RENUNGAN HARIAN: Sabtu 14 Januari 2012
MASA BIASA TAHUN B: Pekan I:
(Petrus Donders, Odorikus dr Pordenone)
1Sam 9:1-4,17-19, 10:1a, Mzm 21:2-3,4-5,6-7, Mrk 2:13-17
MASA BIASA TAHUN B: Pekan I:
(Petrus Donders, Odorikus dr Pordenone)
1Sam 9:1-4,17-19, 10:1a, Mzm 21:2-3,4-5,6-7, Mrk 2:13-17
BACAAN INJIL:
Sesudah itu Yesus pergi lagi ke pantai danau, dan seluruh orang banyak datang kepada-Nya, lalu Ia mengajar mereka. Kemudian ketika Ia berjalan lewat di situ, Ia melihat Lewi anak Alfeus duduk di rumah cukai lalu Ia berkata kepadanya: "Ikutlah Aku!" Maka berdirilah Lewi lalu mengikuti Dia. Kemudian ketika Yesus makan di rumah orang itu, banyak pemungut cukai dan orang berdosa makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya, sebab banyak orang yang mengikuti Dia. Pada waktu ahli-ahli Taurat dari golongan Farisi melihat, bahwa Ia makan dengan pemungut cukai dan orang berdosa itu, berkatalah mereka kepada murid-murid-Nya: "Mengapa Ia makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?" Yesus mendengarnya dan berkata kepada mereka: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."
RENUNGAN:
Dalam cathnewsindonesia.com dikatakan bahwa Juara tinju dunia Manny Pacquiao adalah seorang pria yang telah berubah dalam kehidupan imannya setelah bertemu dengan Allah dalam mimpinya menyusul pertarungan tinju terakhirnya. Dalam pengakuannya, Manny Pacquiao mengatakan bahwa imannya 100 % kepada Yesus namun hidupnya selama ini tidak sesuai dengan imannya. Pertemuannya dengan Tuhan dlaam mimpi, mengubah hidupnya. Dia meyakini bahwa Tuhanlah yang mengubah hidupnya, bukan mimpi itu. Jelas dari berita kesaksian ini, bahwa dia tidak bertemu secara langsung dengan Tuhan, dia hanya bertemu dalam mimpi. Namun pertemuannya dengan Tuhan walapun hanya dalam mimpi, sungguh mengubah hidupnya. berita selengkapnya, lihat di sini
Pasti juga banyak kesaksian iman yang telah kita dengar tentang orang yang bertemu dengan Yesus dan pertemuan itu sungguh mengubah hidup mereka. Dalam kesaksian-kesaksian yang banyak kita dengar, pertemuan dengan Yesus juga tidak secara langsung, tetapi ada yang dalam mimpi, atau ada pula yang seakan secara nyata bertemu dengan Tuhan. Bagamanapun bentuk pertemuan yang dialami oleh para saudara kita, dan terlepas dengan benar tidaknya hal itu, itu tidak perlu kita persoalkan. Yang perlu kita ambil maknanya adalah bahwa pertemuan dengan Tuhan mengubah hidup seserang menjadi orang yang sungguh hidup dalam iman. Dari pertemuan itu jelas bahwa Yesus menghendaki agar semua orang menjadi hidup baik, hidup menjadi manusia baru seperti yang dikehendaki oleh Tuhan.
Dalam Injil hari ini juga kita dengarkan bagaimana Lewi anak Alfeus duduk di rumah cukai. Lewi duduk-duduk di sana tentu bukan sekedar duduk-duduk atau lagi istirahat, tetapi pasti dia sedang bekerja sebagai pemungut cukai. Ketika Yesus melihat dia, Yesus memanggil dengan berkata, “Ikutlah Aku!" Sungguh luar biasa ajakan Yesus, hanya dengan kata-kata itu, Lewi berdiri dan meninggalkan pekerjaannya untuk mengikuti Yesus. Pertemuan dan ajakan Yesus sungguh mengubah hidupnya, menjadi manusia baru yang hidup mengikuti Yesus.
Nah sekarang, bagaimana dengan kita? Mungkin kita pasti mengatakan bahwa kita sudah menjadi pengikuti Yesus dengan dibaptis dan dengan beriman kepada-Nya. Namun apakah semuanya itu sungguh tampak nyata dalam hidup kita, di mana kita hidup menjadi manusia baru yang sungguh-sungguh mengikuti Yesus?
