RENUNGAN HARI BIASA PEKAN 1VI, SENIN 18 Juli 2011
Kel 14:5-18, MT Kel 15:1-2,3-4,5-6, Mat 12:38-42
Kel 14:5-18, MT Kel 15:1-2,3-4,5-6, Mat 12:38-42
BACAAN INJIL:
Pada waktu itu berkatalah beberapa ahli Taurat dan orang Farisi kepada Yesus: "Guru, kami ingin melihat suatu tanda dari pada-Mu." Tetapi jawab-Nya kepada mereka: "Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam. Pada waktu penghakiman, orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan menghukumnya juga. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat setelah mendengar pemberitaan Yunus, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Yunus! Pada waktu penghakiman, ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama angkatan ini dan ia akan menghukumnya juga. Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengar hikmat Salomo, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Salomo!"
RENUNGAN:
Manusia kerap memerlukan tanda untuk dapat meyakini sesuatu itu benar atau tidak, maka sering menuntut tanda. Para ahli Taurat dan orang Farisi meminta tanda dari Yesus agar mereka percaya bahwa Yesus adalah memang Mesias. Yesus menolak permintaan mereka. Yesus menolak karena Yesus tahu ketegaran hari mereka sebab sudah dengan jelas mereka sudah melihat mukjijat penyembuhan yang dilakukan oleh Yesus namun mereka tetap tidak percaya dan masih meminta tanda lain sesuai dengan keinginan mereka. Sebab dengan jelas mereka tahu bahwa tidak ada orang yang bisa menyembuhkan orang sakit kalau dia bukan berasal dari Allah. Namun walaupun demikian mereka masih tidak percaya, meminta tanda padahal barusan mereka melihat tanda yang dibuat oleh Yesus yakni mukjijat penyembuhan. Mereka tidak percaya karena mengharapkan mesias seperti kehendak mereka bukan seperti yang dikehendaki oleh Allah. Sehingga tanda yang mereka minta adalah tanda seperti yang mereka kehendaki.
Dewasa ini juga seringkali dalam beriman orang meminta tanda baru percaya. Kecenderungan ini kiranya sungguh menjadi ngetren, makanya dalam kebaktian-kebaktian yang bernuansa penyembuhan, selalu ada kesaksian orang yang mengalami penyembuhan atau mukjijat Allah dengan alasan sebagai tanda bagi banyak orang bahwa kuasa Allah itu luar biasa. Seakan tanda itu diharapkan menjadi pelaris dari pelayanan dan pewartaan sehingga terkadang seakan dipaksakan dan bahkan terkadang kesaksiannya berkesan mengada-ada atau sulit untuk dipercaya. Namun itulah kenyataan dalam hidup beriman sehingga orang seakan menjadi percaya karena melihat tanda bukan karena memang percaya kepada Tuhan.
Tanda itu perlu, tetapi bila melulu beriman karena tanda, ada bahaya bahwa orang tidak sungguh percaya kepada Allah tetapi mencari kepuasan diri lewat penglihatan karena seringkali tanda yang kita harapkanpun hanya bila sesuai dengan keinginan hati dan mata kita saja. Padahal dalam hidup ini, Tuhan sudah memberi begitu banyak tanda yang bisa membuat kita percaya. Tanda paling nyata akan kasih Allah adalah Yesus sendiri yang tanda nyata kasih Allah kepada manusia. Kasih Allah itu dinyatakannya dengan rela mengorbankan diri demi menyelamatkan manusia. Selain itu, Tuhan juga memberi banyak tanda dalam hidup hingga sekarang, hanya kita sulit menangkap dan mempercayainya sebagai tanda kehadiran Allah, karena kita kurang percaya pada Yesus dan kasih-Nya yang menyertai kita sepanjang masa. Sebab kalau kita sungguh percaya kepada Yesus, kita pasti bisa dengan mudah menangkap tanda kehadiran-Nya dalam hidup kita bahkan dalam setiap saat kehidupan kita. Sebab Yesus lewat Roh Kudus selalu hadir dalam hidup kita. Artinya, kalau kita memandang hidup ini dengan kaca mata iman, kita pasti dapat dengan mudah menangkap kehadiran Tuhan dalam hidup sehingga kita tidak perlu menuntut tanda dari Tuhan. Sehingga intinya adalah, kita hendaknya semakin membina dan memperdalam iman kita kepada Yesus supaya kita mampu menangkap kehadiran-Nya dalam hidup kita dan kita tidak meminta tanda. Bahkan dengan iman yang mendalam, kita bukannya meminta tanda dari Tuhan atau dari orang lain, tetapi justru menjadi tanda kehadiran Tuhan dalam hidup ini. Amin.
