RENUNGAN HARIAN: Jumat 13 Januari 2012
MASA BIASA TAHUN B: Pekan I:
Hilarius
1Sam 8:4-7,10-22a, Mzm 89:16-17,18-19, Mrk 2:1-12
MASA BIASA TAHUN B: Pekan I:
Hilarius
1Sam 8:4-7,10-22a, Mzm 89:16-17,18-19, Mrk 2:1-12
BACAAN INJIL:
Kemudian, sesudah lewat beberapa hari, waktu Yesus datang lagi ke Kapernaum, tersiarlah kabar, bahwa Ia ada di rumah. Maka datanglah orang-orang berkerumun sehingga tidak ada lagi tempat, bahkan di muka pintupun tidak. Sementara Ia memberitakan firman kepada mereka, ada orang-orang datang membawa kepada-Nya seorang lumpuh, digotong oleh empat orang. Tetapi mereka tidak dapat membawanya kepada-Nya karena orang banyak itu, lalu mereka membuka atap yang di atas-Nya; sesudah terbuka mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu terbaring. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: "Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!" Tetapi di situ ada juga duduk beberapa ahli Taurat, mereka berpikir dalam hatinya: "Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah. Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri?" Tetapi Yesus segera mengetahui dalam hati-Nya, bahwa mereka berpikir demikian, lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu berpikir begitu dalam hatimu? Manakah lebih mudah, mengatakan kepada orang lumpuh ini: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalan? Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa"? berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: "Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!" Dan orang itupun bangun, segera mengangkat tempat tidurnya dan pergi ke luar di hadapan orang-orang itu, sehingga mereka semua takjub lalu memuliakan Allah, katanya: "Yang begini belum pernah kita lihat."
RENUNGAN:
Saat kita berada di jalan raya, bila mendengar suara raungan mobil ambulans, pasti kita tahu bahwa mobil itu sedang membawa orang sakit atau orang yang sudah meninggal dan mereka meminta kita memberi jalan agar mereka cepat sampai ke tujuan. Kita juga pasti spontan berusaha melambatkan kendaraan, ke pinggir untuk memberi jalan dan mendahulukan mobil ambulans tersebut.
Namun hal yang demikian tidak terjadi dalam Injil hari ini. Dalam Injil hari ini dikatakan bahwa beberapa orang membawa orang sakit kepada Yesus, namun mereka tidak bisa masuk dan membawa orang sakit itu ke hadapan Yesus, karena banyaknya orang yang berkerumun mendengarkan pengajaran Yesus. Orang banyak itu asyik mendengarkan pengajaran Yesus dan tidak mau memberi jalan kepada orang itu supaya bisa membawa orang lumpuh itu kepada Yesus untuk disembuhkan. Walaupun demikian, orang-orang itu tidak kehilangan akal membantu orang lumpuh itu, mereka naik ke atap, membongkar atap dan menurunkan orang lumpuh itu persis di hadapan Yesus. Pastilah orang-orang yang melihat hal itu merasa terganggangu dan jengkel atas kejadian itu. Namun tidak demikian dengan Yesus yang sedang asyik mengajar. Yesus tidak merasa terganggu dengan kejadian itu, tetapi malah melihat sungguh besarnya iman orang lumpuh itu maupun orang yang membawa orang lumpuh itu. Orang yang membawa maupun orang lumpuh itu percaya bahwa walaupun Yesus sedang sibuk mengajar, Yesus tidak akan marah kalau mereka datang untuk minta disembuhkan dan pasti akan mau menyembuhkan. Iman mereka itu benar, Yesus menyembuhkan orang lumpuh itu.
Sungguh luar biasa kasih Allah yang senantiasa berbuat baik bagi semua orang, kapanpun dan di manapun. Allah tidak pernah sibuk sendiri dan tidak pernah menolak siapapun yang datang kepada-Nya untuk mohon pertolongan dari-Nya. Tuhan pasti akan membantu kita. Namun mari kita ingat, saat kita datang kepada Yesus, apakah kita sungguh-sungguh datang dengan iman yang mendalam kepada-Nya sehingga kita bersuha berjuang untuk bisa datang kepada-Nya. Kita pasti akan mengalami banyak kendala untuk datang kepada-Nya, bisa itu halangan dari orang-orang di sekitar kita, dan bisa juga halangan dari dalam diri kita sendiri, yakni tilam kita sendiri yakni persoalan hidup yang berat membuat kita sulit datang kepada Yesus. Karena pada umumnya, bila kita menghadapi persoalan hidup, iman kita juga bisa melemah sehingga kita berat datang kepada Yesus. Dari sebab itu, datanglah selalu pada Yesus, berusahalah untuk datang kepada-Nya, bahwa tilam atau beban persoalan hidup yang kita alami dan datanglah dengan iman, percayalah bahwa Yesus akan membantu kita sehingga kita mampu bangkit berdiri dari beban persoalan hidup kita. Tuhan tidak pernah akan menolak kita, kalau kita sungguh-sungguh selalu berusaha dalam iman.
