Renungan Harian : Senin 14 Februari 2011
Kej 4:1-15,25, Mzm 50:1,8,16bc-17,20-21, Mrk 8:11-13
(Sirilus & Metodius)
"Mengapa angkatan ini meminta tanda?”Kej 4:1-15,25, Mzm 50:1,8,16bc-17,20-21, Mrk 8:11-13
(Sirilus & Metodius)
BACAAN INJIL:
Lalu muncullah orang-orang Farisi dan bersoal jawab dengan Yesus. Untuk mencobai Dia mereka meminta dari pada-Nya suatu tanda dari sorga. Maka mengeluhlah Ia dalam hati-Nya dan berkata: "Mengapa angkatan ini meminta tanda? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kepada angkatan ini sekali-kali tidak akan diberi tanda." Ia meninggalkan mereka; Ia naik pula ke perahu dan bertolak ke seberang.
Demikianlah Injil Tuhan bagi kita hari ini.
RENUNGAN:
Orang mengatakan bahwa manusia adalah makhluk simbolis. Dalam hidup banyak symbol-simbol atau tanda-tanda untuk menggambarkan sesuatu atau dalam menyampaikan sesuatu. Bahkan sesuatu yang hedak disampaikan bisa lebih mudah dimengerti dengan menggunakan symbol atau tanda.
Orang-orang Farisi meminta tanda dari Yesus, yakni tanda bahwa Yesus adalah Mesias. Namun mereka meminta tanda bukan karena percaya atau untuk percaya tetapi hanya sekedar untuk mencobai Yesus. Yesus tahu akan hal itu, sehingga Yesus mengatakan bahwa kepada mereka tidak akan diberikan tanda. Yesus tahu bahwa seharusnya mereka sudah melihat tanda-tanda dalam diri Yesus dan dari karya yang dibuat-Nya bahwa Yesus adalah Mesias. Namun walaupun sudah mereka lihat dan mendengar tentang Yesus, mereka tetap tidak mau menerima dan percaya bahwa Yesus adalah Mesias. Hati mereka sungguh degil dan walaupun Yesus memberi tanda, mereka akan tetap tidak percaya.
Lewat sabda hari ini, kepada kita dikatakan bahwa tanda mukijzat yang dibuat oleh Yesus bukan menjadi tujuan kedatangan Yesus dan bukan menjadi alasan utama untuk percaya kepada Yesus. Tanda mukjizat yang dibuat oleh Yesus adalah salah satu cara untuk menguatkan keyakinan orang bahwa Yesus adalah Mesias. Iman kepada Yesus bahwa Dia adalah Mesias itulah yang pertama-tama, dan dengan iman itu, tanda-tanda mukjizat yang dibuat oleh Yesus semakin meneguhkan iman seseorang. Sebab bagaimanapun hebat dan luarbiasanya mukjizat yang dibuat oleh Yesus, kalau seseorang tidak percaya kepada-Nya, semuanya itu tidak akan berguna.
Dalam kehidupan beriman sekarang ini, juga sering orang meminta tanda dulu baru mau percaya atau mengikuti Yesus. Tanpa sadar seringkali dalam doa kita mengatakan kepada Yesus agar Dia memenuhi keinginan kita sehingga mau sungguh-sungguh percaya kepada-Nya. Tanpa sadar kita meminta tanda dulu baru mau percaya kepada-Nya dan bahkan seakan itu menjadi syarat utama yang harus diperbuat oleh Yesus agar kita mau percaya. Bahkan seringjuga kita mendengar ktobah para pengkotbah yang mengatakan bahwa pewartaan tanpa adanya tanda mukjizat, maka pewartaan itu tidak akan berdaya guna untuk membuat pendengar menjadi percaya. Mungkin karena itulah, begitu larisnya kebaktian-kebaktian yang disertai dengan cerita-cerita kesaksian mukjizat penyembuhan. Karena hal itu sangat laris pada masa ini, acara kebaktian menjadi seakan tidak ubahnya dengan acrobat penyembuhan dan juga propaganda kehebatan si pengkotbah atau si pendoa.
