Uskup Filipina Minta Maaf Soal Skandal
(Manila 11/7/2011)Para pemimpin gereja Katolik Roma di Filipina, Senin (11/7/2011), meminta maaf setelah beberapa uskup menerima sumbangan dari usaha lotre milik negara dan menjadikan mereka terjerat dalam skandal korupsi.
Presiden Konferensi Uskup Katolik Filipina, Uskup Nereo Odchimar, mengatakan, tujuh uskup yang terlibat kasus tersebut siap untuk "menghadapi konsekuensi" jika mereka ditemukan melanggar hukum. "Kami mengungkapkan duka yang mendalam ... dan rasa sedih bahwa peristiwa baru-baru ini melibatkan orang-orang tercinta kami," kata Odchimar dalam sebuah pernyataan.
Skandal itu bermula dari tuduhan-tuduhan bahwa Presiden Gloria Arroyo menggunakan dana lotre negara untuk memberikan kendaraan 4WD kepada tujuh uskup dan dana 8,38 juta peso (196.000 dolar AS) dalam bentuk uang tunai antara tahun 2007 dan 2010 untuk membeli dukungan mereka. Pemberian mobil-mobil dan sumbangan itu terjadi pada saat Arroyo menghadapi krisis pemakzulan terkait tuduhan korupsi dan bahwa ia berbuat curang dalam pemilihan presiden 2004.
Senat Filipina sedang menyelidiki tuduhan terhadap para uskup itu, khusus menyelidiki apakah sumbangan itu ilegal dan melanggar pemisahan konstitusional antara gereja dan negara. Para uskup itu telah mengakui menerima mobil dan uang tunai, tetapi mengatakan mereka melakukannya untuk membantu orang-orang miskin di komunitas mereka.
Odchimar menekankan lagi Senin bahwa para uskup itu tidak mengakui telah melakukan kesalahan apapun, mereka siap untuk menerima sanksi. "Kami menjamin anda bahwa para uskup yang bersangkutan siap untuk menerima tanggung jawab atas tindakan mereka, dan untuk menghadapi konsekuensi jika terbukti melanggar hukum dan tidak konstitusional," katanya.
Dia juga mengakui, skandal itu telah mencoreng citra gereja, salah satu dari lembaga yang paling berpengaruh di Filipina. "Kami sangat sedih bahwa banyak dari anda, terutama generasi muda, orang miskin ... telah menjadi bingung karena ketidakkonsistensian nyata dari tindakan kami dengan khotbah-khotbah pastoral kami," kata Odchimar.
Seorang perempuan juru bicara Presiden Benigno Aquino mengatakan, permintaan maaf para uskup tersebut "sangat disambut baik". (kompas.com)
Disadur dari : www.mirifica.net
Presiden Konferensi Uskup Katolik Filipina, Uskup Nereo Odchimar, mengatakan, tujuh uskup yang terlibat kasus tersebut siap untuk "menghadapi konsekuensi" jika mereka ditemukan melanggar hukum. "Kami mengungkapkan duka yang mendalam ... dan rasa sedih bahwa peristiwa baru-baru ini melibatkan orang-orang tercinta kami," kata Odchimar dalam sebuah pernyataan.
Skandal itu bermula dari tuduhan-tuduhan bahwa Presiden Gloria Arroyo menggunakan dana lotre negara untuk memberikan kendaraan 4WD kepada tujuh uskup dan dana 8,38 juta peso (196.000 dolar AS) dalam bentuk uang tunai antara tahun 2007 dan 2010 untuk membeli dukungan mereka. Pemberian mobil-mobil dan sumbangan itu terjadi pada saat Arroyo menghadapi krisis pemakzulan terkait tuduhan korupsi dan bahwa ia berbuat curang dalam pemilihan presiden 2004.
Senat Filipina sedang menyelidiki tuduhan terhadap para uskup itu, khusus menyelidiki apakah sumbangan itu ilegal dan melanggar pemisahan konstitusional antara gereja dan negara. Para uskup itu telah mengakui menerima mobil dan uang tunai, tetapi mengatakan mereka melakukannya untuk membantu orang-orang miskin di komunitas mereka.
Odchimar menekankan lagi Senin bahwa para uskup itu tidak mengakui telah melakukan kesalahan apapun, mereka siap untuk menerima sanksi. "Kami menjamin anda bahwa para uskup yang bersangkutan siap untuk menerima tanggung jawab atas tindakan mereka, dan untuk menghadapi konsekuensi jika terbukti melanggar hukum dan tidak konstitusional," katanya.
Dia juga mengakui, skandal itu telah mencoreng citra gereja, salah satu dari lembaga yang paling berpengaruh di Filipina. "Kami sangat sedih bahwa banyak dari anda, terutama generasi muda, orang miskin ... telah menjadi bingung karena ketidakkonsistensian nyata dari tindakan kami dengan khotbah-khotbah pastoral kami," kata Odchimar.
Seorang perempuan juru bicara Presiden Benigno Aquino mengatakan, permintaan maaf para uskup tersebut "sangat disambut baik". (kompas.com)
Disadur dari : www.mirifica.net
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.