Namun sabda ini juga bahwa sebagaimana dalam Injil ini jelas Yesus sedang sibuk bekerja mengajar, dan pada saat itu ada orang yang datang minta bantuan kepada-Nya. Dalam kesibukan itu, Yesus tidak merasa terganggu dengan orang yang datang meminta untuk disembuhkan dan Yesus tetapi mengutamakan cinta kasih untuk menyembuhkan orang sakit itu. Kitapun pasti punya kesibukan setiap hari, dan bisa saja saat kita sakit, ada orang yang datang kepada kita untuk meminta cinta kasih, baik itu dari orang lain, maupun mungkin dari keluarga sendiri. Kalau kita lagi asyik atau sibuk bekerja, bisa saja anak-anak Anda datang kepada Anda. Nah saat demikian, bisa saja Anda merasa terganggu dan akhirnya memarahi anak karena merasa anak tidak tahu bahwa anda lagi sibuk dan asyik dengan pekerjaan. Bisa juga kita lagi sibuk dalam kegiatan iman, dan tiba-tiba ada orang yang datang kepada Anda meminta bantuan. Bagaimana reaksi Anda? Bisa saja seperti ahli Taurat yang merasa terganggu dan lebih mengutamakan hari Sabad daripada berbuat cinta kasih. Nah, bagaimanapun sikap kita selama ini dalam situasi demikian, hari ini Yesus mengajarkan kepada kita bahwa walaupun kita sedang sibuk dan asyik dengan pekerjaan ataupun kegiatan iman kita, kita tetap harus tidak lupa untuk berbuat cinta kasih. Bahkan Yesus mengajarkan agar kapanpun dan di manapun, kita harus lebih mengutamakan perbuatan cinta kasih. Malahan, yakinlah, bahwa bila kita sedang sibuk tetapi tetapi mengutamakan cinta kasih, maka pekerjaan dan hidup kita pasti akan lebih membahagiakan. Amin.
Kemudian, sesudah lewat beberapa hari, waktu Yesus datang lagi ke Kapernaum, tersiarlah kabar, bahwa Ia ada di rumah. Maka datanglah orang-orang berkerumun sehingga tidak ada lagi tempat, bahkan di muka pintupun tidak. Sementara Ia memberitakan firman kepada mereka, ada orang-orang datang membawa kepada-Nya seorang lumpuh, digotong oleh empat orang. Tetapi mereka tidak dapat membawanya kepada-Nya karena orang banyak itu, lalu mereka membuka atap yang di atas-Nya; sesudah terbuka mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu terbaring. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: "Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!" Tetapi di situ ada juga duduk beberapa ahli Taurat, mereka berpikir dalam hatinya: "Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah. Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri?" Tetapi Yesus segera mengetahui dalam hati-Nya, bahwa mereka berpikir demikian, lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu berpikir begitu dalam hatimu? Manakah lebih mudah, mengatakan kepada orang lumpuh ini: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalan? Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa"? berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: "Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!" Dan orang itupun bangun, segera mengangkat tempat tidurnya dan pergi ke luar di hadapan orang-orang itu, sehingga mereka semua takjub lalu memuliakan Allah, katanya: "Yang begini belum pernah kita lihat."
RENUNGAN:
Saat kita berada di jalan raya, bila mendengar suara raungan mobil ambulans, pasti kita tahu bahwa mobil itu sedang membawa orang sakit atau orang yang sudah meninggal dan mereka meminta kita memberi jalan agar mereka cepat sampai ke tujuan. Kita juga pasti spontan berusaha melambatkan kendaraan, ke pinggir untuk memberi jalan dan mendahulukan mobil ambulans tersebut.
