RENUNGAN HARI BIASA PEKAN XVI, SELASA 19 Juli 2011
(Kel 14:21-15:1; Mat 12:46-50)
(Kel 14:21-15:1; Mat 12:46-50)
"Ini ibuKu dan saudara-saudaraKu!"
BACAAN INJIL:
" Ketika Yesus masih berbicara dengan orang banyak itu, ibu-Nya dan saudara-saudara-Nya berdiri di luar dan berusaha menemui Dia. Maka seorang berkata kepada-Nya: "Lihatlah, ibu-Mu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan berusaha menemui Engkau." Tetapi jawab Yesus kepada orang yang menyampaikan berita itu kepada-Nya: "Siapa ibu-Ku? Dan siapa saudara-saudara-Ku?" Lalu kata-Nya, sambil menunjuk ke arah murid-murid-Nya: "Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! Sebab siapa pun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku." (Mat 12:46-50), demikian kutipan Warta Gembira hari ini
RENUNGAN:
Membaca injil hari ini sepintas kita menganggap bahwa Yesus sebagai anak berlaku tidak hormat terhadap ibu-Nya. Yesus seakan menyangkal ibu dan saudara-saudara-Nya dengan mengatakan bahwa para murid dan yang mengikuti Dia lah ibu dan saudara-saudara-Nya. Tentu Yesus bukan mau menyangkal dan tidak menghormati Maria sebagai ibu yang telah mengandung dan melahirkan-Nya. Tetapi justru dari kata-kata Yesus yang mengatakan bahwa siapa pun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku, Maria menjadi orang pertama yang dihunjuk lewat perkataan itu. Sebab kita tahu bahwa Maria adalah orang yang sungguh mendengatkan dan melaksanakan Sabda Allah, dia mengandung dari Roh Kudus karena dia mendengarkan sabda Allah. Jadi jelaslah bahwa Yesus bukan tidak mau menghormati Maria dan Mariapun kitanya tidak tersinggung atas perkataan Yesus.
Namun selain itu, Yesus mau mengatakan bahwa Allah sungguh mengasihi manusia sehingga mau menjadi saudara bagi siapa saja yang percaya kepada-Nya dan melakukan kehendak Allah. Dia juga mau menjadi bagian dari keluarga kita semua dan sungguh ingin menjadi orang yang sangat dekat dengan manusia. Tetapi dengan jelas dikatakan bahwa hal itu bisa terjadi bila kita sungguh mau percaya kepada-Nya dan melakukan kehendak Allah.
Kita seringkali bangga menjadi saudara, keluarga atau mempunyai hubungan yang dekat dengan orang yang kaya, orang berpangkat, penguasa atau orang besar, tetapi kita lupa dan hampir mungkin tidak pernah menyadari serta tidak bangga bila kita disebut sebagai keluarga Allah. Padahal kuasa, pangkat dan jabatan asa masanya sehingga ada ungkapan, “Anak, keluarga atau saudara mantan bupati, atau mantan pejabat”. Sedangkan Allah adalah kekal, sehingga tidak pernah dikatakan, “Saudara dari mantan Allah.” Sehingga sungguh besar kasih Allah karena Dia mau menjadi bagian dari hidup kita. Siapakah kita ini sehingga Yesus mau mejadi bagian terdekat dalam keluarga dan dalam hidup kita? Semua adalah karena kasih Allah. Namun baiklah kiranya kita tetap ingat bahwa Yesus telah memberi diri-Nya untuk menjadi bagian dari keluarga dan dekat dengan kita. Maka semoga kita hidup sebagai saudara-saudari Allah, bagian dari keluarga kerejaan Allah dengan percaya kepada-Nya dan melaksanakan kehendak Allah. Amin.
" Ketika Yesus masih berbicara dengan orang banyak itu, ibu-Nya dan saudara-saudara-Nya berdiri di luar dan berusaha menemui Dia. Maka seorang berkata kepada-Nya: "Lihatlah, ibu-Mu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan berusaha menemui Engkau." Tetapi jawab Yesus kepada orang yang menyampaikan berita itu kepada-Nya: "Siapa ibu-Ku? Dan siapa saudara-saudara-Ku?" Lalu kata-Nya, sambil menunjuk ke arah murid-murid-Nya: "Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! Sebab siapa pun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku." (Mat 12:46-50), demikian kutipan Warta Gembira hari ini
RENUNGAN:
Membaca injil hari ini sepintas kita menganggap bahwa Yesus sebagai anak berlaku tidak hormat terhadap ibu-Nya. Yesus seakan menyangkal ibu dan saudara-saudara-Nya dengan mengatakan bahwa para murid dan yang mengikuti Dia lah ibu dan saudara-saudara-Nya. Tentu Yesus bukan mau menyangkal dan tidak menghormati Maria sebagai ibu yang telah mengandung dan melahirkan-Nya. Tetapi justru dari kata-kata Yesus yang mengatakan bahwa siapa pun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku, Maria menjadi orang pertama yang dihunjuk lewat perkataan itu. Sebab kita tahu bahwa Maria adalah orang yang sungguh mendengatkan dan melaksanakan Sabda Allah, dia mengandung dari Roh Kudus karena dia mendengarkan sabda Allah. Jadi jelaslah bahwa Yesus bukan tidak mau menghormati Maria dan Mariapun kitanya tidak tersinggung atas perkataan Yesus.
Namun selain itu, Yesus mau mengatakan bahwa Allah sungguh mengasihi manusia sehingga mau menjadi saudara bagi siapa saja yang percaya kepada-Nya dan melakukan kehendak Allah. Dia juga mau menjadi bagian dari keluarga kita semua dan sungguh ingin menjadi orang yang sangat dekat dengan manusia. Tetapi dengan jelas dikatakan bahwa hal itu bisa terjadi bila kita sungguh mau percaya kepada-Nya dan melakukan kehendak Allah.
Kita seringkali bangga menjadi saudara, keluarga atau mempunyai hubungan yang dekat dengan orang yang kaya, orang berpangkat, penguasa atau orang besar, tetapi kita lupa dan hampir mungkin tidak pernah menyadari serta tidak bangga bila kita disebut sebagai keluarga Allah. Padahal kuasa, pangkat dan jabatan asa masanya sehingga ada ungkapan, “Anak, keluarga atau saudara mantan bupati, atau mantan pejabat”. Sedangkan Allah adalah kekal, sehingga tidak pernah dikatakan, “Saudara dari mantan Allah.” Sehingga sungguh besar kasih Allah karena Dia mau menjadi bagian dari hidup kita. Siapakah kita ini sehingga Yesus mau mejadi bagian terdekat dalam keluarga dan dalam hidup kita? Semua adalah karena kasih Allah. Namun baiklah kiranya kita tetap ingat bahwa Yesus telah memberi diri-Nya untuk menjadi bagian dari keluarga dan dekat dengan kita. Maka semoga kita hidup sebagai saudara-saudari Allah, bagian dari keluarga kerejaan Allah dengan percaya kepada-Nya dan melaksanakan kehendak Allah. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.