Banyak orang yang mengatakan dirinya menjadi pengikuti Yesus karena sudah dibaptis dan menyatakan iman kepada Yesus, namun tidak berani meninggalkan hidup lama menjadi hidup baru mengikuti Yesus. Tentu dalam hal ini, bukan berarti bahwa kita harus meninggalkan pekerjaan kita lalu mengikuti Yesus kepada Yesus pergi. Kita tidak perlu dan tidak harus meninggalkan pekerjaan kita sekarang ini, namun yang diharapkan bahwa pertemuan kita dengan Yesus hendaknya membuat kita hidup sesuai dengan kehendak Tuhan dan mengikuti sabda dan teladan yang telah diberikan oleh Tuhan kepada kita. Dalam injil hari ini, Yesus memberi teladan kepada kita yakni Yesus yang bergaul dan mewartakan kasih Allah kepada para pemungut cukai yang dianggap orang-orang berdosa. Yesus memberi teladan bahwa keselamatan Allah ditujukan kepada semua orang, Allah mengasihi semua orang dan menghendaki agar semua orang bertobat dan kembali kepada Allah. Dengan demikian, kita yang mengikuti Yesus berarti hidup mewartakan kasih Allah kepada semua orang, tanpa membeda-bedakan orang dan bahkan tidak menyingkirkan sesama kita.
Kita semua sudah pertemu dengan Yesus dan Yesus memanggil kita agar kita mengikuti Dia. Atau mungkin kita merasa tidak pernah bertemu dengan Yesus dan merasa tidak pernah mendengar panggilan Yesus agar kita mengikuti Dia? Kita semua sudah bertemu dengan Yesus. Pertemuan kita yang sungguh nyata dalam Yesus, itu terjadi pada saat kita merayakan ekaristi dan menyambut komuni suci. Pada perayaan itu, Yesus tidak hanya mengajak kita agar kita mengikuti Dia, tetapi Dia sendiri datang dan memberikan diri-Nya untuk bersatu dengan kita. Hanya persoalannya, hal ini seringkali kurang kita sadari dan imani, sehingga pertemuan dan persatuan kita dengan Yesus, tidak berbuah hidup baru dalam diri kita. Maka sadarilah bahwa Tuhan menghendaki kita selamat, bahagia, TuhanYesus telah menemui kita, kita telah bertemu dengan Dia, Yesus telah memanggil kita untuk mengikuti Dia, dari sebab itu baiklah pertemuan dan persatuan kita dengan Yesus berbuah dalam hidup mengikuti Yesus. Yakinlah, bahwa dengan mengikuti Yesus kita akan beroleh hidup bahagia. Amin.
Sesudah itu Yesus pergi lagi ke pantai danau, dan seluruh orang banyak datang kepada-Nya, lalu Ia mengajar mereka. Kemudian ketika Ia berjalan lewat di situ, Ia melihat Lewi anak Alfeus duduk di rumah cukai lalu Ia berkata kepadanya: "Ikutlah Aku!" Maka berdirilah Lewi lalu mengikuti Dia. Kemudian ketika Yesus makan di rumah orang itu, banyak pemungut cukai dan orang berdosa makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya, sebab banyak orang yang mengikuti Dia. Pada waktu ahli-ahli Taurat dari golongan Farisi melihat, bahwa Ia makan dengan pemungut cukai dan orang berdosa itu, berkatalah mereka kepada murid-murid-Nya: "Mengapa Ia makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?" Yesus mendengarnya dan berkata kepada mereka: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."
RENUNGAN:
Dalam cathnewsindonesia.com dikatakan bahwa Juara tinju dunia Manny Pacquiao adalah seorang pria yang telah berubah dalam kehidupan imannya setelah bertemu dengan Allah dalam mimpinya menyusul pertarungan tinju terakhirnya. Dalam pengakuannya, Manny Pacquiao mengatakan bahwa imannya 100 % kepada Yesus namun hidupnya selama ini tidak sesuai dengan imannya. Pertemuannya dengan Tuhan dlaam mimpi, mengubah hidupnya. Dia meyakini bahwa Tuhanlah yang mengubah hidupnya, bukan mimpi itu. Jelas dari berita kesaksian ini, bahwa dia tidak bertemu secara langsung dengan Tuhan, dia hanya bertemu dalam mimpi. Namun pertemuannya dengan Tuhan walapun hanya dalam mimpi, sungguh mengubah hidupnya. berita selengkapnya, lihat di sini
Pasti juga banyak kesaksian iman yang telah kita dengar tentang orang yang bertemu dengan Yesus dan pertemuan itu sungguh mengubah hidup mereka. Dalam kesaksian-kesaksian yang banyak kita dengar, pertemuan dengan Yesus juga tidak secara langsung, tetapi ada yang dalam mimpi, atau ada pula yang seakan secara nyata bertemu dengan Tuhan. Bagamanapun bentuk pertemuan yang dialami oleh para saudara kita, dan terlepas dengan benar tidaknya hal itu, itu tidak perlu kita persoalkan. Yang perlu kita ambil maknanya adalah bahwa pertemuan dengan Tuhan mengubah hidup seserang menjadi orang yang sungguh hidup dalam iman. Dari pertemuan itu jelas bahwa Yesus menghendaki agar semua orang menjadi hidup baik, hidup menjadi manusia baru seperti yang dikehendaki oleh Tuhan.