Namun hal yang demikian tidak terjadi dalam Injil hari ini. Dalam Injil hari ini dikatakan bahwa beberapa orang membawa orang sakit kepada Yesus, namun mereka tidak bisa masuk dan membawa orang sakit itu ke hadapan Yesus, karena banyaknya orang yang berkerumun mendengarkan pengajaran Yesus. Orang banyak itu asyik mendengarkan pengajaran Yesus dan tidak mau memberi jalan kepada orang itu supaya bisa membawa orang lumpuh itu kepada Yesus untuk disembuhkan. Walaupun demikian, orang-orang itu tidak kehilangan akal membantu orang lumpuh itu, mereka naik ke atap, membongkar atap dan menurunkan orang lumpuh itu persis di hadapan Yesus. Pastilah orang-orang yang melihat hal itu merasa terganggangu dan jengkel atas kejadian itu. Namun tidak demikian dengan Yesus yang sedang asyik mengajar. Yesus tidak merasa terganggu dengan kejadian itu, tetapi malah melihat sungguh besarnya iman orang lumpuh itu maupun orang yang membawa orang lumpuh itu. Orang yang membawa maupun orang lumpuh itu percaya bahwa walaupun Yesus sedang sibuk mengajar, Yesus tidak akan marah kalau mereka datang untuk minta disembuhkan dan pasti akan mau menyembuhkan. Iman mereka itu benar, Yesus menyembuhkan orang lumpuh itu.
Sungguh luar biasa kasih Allah yang senantiasa berbuat baik bagi semua orang, kapanpun dan di manapun. Allah tidak pernah sibuk sendiri dan tidak pernah menolak siapapun yang datang kepada-Nya untuk mohon pertolongan dari-Nya. Tuhan pasti akan membantu kita. Namun mari kita ingat, saat kita datang kepada Yesus, apakah kita sungguh-sungguh datang dengan iman yang mendalam kepada-Nya sehingga kita bersuha berjuang untuk bisa datang kepada-Nya. Kita pasti akan mengalami banyak kendala untuk datang kepada-Nya, bisa itu halangan dari orang-orang di sekitar kita, dan bisa juga halangan dari dalam diri kita sendiri, yakni tilam kita sendiri yakni persoalan hidup yang berat membuat kita sulit datang kepada Yesus. Karena pada umumnya, bila kita menghadapi persoalan hidup, iman kita juga bisa melemah sehingga kita berat datang kepada Yesus. Dari sebab itu, datanglah selalu pada Yesus, berusahalah untuk datang kepada-Nya, bahwa tilam atau beban persoalan hidup yang kita alami dan datanglah dengan iman, percayalah bahwa Yesus akan membantu kita sehingga kita mampu bangkit berdiri dari beban persoalan hidup kita. Tuhan tidak pernah akan menolak kita, kalau kita sungguh-sungguh selalu berusaha dalam iman.
Namun sabda ini juga bahwa sebagaimana dalam Injil ini jelas Yesus sedang sibuk bekerja mengajar, dan pada saat itu ada orang yang datang minta bantuan kepada-Nya. Dalam kesibukan itu, Yesus tidak merasa terganggu dengan orang yang datang meminta untuk disembuhkan dan Yesus tetapi mengutamakan cinta kasih untuk menyembuhkan orang sakit itu. Kitapun pasti punya kesibukan setiap hari, dan bisa saja saat kita sakit, ada orang yang datang kepada kita untuk meminta cinta kasih, baik itu dari orang lain, maupun mungkin dari keluarga sendiri. Kalau kita lagi asyik atau sibuk bekerja, bisa saja anak-anak Anda datang kepada Anda. Nah saat demikian, bisa saja Anda merasa terganggu dan akhirnya memarahi anak karena merasa anak tidak tahu bahwa anda lagi sibuk dan asyik dengan pekerjaan. Bisa juga kita lagi sibuk dalam kegiatan iman, dan tiba-tiba ada orang yang datang kepada Anda meminta bantuan. Bagaimana reaksi Anda? Bisa saja seperti ahli Taurat yang merasa terganggu dan lebih mengutamakan hari Sabad daripada berbuat cinta kasih. Nah, bagaimanapun sikap kita selama ini dalam situasi demikian, hari ini Yesus mengajarkan kepada kita bahwa walaupun kita sedang sibuk dan asyik dengan pekerjaan ataupun kegiatan iman kita, kita tetap harus tidak lupa untuk berbuat cinta kasih. Bahkan Yesus mengajarkan agar kapanpun dan di manapun, kita harus lebih mengutamakan perbuatan cinta kasih. Malahan, yakinlah, bahwa bila kita sedang sibuk tetapi tetapi mengutamakan cinta kasih, maka pekerjaan dan hidup kita pasti akan lebih membahagiakan. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.