Sekali lagi kami katakan bahwa iman kepada Yesus adalah Mesias itu harus lebih dahulu dan utama. Karena tanpa iman, tanda mukjizat besar sekalipun tidak akan membuat seseorang itu menjadi semakin lebih mendekatkan diri kepada Tuhan. Hidup kekristenan yang hanya karena tanda-tanda saja, iman itu akan dangkal, orang yang demikian akan menolak salib atau penderitaan karena iman. Orang yang demikian juga akan sulit tetap beriman walau mengalami kesulitan hidup. Sebaliknya, orang yang sungguh-sungguh mengikuti Yesus karena percaya bahwa Yesus adalah Mesias, orang demikian akan dengan mudah menangkap banyaknya tanda kehadiran kuasa dan kasih Allah dalam hidupnya, dia akan dengan mudah bercerita tentang Allah yang hadir dan melimpahkan berkat atas hidupnya.
Dari dahulu dan hingga sekarang sebenarnya Allah tetap selalu memberi tanda kehadiran-Nya dan kehadiran keselamatan-Nya bagi kita. Tanda yang paling nyata dan selalu kita rayakan adalah dalam perayaan Ekaristi, hosti adalah tanda kehadiran nyata dari Yesus yang mengorbankan diri bagi kita. Hal itu kita rayakan setiap mengikuti perayaan ekaristi. Namun berapa diantara umat yang sungguh percaya akan hal itu? Sehubungan dengan hal ini sebagaimana kami katakana tadi, tanda dilandasi oleh iman, hosti itu akan tetap sebagai hosti belakan, tetapi orang yang sungguh dilandasi oleh iman, Hosti itu bukanlah roti biasa, tetap hakekatnya adalah tubuh dan darah Yesus sendiri. Dengan, karena dan dalam iman, menyambut hosti yang sudah dikonseklir orang merasakan persatuan dengan Yesus sendiri. Masih banyak tanda kehadiran Yesus dalam hidup kita, contoh lain adalah sakramen-skramen. Selain itu, kalau kita berani memandang hidup ini dalam kaca mata iman, kita akan mampu menemukan tanda kehadiran Yesus dalam setiap langkah kehidupan kita. Namun karena kita kurang percaya, kita menjadi sulit menangkap kehadiran Yesus dan rahmat keselamatan-Nya.
Oleh karena itu, mari kita membina dan memperdalam iman kita akan Yesus, sehingga kita mampu menangkap tanda kehadiran-Nya, sehingga juga kita tidak lagi menuntut tanda itu tetapi kita yang percaya kepada-Nya justru menjadi tanda kehadiran Yesus bagi sesama kita yang kurang percaya. Smoga kita juga mau menjadi tanda kehadiran Yesus dan keselamtan-Nya bagi sesama dan dalam hidup sehari-hari. Amin.
Lalu muncullah orang-orang Farisi dan bersoal jawab dengan Yesus. Untuk mencobai Dia mereka meminta dari pada-Nya suatu tanda dari sorga. Maka mengeluhlah Ia dalam hati-Nya dan berkata: "Mengapa angkatan ini meminta tanda? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kepada angkatan ini sekali-kali tidak akan diberi tanda." Ia meninggalkan mereka; Ia naik pula ke perahu dan bertolak ke seberang.
Demikianlah Injil Tuhan bagi kita hari ini.
RENUNGAN:
Orang mengatakan bahwa manusia adalah makhluk simbolis. Dalam hidup banyak symbol-simbol atau tanda-tanda untuk menggambarkan sesuatu atau dalam menyampaikan sesuatu. Bahkan sesuatu yang hedak disampaikan bisa lebih mudah dimengerti dengan menggunakan symbol atau tanda.
Orang-orang Farisi meminta tanda dari Yesus, yakni tanda bahwa Yesus adalah Mesias. Namun mereka meminta tanda bukan karena percaya atau untuk percaya tetapi hanya sekedar untuk mencobai Yesus. Yesus tahu akan hal itu, sehingga Yesus mengatakan bahwa kepada mereka tidak akan diberikan tanda. Yesus tahu bahwa seharusnya mereka sudah melihat tanda-tanda dalam diri Yesus dan dari karya yang dibuat-Nya bahwa Yesus adalah Mesias. Namun walaupun sudah mereka lihat dan mendengar tentang Yesus, mereka tetap tidak mau menerima dan percaya bahwa Yesus adalah Mesias. Hati mereka sungguh degil dan walaupun Yesus memberi tanda, mereka akan tetap tidak percaya.
