Renungan Masa Paskah, Rabu 4 Mei 2011
(Fidelis dr Sigmaringen, Yosef Maria Rubio )
Kis 5:17-26, Mzm 34:2-3,4-5,6-7,8-9, Yoh 3:16-21
(Fidelis dr Sigmaringen, Yosef Maria Rubio )
Kis 5:17-26, Mzm 34:2-3,4-5,6-7,8-9, Yoh 3:16-21
"Kasih Allah sungguh besar atas kita, Dia tidak pernah menghukum kita."
BACAAN INJIL:
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah. Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat. Sebab barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak; tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah."
Demikianlah Injil Tuhan bagi kita hari ini.
RENUNGAN:
Ada pepatah yang mentakan bahwa orang yang tidak pernah mengalami kasih sayang, tentu juga tidak akan bisa mengasihi sesamanya. Kalimat ini mungkin ada benarnya, karena bagaimana dia mau mengasihi sesamanya karena dia sendiri tidak pernah mengalami apa itu dikasihi atau tidak pernah mengalami betapa indahnya hidup dikasihi. Tetapi benarkah orang tidak punya pengalaman dikasihi? Tentu tidak ada orang yang tidak pernah mempunya pengalaman dikasihi. Setiap orang pasti mempunyai pengalaman dikasihi, hanya memang kerapkali orang tidak menyadari. Mungkin karena pengalaman pahit lebih dominan dalam hidup seseorang atau seseorang itu lebih terpusat pada pengalaman pahit, sehingga membuat dia menyadari bahwa dia juga mempunyai pengalaman indah dalam hidupnya yaitu pengalaman dikasihi. Paling tidak kita yakini bahwa Allah mengasihi semua orang, tanpa kecuali.
Dalam Injil hari ini, Allah menegaskan bahwa Allah sungguh mengasihi manusia dan karena kasih-Nya yang sungguh besar, Dia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Karena kasih pula, Allah mengutus anak-Nya yakni Yesus Kristus bukan untuk menghakimi atau menghukum manusia yang hidup dalam kedosaan, tetapi untuk menyelamatkan manusia. Yesus menawarkan keselamata bagi manusia lewat teladan hidup yang baik dan mngajarkan mana yang baik dan mana yang tidak baik dan tidak berkenan di hadapan Allah. Hidup baik sesuai dengan kehendak Allah, itulah hidup dalam terang sedangkan hidup dalam kejahatan itulah hidup dalam kegelapan. Namun nyatanya manusia lebih senang hidup dalam kegelapan yakni dalam perbuatan-perbuatan jahat. Manusia lebih tertarik pada perbuatan-perbuatan jahat, karena tidak mau kehilangan kesenangannya. Juga karena hidup dalam terang atau dalam perbuatan baik yang ditwarkan oleh Yesus memang menuntut suatu pengorbanan dan sarat dengan tantangan.
Maka dalam merenungkan sabda hari ini, kita diajak untuk menyadari kasih Allah. Allah sungguh mengasihi kita semua dan tidak menghendaki kita hidup dalam kebinasaan. Sehingga kalaupun kita mengalami penderitaan dalam hidup, walaupun kita kurang mengalami kasih dari sesama kita karena perlakuan yang tidak baik dari orang lain, baik itu dari orang tua, saudara atau sesama kita, tapi yakinlah bahwa Allah mengasihi kita semua. Dengan menyadari kasih Allah yang demikian besar, kita tetap hidup dalam sukacita, karena selalu ada kasih Allah dalam hidup kita yang selalu menyertai kita.
Selain itu, banyak diantara kita yang mengatakan mengatakan bahwa dirinya menyadari kasih Allah dalam hidupnya dan mengatakan dirinya juga mengasihi Allah. Namun dalam kehidupan dia tidak hidup dalam kasih Allah. Banyak orang yang tidak mengasihi Allah dengan tidak hidup dalam terang. Kalau kita sungguh menyadari kasih Allah atas hidup kita dan kita mengasihi Allah, kita harus hidup dalam terang yakni hidup dalam perbuatan-perbuatan baik dan juga berbuat baik terhadap sesama kita. Kiranya kasih Allah ini sangat perlu kita nyatakan dalam hidup sekarang ini, karena saat ini banyak saudara kita yang tidak lagi mampu menyadari kasih Allah dalam hidupnya karena beratnya beban hidup dan juga karena perlakuan tidak adil dari Negara ini atau dari orang-orang tertentu. Maka tugas kitalah untuk membagikan kasih Allah kepada sesama kita. Juga saat ini kita mengalami bahwa banyak orang yang suka hidup dalam kegelapan, hidup dalam perbuatan-perbuatan jahat. Orang tidak menyadari bahwa dengan perbuatan itu, orang akan masuk dalam kebinasaan hidup. Malah seringkali orang mengatakan bahwa dia mengalami penderitaan hidup adalah karena hukuman Tuhan. Pandangan ini tentu tidak tepat. Allah tidak pernah menghukum kita, tetapi perbuatan kitalah yang ‘menghukum’ kita yang membuat kita masuk dalam penghukuman. Inilah yang perlu kita sampaikan kepada sesam dengan berusaha hidup dalam terang.