Pada waktu itu berkatalah beberapa ahli Taurat dan orang Farisi kepada Yesus: "Guru, kami ingin melihat suatu tanda dari pada-Mu." Tetapi jawab-Nya kepada mereka: "Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam. Pada waktu penghakiman, orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan menghukumnya juga. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat setelah mendengar pemberitaan Yunus, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Yunus! Pada waktu penghakiman, ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama angkatan ini dan ia akan menghukumnya juga. Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengar hikmat Salomo, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Salomo!"
RENUNGAN:
Manusia kerap memerlukan tanda untuk dapat meyakini sesuatu itu benar atau tidak, maka sering menuntut tanda. Para ahli Taurat dan orang Farisi meminta tanda dari Yesus agar mereka percaya bahwa Yesus adalah memang Mesias. Yesus menolak permintaan mereka. Yesus menolak karena Yesus tahu ketegaran hari mereka sebab sudah dengan jelas mereka sudah melihat mukjijat penyembuhan yang dilakukan oleh Yesus namun mereka tetap tidak percaya dan masih meminta tanda lain sesuai dengan keinginan mereka. Sebab dengan jelas mereka tahu bahwa tidak ada orang yang bisa menyembuhkan orang sakit kalau dia bukan berasal dari Allah. Namun walaupun demikian mereka masih tidak percaya, meminta tanda padahal barusan mereka melihat tanda yang dibuat oleh Yesus yakni mukjijat penyembuhan. Mereka tidak percaya karena mengharapkan mesias seperti kehendak mereka bukan seperti yang dikehendaki oleh Allah. Sehingga tanda yang mereka minta adalah tanda seperti yang mereka kehendaki.
Dewasa ini juga seringkali dalam beriman orang meminta tanda baru percaya. Kecenderungan ini kiranya sungguh menjadi ngetren, makanya dalam kebaktian-kebaktian yang bernuansa penyembuhan, selalu ada kesaksian orang yang mengalami penyembuhan atau mukjijat Allah dengan alasan sebagai tanda bagi banyak orang bahwa kuasa Allah itu luar biasa. Seakan tanda itu diharapkan menjadi pelaris dari pelayanan dan pewartaan sehingga terkadang seakan dipaksakan dan bahkan terkadang kesaksiannya berkesan mengada-ada atau sulit untuk dipercaya. Namun itulah kenyataan dalam hidup beriman sehingga orang seakan menjadi percaya karena melihat tanda bukan karena memang percaya kepada Tuhan.
Tanda itu perlu, tetapi bila melulu beriman karena tanda, ada bahaya bahwa orang tidak sungguh percaya kepada Allah tetapi mencari kepuasan diri lewat penglihatan karena seringkali tanda yang kita harapkanpun hanya bila sesuai dengan keinginan hati dan mata kita saja. Padahal dalam hidup ini, Tuhan sudah memberi begitu banyak tanda yang bisa membuat kita percaya. Tanda paling nyata akan kasih Allah adalah Yesus sendiri yang tanda nyata kasih Allah kepada manusia. Kasih Allah itu dinyatakannya dengan rela mengorbankan diri demi menyelamatkan manusia. Selain itu, Tuhan juga memberi banyak tanda dalam hidup hingga sekarang, hanya kita sulit menangkap dan mempercayainya sebagai tanda kehadiran Allah, karena kita kurang percaya pada Yesus dan kasih-Nya yang menyertai kita sepanjang masa. Sebab kalau kita sungguh percaya kepada Yesus, kita pasti bisa dengan mudah menangkap tanda kehadiran-Nya dalam hidup kita bahkan dalam setiap saat kehidupan kita. Sebab Yesus lewat Roh Kudus selalu hadir dalam hidup kita. Artinya, kalau kita memandang hidup ini dengan kaca mata iman, kita pasti dapat dengan mudah menangkap kehadiran Tuhan dalam hidup sehingga kita tidak perlu menuntut tanda dari Tuhan. Sehingga intinya adalah, kita hendaknya semakin membina dan memperdalam iman kita kepada Yesus supaya kita mampu menangkap kehadiran-Nya dalam hidup kita dan kita tidak meminta tanda. Bahkan dengan iman yang mendalam, kita bukannya meminta tanda dari Tuhan atau dari orang lain, tetapi justru menjadi tanda kehadiran Tuhan dalam hidup ini. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.