaikan sabda Allah, tetapi tidak berbuah dalam perbuatan cinta kasih kepada sesama. Kita seringkali hanya jatuh pada sikap rasa kasihan, rasa prihatin kepada sesama, tetapi hanya sekedar basa-basi saja.
Dari sebab itu, hari ini Yesus memberi contoh agar di tengah kesibukan kita, juga di tengah kesibukan kegiatan iman yang kita lakukan, kita hendaknya tetapi punya kepekaan dan sikap peduli kepada sesama terutama yang lagi menderita.. Dan pada akhirnya kita hendaknya berani berbuat sesuatu bagi sesama kita. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.