Maka semoga kita membagikan kasih Allah kepada sesama kita dengan hidup dalam terang sehingga dengan hidup dalam terang. Amin.
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah. Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat. Sebab barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak; tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah."
Demikianlah Injil Tuhan bagi kita hari ini.
RENUNGAN:
Ada pepatah yang mentakan bahwa orang yang tidak pernah mengalami kasih sayang, tentu juga tidak akan bisa mengasihi sesamanya. Kalimat ini mungkin ada benarnya, karena bagaimana dia mau mengasihi sesamanya karena dia sendiri tidak pernah mengalami apa itu dikasihi atau tidak pernah mengalami betapa indahnya hidup dikasihi. Tetapi benarkah orang tidak punya pengalaman dikasihi? Tentu tidak ada orang yang tidak pernah mempunya pengalaman dikasihi. Setiap orang pasti mempunyai pengalaman dikasihi, hanya memang kerapkali orang tidak menyadari. Mungkin karena pengalaman pahit lebih dominan dalam hidup seseorang atau seseorang itu lebih terpusat pada pengalaman pahit, sehingga membuat dia menyadari bahwa dia juga mempunyai pengalaman indah dalam hidupnya yaitu pengalaman dikasihi. Paling tidak kita yakini bahwa Allah mengasihi semua orang, tanpa kecuali.
Dalam Injil hari ini, Allah menegaskan bahwa Allah sungguh mengasihi manusia dan karena kasih-Nya yang sungguh besar, Dia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Karena kasih pula, Allah mengutus anak-Nya yakni Yesus Kristus bukan untuk menghakimi atau menghukum manusia yang hidup dalam kedosaan, tetapi untuk menyelamatkan manusia. Yesus menawarkan keselamata bagi manusia lewat teladan hidup yang baik dan mngajarkan mana yang baik dan mana yang tidak baik dan tidak berkenan di hadapan Allah. Hidup baik sesuai dengan kehendak Allah, itulah hidup dalam terang sedangkan hidup dalam kejahatan itulah hidup dalam kegelapan. Namun nyatanya manusia lebih senang hidup dalam kegelapan yakni dalam perbuatan-perbuatan jahat. Manusia lebih tertarik pada perbuatan-perbuatan jahat, karena tidak mau kehilangan kesenangannya. Juga karena hidup dalam terang atau dalam perbuatan baik yang ditwarkan oleh Yesus memang menuntut suatu pengorbanan dan sarat dengan tantangan.
Maka dalam merenungkan sabda hari ini, kita diajak untuk menyadari kasih Allah. Allah sungguh mengasihi kita semua dan tidak menghendaki kita hidup dalam kebinasaan. Sehingga kalaupun kita mengalami penderitaan dalam hidup, walaupun kita kurang mengalami kasih dari sesama kita karena perlakuan yang tidak baik dari orang lain, baik itu dari orang tua, saudara atau sesama kita, tapi yakinlah bahwa Allah mengasihi kita semua. Dengan menyadari kasih Allah yang demikian besar, kita tetap hidup dalam sukacita, karena selalu ada kasih Allah dalam hidup kita yang selalu menyertai kita.
Selain itu, banyak diantara kita yang mengatakan mengatakan bahwa dirinya menyadari kasih Allah dalam hidupnya dan mengatakan dirinya juga mengasihi Allah. Namun dalam kehidupan dia tidak hidup dalam kasih Allah. Banyak orang yang tidak mengasihi Allah dengan tidak hidup dalam terang. Kalau kita sungguh menyadari kasih Allah atas hidup kita dan kita mengasihi Allah, kita harus hidup dalam terang yakni hidup dalam perbuatan-perbuatan baik dan juga berbuat baik terhadap sesama kita. Kiranya kasih Allah ini sangat perlu kita nyatakan dalam hidup sekarang ini, karena saat ini banyak saudara kita yang tidak lagi mampu menyadari kasih Allah dalam hidupnya karena beratnya beban hidup dan juga karena perlakuan tidak adil dari Negara ini atau dari orang-orang tertentu. Maka tugas kitalah untuk membagikan kasih Allah kepada sesama kita. Juga saat ini kita mengalami bahwa banyak orang yang suka hidup dalam kegelapan, hidup dalam perbuatan-perbuatan jahat. Orang tidak menyadari bahwa dengan perbuatan itu, orang akan masuk dalam kebinasaan hidup. Malah seringkali orang mengatakan bahwa dia mengalami penderitaan hidup adalah karena hukuman Tuhan. Pandangan ini tentu tidak tepat. Allah tidak pernah menghukum kita, tetapi perbuatan kitalah yang ‘menghukum’ kita yang membuat kita masuk dalam penghukuman. Inilah yang perlu kita sampaikan kepada sesam dengan berusaha hidup dalam terang.
Maka semoga kita membagikan kasih Allah kepada sesama kita dengan hidup dalam terang sehingga dengan hidup dalam terang. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.