Dalam Injil hari ini juga kita dengarkan bagaimana Lewi anak Alfeus duduk di rumah cukai. Lewi duduk-duduk di sana tentu bukan sekedar duduk-duduk atau lagi istirahat, tetapi pasti dia sedang bekerja sebagai pemungut cukai. Ketika Yesus melihat dia, Yesus memanggil dengan berkata, “Ikutlah Aku!" Sungguh luar biasa ajakan Yesus, hanya dengan kata-kata itu, Lewi berdiri dan meninggalkan pekerjaannya untuk mengikuti Yesus. Pertemuan dan ajakan Yesus sungguh mengubah hidupnya, menjadi manusia baru yang hidup mengikuti Yesus.
Nah sekarang, bagaimana dengan kita? Mungkin kita pasti mengatakan bahwa kita sudah menjadi pengikuti Yesus dengan dibaptis dan dengan beriman kepada-Nya. Namun apakah semuanya itu sungguh tampak nyata dalam hidup kita, di mana kita hidup menjadi manusia baru yang sungguh-sungguh mengikuti Yesus?
Banyak orang yang mengatakan dirinya menjadi pengikuti Yesus karena sudah dibaptis dan menyatakan iman kepada Yesus, namun tidak berani meninggalkan hidup lama menjadi hidup baru mengikuti Yesus. Tentu dalam hal ini, bukan berarti bahwa kita harus meninggalkan pekerjaan kita lalu mengikuti Yesus kepada Yesus pergi. Kita tidak perlu dan tidak harus meninggalkan pekerjaan kita sekarang ini, namun yang diharapkan bahwa pertemuan kita dengan Yesus hendaknya membuat kita hidup sesuai dengan kehendak Tuhan dan mengikuti sabda dan teladan yang telah diberikan oleh Tuhan kepada kita. Dalam injil hari ini, Yesus memberi teladan kepada kita yakni Yesus yang bergaul dan mewartakan kasih Allah kepada para pemungut cukai yang dianggap orang-orang berdosa. Yesus memberi teladan bahwa keselamatan Allah ditujukan kepada semua orang, Allah mengasihi semua orang dan menghendaki agar semua orang bertobat dan kembali kepada Allah. Dengan demikian, kita yang mengikuti Yesus berarti hidup mewartakan kasih Allah kepada semua orang, tanpa membeda-bedakan orang dan bahkan tidak menyingkirkan sesama kita.
Kita semua sudah pertemu dengan Yesus dan Yesus memanggil kita agar kita mengikuti Dia. Atau mungkin kita merasa tidak pernah bertemu dengan Yesus dan merasa tidak pernah mendengar panggilan Yesus agar kita mengikuti Dia? Kita semua sudah bertemu dengan Yesus. Pertemuan kita yang sungguh nyata dalam Yesus, itu terjadi pada saat kita merayakan ekaristi dan menyambut komuni suci. Pada perayaan itu, Yesus tidak hanya mengajak kita agar kita mengikuti Dia, tetapi Dia sendiri datang dan memberikan diri-Nya untuk bersatu dengan kita. Hanya persoalannya, hal ini seringkali kurang kita sadari dan imani, sehingga pertemuan dan persatuan kita dengan Yesus, tidak berbuah hidup baru dalam diri kita. Maka sadarilah bahwa Tuhan menghendaki kita selamat, bahagia, TuhanYesus telah menemui kita, kita telah bertemu dengan Dia, Yesus telah memanggil kita untuk mengikuti Dia, dari sebab itu baiklah pertemuan dan persatuan kita dengan Yesus berbuah dalam hidup mengikuti Yesus. Yakinlah, bahwa dengan mengikuti Yesus kita akan beroleh hidup bahagia. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.