RENUNGAN HARI BIASA PEKAN XXXII, Jumat 11 Nopember 2011
Martinus dr Tours
Keb 13:1-9, Mzm 19:2-3,4-5, Luk 17:26-37
Martinus dr Tours
Keb 13:1-9, Mzm 19:2-3,4-5, Luk 17:26-37
BACAAN INJIL:
Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia: mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua. Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot: mereka makan dan minum, mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan membangun. Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua. Demikianlah halnya kelak pada hari, di mana Anak Manusia menyatakan diri-Nya. Barangsiapa pada hari itu sedang di peranginan di atas rumah dan barang-barangnya ada di dalam rumah, janganlah ia turun untuk mengambilnya, dan demikian juga orang yang sedang di ladang, janganlah ia kembali. Ingatlah akan isteri Lot! Barangsiapa berusaha memelihara nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya, ia akan menyelamatkannya. Aku berkata kepadamu: Pada malam itu ada dua orang di atas satu tempat tidur, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. Ada dua orang perempuan bersama-sama mengilang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan." (Kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.) Kata mereka kepada Yesus: "Di mana, Tuhan?" Kata-Nya kepada mereka: "Di mana ada mayat, di situ berkerumun burung nasar."
RENUNGAN:
Kematian sering kali datang mendadak dengan tanpa disangka-sangka atau diduga-duga. Ada orang yang kelihatan sehat wal’afiat tetapi beberpa waktu kemudian dia telah meninggal. Cara seseorang meninggal juga berbeda-beda, ada yang karena sakit, ada karena kecelakaan dan ada pula yang mati dalam tidur. Saat kematian tiba, tidak ada seorangpun yang dapat menolaknya, segala sesuatu yang kita miliki, entah itu uang, harta kekayaan, pangkat dan yang sifatnya duniawi tidak akan bisa berbuat apa-apa dan tidak bisa menolak kematian.
Semua orang pasti akan mengalami kematian atau meninggalkan hidup dunia ini. Namun seringkali banyak orang menganggap bahwa hidup yang sekarang inilah yang lebih berharga dan dianggap hidup yang sekarang inilah yang ada dan nyata. Oleh karena itulah orang seringkali berjuang mempertahankan hidup yang sekarang ini. Selain itu, orang tentu sudah mengalami sendiri lewat kematian orang lain, yang menjadi suatu bukti bahwa orang pasti akan mengalami kematian, tetap tidak sedikit orang yang takut mati. Mengapa orang takut mati? Pada umumnya karena orang tidak rela meninggalkan kehidupan dunia ini, baik itu karena tidak rela meninggalkan keluarga, kerabat dan teman-teman di dunia ini serta terutama karena tidak rela meninggalkan harta dunia yang dia miliki. Pada umumnya orang kaya yang memiliki harta banyak dan kekuasaan pasti takut mati dan berusaha berjuang agar tidak mati. Apapun usaha manusia dan apapun yang dia miliki, bila kematian sudah menjemput, tiada seorangpun sanggup menolaknya.
Bagi kita orang yang percaya kepada Yesus, kematian tidaklah merupakan kesudahan hidup atau suatu ketakutan yang luar biasa. Kematian bagi kita dalah pintu untuk menuju kehidupan yang sejati yakni kehidupan kekal bersama Allah di surga. Bagi kita hidup yang sekarang adalah hidup yang fana, bukan hidup sejati dan hidup yang sekarang adalah hanya sebagai persiapan untuk menuju kehidupan sejati. Namun untuk masuk ke kehidupan sejati, hidup yang kekal ada syarat yang harus kita penuhi yakni hidup beriman/ percaya kepada Yesus Kristus. Iman kepada Yesus Kristus adalah jalan satu-satunya untuk beroleh hidup kekal sesudah kehidupan di dunia ini. Beriman kepada Yesus tentu bukan hanya sekedar pengakuan saja, tetapi pengakuan iman itu harus juga nyata dalam hidup yang sesuai dengan sabda dan kehendak Yesus. Hidup beriman kepada Yesus dalam hidup sehari-hari merupakan persiapan untuk masuk dalam kehidupan kekal sesudah melalui kematian di dunia ini. Kematian itu bisa datang dengan tiba-tiba, tanpa disangka-sangka dan tidak ada yang bisa menolaknya.
Oleh karena itu, baiklah kita yang masih hidup selalu sadar bahwa hidup sekarang bukanlah hidup yang kekal, hidup kekal itu adalah hidup setelah melalui kematian. Untuk masuk dalam kehidupan kekal, kita harus melalui kematian dan selama kita hidup di dunia ini hendaknya kita gunakan sebagai kesempatan atau persiapan agar kelak kita masuk ke dalam kehidupan kekal. Jalan satu-satunya adalah sungguh percaya pada Yesus Tuhan. Dari sebab itu, janganlah kiranya harta dunia dan apa yang kita miliki menjadi penghalang kita menuju kehidupan kekal, seperti yang terjadi pada istri Lot. Tetapi hendaknya harta dan apa yang kita miliki, justru kita gunakan dengan sebaik-baiknya sebagai salah satu sarana agar kelak beroleh hidup kekal. Amin.
Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia: mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua. Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot: mereka makan dan minum, mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan membangun. Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua. Demikianlah halnya kelak pada hari, di mana Anak Manusia menyatakan diri-Nya. Barangsiapa pada hari itu sedang di peranginan di atas rumah dan barang-barangnya ada di dalam rumah, janganlah ia turun untuk mengambilnya, dan demikian juga orang yang sedang di ladang, janganlah ia kembali. Ingatlah akan isteri Lot! Barangsiapa berusaha memelihara nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya, ia akan menyelamatkannya. Aku berkata kepadamu: Pada malam itu ada dua orang di atas satu tempat tidur, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. Ada dua orang perempuan bersama-sama mengilang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan." (Kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.) Kata mereka kepada Yesus: "Di mana, Tuhan?" Kata-Nya kepada mereka: "Di mana ada mayat, di situ berkerumun burung nasar."
RENUNGAN:
Kematian sering kali datang mendadak dengan tanpa disangka-sangka atau diduga-duga. Ada orang yang kelihatan sehat wal’afiat tetapi beberpa waktu kemudian dia telah meninggal. Cara seseorang meninggal juga berbeda-beda, ada yang karena sakit, ada karena kecelakaan dan ada pula yang mati dalam tidur. Saat kematian tiba, tidak ada seorangpun yang dapat menolaknya, segala sesuatu yang kita miliki, entah itu uang, harta kekayaan, pangkat dan yang sifatnya duniawi tidak akan bisa berbuat apa-apa dan tidak bisa menolak kematian.
Semua orang pasti akan mengalami kematian atau meninggalkan hidup dunia ini. Namun seringkali banyak orang menganggap bahwa hidup yang sekarang inilah yang lebih berharga dan dianggap hidup yang sekarang inilah yang ada dan nyata. Oleh karena itulah orang seringkali berjuang mempertahankan hidup yang sekarang ini. Selain itu, orang tentu sudah mengalami sendiri lewat kematian orang lain, yang menjadi suatu bukti bahwa orang pasti akan mengalami kematian, tetap tidak sedikit orang yang takut mati. Mengapa orang takut mati? Pada umumnya karena orang tidak rela meninggalkan kehidupan dunia ini, baik itu karena tidak rela meninggalkan keluarga, kerabat dan teman-teman di dunia ini serta terutama karena tidak rela meninggalkan harta dunia yang dia miliki. Pada umumnya orang kaya yang memiliki harta banyak dan kekuasaan pasti takut mati dan berusaha berjuang agar tidak mati. Apapun usaha manusia dan apapun yang dia miliki, bila kematian sudah menjemput, tiada seorangpun sanggup menolaknya.
Bagi kita orang yang percaya kepada Yesus, kematian tidaklah merupakan kesudahan hidup atau suatu ketakutan yang luar biasa. Kematian bagi kita dalah pintu untuk menuju kehidupan yang sejati yakni kehidupan kekal bersama Allah di surga. Bagi kita hidup yang sekarang adalah hidup yang fana, bukan hidup sejati dan hidup yang sekarang adalah hanya sebagai persiapan untuk menuju kehidupan sejati. Namun untuk masuk ke kehidupan sejati, hidup yang kekal ada syarat yang harus kita penuhi yakni hidup beriman/ percaya kepada Yesus Kristus. Iman kepada Yesus Kristus adalah jalan satu-satunya untuk beroleh hidup kekal sesudah kehidupan di dunia ini. Beriman kepada Yesus tentu bukan hanya sekedar pengakuan saja, tetapi pengakuan iman itu harus juga nyata dalam hidup yang sesuai dengan sabda dan kehendak Yesus. Hidup beriman kepada Yesus dalam hidup sehari-hari merupakan persiapan untuk masuk dalam kehidupan kekal sesudah melalui kematian di dunia ini. Kematian itu bisa datang dengan tiba-tiba, tanpa disangka-sangka dan tidak ada yang bisa menolaknya.
Oleh karena itu, baiklah kita yang masih hidup selalu sadar bahwa hidup sekarang bukanlah hidup yang kekal, hidup kekal itu adalah hidup setelah melalui kematian. Untuk masuk dalam kehidupan kekal, kita harus melalui kematian dan selama kita hidup di dunia ini hendaknya kita gunakan sebagai kesempatan atau persiapan agar kelak kita masuk ke dalam kehidupan kekal. Jalan satu-satunya adalah sungguh percaya pada Yesus Tuhan. Dari sebab itu, janganlah kiranya harta dunia dan apa yang kita miliki menjadi penghalang kita menuju kehidupan kekal, seperti yang terjadi pada istri Lot. Tetapi hendaknya harta dan apa yang kita miliki, justru kita gunakan dengan sebaik-baiknya sebagai salah satu sarana agar kelak beroleh hidup kekal. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.