Lewat sabda hari ini, kepada kita dikatakan bahwa tanda mukijzat yang dibuat oleh Yesus bukan menjadi tujuan kedatangan Yesus dan bukan menjadi alasan utama untuk percaya kepada Yesus. Tanda mukjizat yang dibuat oleh Yesus adalah salah satu cara untuk menguatkan keyakinan orang bahwa Yesus adalah Mesias. Iman kepada Yesus bahwa Dia adalah Mesias itulah yang pertama-tama, dan dengan iman itu, tanda-tanda mukjizat yang dibuat oleh Yesus semakin meneguhkan iman seseorang. Sebab bagaimanapun hebat dan luarbiasanya mukjizat yang dibuat oleh Yesus, kalau seseorang tidak percaya kepada-Nya, semuanya itu tidak akan berguna.
Dalam kehidupan beriman sekarang ini, juga sering orang meminta tanda dulu baru mau percaya atau mengikuti Yesus. Tanpa sadar seringkali dalam doa kita mengatakan kepada Yesus agar Dia memenuhi keinginan kita sehingga mau sungguh-sungguh percaya kepada-Nya. Tanpa sadar kita meminta tanda dulu baru mau percaya kepada-Nya dan bahkan seakan itu menjadi syarat utama yang harus diperbuat oleh Yesus agar kita mau percaya. Bahkan seringjuga kita mendengar ktobah para pengkotbah yang mengatakan bahwa pewartaan tanpa adanya tanda mukjizat, maka pewartaan itu tidak akan berdaya guna untuk membuat pendengar menjadi percaya. Mungkin karena itulah, begitu larisnya kebaktian-kebaktian yang disertai dengan cerita-cerita kesaksian mukjizat penyembuhan. Karena hal itu sangat laris pada masa ini, acara kebaktian menjadi seakan tidak ubahnya dengan acrobat penyembuhan dan juga propaganda kehebatan si pengkotbah atau si pendoa.
Sekali lagi kami katakan bahwa iman kepada Yesus adalah Mesias itu harus lebih dahulu dan utama. Karena tanpa iman, tanda mukjizat besar sekalipun tidak akan membuat seseorang itu menjadi semakin lebih mendekatkan diri kepada Tuhan. Hidup kekristenan yang hanya karena tanda-tanda saja, iman itu akan dangkal, orang yang demikian akan menolak salib atau penderitaan karena iman. Orang yang demikian juga akan sulit tetap beriman walau mengalami kesulitan hidup. Sebaliknya, orang yang sungguh-sungguh mengikuti Yesus karena percaya bahwa Yesus adalah Mesias, orang demikian akan dengan mudah menangkap banyaknya tanda kehadiran kuasa dan kasih Allah dalam hidupnya, dia akan dengan mudah bercerita tentang Allah yang hadir dan melimpahkan berkat atas hidupnya.
Dari dahulu dan hingga sekarang sebenarnya Allah tetap selalu memberi tanda kehadiran-Nya dan kehadiran keselamatan-Nya bagi kita. Tanda yang paling nyata dan selalu kita rayakan adalah dalam perayaan Ekaristi, hosti adalah tanda kehadiran nyata dari Yesus yang mengorbankan diri bagi kita. Hal itu kita rayakan setiap mengikuti perayaan ekaristi. Namun berapa diantara umat yang sungguh percaya akan hal itu? Sehubungan dengan hal ini sebagaimana kami katakana tadi, tanda dilandasi oleh iman, hosti itu akan tetap sebagai hosti belakan, tetapi orang yang sungguh dilandasi oleh iman, Hosti itu bukanlah roti biasa, tetap hakekatnya adalah tubuh dan darah Yesus sendiri. Dengan, karena dan dalam iman, menyambut hosti yang sudah dikonseklir orang merasakan persatuan dengan Yesus sendiri. Masih banyak tanda kehadiran Yesus dalam hidup kita, contoh lain adalah sakramen-skramen. Selain itu, kalau kita berani memandang hidup ini dalam kaca mata iman, kita akan mampu menemukan tanda kehadiran Yesus dalam setiap langkah kehidupan kita. Namun karena kita kurang percaya, kita menjadi sulit menangkap kehadiran Yesus dan rahmat keselamatan-Nya.
Oleh karena itu, mari kita membina dan memperdalam iman kita akan Yesus, sehingga kita mampu menangkap tanda kehadiran-Nya, sehingga juga kita tidak lagi menuntut tanda itu tetapi kita yang percaya kepada-Nya justru menjadi tanda kehadiran Yesus bagi sesama kita yang kurang percaya. Smoga kita juga mau menjadi tanda kehadiran Yesus dan keselamtan-Nya bagi sesama dan dalam hidup sehari-hari. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.